Novel Sakura Hiden Chapter 6 part 3 - YUKKIMURA. BLOGS

Latest

Selasa, 26 April 2016

Novel Sakura Hiden Chapter 6 part 3

“Terlambat!!” Teriak Sakura sambil mengepalkan tinjunya dan melihat ke atap. Menurunkan pinggulnya dan menekuk lututnya. Sakura mengkoyak atap itu.

 

Tak peduli apakah ruangan ini adalah sebuah basement bawah tanah yang memiliki lantai di atas atau bawahnya lagi. Sakura hanya fokus menerobos ke atas.

 

“Tangkap dia!!” Kido mengamuk. Tapi gerakan Sakura lebih cepat.

 

Oukashou!

 

“SHAAAANAAARO!!”

 

Dia mengarah pada tujuannya, langit-langit. Melompat, kekuatan tinju dari tangan kanan Sakura yang berpendar dengan Chakra menghancurkan langit-langit itu berkeping-keping.

 

Yang menunggu Sakura saat dia menembus langit-langit tak lain hanyalah sebuah ruangan gudang yang luas.

 

Jadi, aku terkurung disebuah basement bawah tanah? Sakura segera menyadarinya. Dengan momentum ‘Okashou’ yang masih kuat, Sakura mendobrak langit-langit gudang.

 

Bentangan langit yang luas, alam bebas terpapar di depan mata Sakura. Rasa kebebasan yang kuat itu membanjiri perasaan Sakura. Dan pada saat itu, dia mendengar sebuah suara memanggilnya, “Sakura?!!”

 

Mengalihkan perhatiannya ke sebelah Kanan, Sakura melihat burung milik Sai. Ino dan Sai sedang mengendarainya.

 

Sakura berhenti naik ke atas lagi, dia mendarat pada sebidang tanah tepat di sebelah gudang. Dia melakukan lompatan besar pada jarak ruang tertentu.

 

“Sakura, Kau baik-baik saja kan?” Tanya Ino.

 

“Ya. Entahlah. Waw kalian hebat, bisa menemukan tempat ini.”

 

“Yah, kami berhasil menangkap salah satu bawahan Kido… tapi kalau dilihat-lihat lagi kau sepertinya sama sekali tak bermasalah ya.”

 

Sai tersenyum datar.

 

Namun Sakura memasang ekspresi serius di wajahnya – “ Tidak, aku senang kalian ada di sini. Kido dan Magire, mereka berdua ada di sana. Jangan sampai lengah.”

 

Saat kata-kata itu meluncur dari mulutnya, Kido dan Magire meledakkan lubang yang telah dipukul Sakura dari langit-langit. Beberapa Anbu menyusul mereka.

 

Sakura, Ino, Sai dan komplotannya Kido yang berjumlah sekitar sepuluh orang saling memandang dengan tatapan membunuh.

 

“Sama dengan rumor yang aku dengar, kau adalah wanita dengan kekuatan mengerikan.” Ejek Kido, “Tapi aku tak akan membiarkanmu kabur, aku harus memilikimu sebagai sumber yang akan membawa mata Sasuke ke level lebih tinggi lagi.”

 

“Seolah-olah aku pernah melakukan hal semacam itu.”

 

“Sakura, apa? Mata Sasuke-kun? Ke level yang bahkan lebih tinggi?” Tanya Ino.

 

“Orang ini berniat untuk mengambil mata Sasuke-kun, membuatnya menjadi obat-obatan.”

 

“Obat-obatan?”

 

“Obat-obatan Sharingan. Nampaknya, itu adalah obat yang memungkinkan siapa saja yang mengkonsumsinya memiliki kekuatan Sharingan. Jadi, orang ini berencana membunuhku tepat di depan mata Sasuke-kun. Mereka pikir, karena guncangan emosional tinggi yang akan didapatkan Sasuke-kun mampu membangunkan Sharingan-nya ke level yang lebih tinggi.” 

 

“!!!!” Ino terdiam.

 

Sakura melanjutkan  “Sasuke gadungan juga diciptakan melalui obat yang dibuat oleh komplotan ini. Mereka meminta seseorang berubah wujud menjadi Sasuke melalui jutsu transformasi, membawa kapsul yang mengandung Chakranya. Ya!”

 

“Bagaimana kalau kalian yang mati di depan mata Sasuke selanjutnya?” Kata Kido seraya meyeringai jelek.

 

Magire menyambung “Jika ada 3 orang mati tepat di depan matanya sekaligus, aku harap ada lonjakan besar dalam kekuatan matanya. Begitu saja dariku.”

 

“Kalian….!!” Ucap Ino sembari memicingkan matanya.

 

“Obat-obatan ya..” Gumam Sai dengan suara dingin dan tenang. 

 

“Kalau begitu, orang-orang yang menyerangku bersamaan dengan Chakra Bijuu adalah efek obat juga?”

 

“Kau benar. Itu adalah obat-obatan Bijuu.” Kata Kido.

 

“Jadi, di lembah akhir, kau tak hanya mengumpulkan rambut dan darah Sasuke, tapi milik Naruto juga. Kau menggunakannya untuk mengekstrak Chakra juga?” Tanya Sakura.

 

“Separuhnya benar, jawaban lainnya, selebihnya.. biarkanlah itu menjadi ‘rahasia bisnis’.”

 

“Apa-apaan itu rahasia bisnis? Kau berbicara seolah-olah kau ini konglomerat.” Ino tertawa.

 

Menanggapi hal itu, Kido menjawab dengan enteng “Oh, tapi memang itulah kami.”

 

“Ehh…?”

 

“Kami meninggalkan desa dan membuat sebuah perusahaan militer yang berskala global.”

 

“Perusahaan……..Militer..??”

 

Melihat ekspresi Sakura yang sangat kacau, Sai berkata  “Aku mengerti.. jadi, kau berniat menjual obat-obatan untuk zona konflik?”

 

“Itu benar.” Jawab Kido. 

 

“Obat-obatan yang dapat memberimu Chakra Bijuu, obat-obatan yang memungkinkan penggunanya memiliki Sharingan. Jika obat-obatan semacam itu ada, obat ini akan diinginkan oleh setiap organisasi yang ingin meningkatkan potensi perang mereka. Bahkan, itu tak ada setengahnya, “ lanjut Kido. 

 

“Hal ini memungkinkanku untuk menciptakan konflik itu sendiri. Kali ini aku memulainya dengan Sasuke gadungan. Aku hanya berpikir kalau aku menciptakan si gadungan-gadungan lainnya dari tokoh penting negara tertentu. Lalu aku bisa memiliki si gadungan untuk melakukan aksi yang memicu konflik. Kemudian jika pecah perang, aku bisa menjual obat-obatan untuk wilayah tertentu. Atau, bahkan aku memiliki pilihan untuk menjual tentara bayaran yang sudah diperkuat oleh obat untuk zona perang. Tapi, kau lihat kan.. kami sudah siap untuk meraup keuntungan yang besar. Uang, aku akan menciptakan begitu banyak uang.. Orang-orang tak akan bisa menahan untuk berdecak kagum dan menginginkannya.” Kido berkata dengan ekspresi seperti orang kesurupan, seperti kecanduan ekstasi murni.

 

“Kekuatan yang diperoleh dari penggunaan obat tidak lebih dari imitasi cacat. Aku benar-benar tak berpikir kalau Kau adalah orang yang menginginkan hal seperti itu.” Ucap Ino.

 

Kido hanya menggelengkan kepala dan bergumam dengan sinis. 

 

“Yah.. Yah..” . 

 

Dia melanjutkan “Pertama-tama, aku ingin kau mengecapnya sebagai pilihan yang logis bukan ‘imitasi cacat’ , terimakasih. Juga, pasti ada tuntutan untuk itu. Maksudku, ayolah.. Obat ini bisa memberi penggunanya kekuatan Bijuu ataupun Sharingan.”

 

“Berpikir bahwa kau bisa mencapai kekuatan melalui obat belaka hanyalah sebuah khayalan. Kekuatan sejati diperoleh dengan cara bertahan dari kesulitan. Kami bertujuan untuk mencapai batas yang baru. Satu langkah kecil di suatu waktu.” Ucapan Sakura ditanggapi dengan dengusan Kido.

 

“Itu adalah pernyataan yang sungguh kekanakan. Pandangan sederhanaku, untuk dapat mempermudah hal-hal yang lainnya, sebaliknya.. kebaikan hanya akan makan waktu." Kido memulai  

 

“Kesejahteraan Psikomatis lingkungan anak-anak itu didirikan oleh kalian bukan? Di mataku, itu adalah hal sia-sia, tidak efisien, kerendahan yang tidak ekonomis. Bantuan untuk kesejahteraan emosional anak-anak? Menginvestasikan waktu dan uang demi mengejar hal seperti itu tidak akan membawa hasil apapun. Tapi, hasilnya hanya akan meningkatkan kelemahan, seorang anak yang jiwanya telah rusak hanya berarti bahwa mereka nihil, meskipun begitu.. orang yang lemah tidak berguna, bagaimanapun juga kau memulainya.”

 

Ino mulai menjawab, “Maaf! Sakura dan A-“

 

“Tak apa, Ino. Serahkan saja pembicaraan kepadaku.” Perintah Sakura. 

 

“Orang itu, dia tak memahami seluk-beluk hati manusia, itu menjelaskan juga kenapa dia gagal memancing Sasuke-kun kembali. “ 

 

Setelah mengatakan ini, Sakura nyengir tanpa rasa takut. Dia melanjutkan: 

 

“Bahkan saat memanipulasi seorang gadungan, Sasuke-kun tidak kembali ke desa. Ini karena dia benar-benar salah menilai hati Sasuke-kun. “ 

 

Waktu Sakura menyelesaikan kalimatnya, sekilas, kejengkelan merayap di raut wajah Kido.

 

“Pria itu akan kembali selama aku memakai kalian sebagai umpan!” 


Kido berseru kepada bawahannya yang bertopeng di belakangnya.

 

“Gunakan obat-obatan Bijuu ini, kita akan ‘mengkarungi’ orang-orang ini, jika harus berakhir dengan membunuh mereka secara mendadak.. aku benar-benar tak peduli.”

 

Setelah komando dari Kido, anak buahnya bergerak secara bersamaan. Mereka melempar mantel Anbu dan membuang topengnya. Setelah mereka mencopot peralatan misi mereka, mereka melempar kapsul itu ke dalam mulutnya.

 

“Untuk memahami kekuatan sebenarnya yang kau punyai, yang kalian sebut kekuatan ‘imitasi cacat’ tadi. Kau hanya perlu merasakannya.” Ucap Kido.

 

Sakura, Sai dan Ino juga segera bereaksi. Mereka menyebar untuk membuat jarak yang lebar di antara musuh.

 

Pada saat itu, mereka bisa merasakan letupan Chakra dari anak buah Kido yang datang dari segala arah. Semua anggotanya kini diselimuti dengan semacam cahaya Chakra berwarna ungu di mana ekor mulai terbentuk. Jumlah ekor mereka semua tidak sama. Ada yang punya satu ekor, dua ekor, dan panjang ekor masing-masing juga berbeda.

 

“Jumlah ekor mereka tidak seragam.” Ino berkomentar.

 

“Sepertinya dua ekor lebih kuat daripada satu ekor, dilihat dari kekuatan Chakra mereka.” Sakura mengamati.

 

“Jumlah ekor sebanding dengan Chakra dasar pengguna obat itu sebelum bertransformasi. Kalau kalian begitu penasaran untuk mempelajarinya lebih lanjut, kenapa tidak mengambil kapsulnya dan melihatnya sendiri?” Kido menghina.

 

“Waspadalah, karena bahkan satu ekor saja akan sulit untuk ditangani.” Ucap Sai.

 

“Aku paham.” Sakura mengangguk.

 

“…. Hancurkan mereka!” Perintah si brengsek kido dengan dagu menajam.

 

Dengan begitu, musuh yang diselimuti Chakra Bijuu menyerang mereka bertiga.

 

Lanjut Chapter 7 Part 1 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar