Novel Kakashi Hiden Chapter 5 part 1 - YUKKIMURA. BLOGS

Latest

Minggu, 24 April 2016

Novel Kakashi Hiden Chapter 5 part 1



EKSEKUSI


Waktu kurang dari 20 menit sebelum eksekusi dimulai. Selama 10 menit terakhir, Guy dan Kakashi telah mengamati dari balik ventilasi udara. Sepertinya musuh memiliki rekan di bawah sana yang telah mengirim pesan tentang situasi di kapal tersebut kepada Konohagakure.

 

Tak hanya itu, bahkan sekarang pihak musuh telah menghancurkan pintu menuju ruang pilot dan pilotnya juga sudah di bawah kendali. Dengan nada tinggi, si pemimpin bertanya apakah ia sedang berbicara dengan Hokage, dan meminta agar Garyo dibebaskan.

 

Sepertinya tindakan negosiasi sedang berlangsung. Si pemimpin berkata bahwa mereka tidak akan menunggu, dan dalam dua puluh menit, mereka akan segera melakukan eksekusi. Jika Garyo tidak bebaskan hingga siang hari, maka setiap sepuluh menit, satu penumpang akan dibunuh.

 

Pria itu kemudian meninggalkan ruang pilot dan kemudian mengumumkan hal yang sama kepada para penumpang. Para penumpang mulai panik, dan timbul kerusuhan diantara mereka. Guy menanyai Kakashi apa yang seharusnya mereka lakukan.

 

Kakashi berkata bahwa jika mereka salah langkah, maka pihak musuk akan meledakkan kapal. Tetapi mereka tidak dapat menurunkan ketinggian kapal, lubang ventilasi udara mengarah ke ruang pilot. Kakashi meminta kepada Guy agar mempercayainya, karena sepertinya ia dapat merangkak.

 

“Apa yang kau lakukan? Pertama-tama, bukankah seharusnya kita mengumpulkan semua bomnya… Uppu!” Guy yang sedang berbicara tiba-tiba tersedak.

 

“Wahh! Baka, disaat seperti ini…” ucap Kakashi.

 

Para pelaku penyerangan yang sedang berada di ruang makan tersebut langsung menyadari bahwa ada orang lain selain mereka di sana.

 

“Apa… Apa yang barusan?” tiba-tba, rasanya seperti ada dengungan dari sarang lebah dan musuh sudah berada di depan. 

 

“Uu.. Bau asam apa ini!? Uwah, ada yang menguap dari langit-langit!”

 

“Langit-langitnya! Seseorang sedang bersembunyi di langit-langit!”

 

Tiba-tiba, musuh melemparkan beberapa kunai ke arah langit-langit dan menembusnya. Salah satu kunai menggores ujung hidung Kakashi. Kakashi dan Guy yang tiba-tiba wajahnya memucat menghindar ke kiri dan ke kanan. Sebuah tombak melesat dan menembus langit-langit, menggores wajah Guy dan rambutnya.

 

Kakashi bertanya kepada Guy apakah ia baik-baik saja. Guy menjawab sembari menanyakan apa yang sedang terjadi. Mereka kemudian menyadari bahwa itu bukanlah tombak biasa. Bentuknya seperti es, atau lebih tepatnya pedang es. Beberapa belati melesat dan memotong-motong ventilasi di langit-langit sambil dengan gigih mengejar Kakashi dan Guy.

 

Kakashi mengisyaratkan Guy untuk bergerak menuju ruang pilot, dan Guy menyetujuinya. Mereka memposisikan diri mereka saling membelakangi sambil lanjut merangkak di sepanjang lubang ventilasi, sambil saling berputar menghindari pedang – pedang es yang dilesatkan.

 

Sebuah pedang yang berbentuk seperti taring melesa tepat dari bawah.

 

“Kuu!” Kakashi segera melancarkan sebuah jutsu. 

 

“Raiton : Shiden! (Elemen Petir : Kilat Ungu!)” Dari tangan Kakashi, muncul sebuah kilat berwarna keunguan. 

 

Dengan suara ‘bang!’ yang kuat, pedang es yang menyerang ke arah dirinya langsung hancur berkeping-keping. Sepertinya, Raiton : Shiden ini adalah teknik yang baru dipelajari Kakashi karena ia telah kehilangan Raikiri-nya.

 

 

Pedang es yang telah hancur berkeping-keping tadi lalu menyebar dan dan keluar dari lubang ventilasi.

 

Kakashi lalu terjatuh di sebuah toilet. Ketika sadar, ia melihat wanita dengan gaun biru itu lagi. Wanita itu membuka mulutnya dan akan berteriak, tetapi dengan sigap kakashi menghentikannya dengan menutup mulutnya. Wanita tersebut melawan, mencoba untuk kabur sembari terus menggerutu. Kakashi memberi tahunya bahwa ia bukanlah orang yang mencurigakan.

 

Kakashi menyadari bahwa wanita itu adalah wanita yang sebelumnya ia temui. Rambutnya yang keriting terurai, pupil matanya yang lebar. Ah… Masih segar di ingatan Kakashi. Ia memberi tahunya bahwa mereka pernah bertemu sebelunya. Ia bertanya apakah sang wanita mengingatnya dimana Kakashi menangkap ketika ia akan terjatuh.

 

Wanita itu kelihatannya mulai mengingatnya. Kakashi kemudian meminta, jika ia melepas tangannya maka ia akan diam. Dengan mata yang ketakutan, wanita itu pun mengangguk. Ketika Kakashi melepaskan tangannya dari mulut wanita itu, ia kemudian memperkenalkan dirinya sebagai shinobi Konoha.

 

Kakashi menjelaskan bahwa ia adalah bagian dari penjaga percobaan penerbangan kali ini. Ia kemudian bertanya kenapa wanita itu ada di di tempat seperti ini. Wanita tersebut mencoba bernafas lalu menjelaskan bahwa ketika musuh menyerang, ia langsung pergi ke toilet. Kakashi bertanya apakah ia sedang bersembunyi. Jawabannya mengangguk lagi.

 

Di toilet itu, tubuh mereka sangat dekat, dan mereka kemudian berdiri. Aroma parfum lavender memberikan sensasi menggelitik pada hidung Kakashi. Ia berkata bahwa bagaimanapun caranya, mereka harus pergi dari sana.

 

Kakashi melihat kearah lubang di langit-langit tadi, dan pedang es dari serangan sebelumnya telah menghilang. Ia bertanya-tanya apakah Guy dapat kabur. 

 

Kakashi memberi tahu pada sang wanita untuk pergi lewat lubang di langit-langit, dan walaupun ragu-ragu, ia merasa sedikit tenang. Kakashi memberikan senyum manis kearah wanita itu, dan memberitahunya ia akan baik-baik saja, karena jalan keluar selanjutnya mengarah ke dapur.

 

Wanita bersama Kakashi memejamkan matanya karena takut. Kakashi bertanya apa ada yang salah, tetapi ia segera membuka kembali matanya. Kakashi memberitahunya.

 

“Ayo!” Kakashi mengangkatnya keatas dan mendorongnya ke arah lubang ventilasi. 

 

Kakashi mengikutinya dari belakang, dan mereka mulai merangkak. Mereka kemudian segera lompat begitu sampai di dapur dimana awalnya Kakashi dan Guy masuk lewat ventilasi. Di dapur, kursi roda milik Guy masih tetap ada.


Wanita itu ingin mengatakan sesuatu, tetapi kemudian Kakashi menggigit jempolnya dan meletakkan telapak tangannya ke lantai:

 

"Kuchiyose no Jutsu!" Tiba-tiba asap keluar. 

 

Pakkun, Buru, Urushi, Guruko, Shiba, Bisuke, Uuhei dan Akino… Delapan Ninken (Anjing Ninja) miliknya muncul. Wanita itu terkejut dan bertanya mereka itu apa. Buru bertanya dimana mereka.

 

“Hey Kakashi! Sudah lama sekali!” Kakashi menyuruh mereka untuk diam. 

 

Ia memberi tahu Buru bahwa suaranya terlalu keras. Akino, anjing yang menggunakan kacamata, menyadari bahwa mereka sepertinya berada di tempat yang lusuh. Ia juga berkata bahwa sepertinya Kakashi masih ragu untuk menjadi Hokage. Alih-alih menjawab, Kakashi meminta mereka untuk meminjamkan kekuatannya.

 

Pakkun bertanya apa yang sedang terjadi, karena tidak biasanya ia melihat Kakashi kebingungan seperti ini. Kakashi mengatakan bahwa tak ada waktu untuk menjelaskan secara detail. Ia hanya mengatakan bahwa mereka sedang berada 5000 meter di atas tanah.

 

Ekspresi wajah para Ninken langsung berubah drastis. Kakashi kemudian melanjutkan bahwa di berbagai tempat di kapal ini, ada bom yang dipasang sebagai jebakan. Ia meminta mereka untuk menemukan semua bom tersebut tanpa diketahui musuh. Pakkun kemudian memimpin Ninken yang lain, kemudian mereka menyebar.

 

Kakashi meminta wanita itu untuk tetap bersembunyi, ketika ia mencoba kembali masuk ke lubang ventilasi. Tetapi tiba-tiba sang wanita menarik pakaiannya, dan Kakashi bertanya apa yang ia lakukan, khususnya karena eksekusi hampir dimulai dan ia ingin menghentikannya sebelum terjadi. 

 

Wanita itu mengulang permintaan para penyerang bahwa ini untuk kebebasan Garyo ketika ia sedang bersembunyi di toilet. Kakashi mengangguk. Ia bertanya kenapa mereka tidak memenuhi permintaan mereka. Jika pihak Konoha ragu, maka hanya akan menambah jumlah korban.

 

Kakashi menjawab bahwa tidak mungkin untuk melakukan hal tersebut, bahkan jika mereka ingin. Wanita itu bertanya kenapa. Kakashi menjawab bahwa jika mematuhi orang-orang seperti mereka, bahkan hanya sekali, permintaannya hanya akan semakin bertambah.

 

Wanita itu tertawa dengan rasa hina, berkata bahwa setahun lalu, ketika mereka masih berperang, tapi malah membicarakan permintaan seperti itu. Ia kemudian meminta maaf, matanya setengah menutup, lalu melanjutkan.

 

“Bagaimanapun, untuk orang- orang yang memerintah, tentu menganggap diri mereka adil. Perang terjadi ketika dua bentuk keadilan saling bertabrakan. Dan juga, sejarah hanya mengakui keadilan dari pihak yang menang perang. Dengan kata lain, sisi yang memiliki kekuatan akan memiliki keadilan.”

 

Kakashi mengatakan bahwa ia mengerti apa yang wanita itu maksud. Bagaimanapun, untuk Aliansi Persenjataan Ryuuha, mereka memiliki bentuk keadilannya sendiri.

 

Kakashi mengatakan bahwa bagaimanapun juga, mereka tetap tidak dapat melepaskan Garyo. Wanita itu memaksanya lagi, bahkan jika sebagai gantinya ia harus mengorbankan semua nyawa penumpang di kapal ini? Kakashi mengangkat bahunya dan merespon bahwa tak peduli apapun yang terjadi, ia akan melindungi semua orang.

 

Walaupun ia mengatakan juga bahwa mungkin akan ada beberapa korban, tetapi untuk nyawa yang ada di depan matanya, ia akan berusaha untuk menyelamatkan sebanyak yang ia bisa.

 

Mata wanita itu mulai berkaca-kaca, dan bibirnya bergetar. Kakashi kemudian melanjutkan“Ketika dua bentuk keadilan saling berhadapan, hal yang terpenting adalah salah satunya berasal dari perspetik musuh, yang akan mengorbankan nyawanya demi mempertahankan keadilannya.” Setelah mengatakan hal itu, Kakashi masuk ke celah ventilasi tersebut.

 

“Ini demi membuktikan perkataan mereka, Untuk orang-orang seperti mereka yang membunuh orang-orang yang tak bersalah, mereka tak sepantasnya berbicara tentang keadilan.” gumam Kakashi.

 

Kakashi mulai merayap kembali di lubang ventilasi. Sesampainya di ruang makan, ia meninju jeruji penutup ventilasi dan melompat keluar. Dikejutkan dengan hal itu, shinobi Aliansi Persenjataan Ryuuha langsung berlari ke arahnya sembari melempar beberapa kunai. Kakashi mengunci pergelangan tangan salah seorang shinobi musuh yang sedang memegang kunai, memutarinya lalu melancarkan sebuah pukulan telak ke arah shinobi musuh tersebut.

 

Satu orang tumbang. Tanpa membuang waktu sedikitpun, ia menendang musuh selanjutkan. Bahkan tanpa mengambil nafas, ia melepaskan sebuah serangan ke arah musuh ketiga. Sejekap saja, tiga musuh sudah terbaring tak berdaya di kakinya.


Musuh yang tersisa mulai ketakutan. Si pemimpin memerintahkan anak buahnya untuk menunggu sehingga pergerakan mereka terhenti. Ia menyuruh mereka untuk kembali ke tempat masing-masing, dan jangan meninggalkan tugas mereka, yaitu mengawasi para penumpang. Selain itu, karena lawan mereka adalah Kakashi si Ninja Peniru, mereka sama sekali bukanlah tandingannya.

 

Kakashi memeriksa sekitarnya, termasuk para shinobi yang telah dia kalahkan, ada sembilan orang yang terkapar tak berdaya. Para penumpang semuanya dikumpulkan di tengah ruangan. Ekspresi mereka bercampur baur, antara ketakutan dengan kewaspadaan, sambil mengamati situasi.

 

“Kakashi si Ninja Peniru … eh?” ucap si pemimpin sembari menyeringai. “Walaupun, sekarang kau telah kehilangan sharinganmu, kini kau hanyalah Kakashi"

 

“Yah, walaupun kini aku hanyalah ‘Kakashi’, masih ada hal yang dapat kulakukan” balas Kakashi.

 

“Apa?” tanya si Pemimpin.

 

“Contohnya, aku masih bisa untuk menyingkirkan orang-orang seperti kalian.” jawab Kakashi lagi.

 

Kakashi mengatakan bahwa Konoha tidak akan bernegosiasi dengan penjahat seperti mereka. Si pemimpin meragukan pernyataan tersebut. Ia kemudian tersenyum licik, sembari menunjuk ke salah satu penumpang. Si penumpang yang ditunjuk seketika menjerit. Tubuhnya tiba-tiba tertutup es, membeku dengan ekspresi yang merintih – antara ketakutan dengan kesakitan. Penumpang yang tersisa menjerit histeris.

 

Si pemimpin bertanya kembali apakah Kakashi ingin bernegosiasi. Kakashi berteriak dan menyuruhnya untuk berhenti, tetapi si pemimpin merasa itu adalah hal yang menyenangkan. Dengan wajah yang keliahatan puas, ia menutup matanya dan menggerakkan tangannya kembali layaknya seorang konduktor simfoni, dan secara acak menunjuk korban selanjutnya. Si penumpang yang terpilih mencoba untuk kabur, tapi ia terlambat. Seluruh tubuhnya telah membeku.

 

Ruangan itu seketika hening. Hanya suara tangisan seorang wanita yang terdengar. Si pemimpin kembali melihat ke arah Kakashi, dan berkata walaupun ini terkesan terburu-buru, bagaimanapun, waktu semakin berjalan. Ia berkata bahwa ia hanya bermaksud untuk membunuh satu orang, tetapi karena Kakashi, ia membunuh dua orang.

 

Kakashi mengutuk perbuatan mereka. Si pemimpin berkata jika Kakashi terus bersikap seperti itu, ia bisa saja membekukan semua penumpang di ruangan sekaligus. Kakashi melirik ke arah si pemimpin, dan berkata jika ia melakukannya, maka ia akan kelihalangan kesempatan untuk bernegosiasi. 

Si pemimpin bertanya kembali, akankah Konoha bernegosiasi dengan teroris seperti mereka? Dengan atau tanpa adanya sandera sebagai bagian dari taktik negosiasi, mereka tetap tidak bisa berbuat apa-apa jika Konoha tidak mengubah pendiriannya. 

 

Jika itu yang terjadi dan Konoha tidak menerima permintaan negosiasi, maka mereka berniat untuk membunuh semua orang yang terlibat dalam percobaan terbang ini. Kakashi tersentak dengan pernyataan ini.


 

Si pemimpin menatap tajam ke arah Kakashi sembari menyuruh bawahannya untuk membawa para penumpang ke ruang pilot dan menyampaikan apa yang baru saja terjadi kepada pihak Konoha.

 

Si pemimpin berkata jika Kakashi menyerahkan dirinya, maka ia akan membiarkan para penumpang untuk tetap hidup selam sepuluh menit kedepan. Jika Kakashi menolak, maka mereka akan membunuih para penumpang seperti yang telah direncanakan. Si pemimpin dan Kakashi saling bertukar pandangan.

 

Lanjut Chapter 5 Part 2 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar