PERENCARAAN STRATEGI KELAS D
Persiapan skala penuh sudah
dimulai untuk mengantisipasi festival olahraga yang akan dimulai dalam waktu
satu bulan. Wajar saja jika selama 2 jam yang diberikan kepada kami selama seminggu
sekali, sudah dinyatakan sebagai jam kosong dimana kami bisa memanfaatkannya
sesuai keinginan. Cara kami menghabiskan waktu tersebut diserahkan kepada pendapat
kelas.
Ada dua hal yang harus kami putuskan pada persiapan untuk acara yang sebenarnya.
Ada dua hal yang harus kami putuskan pada persiapan untuk acara yang sebenarnya.
Bagaimana cara memutuskan peserta partisipasi untuk acara ‘Partisipasi Universal’? Dan siapa yang akan
berpartisipasi dalam acara ‘Partisipasi hanya untuk yang direkomendarikan’?
Sudah jelas bahwa kedua keputusan ini
akan membawa pengaruh besar terhadap hasilnya. Di sini, di atas orang lain,
keberadaan pemimpin kelas ini, Hirata, mengambil inisiatif.
Chabashira-sensei yang bergerak
ke arah belakang kelas seolah-olah sedang mengosongkan panggung, tidak
mengucapkan sepatah kata pun. Dia cenderung ingin mengawasi situasi ini.
"Pada persiapan untuk
festival olahraga, kita akan mulai mengambil tindakan, tapi sebelum memulai latihan,
ada beberapa hal yang harus kita putuskan. Aku percaya, hal yang paling penting adalah urutan
keikutsertaan di partisipasi universal dan partisipasi hanya untuk yang
direkomendarikan. Aku pikir sangat penting jika kita memutuskan bagaimana
cara menangani hal itu”
"Walaupun kau bilang akan memutuskan,
bagaimana kita akan melakukannya?"
Dari sudut pandang Sudou, diskusi
yang sedikit tidak menarik sudah dimulai.
"Ya, misalnya, masalah
partisipasi hanya untuk yang direkomendasikan...."
Mungkin ini akan lebih mudah dipahami
daripada dijelaskan secara langsung. Hirata menggenggam kapur tulis dan mulai menulisnya
di papan tulis.
Sepertinya dia adalah orang
yang mampu menangani hal semacam ini dengan mudah.
'Sukarela' dan 'Kemampuan' keduanya ditulis di sana.
Seperti yang dia jelaskan, Hirata
menambahkan sebuah catatan.
"Masih berupa sketsa
kasar, tapi pada dasarnya aku pikir semuanya bermula pada kedua hal ini. Ini adalah
sistem 'Sukarela' dimana kita akan mengikuti keinginan peserta partisipasi sesuai yang kalian inginkan. Dan inilah sistem 'kemampuan' yang akan kita tentukan. Sistem 'Kemampuan', di mana kita akan menguji kemampuan kalian untuk
meningkatkan keefisienannya. kita harus memilih salah satu dari kedua cara ini, kan? Keduanya punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sistem
'sukarela' tentu saja, bahwa setiap orang akan mendapatkan kesempatan berpartisipasi seperti yang
diinginkan dan dengan begitu, mereka bisa bersenang-senang. Konsenkuensinya adalah, urutan yang diinginkan akan menjadi tumpang tindih, tidak semua orang bisa
mendapatkannya dan hasilnya akan menjadi tidak seimbang."
Jika kami memakai sistem di mana kami membiarkan setiap orang memilikinya sesuai dengan keinginannya, mau tidak
mau itulah yang akan menjadi hasilnya. Cara seperti itu bisa memperlambat keegoisan
emosial dengan baik.
"Berikutnya adalah
sistem 'Kemampuan'. Sangat sederhana dan ini adalah cara yang optimal
untuk memutuskan pemain dengan kemampuan tertinggi. Kosekuensinya bisa meningkatkan peluang menang di luar sistem 'Sukarela’ karena
hanya bergantung kepada individu yang kuat. Hal itu bisa mengurangi peluang
kemenangan orang lain dan sistem ini membuatku khawatir jika semuanya akan
berakhir dengan mengabaikan apa yang masing-masing inginkan. Secara teori, aku
pikir kita bisa mengatakan hal yang sama juga untuk yang ‘partisipasi hanya untuk
yang direkomendaiskan’. Kurang lebih aku sudah
memikirkannya, tapi jika kalian punya ide yang lain selain kedua cara ini,
silahkan berikan pendapat kalian"
Hirata menyelesaikan penjelasan singkatnya. Bahkan para murid yang tidak bisa memahami penjelasan secara lisan, dari rincian yang tertulis di papan tulis, perlahan bisa memahami konsekuensi dari setiap sistem.
Hirata menyelesaikan penjelasan singkatnya. Bahkan para murid yang tidak bisa memahami penjelasan secara lisan, dari rincian yang tertulis di papan tulis, perlahan bisa memahami konsekuensi dari setiap sistem.
Pikiran sebagian besar murid
pasti sudah jatuh kepada salah satu rencana yang diusulkan Hirata. Apalagi
karena tidak ada rencana lain yang akan diajukan.
"Tidak peduli bagaimana kau
melihatnya, kita harus memutuskan berdasarkan kemampuan, bukan? Kalianlah yang
paling mengenal diri sendiri kalian sendiri"
Sepertinya Sudou tidak berniat
memilih yang lain selain itu saat dia mengucapkan kata-katanya.
"Jika aku menang, maka
peluang kemenangan kelas juga akan meningkat. Itu sudah menjadi alasan yang cukup kuat."
Cara dia mengatakannya
berantakan, tapi memang benar. Sudou yang memiliki kemampuan fisik tinggi untuk
menggunakan kekuatan secara maksimal merupakan elemen yang sangat diperlukan
dalam festival olahraga ini.
"Itu membuatku kesal tapi
memang benar"
Menuju kata-kata Sudou yang sama
sekali tidak masuk akal, gadis-gadis itu berbisik dengan persetujuan.
Setelah itu, dari anak laki-laki
juga, kata-kata dukungan terhadap Sudou mulai bermunculan.
"Aku tidak mahir berolahraga,
selain menyisihkan Partisipasi universal, jika Sudou bersedia mengambil alih
acara partisipasi untuk yang direkomendasi, maka aku tidak keberatan menyetujuinya"
Bagi murid seperti Yukimura yang
berspesialis pada bidang akademis, atletik adalah bidang yang lemah untuknya.
"Kalau begitu sudah
diputuskan, kan? Aku akan berpartisipasi dalam semua acara untuk yang direkomendasi"
Sudou dengan keras mengatakan
hal itu dan para murid mendukungnya. Persetujuan ini mencakup murid yang tidak
atletis dan yang memprioritaskan kemenangan kelas.
"Jika semua orang tidak
keberatan dengan strategi itu, maka untuk acara hanya yang
direkomendasikan, kita bisa melakukannya dengan cara ini"
"Tunggu dulu"
Tepat sebelum usulan disetujui,
"Aku punya usulan
pelengkap"
Horikita yang biasanya diam,
mengatakan itu dan bergabung dalam pembicaraan.
Banyak murid terkejut dengan
suara yang tidak terduga itu, memusatkan perhatian mereka kepadanya.
"Jika kita harus memilih di
antara dua strategi ini, kita harus mengikuti sistem 'Kemampuan' seperti yang
dikatakan Sudou-kun. Aku tidak keberatan sejauh ini, tapi dengan itu, tidak ada
jaminan bahwa kita bisa menang melawan kelas yang lain"
"Tentu saja itu benar"
"Jika seperti itu, maka
sudah jelas jika kita harus memprioritaskan dan membiarkan orang yang paling atletis berpartisipasi dalam acara 'hanya untuk yang direkomendasi' yang mereka pilih dan untuk acara partisipasi universal juga, jadi kita bisa membentuk kombinasi
terbaik untuk meraih kemenangan dan berkompetisi dengan cara yang seperti ini. Hal ini akan
memungkinkan kita untuk bisa menarik potensi maksimum mereka. Jika aku harus mengatakannya
dengan sederhana, yang berbakat harus bekerja sama dengan yang biasa saja"
Pada
dasarnya, itu berarti bagi Hirata dan Sudou yang keduanya berbakat, untuk
menghindari perselisihan di antara mereka berdua, penyesuaian sangat dibutuhkan.
Tentu saja, jika dengan itu bisa
menang, itu juga bisa menjadi salah satu pilihan.
Tapi secara bersamaan, ini juga
merupakan pilihan kejam yang memisahkan orang lemah.
"Tunggu sebentar. Strategi
itu juga bisa berarti bahwa peluang kemenangan kita akan terjatuh, bukan?"
Dia adalah murid bernama
Shinohara.
Untuk mendapatkan peringkat yang lebih tinggi, tidak peduli bagaimana, harus ada pemaksaan gabungan antara individu yang lebih lemah dan yang lebih kuat. Mau tidak mau karena lawan juga tangguh, kemungkinan murid yang lebih lemah akan menang menjadi sangat rendah.
Untuk mendapatkan peringkat yang lebih tinggi, tidak peduli bagaimana, harus ada pemaksaan gabungan antara individu yang lebih lemah dan yang lebih kuat. Mau tidak mau karena lawan juga tangguh, kemungkinan murid yang lebih lemah akan menang menjadi sangat rendah.
"Aku tidak bisa
menerimanya. Hanya karena kau tidak atletis, jika kau dipaksa bersaing dengan
seseorang yang lebih kuat, sama sekali tidak ada yang bisa menang. Hak istimewa hanya diberikan kepada
posisi pertama sampai ketiga, jadi aku tidak ingin membiarkan kesempatan itu begitu saja"
"Mau bagimana lagi, karena
itu demi kelas"
"Aku tahu ini demi kelas
..... tapi aku tidak mau kehilangan poin pribadiku”
"Jika kelas menang, akan ada imbalan yang sebanding. Apa itu belum cukup?"
"Jika kelas menang, akan ada imbalan yang sebanding. Apa itu belum cukup?"
"Kau bisa mendapatkan
sejumlah besar nilai ujian jika kau memenangkan hadiah, bukankah itu cara menyerah
yang tidak adil?"
"Aku mengerti keinginanmu
untuk berpikir seperti itu, tapi itu juga aneh. Sejak awal, meski tanpa
mengandalkan nilai istimewa dari nilai tersebut, tidak akan menjadi masalah
jika kau belajar seperti biasanya. Selain itu, jika kemungkinannya tetap dibawah
posisi ke-3, tidak akan ada masalah bahkan jika kau tidak memenangkan
hadiahnya, bukan? Pertama, kontes ini tidak mudah bahkan jika kau bisa
memenangkan hadiah dengan keatletismu, bukankah begitu?"
Keduanya bersikeras dan tidak menunjukkan tanda-tanda menyerah. Secara khusus, Horikita memanfaatkannya demi keuntungan dan dengan keras kepala menyerang.
Keduanya bersikeras dan tidak menunjukkan tanda-tanda menyerah. Secara khusus, Horikita memanfaatkannya demi keuntungan dan dengan keras kepala menyerang.
“Tidak semua orang pintar seperti
Horikita-san, jangan pikir semua orang itu sama!”
"Belajarlah setiap hari. Aku
tidak mau kau memberikan alasan itu di sini"
'Benar, itu benar'
pendapat seperti itu yang mendukung
Horikita bergema di kelas dalam jumlah yang kecil.
Pendapat
Horikita yang berfokus pada efesiensi disukai oleh murid atletik yang dimulai
dri Sudou, serta murid yang ingin naik ke
Kelas A dan murid yang memiliki masalah dengan olahraga.
Shinohara, saat masih terlihat
frustrasi, sepertinya sudah kehilangan keinginannya untuk berdebat. Kemungkinan
besar, ada murid seperti Shinohara yang berpikir bahwa mereka mungkin
setidaknya masih bisa berdiri di posisi ke-3.
Disatukan dengan murid-murid yang
kuat seperti Sudou, atau dipasangkan dengan murid-murid tidak atletis pada pertempuran kavaleri dan lomba kaki tiga, ini merupakan fakta bahwa kemenangan
akan menjadi renggang.
"Cukup. sudahlah, Shinohara,
jika kita kalah karenamu, apa kau mau bertanggung jawab? Hah?"
"Itu ...."
Dalam festival olahraga
ini, didominasi oleh kemampuan atletik tinggi. Sudou, yang dipandang sebagai yang berada di
bawah orang lain jika menyangkut kalangan berkemampuan akademisi, memancarkan
cahaya yang kuat di sini dan memegang otoritas.
Kemampuan memprioritaskan rencana
yang diusulkan Horikita dan Sudou adalah rencana yang kuat dan bukan hal mudah
untuk dihancurkan. Shinohara tidak lagi memiliki kemampuan untuk keberatan. Sebuah
kesimpulan dengan cepat mendekat.
"Jujur saja. Sangat
merepotkan harus berbicara dengan orang bodoh... Kau sendiri sepertinya tidak terlalu tertarik
dengan situasi ini. Jika kau cukup bahagian bermain-main dengan
ponselmu, kenapa tidak memikirkan cara kita bisa menang saja?”
"Tidak masalah jika aku
menyerahkannya kepadamu dan Hirata, kan?"
Aku mematikan layar ponselku dan
memasukannya ke dalam saku. Diskusi selesai - hanya saat aku memikirkannya.
"Ahh.... boleh aku
mengambil sedikit waktu? Aku keberatan, seperti yang Shinohara bilang, kenapa
harus membuat orang lain dalam masalah? Apa kau ingin bilang bahwa dengan
melakukan itu, kau bisa membuat kelas bekerjasama?"
Orang yang mengatakan itu adalah
Karuizawa. Seakan melindungi Shinohara, dia melotot kepada Horikita.
"Agar bisa bekerjasama,
berarti persis seperti itu. Apa kau mengerti?"
"Tidak, aku tidak mengerti,
Hei, bagaimana menurutmu Kushida-san?"
Karuizawa memanggil Kushida, yang
'tidak seperti biasanya' diam dan mengawasi situasi ini. Kushida terlihat
sedikit terkejut tapi segera setelah memikirkannya dia membuat pernyataannya.
"Ini masalah yang sulit, aku pikir aku bisa mengerti perasaan keduanya, seperti Horikita-san, aku ingin
menang sebagai kelas. Seperti yang Shinohara-san katakan, aku juga ingin
meninggalkan kemungkinan kemenangan untuk setiap orang juga"
Mengatakan itu, dia terus
berbicara.
"Jika ada rencana
alternatif, maka menggabungkan kedua pendapat mereka akan menjadi bentuk yang
ideal. Sebuah cara untuk kedua orang, yang bisa menempati posisi pertama dan orang yang
berada di posisi terbawah akan meyakinkan"
Saat dia menjawab seperti itu,
aku bisa mendengar banyak suara menyetujuinya dari dalam kelas. Pada arus itu,
mungkin sebelumnya dia sudah menduga bahwa pernyataan serupa pasti akan dibuat, Horikita langsung menyela.
"Tentu saja aku sudah
memikirkannya, sebuah cara yang bisa diterima oleh kedua belah pihak, yaitu
bagi murid yang merasa bahwa mereka tidak butuh nilai ujian untuk mendapatkan
peringkat yang lebih tinggi, gunakan poin pribadi yang mereka
dapatkan dari itu untuk mengimbangi poin yang hilang dari murid yang berada di
peringkat terbawah. Seluruh kelas akan berbagi keuntungan dan kerugian. Jika
seperti ini, tidak akan ada keluhan, bukan? "
Sebuah rencana, sebagai
ganti bagi yang akan menurunkan kemungkinan peluang kemenangan, menimbangi risiko jika terjadi
kekalahan. Jika seperti ini, akan membuat sedikit persetujuan kepada yang menentang. Tentu
saja, itu masih akan menyisakan masalah 10 terbawah sepanjang angkatan.
"Oh, itu tidak masalah, kan?
Tidak akan ada kerugian, tidak peduli berapa banyak kita memonopoli dengan cara
ini”
Sudou mengatakan itu sambil
mencemooh dan tertawa seolah mengatakan 'sangat menyedihkan'.
"Tapi itu hanya untuk poin,
kan? Kemungkinan memenangkan hadiah turun. Apa yang dipikirkan semua
orang?"
Bahkan dalam situasi itu,
Karuizawa masih menyuarakan ketidaksepakatannya. Kemudian memanggil gadis-gadis
di faksi Karuizawa.
"..... kalau itu adalah
Karuizawa-san, aku rasa aku juga keberatan"
Satu demi satu, gadis-gadis yang
mengikuti jejak Karuizawa mulai menunjukkan perlawanan mereka.
"Apa kalian semua bodoh?
Berfokus hanya karena dia keberatan? Benar-benar tidak masuk akal. Ini adalah
ujian, jadi jelas bahwa kita harus membangun sebuah strategi yang didasarkan
pada kemenangan yang efisien. Kelas lainnya sama sekali tidak punya orang bodoh
seperti kalian”
"Itu pasti sesuatu yang
tidak bisa dimengerti oleh Horikita-san, bukan? Saat ini aku sedang keberatan, ada juga
yang menentangnya, jadi pikirkan juga orang-orang itu, aku tidak akan
menerimanya jika kompetisi ini diputuskan dengan cara yang tidak memihak"
Pengaruh Karuizawa yang sudah
menyatukan anak perempuan itu kuat dan pendukung rencana yang memprioritaskan
kemenangan kelas yang mendukung Horikita sudah tidak ada lagi.
"Tenanglah, kalian berdua.
Jika kita tidak bisa menyetujui pendapat kita maka kita tidak punya pilihan
lain selain mengambil suara terbanyak"
Tidak terelakkan jika akan
berakhir seperti ini. Untuk memperbaiki situasi buntu, Hirata membantah seperti
ini.
"Aku pikir kita harus secara
adil menyelesaikan ini dengan cara mengambil suara"
"Kalau Yousuke-kun bilang
begitu, aku setuju..."
"... itu benar, aku juga
berpikir ini bukan waktunya bertengkar satu sama lain. Bagaimanapun, aku sudah
memprotes, semoga kalian semua akan membuat keputusan yang tepat"
Horikita duduk dengan frustrasi
dan melotot padaku.
"Ayanokouji-kun, bisakah kau
membungkamnya?"
"Tidak mungkin aku bisa
membungkamnya, kan?"
"Baru-baru ini, kau sudah
berhubungan dengan Karuizawa-san, kan? Bukankah itu yang menyebabkan dia
bertindak manja?”
"Tidak, bukankah Karuizawa
adalah tipe orang yang seperti itu sejak awal, bukan?"
Mungkin Horikita berhasil diyakinkan pada
saat itu, dia diam-diam mengucapkan 'tentu saja'
Namun, dia tidak bisa
menyembunyikan rasa jengkelnya terhadap Karuizawa yang tidak bisa memberikan
dasarnya dan kepada gadis-gadis yang mengubah pendapat mereka berdasarkan
perasaan mereka.
"Rencana
yang berfokus kepada bakat yang Horikita-san ajukan dan rencana yang menekankan
individu sama seperti pendapat Karuizawa-san. Mana yang lebih baik? haruskah
kita memutuskannya dengan mengangkat tangan? Jika ada orang yang sulit memilih,
aku menerima ketidakikutsertaan memilih"
Rencana
Horikita yang memberi perlakuan istimewa kepada yang berpotensi. Rencana
Karuizawa yang menghormati setiap individu dan peduli terhadap semua orang.
Sepertinya
masa depan kelas dan dampaknya terhadap ujian akan bergantung pada topik mana
yang akan diikuti oleh kelas tersebut. Tentu saja bukan berarti aku
tertarik dengan itu.....
"Kalau
begitu, pertama, yang mendukung rencana Horikita-san".
"Ya, tentu saja, sesuai dengan rencana Horikita, alasannya sederhana, untuk menang. Semakin banyak orang atletik, semakin banyak peluang menang, bukankah begitu?"
"Ya, tentu saja, sesuai dengan rencana Horikita, alasannya sederhana, untuk menang. Semakin banyak orang atletik, semakin banyak peluang menang, bukankah begitu?"
Sudou
mengambil inisiatif dan mengangkat tangannya. Dan yang mengikutinya adalah
murid-murid seperti Yukimura dan Sakura. Para murid yang tidak percaya diri
dengan atletiktisme mereka memberikan persetujuan. Di sisi lain, para
murid yang tidak bisa menang melawan yang berbakat, tapi masih mampu sampai
batas tertentu, atau kelompok Karuizawa, tidak mengangkat tangan.
"Terima
kasih, kalian bisa menurunkan tangan kalian sekarang"
Apakah jumlah ini besar atau kecil, adalah sesuatu yang akan diputuskan berdasarkan
berapa banyak orang yang tidak mengangkat tangan.
"Tunggu
dulu, Ayanokouji-kun. Jagan-jangan, kau setuju dengan rencana
Karuizawa-san?"
Horikita,
yang secara alami menyadari bahwa aku tidak mengangkat tangan, menanyakanku.
"Tenang,
ini kebijakanku untuk menjadi orang yang tidak memilih"
".....
kalau begitu, apa kau tidak mau mengikuti rencanaku?"
"Bukan
berarti rencanamu yang paling benar, kan?"
"Aku
tidak mengerti. Memilih pilihan yang akan memberikan kelas kemungkinan terbaik untuk
menang, pada akhirnya menghasilkan perolehan sejumlah besar poin pribadi. Poin kemenangan
dari memenangkan pertandingan di sini dan cara Karuizawa itu sama sekali tidak berarti. Jika
kau mengatakan itu salah, maka aku mau kau memberikanku alasan yang jelas, kenapa”
"Aku
tidak bilang kalau kau salah, aku hanya mengatakan itu bukan satu-satunya
jawaban"
‘Bidak
yang bisa dibuang' dikirim untuk menabrak dan menghancurkan musuh yang hebat
akan mengakhiri festival olahraga tanpa mendapatkan poin apapun. setidaknya
Horikita sangat mengerti hal itu. Hanya saja dia menganggap itu sebagai pengorbanan
yang diperlukan agar bisa bangkit.
"Hanya
saja tidak semua murid melihat ke depan sepertimu"
"Lalu,
selanjutnya adalah rencana gabungan dari Karuizawa-san. Dimana kita akan menang
dan bersenang-senanglah dimana saja. Orang yang mendukung rencana ini silahkan
angkat tangan kalian"
Selain
kelompok Karuizawa, untuk sesaat tangan yang bertebaran mulai bangkit. Ada
beberapa suara. Namun, hanya dengan Karuizawa yang mengangkat tangannya, satu
demi satu anak perempuan mengikuti jejaknya.
tetapi…
“... hasil
pemungutan suara terbanyak adalah ..... 16 suara untuk rencana Horikita-san dan
13 suara untuk rencana Karuizawa-san, bisakah aku menganggap sisanya tidak
memilih apapun?"
Perhitungan
total selesai tanpa ada yang keberatan. Bisa dikatakan bahwa suara yang
Karuizawa kumpulkan bukan karena isi rencananya melainkan karena mereka
diinstruksikan untuk melakukannya.
Hal ini
karena kepercayaan kepada Karuizawa rendah dan rencananya sedikit sederhana. Karena
rencana Horikita itu realistis demi meraih kemenangan dan efisien, itulah yang
semua orang harus sadari. Strategi Kelas D adalah bertindak untuk menang bukan untuk
individual, tapi sebagai kelas, inilah yang sudah diputuskan.
"......."
Karena
disetujui oleh suara terbanyak, Karuizawa tidak akan membiarkan ketidakpuasan
apapun terjadi di sini.
"Inilah
kesimpulannya, Karuizawa-san. Sekarang, Hirata-kun, aku akan menyerahkan
sisanya kepadamu"
Mengubah pikirannya,
Karuizawa juga harus memilih konsep ini sekarang supaya bisa menang. Tentu saja, aku
tidak berpikir bahwa pilihan yang buruk sudah dipilih. Pertama, orang-orang yang
tidak atletis tidak akan mengambil inisiatif untuk mengatakan bahwa mereka
ingin berpartisipasi di ini dan itu sekarang.
Mau tidak
mau, peran yang direkomendasikan akan jatuh kepada yang atletis seperti Sudou
dan Hirata.
"Lalu,
tentang jumlah peserta acara hanya untuk yang direkomendasikan…”
"Aku akan bersaing di semua kontes, jika ada yang keberatan dengan itu maka aku akan berhadapan langsung dengan mereka"
"Aku akan bersaing di semua kontes, jika ada yang keberatan dengan itu maka aku akan berhadapan langsung dengan mereka"
Dengan
tegas menyatakan hal itu, Sudou membicarakan strategi yang tidak berubah sejak
awal. Apalagi dia terlihat berniat memaksa siapa saja yang mengeluh dan membuat mereka menyerah.
Ini adalah pernyataan yang terlalu percaya diri, namun pengaruhnya sangat
tinggi karena tidak ada ketidakpuasan atau pertengkaran dari siapapun. Karena
murid berbakat akan dirakit mulai sekarang, Sudou yang menjadi kandidat pertama
dalam daftar adalah sesuatu yang bisa dipastikan.
"Aku
juga akan berpartisipasi di kompetisi ini sebanyak mungkin"
Seperti
yang diharapkan, orang yang merekomendasikan dirinya adalah Horikita. Karuizawa
sedikit mengeraskan ekspresinya. Gadis-gadis di sekitar mereka saling berbisik.
Aku bertanya-tanya apa mereka sedang menghina?
Kemudian,
pemberitahuan dan rekomendasi diri terjadi. Satu demi satu peserta yang
direkomendasikan sudah diputuskan. Tapi tidak semua kompetisi terisi dengan
mudah dan hanya sekitar 1/3 dari acara Partisipasi Universal yang sudah terisi.
Seperti yang dia katakan, Sudou akan berpartisipasi di semua kompetisi dan selain dia, di sebagian besar kompetisi, Horikita dan Hirata dan yang paling pasti, Kushida dan Onodera dan murid atletik lainnya akan berkompetisi. Dan sisanya masih kosong.
Seperti yang dia katakan, Sudou akan berpartisipasi di semua kompetisi dan selain dia, di sebagian besar kompetisi, Horikita dan Hirata dan yang paling pasti, Kushida dan Onodera dan murid atletik lainnya akan berkompetisi. Dan sisanya masih kosong.
"Oi,
Kouenji, apa kau tidak akan bekerjasama?"
Sudou berbicara seperti itu sambil melotot kepada laki-laki yang belum mengucapkan sepatah kata pun sejak diskusi dimulai. Itu karena Sudou sendiri mengakui bahwa pria ini memiliki potensi yang sama dengannya, walaupun tidak lebih besar.
Jika Kouenji berpartisipasi secara serius, paling tidak di kompetisi individu, posisi teratas sudah dipastikan untuknya.
Sudou berbicara seperti itu sambil melotot kepada laki-laki yang belum mengucapkan sepatah kata pun sejak diskusi dimulai. Itu karena Sudou sendiri mengakui bahwa pria ini memiliki potensi yang sama dengannya, walaupun tidak lebih besar.
Jika Kouenji berpartisipasi secara serius, paling tidak di kompetisi individu, posisi teratas sudah dipastikan untuknya.
"Sebelumnya,
kau juga tidak mengangkat tanganmu"
"Aku
tidak tertarik, kalian bisa melakukan apa yang kalian inginkan".
"Jangan bercanda, dasar bajingan"
"Jangan bercanda, dasar bajingan"
"Aku
tidak bercanda. Tidak ada alasan kenapa aku harus dipaksa olehmu... Sejak awal,
bahkan jika kau punya hak untuk memaksaku, aku tidak berniat untuk mendengarkanmu"
Dengan
kata lain, itu artinya, tidak peduli apa yang terjadi, Kouenji tidak berniat mengubah pendiriannya.
"Aku
tidak berpikir ada keharusan untuk memutuskan semuanya saat ini juga, Sudou-kun.
Kouenji-kun juga punya kelebihan dan kekurangannya sendiri, dan dengan tidak
masuk akal mengajaknya bukanlah sesuatu yang benar untuk dilakukan"
Menindaklanjuti
Kouenji dan mendesak Sudou untuk tenang adalah Hirata.
"Paling tidak, apa
yang sudah diputuskan dari diskusi hari ini adalah strategi dan keinginan kelas
dari mereka yang ingin berpartisipasi dalam kompetisi individual. Aku pikir
kita bisa memutuskan yang lainnya dengan hati-hati nanti"
Dan dengan
ucapan itu, diskusi sudah sampai pada penyelesaiannya.
Namun,
sebagian murid, mungkin merasa tidak puas dengan diskusi ini.
Kenapa
Karuizawa terus menentang rencana Horikita? Dalam kemampuaan atletiknya, dia
tidak lolos ataupun gagal. Baginya, rencana Horikita yang melibatkan sesuatu
seperti saling berbagi kegembiraan dan rasa sakit satu sama lain, seharusnya
bukan hal yang buruk.
Aku tidak
yakin berapa banyak orang yang merasakannya.
***
Sepulang
sekolah, setelah beberapa saat, aku memutuskan untuk mengirimkan pesan yang sudah
aku kirim kepada seseorang dan setelah itu, saat aku sudah selesai melakukannya, aku
melakukan kontak mata dengan Karuizawa.
Tidak,
kontak mata bukanlah hal yang baik.
Hanya
saja, aku mencari celah dan melirik sekilas ke arahnya tapi secara kebetulan, dia
melihat tatapanku. Tapi, tentu saja niatku pasti tidak sampai kepadanya saat
Karuizawa meninggalkan kelas bersama dua teman di belakangnya.
Seperti
yang aku pikirkan, kecuali jika aku menghubungi dia secara langsung, tidak
mungkin dia bisa mengerti.
Dengan
membawa tasku di tangan, aku pergi kembali ke kamarku, meninggalkan kelas
semenit setelah Karuizawa.
"Hei"
Menuruni
tangga, saat menuju pintu masuk utama, aku dihentikan oleh Karuizawa yang
sendirian karena suatu alasan.
"
kau tidak pulang?"
"Aku
memang mau pulang, tapi aku pikir kau mau bilang sesuatu kepadaku jadi aku
menunggu. Apa aku salah?"
Aku tidak
bisa tidak terkejut dengan pernyataannya.
"Sedikit"
"Baiklah,
aku juga punya sesuatu untuk aku katakan kepadamu. Apa kau keberatan
mendengarkanku sebentar?"
'Mendekatinya'
aku mendesak Karuizawa untuk berbicara.
"Pesan
yang kau kirim kepadaku. Aku ingin mendengar tentang niatmu yang sebenarnya"
Mengatakan
itu, dia membuka ponselnya dan menunjukkan pesan itu kepadaku. Di sana, itu
tertulis,
Bagaimanapun caranya, keberatanlah dengan pendapat Horikita. Kemudian setelah
itu, tanyakan pendapat Kushida.
Itulah
yang aku instruksikan untuk Karuizawa lakukan di tengah kelas.
"Sejauh
hal itu berjalan, kau punya cara untuk memainkan alur yang bagus. Dalam situasi
itu, kau memang sangat keberatan" kataku
"Benarkah?
Jika aku harus mengatakannya, aku setuju dengan pendapat Horikita-san, aku juga
tidak mengerti bagaimana cara memanggil Kushida-san, jadi apa makna di balik perintah
itu?"
"Tidak akan ada akhirnya jika kau khawatir kepada makna di balik masing-masing dan setiap tindakanku. Dan bahkan jika kau menginginkannya, tidak ada jaminan bahwa aku akan menjawab. Apa kau mengerti apa yang aku maksudkan? "
"Kau menyuruhku mematuhi perintahmu tanpa menanyakan alasan di baliknya. Aku mengerti”
"Itulah maksudku"
Karuizawa yang patuh tidak bertanya lagi.
"Kalau begitu, selain itu, katakan kepadaku, kau tidak mengangkat tanganmu, tapi mana yang menurutmu yang benar?"
"Aku harus mengatakan jika keduanya benar, di mana kita akan menempatkan penekanannya tergantung kepada individu itu sendiri"
"Itu bukan jawaban, pada akhirnya kau tidak menjawab apa yang sebenarnya kau pikirkan"
"Sayangnya, aku punya kebijakan yang pada dasarnya tidak berpikir kepada yang mana"
"Tidak akan ada akhirnya jika kau khawatir kepada makna di balik masing-masing dan setiap tindakanku. Dan bahkan jika kau menginginkannya, tidak ada jaminan bahwa aku akan menjawab. Apa kau mengerti apa yang aku maksudkan? "
"Kau menyuruhku mematuhi perintahmu tanpa menanyakan alasan di baliknya. Aku mengerti”
"Itulah maksudku"
Karuizawa yang patuh tidak bertanya lagi.
"Kalau begitu, selain itu, katakan kepadaku, kau tidak mengangkat tanganmu, tapi mana yang menurutmu yang benar?"
"Aku harus mengatakan jika keduanya benar, di mana kita akan menempatkan penekanannya tergantung kepada individu itu sendiri"
"Itu bukan jawaban, pada akhirnya kau tidak menjawab apa yang sebenarnya kau pikirkan"
"Sayangnya, aku punya kebijakan yang pada dasarnya tidak berpikir kepada yang mana"
".....
apa itu? aku tidak mengerti. Apa yang
ingin kau lakukan? Apa kau bermaksud untuk menyingkirkan kelas-kelas lain ke
dalam kekacauan? Atau apa kau benar-benar berpikir untuk membawa Kelas D ke
Kelas A?"
"Paling
tidak, Horikita mempercayai hal itu"
'Bukan
itu yang aku maksud', seolah mengatakan itu, Karuizawa menghela napas dan
memelototiku.
"Yang
aku tanyakan bukan menurut Horikita-san, aku mau kau memberi tahuku apa yang
kau lihat dan apa yang kau inginkan"
"Jika
aku harus mengatakannya, aku tidak tertarik untuk naik ke kelas A. Hanya saja, aku
mulai merasa perlu mempersiapkan kelas ini untuk bisa naik ke Kelas A. bukan
hal yang buruk”
"Apa
maksudnya itu? aku tidak begitu mengerti perbedaannya, seberapa rendahkannya
keinginanmu?"
Lebih
baik mengawasi Chabashira-sensei mulai sekarang.
"Bahkan
jika aku memasukkannya ke dalam kata-kata sekarang, kau tidak akan percaya
kepadaku dan aku tidak punya cara untuk membuktikannya. Itulah kenapa aku akan
menempelkan garis pelindung sehingga kau akan mempercayaiku berkali-kali. Dalam
festival olahraga ini, Pengkhianat akan muncul dari dalam Kelas D. Kemudian,
orang tersebut akan membocorkan informasi internal dari Kelas D ke luar "
"Tunggu,
huh? Apa kau serius mengatakan itu !?"
"Jika
saatnya tiba, kau akan mempercayaiku, apa yang aku lihat, apa yang sudah aku
lihat. Itu saja"
"Apa
maksudmu, katakan padaku rinciannya"
"Saat
ini, aku tidak bisa, tapi, saat waktunya tiba, aku akan menceritakan semuanya
kepadamu. saat ini, kita masih berdiri terlalu jauh"
"Aku
akan melakukannya bahkan jika kau tidak memberi tahuku. Jika aku terlihat bersama dengan seseorang
yang suram sepertimu, citraku akan menurun. Tapi .... bahkan jika kebetulan pengkhianat
muncul, itu tidak masalah, kan? "
"Ya, aku sudah siap untuk kesempatan itu"
Mengatakan
itu, aku menunjukkan kepadanya ponselku. Tentu saja, Karuizawa mungkin tidak
tahu persis apa ini. Bagaimanapun juga, bahkan saat dia membuat wajah yang
tidak puas, Karuizawa menuruni tangga.
Aku
melihatnya pergi dan menarik napas. Strategi Kelas D kurang lebih sudah banyak diperkuat. Dan juga strategi yang
sudah aku buat.
Sekarang,
aku penasaran seperti apa bayangan pertarungan sekutu kita, kelas A? Mengingat
kepribadian Katsuragi, mereka mungkin akan menjalankan rencana yang kuat,
tapi.... keberadaan Sakayanagi, tentu saja bagi Tim Putih, dan untuk Kelas D
juga merupakan hal positif.
Misalnya,
anggap saja ada perangkat melarikan diri yang hanya bisa menyelamatkan satu
orang, dan orang-orang yang sedang berada di dalam keadaan sulit adalah individu yang sehat dan orang
cacat.
Dalam situasi itu, yang aku maksud adalah bahwa individu yang sehat tidak berkewajiban menyerahkan perangkat ini kepada orang cacat hanya karena kecacatan fisik mereka. Karena orang itu adalah orang cacat yang tidak bisa menolaknya, tidak masalah jika harus mencuri perangkat melarikan diri dari mereka yang sehat, bahkan jika memukul secara fisik itu diperlukan.
Lahir sebagai individu, kau tentu memiliki hak untuk hidup sebagai individu juga.
Dalam situasi itu, yang aku maksud adalah bahwa individu yang sehat tidak berkewajiban menyerahkan perangkat ini kepada orang cacat hanya karena kecacatan fisik mereka. Karena orang itu adalah orang cacat yang tidak bisa menolaknya, tidak masalah jika harus mencuri perangkat melarikan diri dari mereka yang sehat, bahkan jika memukul secara fisik itu diperlukan.
Lahir sebagai individu, kau tentu memiliki hak untuk hidup sebagai individu juga.
Dalam
skenario darurat, ilegalitas itu akan disingkirkan. Tidak ada yang adil atau tidak
adil tentang itu. Hanya karena Sakayanagi tidak bisa berolahraga tidak berarti
ada kebutuhan agar mudah melakukannya.
"Tapi
meski begitu ......"
Karena memiliki masa lalu yang mendalam, kempuan Karuizawa dalam membaca pikiran dan emosi orang-orang lebih baik daripada yang aku bayangkan. Lebih dari itu, kenyataan bahwa dia berhasil membuat sekitarnya 'tidak' melihatnya seperti itu, membuatnya mendapatkan poin tinggi.
Sekali lagi, setelah menyelesaikan urusan tidak terduga ini, aku merasa puas dan memutuskan untuk pulang.
"Perhatikanlah,
Ayanokouji. Ini adalah kekuatan seseorang
yang akan membawa kelas ini"
Karena memiliki masa lalu yang mendalam, kempuan Karuizawa dalam membaca pikiran dan emosi orang-orang lebih baik daripada yang aku bayangkan. Lebih dari itu, kenyataan bahwa dia berhasil membuat sekitarnya 'tidak' melihatnya seperti itu, membuatnya mendapatkan poin tinggi.
Sekali lagi, setelah menyelesaikan urusan tidak terduga ini, aku merasa puas dan memutuskan untuk pulang.
***
Hingga festival olahraga, selain
menentukan peserta kontes, ada banyak beban lain yang harus dilakukan.
Persiapan yang harus dilakukan untuk memastikan festival olahraga berjalan
lancar bagi sebagian besar dari mereka. Baris berbaris serta berlatih dari awal
masuk ke kompetisi hingga akhir. Sebagian besar kelas penjaskes dinyatakan
sebagai jam kosong dan setiap murid diberi izin untuk menangani segala jenis
praktik yang mereka inginkan.
"Aku sudah meminjamnya"
Pada jam olahraga keesokan
harinya, Hirata mengajukan permohonan ke sekolah dan memperoleh alat mengukur
kekuatan pegangan.
Rencana Horikita yang dipakai, berdasarkan prioritas kepada keunggulan atletik, adalah sebuah rencana yang hanya akan menyatukan mereka yang percaya diri dengan kekuatan mereka. Sederhana saja tapi fungsinya cukup bagus sebagai tolak ukur.
Rencana Horikita yang dipakai, berdasarkan prioritas kepada keunggulan atletik, adalah sebuah rencana yang hanya akan menyatukan mereka yang percaya diri dengan kekuatan mereka. Sederhana saja tapi fungsinya cukup bagus sebagai tolak ukur.
Secara khusus, ada lebih dari
beberapa kompetisi di mana anak laki-laki akan bersaing murni dengan
menggunakan kekuatan.
"Kita akan melakukannya
sesuai urutan. Kita akan mengukur kekuatan pegangan dari lengan dominan kita.
Jika kau memberi tahu hasilnya maka aku akan mencatatnya. Aku sudah meminjam
dua jadi kita bisa melakukannya dengan lebih efisien dan menghemat waktu"
Mengatakan itu, dia membagikan
masing-masing satu ke Sudou dan Yukimura yang berada di sampingnya. Mungkin dia
memutuskan untuk mengukur secara searah dengan jarum jam dan berlawanan arah dengan jarum
jam. Tapi Sudou, yang tidak menyadarinya, malah secara paksa meraih alat itu
dan mencurinya.
"Kita akan mulai dari
aku, Hirata. Karena dengan memulainya dariku, Itu akan menjadi penenatapan
stantar tertingginya"
Itu bukan logika yang bisa aku
pahami dengan baik tapi aku mengerti bahwa dia ingin membanggakan kekuatannya
sendiri.
"Umm ..... jadi, kita mulai dari Sotomura-kun di samping
Sudou-kun"
Setelah permintaan diubah secara
paksa, titik tolaknya harus disesuaikan lagi.
Sudou dengan bangga tertawa dan
menunjukkan kemampuannya sebagai orang yang secara paksa menjadi yang pertama.
"Uraaa!"
Dipenuhi oleh semangat juang, bahu
Sudou bergetar saat ia mencengkeram alat di tangan kanannya.
Nilai numerik digital meningkat
dengan cepat. Dalam sekejap ia naik di atas 50 dan mencapai 60 dan terus
meningkat hingga 70. Kemudian, nilai yang ditampilkan secara digital pada
akhirnya adalah 82,4 kg. Sekitaran secara cepat menjadi ricuh.
"Kau terlalu kuat!"
"Heh, itu karena aku selalu
latihan, ini wajar, Hei, kau juga harus melakukannya, Kouenji"
Hampir seolah-olah itu adalah
sebuah provokasi, dia menunjukkan nilainya kepada Kouenji sambil menyerahkan alat
itu.
"Aku tidak tertarik, kau
mungkin bisa mengabaikanku"
Memoles kuku jarinya, Kouenji
lalu meniup ujung jarinya.
"Apa kau takut kalah
denganku? yah, setelah melihat nilai seperti ini, tentu saja bisa
dimengerti"
Dia membuat provokasi yang
murahan, tapi sepertinya Kouenji tidak berniat meresponnya karena dia tidak
berpaling untuk melihatnya.
"Tch ... hei,
Ayanokouji"
Karena aku berada di samping
Sudou, aku secara paksa diserahkan alat pengukur kekuatan pegangan.
"Tidak, aku bisa
melakukannya nanti"
"Hah? Kau juga? Jangan
bercanda. Lakukan yang diperintahkan!"
Aku lebih suka tidak diberi tahu
hal itu oleh Sudou yang secara paksa mencuri giliran untuk dirinya sendiri,
tapi pasti jika kita melakukan perintah ini maka berikutnya adalah aku. Namun, berpikir
bahwa orang kedua yang akan diukur adalah aku ..... Aku tahu Sudou yang mendapatkan 82,4
kg adalah nilai yang jauh lebih tinggi tapi aku penasaran berapa nilai
rata-rata untuk murid SMA tahun pertama?
Aku sudah mencengkeram ratusan
ribu alat pengukur seperti itu di masa lalu, tapi aku belum pernah mendengar nilai
rata-rata dari generasiku. Karena tidak ada apapun kecuali catatan pribadiku
yang tersimpan.
"Hei, Sudou, berapa nilai
rata-rata murid SMA?"
"Hah, aku tidak tahu, seharusnya
tidak sekitar 60?"
"60, ya....?"
Aku mencengkeram alat pengukur
kekuatan cengkeraman yang aku terima sehingga monitor terlihat olehku. Kekuatan
peganganku bukanlah sesuatu yang sebanding dengan lebar lenganmu.
Tentu saja bukan berarti mereka
tidak ada hubungannya tapi yang terpenting adalah otot brachioradialis yang
terletak di lengan bawah dan kumpulan otot yang dikenal sebagai otot fleksor
karpi radialis.
Mekanismenya adalah, sebagai otot
lengan bawah, ia menarik tendon dan menyebabkan jari membungkuk. Dengan
demikian, seseorang bisa meningkatkan kekuatan pegangan mereka dengan melatih
kumpulan otot ini. Dengan kata lain, selama kau memiliki sejumlah massa otot
tertentu, maka tergantung bagaimana kau melatihnya, mungkin bisa melebihi 100
kg.
Tentu saja, untuk mencapai hal
ini, tidak ada, tapi latihan yang melibatkan pencengkeraman itu diperlukan.
Perlahan menambahkan kekuatan ke
tuasnya, aku mencengkeramnya. Lalu, begitu aku lewat 44, aku mulai
menyesuaikannya. Begitu aku berhasil melewati 55, aku melakukan penyesuaian
lebih lanjut dan setelah mencapai sedikit di atas 60, aku berhenti
menambahkannya.
"..... Aku tidak bisa, aku
tidak bisa melakukannya lebih dari ini"
Mengatakan itu, aku melepaskan
peganganku pada alat ukur dan menyerahkannya kepada Ike di sampingku. Lalu, aku melangkah maju, melapor kepada Hirata.
"Punyaku 60,6"
Aku tidak berminat melaporkannya
seperti itu.
"Heh ... kau cukup kuat,
Ayanokouji-kun"
Seolah terkesan, Hirata berbalik
ke arahku dan tersenyum.
"Ehh, tidak, itu rata-rata,
kan? Apa itu nilai yang luar biasa?"
"Menurutku nilai rata-rata
lebih rendah dari itu? Nilai rata-rata berada di sekitar 45 atau sekitar 50?"
"Hirata... punyaku 42,6. Berikan aku sedikit bonus
dan buatlah menjadi 50"
Ike datang untuk melapor. Itu
adalah permintaan bonus yang tidak kecil. Bahkan saat dia tersenyum
gemetar, Hirata menuliskan 42,6 di buku catatan.
Sotomura meraih 41, dan Miyamoto
yang datang kemudian mendapatkan 48 dan tentu saja, ada banyak hasil di bawah 50.
"Aku mengerti ..... jadi 60
itu tinggi ...."
Rupanya aku salah karena bertanya
kepada seseorang seperti Sudou tentang rata-rata nasional. Tidak mungkin dia
tahu semua itu. Aku berpikir untuk tidak berpartisipasi dalam kontes dengan
tetap berada di posisi tengah, tapi itu adalah kesalahan perhitungan yang fatal. Pada tingkat ini, mungkin aku harus berpartisipasi dalam beberapa acara
Partisipasi khusus hanya untuk yang Disarankan.
Akibatnya, mengesampingkan
Kouenji, akhirnya aku menempati posisi kedua di kelas. Aku sudah membuat
kesalahan.
Selanjutnya, posisi ketiga adalah Hirata dengan 57,9.
Selanjutnya, posisi ketiga adalah Hirata dengan 57,9.
Seperti yang aku duga, seorang
laki-laki yang bisa melakukan apapun seperti dia mampu menghasilkan hasil yang
tak tergoyahkan bahkan di sini.
Di sisi lain, Sudou yang berniat
membawa seluruh kelas pada festival olahraga, tidak menyembunyikan kekecewaannya
atas hasil teman sekelasnya.
"Benar-benar tidak bisa
diandalkan, kelasku ini..... kecuali aku, semua orang terlihat seperti sampah.
Saat ini mungkin juga akan berakhir setelah Ayanokouji"
Bahkan jika itu adalah fakta,
bahwa dia bisa mengatakan itu kepada orang-orang yang dimaksud di sampingnya
adalah salah satu hal yang menakjubkan dari Sudou.
Setelah semua anak laki-laki
selesai mengukur, kali ini mereka menyerahkan alat ukur kepada anak-anak
perempuan. Aku pikir itu sudah jelas karena ada kompetisi campuran dimana
kekuatan akan dibutuhkan dari mereka seperti halnya anak laki-laki.
Saat ini, Hirata mengisi
keseluruhan hasil yang sudah diukur ke dalam kerangka acara partisipasi hanya
untuk yang direkomendasikan dan menulisnya di buku catatan.
"Tarik tambang dan tarikan tambang
segala arah hanya bisa sesuai dengan kekuatan pegangan. Sudou-kun, Ayanokouji-kun,
Miyake-kun dan aku"
"Hei, aku penasaran dengan
sesuatu, aku belum pernah mendengar
tentang tarik tambang segala arah. Aku belum pernah mendengarnya.”
"Aku juga belum pernah
mendengarnya, jadi aku mencari tau. Persis seperti yang terlihat, sepertinya adalah
sebuah kontes di mana kau menarik tali ke empat arah. Dari 4 kelas, masing-masing dipilih
empat orang dengan total 16 orang yang menarik tali sekaligus, sepertinya
semacam kontes yang seperti itu”
Tidak seperti tarik tambang yang
normal dimana bisa menggunakan kekuatan, sepertinya sebuah taktik akan penting
di sini.
Hirata menulis para peserta tarik
tambang segala arah.
"Hei, Hirata, bukankah kami mendapat
beberapa kesempatan?"
"Bukan seperti itu,
misalnya, dalam scavenger hunt, bukan atletisan, aku pikir keberuntungan adalah
apa yang sedang diuji"
"Keberuntungan, ya? Lalu
bagaimana kita akan memutuskannya?"
"Sederhana. Bagaimana kalau kita melakukan gunting-batu-kertas?"
Aku pikir bukan berarti Hirata serius, tapi anehnya ini mungkin sebuah usulan yang masuk akal.
Dalam kehidupan individu,
keberuntungan tiba-tiba merupakan faktor yang sangat besar. Ini tidak pasti,
tapi karena ketidaktetapan keberuntungan, mungkin saja kehidupan seseorang bisa
melakukan perubahan sebanyak 180 derajat.
Ada orang-orang, meski berbakat,
tetap menjadi pegawai perusahaan sementara mereka, meski tidak
kompeten, berhasil naik ke posisi presiden.
Itu memang bukti bahwa unsur
keberuntungan juga terlibat.
Membagi mereka menjadi
beberapa kelompok dari beberapa orang, kami mempersempit posisi yang akan bersaing. Tentu
saja, aku tidak berniat ikut serta.
Berdoa hanya untuk kalah, aku mengambil putaran pertama dan itu sendiri menjadi sebuah kemenangan. Kemudian, berdoa dengan semangat yang lebih besar lagi untuk kalah, aku menang di babak kedua (sebenarnya babak final). Namun, aku dengan ajaib akhirnya menang.
Tentu saja, umumnya faktor selain
itu adalah penyebab sebagian besarnya oleh waktu. scavenger
hunt di festival olahraga, jika kita akan memutuskan peserta untuk itu maka gunting-batu-kertas sudah cukup.
Berdoa hanya untuk kalah, aku mengambil putaran pertama dan itu sendiri menjadi sebuah kemenangan. Kemudian, berdoa dengan semangat yang lebih besar lagi untuk kalah, aku menang di babak kedua (sebenarnya babak final). Namun, aku dengan ajaib akhirnya menang.
Tiga anak laki-laki dan dua
perempuan. Partisipasi dari lima orang yang menang dalam gunting-batu-kertas sudah
diputuskan.
"Ayanokouji-kun, Yukimura-kun,
Sotomura-kun, Mori-san dan Maezono-san. Kelima dari kalian, kalau begitu."
Kemudian menambahkan juga si Sudou,
kami berenam akan berpartisipasi dalam scavenger hunt.
"Kopou! Aku sudah dipilih
untuk scavenger hunt! Kopoi!"
Profesor putus asa dengan
kekuatan yang menggelegak.
"Kenapa aku memilih batu?
Kopou"
"Yah, kita sudah sepakat
..."
Pada saat seperti ini, aku bertanya-tanya,
apakah itu bisa disebut sebagai keberuntungan atau kesialan. Ini benar-benar kesialan.....
"Aku iri...."
Ike mengungkapkan rasa iri kepada para pemenang.
Ike mengungkapkan rasa iri kepada para pemenang.
Sangat menarik, bahwa tergantung
orangnya, sudut pandang keberuntungan juga berubah. Tidak, sungguh... aku ingin mengatakan bahwa aku
akan menyerahkan posisiku, tapi satu kalimat itu saja bisa memicu diskusi sehingga
aku memilih untuk tidak melakukannya. Aku juga bisa melihat ketidakpuasan dari
murid seperti Profesor yang tidak mau berpartisipasi.
Kemudian, meski berbagai harapan
berubah menjadi rumit, tabel kontes semuanya terisi dengan benar.
"Selesai"
Hirata membalik buku catatannya
setelah selesai memutuskan partisipasi masing-masing murid dalam semua kontes.
Melihat itu, kelas sudah kembali
tenang, Hirata mendesah lega. Namun, ini hanya masalah sementara, dan
tergantung pada praktik dan informasi masa depan yang didapat dari kelas lain,
kemungkinan akan ada bagian yang akan mengalami perubahan besar.
"Informasi yang baru kita
putuskan sangat penting dan adalah sesuatu yang tidak kita inginkan dari kelas
lain untuk mengetahui tentang giliranmu sendiri dan pasanganmu. Aku ingin kau mengingat itu. Untuk memastikan tidak
ada dokumen tertinggal "
Hirata memperhitungkan
semuanya. Pemikiran itu tepat. Jika sebuah ponsel digunakan untuk merekam
daftar di buku catatan, maka tidak ada yang tahu di mana ia akan menyebar.
Notebook itu diedarkan dari orang
ke orang. Horikita mengatakan ini padaku saat aku memperhatikan situasi kelas.
"Ada apa,
Ayanokouji-kun? Kau memiliki pandangan yang sedikit diam di wajahmu"
"Beberapa partisipasi yang
tidak mau ikut sudah diputuskan, aku akan merasa melankolis"
T/N: Melankolis adalah seseorang
yang serius dan juga tertutup,
"Mau bagaimana lagi. Di
kelas ini, ada kesenjangan yang luar biasa antara murid yang atletis dan mereka
yang tidak atletis"
"Tentu saja itu benar"
Rasio partisipasi dalam acara partisipasi
hanya untuk yang direkomendasikann yang diperjuangkan sekarang sudah diputuskan.
Seperti yang diharapkan, salah satu orang dengan jumlah partisipasi yang luar biasa
adalah Sudou. Dia akan mengikuti semua kontes sampai-sampai kau akan khawatir dengan
staminanya.
Sedangkan untuk anak perempuan,
dimulai dengan Horikita, banyak murid akan berpartisipasi dalam 3 acara. Di
sisi lain, kesialan datang untukku dan aku harus berpartisipasi dalam 2 acara.
Tentu saja, bukan berarti itu
adalah sebuah keputusan akhir, tapi hanya merupakan pengganti sementara dan jika,
sebelum acara yang sebenarnya, individu yang cocok muncul, mungkin saja aku akan diganti dengan mereka. Pada saat seperti itu, aku berniat untuk menyerahkannya.
Tidak, dengan segala cara aku ingin menyerahkannya.
terimakasih banyak min tetep semangat ya
BalasHapusMakasih banyak mimin. 🙏🙏
BalasHapussemangat gan, doaku menyertaimu
BalasHapusTerimakasih bos
BalasHapusOmega goodjob bung...
BalasHapusAne selalu pantengin nich blog...
Ane tunggu chapter selanjutnya...
yoshaaa. thx minnn
BalasHapusMantapppp minn!! Update yg banyak lagiii
BalasHapusMantap min!! Update yg banyak lagi
BalasHapusMantep min
BalasHapuskocak lol yg pas ayanokouji doa buat kalah saat gunting batu kertas. Btw semangat min
BalasHapusWkwkwk gw juga sampe ngakak ngeliat ayanokouji kaya begitu. Klo ngeliat sudo sama ayanokouji kaya ngeliat si saiki sama nendou dari saiki kusuo.
HapusNgomong ngomong thx min, lanjutkan
Mau tanya min, Kekalahan ryuuen di volume berapa yah.?
BalasHapusVolume 7
HapusMin ch.3 bhs inggris udh kelar part nya
BalasHapusLangsung di translate trus di update min
mangat min btw udeh keluar tuh yg chapter 4 dari sumbernya :'v
BalasHapusMin semangat... udh gk sama baca part 3 nya nih.. kira" kpn update min????
BalasHapusMin ditunggu kelanjutannya dah gk sbar ni..
BalasHapusMin ditunggu kelanjutannya dah gk sbar ni
BalasHapusBerapa minggu sekali update min?
BalasHapussemangat min, ditunggu updatenya
BalasHapusThank you updatenya... Ditunggu lanjutannya
BalasHapusKekuatan cengkeraman cakram kok diukur? Terbukti ayano overpower dibanding sudou
BalasHapusSemangat mimin. Selalu update dan semoga panjang umur yah 😍😍😍
BalasHapusGua awalnya benci sama karuizawa tp sekarang da suka kwkwkwkwk....
BalasHapusSayang ga jadi di rape
Good job min
BalasHapusTetep aja geselin tuh si karuizawa, gk ada respek2nya dah klo masih blg org lain jijik dn jijik nulu
BalasHapus