New
DI AMBIL ALIH
Tangannya dibuat kaku dengan tali dengan ikatan yang kencang.
Sakura tidak bisa melakukan apapun untuk membela dirinya sehingga ia hanya
menunduk sepanjang jalan.
Ia tidak tau akan dibawa kemana oleh pria itu. Namun
kemungkinan ia akan dibawa ketempat dimana ratu mereka terbaling. Sakura yang
menyadari bahwa pakaiannya sudah berbeda dengan yang ia pakai sebelumnya hanya
bisa memasang wajah pasrah.
‘lagi-lagi aku menjadi seperti ini’ ucapnya dalam benak.
Setelah beberapa lama menelusuri istana, ia akhirnya berdiri di depan gerbang yang besar. Sakura
hanya melihatnya dengan rawut terkejut. Pria misterius yang menuntunya dari
belakang mendorongnya masuk ke dalam ruangan setelah melihat sakura tidak
berjalan lagi saat didepan gerbang.
Sakura melihat seorang wanita yang sangat tua terbaring di
depannya. Kulitnya kering, bentuk kerangka badan yang terlihat, dan rambutnya
yang putih sangat panjang hingga menjuntai sampai kelantai.
“kei-sama. Kami membawakannya untuk anda” ucap pria itu
sambil menundukan kepalanya. Laki-laki itupun memotong ikatan tali sakura
menggunakan kunai yang ia ambil dari saku belakangnya.
“cepat lakukan jutsu itu kepada kei-sama” pria itu memberikan
gulungannya kepada sakura sambil membuat segel tangan dengan tangan kananya.
Beberapa detik kemudian sakura merasa chakranya kembali mengalir ke seluruh
tubuhnya.
Sakura mengambil gulungan itu dan pergi mendekati wanita yang berumur
kira-kira lebih dari seratus tahun. Sakura melihat kearah matanya dimana pupil
matanya yang sudah berwarna hampir putih sepenuhnya dan dipastikan bahwa
sekarang ia sudah hampir buta.
Sakura menatap wanita itu gemetaran. Ia tidak tau apa yang
harus ia lakukan. Menuruti perintah musuh sama saja dengan menghianati desa dan
temannya. Ia menutup matanya sejenak dan membulatkan tekatnya.
Dengan cepat sakura melempar gulungan itu sangat jauh. Pria
yang terkejut segera menyegel chakra sakura. namun terlambat beberapa detik setelah serangan yang akan dilakukan sakura.
“shaanaarooo”
Tiba-tiba tangan dingin memegang pergelangan tangan sakura
yang membuatnya terkejut dan membuatnya batal untuk mengeluarkan kuatannya.
Dengan reflek yang cepat Sakura memandang wajah wanita tua itu dan betapa
terkejutnya ia ketika melihat wajah mengerikannya tersenyum lebar kearahnya.
“NAN”
.
.
.
.
“hinata. Berapa jauh lagi jaraknya?” Tanya kiba
“sebentar lagi” jawab hinata
“kita harus tetap waspada. Mungkin saja disini banyak
perangkap. Biar bagaimanapun, keadaan sekarang sangat mencurigakan” ungkap
shikamaru yang sedari tadi memperhatikan keadaan sekitarnya.
Hinata kemudian memberhentikan pergerakannya dan berhenti di
pohon terakhir dari hutan yang juga diikuti oleh tiga orang yang lainnya.
Didepan mereka terlihat sebuah istana yang sangat besar ditengan lahan rumput.
Hinata mencoba beberapa kali lagi untuk meluhat kedalam lebih jauh. Namun, itu
semua mustahil. Suatu penghalang hitam besar seperti tembok yang kasat mata
bagi orang yang memiliki mata biasa masih menghalangi pandangan dari
byakugannya itu.
“sial.” ucap naruto
“lalu apa yang akan kita lakukan lagi shikamaru?” Tanya kiba
yang menatap shikamaru dari samping.
“ada hal yang selalu membuatku merasa ganjal. Kenapa disini
tidak ada sama sekali pengawal atau pasukan yang menjaga wilayah musuh sampai
sejauh ini? bukankah ini hal yang aneh?” ucap shikamaru sambil mengamati dengan
teliti istana yang ada didepannya. Teman-temannya menapnya dengan tatapan yang
berbeda-beda.
“sial, aku tidak bisa menunggu disini lagi” naruto bangkit berdiri dari posisi jongkoknya.
“tunggu naruto, bisa saja ini jebakan” ucap shikamaru mencoba
menenangkan naruto.
“aku tidak peduli. Temanku sedang dalam bahaya. Mana mungkin
aku bisa diam saja” naruto langsung berlari dengan cepat kearah istana besar itu.
Tanpa berfikir panjang hinata mengejar naruto.
“naruto-kun, tunggu”
“kenapa selalu seperti ini. merepotkan” keluhnya ketika
melihat kelaukan naruto yang tidak sabaran itu. Namun, mereka berdua akhirnya
ikut mengejar naruto dan hinata.
Dari ujung hutan sampai gerbang masuk, masih tidak ada musuh
terlihat.
Hinata memasang wajah kaget ketika melihat seseorang dibalik
gerbang yang besar itu
“ada seseorang” sahut hinata.
Yang membuat naruto dan temannya berhenti berlari mendekati gerbang kayu raksasa itu dan mengambil langkah mundur beberapa loncatan kebelakang
sambil mengambil ancang-ancang untuk menyerang.
gerbang perlahan mulai terbuka dengan sendirinya. Sosok
seorang laki-laki yang sama yang menyegel chakra sakura mulai terlihat jelas.
Raut wajah mereka berempat pun berubah.
“sudah datang ya para bantuan? Perkenalkan namaku shi
kazeroku. Senang berkenalan dengan kalian” ucapnya sambil melepas senyum
dibibirnya.
“dimana kau menyembunyikan sakura-san?” Teriak hinata dengan
ancang-ancang menyerangnya.
“oh. Dia baik-baik saja. Kalian tidak perlu khawatir”
“pembohong, kembalikan sakura-chan sekarang” teriak naruto
dengan suara yang sangat keras.
“apa yang kau rencanakan? Apa kau terlalu percaya diri dengan
kekuatanmu? sampai-sampai kau sama sekali tidak membentengi wilayahmu” sindir shikamaru sambil tersenyum sinis.
“yah seperti yang kalian lihat. Aku sangat percaya diri
dengan kekuatanku” jawabnya sambil merentangkan kedua tangannya kedepan.
Dengan cepat shikamaru melempai tiga kunainya kearah kazeroku
yang membuatnya melompat menghindari kunai itu tiga kali. Naruto jatuh dari
atas sambil memberikan rasengannya walau musuh sempat menghindar lagi yang membuat serangannya meleset, tapi bagaimanapun
itu hanya bunshin.
“rasengan”
"gatsuga"
tiba-tiba naruto dari arah
belakang dan kiba bersama akamaru menyerangnya dari depan.
Ketika hendak menghindar, tiba-tiba saja bayangan mengikat
tubuhnya yang membuatnya tidak bisa bergerak "ceh".
“kage nui no jutsu berhasil”
Seketika ledakan besar terjadi. Dengan mengambil keuntungan
dari ledakan tersebut, mereka berempat mengambil kesempatan untuk menyusup
ke dalam. Mereka berlari menulusuri tiap jalan. Istana besar itu terlihat
sangat sepi tidak ada orang. hingga di ruang utama yang sangatlah luas mereka
melihat sakura mengenakan pakaian sweater hijau muda yang tampak seperti dress. Berdiri membelakangi mereka
“sakura” teriak kiba bersamaan dengan akamaru yang
menggonggong dua kali.
Dengan perhalan sakura mengalihkan pandangannya kearah sumber suara. Ekspresi semua berubah drastis.
Keheninganpun mulai timbul. Hal yang membuat semua orang tercengang melihat
cara sakura menatap mereka semua, tatapannya bukan seperti sakura yang mereka
kenal.
Seketika itu ledakan terjadi dibelakang mereka membuat
langit-langit istana yang tinggi mulai
retak. Merekapun terpenting kepinggiran sudut ruangan yang sangat laus itu.
Dari kubaran asap yang mulai memudar, terlihat kazeroku sedang membuka segel
dengan darahnya sehingga moster berukuran besar keluar dari balik segel.
“Monster apa itu” ucap shikamaru sambil menutup hidungnya
dengan lengan atasnya agar ia tidak terlalu banyak menghidup asap yang masih ada disekitar mereka.
“apa yang kau lakukan pada sakura-chan?” teriaknya sambil
meluapkan amarahnya
“kurama” narutopun berubah menjadi bijuu mode.
Kiba melihat naruto yang selalu menyerang tanpa berfikir
mencoba menghentikannya
“naruto jangan gegabah”
“ceh selalu saja seperti ini” shikamaru mengeluarkan jutsu
pengikat bayangannya untuk mengikat perkerakan monster berwarna hitam kelam
berbentuk lebih seperti singa namun memiliki kuit yang sangat keras seperti
baja dan memiliki sayap sebagai perisai.
“kage bunshin no jutsu”
“senpou, cho oodama rasengan”
Puluhan bayangan dengan oodama rasengannya menimpa monster
yang dikendalikan oleh pria itu dari balik kulit bajanya di bagian kepala.
Shikamaru yang sudah tidak kuat lagi menahan gerakan liar
moster mulai berkeringat dan kehabisan cakra.
“sial. Kita harus meminta bantuan yang lebih banyak” ucapnya.
“naruto, aku akan meminta bantuan. Alihkan perhatiannya
selagi aku memulis surat.” Perintahnya melalui alat komunikasi. Naruto yang
berada di pojok atas yang sedang melihat kondisi monster itu mendengarkannya
dan mengangguk pelan.
Shikamarupun pergi keluar istana dan berfikir bagaimana caranya agar ia bisa mengirimkan surat bantuan ke desa. shikamaru berfikir terus menerus dengan raut kesal, namun tiba-tiba seekor burung elang datang menghampirinya. shikamaru yang menyadari hal itu mengangkat lengan atasnya sehingga burung itu bisa bertenger di tangannya.
"Burung elang?"
.
.
.
.
Sakura hanya berdiri di ujung sisi ruangan sambil
memperlihatkan tatapan kebenciannya. Melihat hal yang tidak Beres dengan sakura,
hinata berlari menghampirinya. Kiba yang sedari tadi hanya tercengang melihat
pertarungan naruto tersadar ketika melihat hinata berlari kearah sakura.
“hinata. Tunggu” kiba mengejarnya bersama akamaru.
“sakura-san, apa yang terjadi padamu?” Tanya hinata sambil
menatap sakura dengan alisnya yang kebawah.
“hinata, hentikan! Biar di lihat dari manapun, dia bukan
sakura.” Kiba menghalangi hinata yang mulai mendekati sakura dengan tangannya,
bahkan akamarupun menggeram sambil memperlihatkan gigi-giginya yang tajam.
“apa yang kau pikirkan kiba-kun. Dia adalah sakura, cakranya,
penampilannya semuanya itu menunjukan bahwa dia adalah sakura-san. Apa kau tidak
mengenal teman yang sudah bersamamu selama ini? ungkap hinata dengan nada
cemas kearah kiba.
Kiba tiba-tiba terkejut melihat sakura yang dengan cepat
sudah berada di belakang hinata yang siap menenangnya. Dengan singkap kiba
menarik tangan hinata kebelakangnya sehingga tendangan sakura mengenainya. Kiba
terlempar jauh hingga dinding istana retak.
“berhentilah memanggilku dengan nama gadis menyedihkan itu. namaku
shi keishiro. heh sebenarnya adalah Gadis bodoh itu sekarang sudah tamat. Yang
harus dia lakukan sekarang hanyalah diam dan menunggu kematiannya. Shinobi mana yang dapat dengan mudah masuk ke perangkap musuh? mengelabuinya dengan gulungan medis itu terlampau sangat mudah”
“akhirnya, tubuh yang masih kokoh dan awet muda. Dengan ini
aku bisa menduduki kursi teratas lagi” ucapnya dengan nada tinggi.
Akamaru yang sekarang sudah bersembunyi di belakang hinata
dengan ketakutan membuat hinata sadar sepenuhnya bahwa yang ia lihat sekarang
memang benar-benar mirip sakura tapi dia bukan sakura-san yang ia kenal.
“akamaru. Cepat tolong kiba” akamaru bersuara kecil dan
menurunkan ekornya meninggalakan hinata. Hinata mulai mengambil ancang-ancang
menyerang dan mengaktifkan byakugannya lagi.
Kei yang berada di dalam tubuh sakura memandang gadis
didepanya dengan pandangan menyedihkan sambil mengacak pinggangnya dengan
tangan kananya.
'kiba-kun benar kau bukanlah sakura-san. Sakura yang aku
kenal adalah orang yang sangat baik. Ia selalu membantuku kapanpun aku
membutuhkan bantuan, mendengarkan semua keluhanku dan terus menyemangatiku.
Walau dia sendiri terluka, tapi dia tetap tersenyum'
“sepertinya aku tidak perlu menggunakan jutsu untuk
melawanmu”
Hinata mengalirkan cakranya ke telapak tangannya dan mulai
bertarung habis-bahisan melawan seseorang yang mengambil alih tubuh sakura.
.
.
.
.
Naruto melihat moster yang masih bisa berdiri tegak walau
beberapa kulitnya hancur.
“ceh. Keras kepala sekali”
“Kurama”
“naruto, jangan menggunakan bijuu mode lebih dari ini!” ucap kurama yang
duduk menyilangkan kakinya di dalam tubuh naruto
“heh. Kenapa?”
“dua orang itu, mereka berbahaya. Mereka menuasai jutsu segel
yang berbahaya. Dia bisa dengan mudah menyegel chakra ku sepenuhmya di ruang tanpa waktu. jika hal itu terjadi, kau juga akan tamat”
“dua orang? Siapa satunya lagi?” Tanya naruto yang semakin
bingung.
Kurama menunjuk wanita yang sedang bertarung dengan hinata
yang teryata itu adalah sakura “dia”
Naruto yang terkejut baru menyadari perkalahian mereka
mencoba menyangkal apa yang dilihatnya.
“itu tidak mungkin kan. Dia hanyalah
sakura-chan”
Kurama mengalihkan pandangannya menatap naruto.
“lalu, menurutmu kenapa mereka bertarung? Seseorang pasti mengambil
tubuh sakura. Aku berani bertaruh kalau dia melakukan jutsu pertukaran tubuh”
“sial, sekarang apa yang harus kita lakukan?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar