New
Obat
Sharingan, dengan mata Sasuke mereka membuat obat.
Sakura
meringis, dia diberi tahu rencana yang menjijikan. Meski begitu Sakura merasa
marah pada dirinya sendiri karena dia
terlibat dalam sebagian rencana mereka.
"Kau
menyebalkan."
Namun
kemarahannya tidak bertahan lama. Selanjutnya, Sakura terpukul dengan
kekecewaannya pada diri sendiri.
"Apa
yang aku lakukan..."
Sakura
merasakan harus menyalahkan dirinya sendiri, perasaan itu mengalir datang satu
demi satu.
Hal ini
merampas kekuatan hati Sakura. Dia menderita demi Sasuke, dan membawa perasaan
itu ke hatinya saat ia membuat kesalahan ini.
Bukan
sesuatu yang bermanfaat untuk Sasuke, sebaliknya merupakan halangan bagi
Sasuke.
"Sampai
lain waktu." Sasuke mengatakan itu padanya.
Sakura
menanti ‘lain waktu’ itu.
Meski
begitu, Sasuke sekarang dalam dilemma karena kesalahan yang dilakukannya. Ini
adalah masalah yang buruk. Bertemu lagi dalam situasi seperti ini menjadi
sesuatu yang buruk.
Dia
memanggil Sai dan Ino dalam pikirannya.
"Apa
kalian menyadari aku telah tertangkap? Cepat dan tolong aku."
Tiba-tiba,
Sakura terkejut. Rasanya dia menolak sesuatu, dan dia akan jatuh ke bawah dalam
kegelapan.
"Apa
yang aku katakan?" Cepat dan tolong aku?"
"Tidak."
Keputusan
yang kuat muncul dalam pikirannya. Tidak, tidak.
Sakura
teringat disaat dia bergabung dengan Sasuke dan Naruto di Tim 7. Saat itu, dia
masih lemah.
“Aku selalu
diselamatkan oleh Naruto dan Sasuke-kun. Selalu saja diselamatkan.”
“Aku
membenci diriku sendiri saat itu. itulah mengapa aku menjadi kuat.”
“Aku tidak
ingin hanya melihat mereka dari belakang. Aku ingin sebanding dengan mereka.
Itulah mengapa…”
Dia berpikir
tentang dirinya yang sekarang, dia tidak selemah dirinya yang dulu bukan?
“Dalam
keputusasaan, dan mengharapkan bantuan dari teman-teman ku… Aku tidak pantas
bertemu Sasuke-kun seperti ini…”
Dan mulai
saat itu.
"Sampai
lain waktu... Terima kasih."
Hubunganku
dengan Sasuke-kun sudah sejauh ini.
"Aku
tidak ingin kembali pada diriku yang menyebalkan." Itu yang Sakura
pikirkan.
"Aku
tidak akan kembali pada diriku yang
menyebalkan"
“Aku akan
melakukan apa yang aku bisa mulai sekarang."
"Sasuke-kun..."
⁰â‚’⁰
“Kau pikir
orang sepertimu bisa mengangkap Sasuke-kun dengan mudah?”
“Aku pikir
begitu."
Kido
menghentikan senyumnya dan berbicara tak acuh, sikapnya penuh dengan keyakinan.
Membuat Sakura merinding sesaat.
“Meski tidak
ada kesempatan untuk berhasil diawal, aku tidak mempertimbangkan sesuatu
seperti merayu pria untuk kembali ke desa.”
“Tentunya,
dia pria yang kuat.” Kata Kido.
“Aku
mengakui itu, tapi aku juga menyiapkan kemampuan untuk itu.”
Sakura
teringat akan kata ‘kemampuan’. Ketika Sai diserang, dia mengatakan bahwa
musuh-musuhnya diselimuti chakra biju-berekor.
“Sesuatu
seperti chakra biju-berekor, bukan?” Kata Sakura.
“Kau
mendengar ini dari Sai? Aku mengerti. Sebenarnya itu bukan biju-berekor. Itu
adalah biju-berekor palsu. Meskipun begitu, mereka dapat bertarung cukup baik.”
“Cukup baik?
Kau menggunakannya cukup baik untuk mengatakan kesempatanmu untuk berhasil
tergantung pada hal semacam itu?”
“Itu cukup.
Tidak masalah jika kita tidak menang, tidak masalah jika kita tidak
membunuhnya. Tidak masalah selama kita menahan tubuhnya dan merebut
matanya."
Kido berubah
menjadi marah. Namun kata-katanya mengalir dengan baik. Dia tidak boleh
mengakhiri pembicaraan mereka.
“Jadi kau
ingin mata Sasuke-kun dengan cara apapun?”
“itu
sebabnya kita bergegas mempersiapkannya.”
“Kalian
mengumpulkan rambut dan darah Sasuke-kun dari Lembah Terakhir. Kalian
mngekstrak chakra Sasuke-kun dan kalian membuat tiruan Sasuke-kun dengan itu---
Hal itu terjadi bukan?”
“Seperti
yang kupikir, kau seorang ninja-medis bukan? Tebakanmu benar. ---tapi bukankah
ini menarik? Berterima kasihlah untuk itu, kau bisa bertemu Sasuke…meskipun
dengan tiruannya'"
'Kukku’ Kido
tertawa. Sakura melirik ke arah Kido.
“Tidak ada
alasan untuk bahagia bertemu dengan penipu. Kalian tidak tahu hal terpenting
tentangnya. Tapi Sasuke-kun asli bahkan lebih ramping, matanya dingin dan
menyegarkan, suaranya lebih rendah, dan hidungnya mancung. Penipu yang kalian
buat adalah kualitas yang rendah. Kualitas….”
“Meskipun
kau mengatakan kau tidak akan tertipu oleh Sasuke palsu, kau tidak memiliki
keyakinan.”
“Diam. Jika
dia tidak mirip dengannya, maka dia tidak mi….”
“Orang
ini…Orang ini dia yang berperan menjadi Sasuke palsu yang terlihat di berbagai
tempat.”
Kido
memotong dan berbicara setelahnya. Dengan itu, seorang pria melangkah ke depan
dari kedua pria bertopeng yang berada di belakangnya.
“Ketika kau
diculik, orang yang berperan sebagai tiruan Sasuke…adalah dia.”
“Lalu…Apa
yang kau lakukan.”
“Buka
topengmu!”
Dengan
perintah Kido, orang itu melakukan apa yang ia katakan. Setelah topeng itu
dilepas, wajah orang itu terlihat. Tidak ada kemiripan dengan Sasuke sama
sekali.
“Dan
kemudian dengan ini…"
Setelah ia
berbicara, Kido mengeluarkan sebuah pil dari kapsul putih di saku jubahnya.
“Kapsul ini
menyimpan chakra Sasuke. Setelah kau menelannya, kau akan diselimuti dengan
sistem chakra dan warna yang sama dengan chakra Sasuke…untuk beberapa
waktu…Oi!”
Kido
menyerahkan kapsul pada orang yang telah melepas topengnya.
“Aku akan
membuatmu bertemu dengan Sasuke.”
Kido memerintah
orang itu, sementara ia melirik Sakura.
“Berhenti!”
“Mengerti.”
“Hentikan
ini!”
Dia tidak
peduli dengan suara Sakura. Pria itu menelan kapsul. Kemudian ia membuat segel
sengan kedua tangannya.
Dengan suara
‘bon’, asap naik keatas. Setelah asap menghilang, Sasuke berdiri disana. Itu
adalah wajah dan chakra Sasuke.
“!”
Sakura
segera mengalihkan matanya. Dia merasa malu pada dirinya sendiri karena
terkerjut sesaat dengan kegagalan ini.
“Jadi bagaimana?
Apakah ini kualitas yang rendah atau bukan? Coba lihat lagi!”
“Siapa yang
akan melihat?”
Sakura
menutup kedua matanya. Dia mengalihkan wajahnya dari Kido dan pria itu,
Bagaimana mungkin dia melihatnya? Setelah beberapa saat, langkah kaki mendekat
disampingnya.
Seseorang
berhenti disamping Sakura.
Ia membuka
matanya dan memandangnya. Sasuke palsu dia berjongkok dan melihat Sakura.
“Jangan
mendekat!”
Sakura
mencoba memalingkan wajahnya kembali. Namun… Sasuke palsu menyentuh rambut
Sakura dan berkata:
“Aku
mencintaimu, Sakura.”
“!!!”
Dia ingin
menangis seperti anak kecil yang lari dari tubuhnya.
Sakura
melirik Sasuke palsu.
Sasuke palsu
melakukannya dengan kasar, senyum tipis dibibirnya. Bukan sebuah ekspresi yang
Sasuke asli lakukan.
“!!!”
Tidak ada
kalimat yang terucap. Seluruh tubuhnya dikuasai kemarahan.
Sasuke palsu
kembali ke samping Kido. Sakura memandang mereka dengan mata yang menyala.
Sasuke palsu
melepaskan Henge no Jutsu dan mengenakan kembali topengnya. Hingga ia
menyembunyikan wajahnya, orang itu memperlihatkan senyum datarnya.
“Selamat
atas pertemuan kalian.” Kata Kido
Dengan
mambuat Sakura menyerah, ada sebuah kepuasan. Namun dibalikny ada suara
kekejaman.
Sakura
mengambil napas. Dia mengambil napas dan menghembuskannya lagi. Ia tahu hatinya
yang bergejolak mulai tenang.
“…Mereka
benar-benar berbeda.”
“??”
Kido
memperlihatkan keraguan di wajahnya.
“Seperti
yang ku kira, Sasuke-kun asli dan yang palsu … sangat berbeda. Tapi bukan
masalah. Karena kalian menunjukkan sesuatu yang hambar, aku telah mengumpulkan
sesuatu yang lebih dari cukup: kemarahan…dan chakra.”
Selama
Sakura berbicara dengan Kido, ia mengolah chakra-nya diam-diam. Ia menyebar
chakra ke seluruh tubuhnya.
Karena ia
dalam pengaruh obat, ia membutuhkan waktu untuk mengolah chakra-nya. Biasanya
ia dapat melakukan itu lebih cepat.
Itulah
mengapa Sakura memulai percakapan bagaimanapun caranya. Dengan sikap
menjengkelkan, ia meningkatkan percakapannya dengan Kido.
Setelah
Sakura menyelesaikan Byakogou no Jutsu, tidak sulit baginya untuk mengumpulkan
chakra; bahkan saat ia melakukan percakapan, ia tidak akan dicurigai musuh.
Sakura telah
mengumpukan chakra. Dan karena hal hambar yang mereka tunjukkan pada dirinya,
kemarahannya juga meningkat. Sesutu yang tak tertandingi, kekuatan manusia
super dipulihkan dalam tubuh Sakura.
“Magire,
beri dosis lain….”
“Kalian
sudah terlambat.”
Sakura
mengerahkan tenaga pada kedua lengan dan kakinya. Borgol dan pengikatnya secara
bersamaan patah, terbuka dan beterbangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar