Novel Fantajī no aru betsu no sekai Volume 1 Chapter 5 Part 1 - YUKKIMURA. BLOGS

Latest

Sabtu, 07 April 2018

Novel Fantajī no aru betsu no sekai Volume 1 Chapter 5 Part 1

"Yo, kau yang di sana".

"Saya?"Panggilan dari laki-laki,  teman sekelasku sepertinya, dan dia menghampiriku.

"iya kau, sepertinya kau menjadi musuh bebuyutan beberapa dari mereka. Bukankah ini akan menyenangkan".

"Hehehe, mereka hanya sensitif sedikit terhadap diriku".

"Jangan khawatirkan mereka, oh iya aku lupa memperkenalkan diriku, namaku Alex Lawter kalau kau?"

"Imamura Hitoshi, panggil saja Hito salam kenal".

Sepertinya dia orang yang baik dari penampilan maupun sikapnya, akan kucoba memeriksa statusnya. 

Unsurnya sedikit mencolok api dan angin. Kombinasi yang bagus sepertinya ,walaupun begitu dia juga memiliki level yang tinggi 88. Kurang satu level untuk menyamai Rin.

Suara dari perempuan yang memberi pengumuman, saat ingin memberi tahukan informasi semua mata tertuju padanya.

"Mohon pindah ke bangku penonton jika bukan giliran kalian, pertandingan pertama akan dilakukan oleh Hitoshi melawan Ley". Teriak dari walikelasku 

Perlahan lahan satu persatu mereka keluar dari arena dan menyisakan kami bertiga , aku, Ley ,dan Mina-sensei. Pertandingan akan segera dimulai , aku pikir akan lebih mudah menyelesaikannya dengan cepat.

Menghiraukan penonton , Mina-sensei mulai menghitung. Aku akan bergerak lebih dulu.

"Pertandingan akan dimulai, ready, set,go".

Menyiapkan mental ,aku langsung menyerangnya dengan taijutsu. 

Shoop.. Tak.. tak..

"Uh.. "
Dia menahan serangan ku dan sedikit mendesah karena sedikit kesakitan.
Ketika dia berhenti dan memasang kuda kuda , aku mengeluarkan sihirku.

"Stun wave"  Dengan itu, dia akan terjatuh dan tidak mampu bertarung lagi. Mungkin hasilnya akan sama seperti pertarunganku dengan Rin.

Dia memutar tangannya dan merapal, "Antistasi"

Tidak terjadi apa-apa, jangan jangan dia menggunakan resistance sepertiku, kuketahui dari buffnya yang sama dengan ku. Setelah itu merapal sesuatu lagi "Wrath lighting"

Seketika muncul petir dari atas kepalaku.

Tidak sempat bertahan, aku tersegat oleh petir tersebut. Dari yang kurasakan tidaklah terlalu sakit, tetapi berbekas. 

"Aneh".

"Apa?".

"Wrath lighting". Dia menggunakannya lagi. 

Aku akan menepisnya, jika terkena lagi akan menambah daya kuatnya.

Snap.. Breekk..

"Mana Shield". Dikelilingi oleh pelindung membuatku lebih nyaman.

Snap.. Breekk..

Petir tersebut pecah dan menghilang. Daya tahan ku bertambah

"Kau kuat, apa itu sihirmu?, Tidal Burst".

Setelah bertanya terus menyerang, apa itu pertanyaan atau pernyataan. Biarkanlah aku menjawab dahulu.

Datang empat ombak dari segala penjuru dan mendekatiku, dan meledak menjadi pusaran air. Karena aku menggunakan mana shield , unsur air sedikit melemah dan tidak berefek apa apa kepadaku. Aku akan membalasnya, dari tadi aku hanya menahan diri, sial karena meremehkannya waktuku terbuang sia-sia.

"Baiklah, sekarang giliranku Buff:Aegis, Provoke, Attack up, Magic up, Defense Up, dan Smash. Sihir api Ignite level 2".

Hitoshi melempar Ley dengan sihir api, dan mengenainya sedikit , Ley telah menggunakan Antistasi buff dan mengurangi rasa sakit dan efeknya. Buff tersebut mengurangi damage Burn pada ignite dan meningkatkan Magic resistance serta Physical Resistance.

"Sakit". Kata Ley

"
Kau dapat menahannya, sepertinya kau sudah berpengalaman dalam pertarungan".

"Akhiri".

Entah arti gumamnya itu Hitoshi hanya menatap erat kepada Ley, dan Ley memasang wajah yang serius. Selepas itu Ley mundur dan menyiapkan sedikit waktu untuk focus terhadap Hitoshi.

"Water Infusion dan Electric Corossive ".

Ley mengangkat tangannya sambil mengatakan hal itu, ada benarnya itu adalah jurus terkuatnya pikir Hitoshi, dan Hitoshi telah menyiapkan strategi untuk itu. Mengatur segala dengan cepat Hitoshi membuka console game dan menyiapkan segala skill yang diperlukan , dengan Int nya yang telah mencapai akhir batas, dia dapat menyimpulkan skill apa saja yang berguna. 

Hitoshi menggunakan Debuff blind , Illusion , dan Darkness Haunt. Ley yang merupakan manusia dari dunia ini tidak mengetahui sihir yang akan digunakan oleh Hitoshi. 

"Terima ini"Kata Ley

Sihir yang digunakan Ley adalah skill beradius besar, pertama sihir unsur airnya mengeluarkan Air dari lingkaran sihir dan mensummon gelombang laut yang sangat besar, dan sihir yang kedua Ley memberi gelombang laut tersebut dengan tambahan unsur petir dan membuat efek kejutnya lebih besar.

"Hah? apa yang dilakukannya". Teriakan rata rata dari penonton.

"Jadi begitu, ternyata Hito-kun membuat Ley keliru dengan sihirnya, Sekarang Ley dibawah pengaruhnya. Ley yang sekarang tidak dapat membedakan yang mana yang asli dan yang mana yang palsu, itu mengapa dia hanya menyerang daerah sekitarnya secara membabi buta. Sedangkan Hito-kun hanya berdiam diri sambil menunggu sihir Ley selesai". Jelas Mina-sensei.

"Sial, mengapa tidak ada habis-habisnya cepatlah keluar".Teriak dari Ley kesal

Aku mulai kehabisan mana, mengapa penglihatanku semuanya gelap, apa ini sihirnya?. Kalau begitu aku akan mempertaruhkannya dengan sihir terakhirku. Pikir Ley

"Berakhir sudah, menyerahlah. Aku tidak mau menyakitimu, Manamu tidak akan cukup untuk bertahan seperti itu selamanya, lagipula dalam hitungan puluhan detik mana mu akan habis".

"Diam".

9,8,7,6,5,4,3,2,1,0. Ya mananya sudah habis , sekarang tinggal mentidurkannya. "Stun wave level 2".

Seketika Ley terpental kedinding arena , dan sedikit menghancurkan dinding tersebut.

Gawat , aku tidak tahu kalau stun wave akan berubah sekejam itu saat aku meningkatkannya. 

Hitoshi mendekatinya dan Ley tampak pingsan karena kelelahan dan juga dari efek stun wave. "Restoration". HP dan MP Ley kembali semula tapi efek dari stun wave tidaklah hilang.

Biarkan saja dulu seperti ini, tidurlah sebentar. Gumam Hitoshi.

"Dengan begitu pemenangnya adalah Hitoshi".Teriak dari Mina-sensei

Satu pertandingan sudah berat, aku harus melakukannya lagi sekitar 5 kali lagi. Aku ingin tahu apa musuhku ini akan membenciku nanti, aku berpikir sambil menatapnya lebih lanjut tapi sekarang dia kelelahan mungkin saat dia bangun aku akan berbaikan dengannya.

Aku berpikir ,sepertinya aku harus istirahat seharian. Aku kembali kebangku penonton dan mencari tempat yang sedikit sepi, membaringkan tubuhku. Sedikit tidak nyaman karena bangku penonton ini terbuat dari batu. 

Rin dan Alex menghampiriku sambil menatap bahagia, sepertinya mereka senang melihatku menang. 'Aku tidak butuh selamat dari kalian' ingin aku mengucapkannya.

"Selamat atas kemenanganmu" Kata Rin

"
Yo, kau hebat Hito". orang disamping Rin

"Tidak, itu bukan apa apa".

Bisakah kalian membiarkanku istirahat pikirku, apakah kalian tidak tahu betapa melelahkannya ini. Tidur siang, itu adalah kegiatanku saat masih hidup didunia sana tapi, aku harus mengikuti kegiatan seperti Olahraga ini sekarang. 

"Hito-kun apa kau tidak keberatan jika aku duduk disampingmu?".

Duduk saja ini juga bukan bangku milikku. apa apaan pertanyaan itu. 

Rin duduk disampingku dan memberi kesan yang sedikit istimewa, dan diikuti oleh alex. 

Melihat mereka yang sibuk memikirkan pertandingan mereka, aku merasa sedikit aneh dipandang oleh murid dari kelas sebelah. Mereka terlihat sinis terhadapku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar