Novel Fantajī no aru betsu no sekai Volume 1 Chapter 5 Part 2 - YUKKIMURA. BLOGS

Latest

Sabtu, 21 April 2018

Novel Fantajī no aru betsu no sekai Volume 1 Chapter 5 Part 2

Sang Caster dan Icarus

"Bukankah sekarang adalah giliranmu?" tanya alex 

"Benar, harapanku adalah kemenangan ini" Jawab Rin

"Lakukan saja yang terbaik" Kataku

"Baiklah"

Setelah kata penyemangat keluar dari mulutku dia langsung menuju tempat yang seharusnya, dia tampak hebat dan juga antusias untuk ini.

"Berjuanglah" Aku berteriak

Jarang sekali aku melakukan itu, apa yang aku pikirkan sekarang. Mendengar suaraku dia tersenyum.

Menunggu waktu yang tepat aku berusaha beristirahat untuk pertandingan selanjutnya, ketika aku ingin tidur dibangku penonton. Entah mengapa aku merasa firasat buruk.

Menoleh ke Rin aku merasa bahwa sesuatu akan terjadi, aku kembali duduk dan membuka Map dari consoleku. Banyak titik dan semuanya berwarna kuning, entah mengapa  aku membuka map ,ada 4 titik didalam arena yaitu tiga berwarna kuning dan satu berwarna merah, kalau aku tidak salah warna merah adalah untuk mereka dianggap musuh dalam beberapa game MMORPG.

Melihat sekeliling hanya ada tiga orang dalam arena tersebut, mungkin hanya rusak pikirku. 

Pada saat ini Alex hanya melihatku , dan aku juga memandangnya kembali pertemuan wajah yang membingungkan.

"Bagaimana? , menurutmu siapa yang akan memenangkan pertandinganya?"

Aku berpikir keras, jika ini adalah taruhan aku pasti akan memenangkannya, tetapi untuk sekarang aku tidak ingin menggunakan otakku. Lagipula ini hanya pertandingan biasa bukan, dan tidak termasuk dalam daftar jadwal harianku.

"Jujur saja , aku tidak mengetahui itu sama sekali, pemenenangnya mungkin Rin mungkin juga musuhnya"

"Oh, kau sepertinya bingung hahaha maafkan aku menanyakan itu" ucap Alex sambil menyeringai aneh.

Dia sangat mudah diajak bicara wajar saja , dia adalah anggota bangsawan tingkat atas sudah kupastikan dia harus menjaga statusnya.

Boom! 

Bentrokan dari dua buah sihir, sihir api dan sihir air. Seluruh orang dalam arena mendengar suara tersebut, bentrokan tersebut membentuk suhu panas dan kabut yang membuat seluruh orang tidak dapat melihat apa yang terjadi didalam arena tersebut.

Dari kejauhan hanya terlihat Rin yang diluar kabut dan tidak terlihat musuhnya Rin.

Berselang beberapa detik kabut mulai memudar dan sedikit kelihatan musuh dari Rin tidak... yang kulihat bukanlah tubuh perempuan melainkan tubuh seorang pria, dan sedang menggendong seseorang dan kemungkinan itu adalah lawan Rin tadi.

"Tornado"

Dia merapal sihir angin, sehingga membuat para murid panik dan keluar dari colleseum beberapa guru membantu mengungsi. Padahal sihir yang digunakan sekedar sihir biasa dan tidak membahayakan sama sekali, kira-kira untuk menghilangkan kabut.

Sekarang yang ada didalam colleseum hanya murid berbakat, dan beberapa guru turun ke arena dan siap menghalau kalau dia siap menyerang.

Dari kejauhan yang kulihat hanya seseorang yang memiliki badan pria dan memakai jubah yang diatasnya terdapat kerudung. Dia bagian tangannya terdapat rantai masing-masing setiap tangannya, jubahnya berwarna putih.

aku mencoba memastikan bahwa dia sendirian. Aku membuka map dan melihatnya, search diradius 2KM...

Yep. Dia hanya sendirian, aku tidak tahu dia penyusup sebagai penjahat atau menjadi pembawa pesan, tapi yang pasti dia sepertinya bukan orang yang jahat, mana mungkin ada seorang penjahat yang menerobos sekolah sihir dengan pengamanan yang ketat sendirian. Ditambah lagi banyak guru dan murid yang berbakat apakah dia masih memiliki niat untuk menyerang?

Aku turun kearena dan mendekat dengan Mina-sensei disitu juga ada Rin yang berdekatan. "Sepertinya dia hanyalah pembawa pesan yang tidak sengaja tersesat dan mendarat disini" aku memberi pendapatku kepada mereka.

Aku mencoba teoriku kepada mereka tetapi teoriku masih memiliki kekurangan. Pertama misalkan dia adalah pembawa pesan atau sebagainya, mungkin dia bisa masuk melalui tempat lain  tanpa harus menerobos tapi mengingat kepala sekolah dan wakil kepala sekolah pergi, hampir semua orang berada disini dan cuma ada beberapa tukang kebun dan pembantu. Kedua dalam sebuah game RPG/MMORPG pasti memiliki map dan memberitahukan posisi kita serta musuh dan musuh dilambangkan titik yang berwarna merah sama seperti yang kulihat sekarang. Dan yang terakhir mengapa jika dia ingin masuk harus menghentikan serangan dari Rin dan tidak membuka identitasnya saat sesi tanya jawab berlangsung.

"Hallo tuanku lama tak berjumpa, pastinya sekarang anda tidak mengingat saya"

dia berbicara, tapi tidak jelas. Apa maksudnya pikirku, biarlah.

Tak lama setelah  berbicara dia membuka kerudungnya dan terlihat wajah seorang pria yang memiliki rambut coklat dan sedikit tampan, yah kira-kira aku kalah lah dan bermata emas kuning sepertinya. Setelah dia membuka kerudung dia membungkuk dan memberi hormat kerajaan yang pernah kulihat saat dipasar sambil berkata "Salam kenal tuanku lama tak berjumpa"

Siapa? aku? tuan? Pertanyaan itu mengelilingi kepalaku.

"Siapa kau bagaimana kau bisa masuk kesini?" kata seseorang guru ( Yah kira-kira ada 12 guru disini )

"Diam kau mahluk rendahan, kau tak pantas berbicara denganku"

Preekk.. Kata yang sanngat menusuk, tapi tanpa kusadari murid berbakat yang tadi dibangku penonton telah pergi. Mengapa mereka kusebut begitu yah karena mereka kelasnya berada diatasku.

"yah waktuku tidak banyak disini tapi sebagai hadiah perjumpaan akan kuberikan sesuatu yang berharga ' Keluarlah ' "

Hadiah? apa yang dimaksud dia sih dari tadi, aku heran mengapa ada manusia sepertinya didunia ini. 

Squeak... Squeak...

Suara apa itu, kataku sambil melihat kesana kemari. Ada yang aneh sepertinya, bayangan gelap berlalu dibawah tanah dan saat aku melihat keatas...

Seekor burung diatas sana sedang mengitari arena pertandingan, burung itu besar dan berwarna merah orange. Kita sering menyebutnya Phoniex (Feniks/ Fenix). Phoniex merupakan burung yang melambangkan siklus kehidupan jika ada Phoniex yang mati dia akan berubah menjadi sebuah telur dan menjadi burung Phoniex baru lagi, dikatakan burung Phoniex dapat hidup selama 1500 tahun Phoniex juga dianggap sebagai alat tunggangan dewa Ra.

"Sepertinya gawat"

"Tentu saja, peristiwa ini akan masuk dalam sejarah. Burung Phoniex yang merupakan monster tingkat S dapat muncul didalam sekolah"

"Kalian diamlah apakah kalian tidak bisa sedikit tenang, cobalah bayangkan apa yang ada didepan kalian !!!"

Peristiwa ini terasa aneh, tetapi tidak ada yang ganjil disini apa hanya firasatku saja dari yang kurasakan monster ini sangat kuat informasi yang diberikan level 329 dan memiliki 4 unsur dasar kecuali petir. Dari yang kuprediksi kemungkinan menang tanpa ikut campur diriku hanyalah 20% bagaimana tidak info semua guru telah kuperiksa satu per satu dan dari semua guru level tertinggi hanyalah 277 itu juga hanya satu orang tapi kemungkinan menang juga dapat bertambah jika kerja sama antar guru bekerja dengan baik.

Dan dari yang kuamati burung itu akan menyerang sebentar lagi mengingat dari tadi dia melihat kearah kami.

"Kau mengetahui itu?" Tanya Rin.

"Apa?"

"tentang burung itu"

"Yah, mungkin sedikit dan tidak berguna sama sekali jika aku memberitahumu"

"Tidak bukan tentang itu, maksudku dia adalah burung legendaris dari kerajaan dibenua utara dimana tempat itu panas sehingga dipanggil benua Zelfaim"

"Zelfaim?"

"Benar, yang artinya panas abadi"

"Panas abadi, apa itu?"

"Yang kutahu dibenua itu banyak monster yang berunsur api dan raja antar monster disana sekarang berada disini, ada juga rumor bahwa yang membuat panas disana adalah monster ini"

"Begitu rupanya"

Brugghh...

Saat sedang berada dipembicaraan dia menyerang ke kerumunan guru dan melukai salah satu guru disana.

"Sial aku lengah bagaimana ini"

"Kepung dia, dan serang dengan sihir terkuat kalian"

Aku tidak yakin ini akan berhasil tapi percobaan seperti inilah yang selalu membawa manusia kesebuah kemenangan.

"Kenkamon: Kagakuya"

Sruggghhh...

Aku melihat duri muncul dari tanah dan menusuk burung itu. Duri itu sangatlah panjang dan tajam hampir menyerupai menara.

Hampir semuanya terlihat terkejut karena kemunculan duri itu, wajar saja karena duri itu telah memangsa burung dengan sekejap. Yang membuat kami khawatir adalah siapa yang mengeluarkan sihir ini musuh ataukah teman.

"Waspadalah ada musuh tidak dikenal" Mina-sensei berteriak dan melihat keadaan sekitar.

"Waduh, yah. Aku telah membunuhnya yah, dasar mahluk lemah"

Didepanku seorang murid yang membawa pedang berwarna hitam dan terdapat duri disetiap sisinya. 

"Kukira siapa ternyata kau Lan"

Bagus sekali, aku tak perlu bergerak karena telah dibantu oleh pria ini, dia akan kumasukkan kedaftar pertemananku nanti. Tapi aku heran unsur apa yang dia pake disihir tadi.

Aku memeriksa statusnya. Mengejutkan... Dia tidak memiliki sihir dan mana, mungkin inilah salah satu yang dibicarakan oleh prajurit dikerajaan yang kutemui beberapa hari yang lalu.

Tapi bagaimana dia bisa mengeluarkan sihir sehebat itu bahkan langsung membuat phoniex itu dalam effect Dying.

"Pekerjaan kita selesai sekarang, bagaimana pun juga kita harus membawanya kekerajaan secepatnya disamping itu kita harus mencari pria yang membuat kekacauan ini. Dan juga laporkan ini ke kepala sekolah nantinya" Guru kelas A golongan Delaid.

"Tu-tuan biarkan aku menjadi peliharaanmu"

"Dia berbicara lihatlah"

Tukk..

Terjatuh dan tergeletak di tanah dia berubah bentuk menjadi kecil, benar yang kumaksud adalah burung itu setelah Lan membuatnya sekarat salah satu guru dengan sigap memulihkan dia, karena informasi yang dibutuhkan sangat minim saat ini.

Revival heal. Itulah yang digunakannya penggunaan mananya tidak terlalu besar tapi pemulihannya begitu besar sihir yang praktis, lain kali akan kugunakan juga. 

"Baiklah kami telah memulihkanmu sekarang saatnya kau memberikan jawaban kepada kami" Guru yang memulihkannya adalah Mina-sensei itulah mengapa dia bertanya seperti demikian.

"Aku adalah burung legendaris dari benua Zelfaim dan merupakan lambang kesucian dari api, aku telah dikutuk dan dikendalikan oleh sihir jahat"

"APAKAH ITU PRIA YANG TADI !!"

"Entahlah aku tidak mengingatnya, saat itu aku di benua Zelfaim dan tertidur dikuil Solis ternyata saat aku terbangun sudah tertusuk oleh ratusan duri"

"Ohh, maafkan aku lemah"

"Beraninya kau"

"Sudahlah hentikan itu"

"Aku adalah hewan legendaris dan aku tidak ingin berakhir seperti ini aku hanya meminta untuk tuanku menjadikanku peliharaannya"

"Aku tidak dapat melakukannya begitu saja, kami harus membuat laporan kepada raja terlebih dahulu atau keluarga kerajaan"

"Tidak perlu aku telah mengizinkannya" ( Rin )

"Sebelum itu siapa tuanmu?" ( Rin )

"Disampingmu"

Disampingnya Rin?... 

"Diriku?" ( Hitoshi )

Semuanya terkejut dan melihatku, mana mungkin aku bahkan tidak tahu tentang dia.

"Iya, benar tuanku dialah yang menciptakan dan melahirkan diriku kedunia ini"

"MAAAAFFF TAPI SEPERTINYA ANDA SALAH ORANG !"

"Tidak aku sangat ingat tentang anda tuanku, aku ingin permintaan terakhirku dikabulkan karena sihir gelap yang terdapat dalam diriku belum hilang"

"Apa yang kau inginkan?" ( Guru Weyn C ) 
Note:( Kira-kira kan ada 12 guru wajar aja ngomongnya ganti gantian )

"jadikan aku peliharaanmu tuan"

"Maaf, aku tidak mengenalmu" ( Hitoshi )

Apa-apaan hewan ini kenalanku sekarang hanyalah dua orang kau tahu itu. Lagipula jika kau ingin berteman kenalkan namamu padaku.

Dia membentangkan tangannya dan berubah bentuk lagi menjadi sebuah pedang. Pedang rapier berwarna seperti sebelumnya dan terdapat sayap. Sedikit lucu sih tapi yah itu hanya sebuah pedang.

LANJUT CHAPTER 5 PART 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar