New
Sejak kapan aku berhenti mengatakan semua hal itu merepotkan?
Pikiran itu terlintas di kepala Shikamaru saat ia sibuk
memandang langit biru. Meskipun angin berhembus tidak begitu kencang, awan-awan
tipis berlarian mengejar satu sama lain melewati garis pandang Shikamaru.
Bentuknya yang kacau menyerupai keadaan Shikamaru saat itu. Kemudian ia
menertawakan pikirannya sendiri.
Bagaimanapun juga, sebenarnya ia sedang sibuk.
Dua tahun setelah Perang Dunia Shinobi ke-4, dunia akhirnya
mulai mengembalikan kestabilannya. Aliansi Kage yang terbentuk saat perang
pecah berlanjut hingga saat ini dan dunia shinobi telah berubah drastis
dibanding sebelumnya.
Aliansi awalnya terbentuk dengan anggota 5 Desa Besar Ninja,
namun seusai perang, negara-negara kecil lainnya mulai mendeklarasikan
partisipasinya dalam aliansi. Organisasi yang berawal dari sebuah aliansi telah
berkembang menjadi Persatuan Shinobi, yang melibatkan setiap shinobi dari
negara yang berpartisipasi.
Kontrak yang telah disetujui oleh desa-desa yang mengakui
keberadaan aliansi telah dibawa menjadi Persatuan Shinobi. Setiap desa yang
berpartisipasi di Persatuan Shinobi memiliki perwakilanshinobi yang ditugaskan
untuk berdiskusi ataupun bernegosiasi dengan Negara lainnya. Dengan cara ini,
keseimbangan kerja antar desa dapat terjamin, perbedaan antar desa dapat
dipersatukan dan dunia shinobi dapat mencapai perdamaian.
“Haa…”
Helaan nafas Shikamaru menguap di udara. Punggungnya terasa
kaku karena berbaring di lantai yang dingin, dan jika ia tetap berbaring
seperti ini, maka kemungkinan besar ia akan terserang pilek. Tapi ia memiliki
alasan untuk tetap berbaring.
Tumpukan pekerjaan menunggunya.
Begitu menumpuk dan itu sangat tidak lucu.
Shikamaru berniat untuk beristirahat sebentar sehingga ia
mengizinkan dirinya untuk bermalas-malasan sore ini. Ia menyadari, tepat saat
ia bangkit dari berbaringnya nanti, pikirannya akan kembali tersita oleh
pekerjaan. Dan ketika hal itu terjadi, Shikamaru tahu ia tidak akan mendapat
kesempatan untuk beristirahat seperti ini lagi.
Karena itu, ia menolak untuk bergerak dan mengabaikan rasa
dingin dari lantai yang begitu menusuk, bersikeras untuk beristirahat selama
yang ia bisa. Hingga seseorang menemukannya, Shikamaru tak berniat untuk
bergerak seinchi pun dari tempatnya ini.
‘Tempat ini’ adalah atap dari kediaman Hokage.
Kalian bisa melihat wajah-wajah Hokage dari generasi ke
generasi terpahat di bukit paralel yang mengitari tempat dimana Shikamaru
berbaring.
Dari kiri ke kanan, terdapat pahatan wajah Hokage pertama,
Hashirama, kemudian adiknya, Tobirama, setelah itu Hokage Ketiga yang gugur
saat Orochimaru menyerang Konoha, yaitu Hiruzen, dan 'Konoha no Kiroi Senko',
Namikaze Minato. Hokage kelima, salah seorang dari Tiga Sannin Legendaris
selain Jiraiya dan Orochimaru, yaitu Tsunade.
Mereka adalah orang-orang yang pernah menjadi Hokage.
Kemudian wajah seorang pria yang kini menjabat sebagai Hokage
terpahat disamping wajah Tsunade.
Sepasang mata yang terlihat sayu tampak di antara rambut
keperakannya, begitu pula dengan batang hidungnya, sedangkan bagian wajah
lainnya tersembunyi dibalik sebuah masker.
Hokage adalah simbol dari Konoha, sebuah jabatan yang tidak
dapat diduduki kecuali kau telah diakui oleh setiap shinobi di desa, meskipun
wajah dari simbol yang seharusnya terukir sebagai penghormatan di bukit itu
setengahnya tersembunyi dibalik sebuah masker…
Hatake Kakashi.
Merupakan nama pria yang kini menjabat sebagai Hokage.
Guru dari duo yang memimpin menuju kemenangan dalam perang
lalu. Tak seorangpun di dunia ninja yang tak mengetahui namanya. Shikamaru yang
mengenal pria itu dan kedua muridnya secara personal, merasa mereka bukanlah
orang-orang yang memiliki kepribadian seperti ‘bintang jatuh’. Begitu banyak
penggemar yang mengidolakan dan mengidam-idamkan mereka bertiga, menyebut mereka
sebagai 'pahlawan yang melegenda', namun kenyataannya tak satupun dari mereka
yang cocok disebut 'legenda'.
Kakashi, seorang pria yang mampu menyelesaikan segala hal
walau dalam keadaan krisis, akan kembali memerankan kehidupan sehari-harinya:
pria dewasa yang tidak menampakkan kelebihan apapun, yang tampak tidak
berhasrat melakukan apapun.
Dua pahlawan lainnya memiliki masalah yang serupa. Yang satu
bukan main bodohnya dan yang satu lagi bukan main keras kepalanya. Ini semua
karena dunia tidak mengetahui sisi lain mereka sehingga dunia menyebutnya
sebagai ‘legenda’.
“Lalu apa yang telah kulakukan..?”
Kalimat itu keluar dari mulut Shikamaru tanpa terpikir
olehnya.
Ia sendiri merupakan tipe orang yang sama sekali tidak
mendekati kata pahlawan. Ia pun tidak pernah berharap untuk menjadi salah
satunya.
Jika kalian menganggap bahwa ia ingin menjadi ninja yang
menjalani latihan keras untuk meningkatkan kemampuan ninjutsunya, maka kalian
salah. Ia tak pernah berpikir untuk mempelajari ninjutsu medis ataupun menjadi
ahli di pasukan garis depan. Jika kalian mengatakan bahwa ia ingin menjadi
seseorang yang berpangkat tinggi sebagai pemecah kode atau dalam operasi medis,
kalian juga salah.
Menjadi seorang yang biasa-biasa saja…
Itu merupakan impian Shikamaru.
Ia ingin menjadi ninja yang biasa saja dan memiliki pekerjaan
yang biasa, menikahi wanita yang biasa-biasa saja, memiliki anak yang
biasa-biasa saja, dan setelah itu menikmati hari tua yang biasa-biasa saja.
Kemudian semua hal itu akan berakhir suatu saat.
Adakah hal yang lebih menyenangkan dari rencana hidupnya?
Ia rasa tidak.
Di hari yang cerah, berbaring dan memandang langit, melihat
awan melayang yang membawa pergi pikirannya. Saat hari hujan, ada bidak-bidak
shogi yang menemaninya, itu sudah lebih dari cukup. Tidak ada rasa tertekan
karena ekspektasi dari orang-orang. Tidak ada rasa stres.
Bukankah itu adalah kehidupan yang indah?
“Haaaa…”
Itu merupakan tarikan nafas yang dalam dari perutnya.
Ba*****n yang disebut 'kenyataan' merupakan lawan yang
tangguh.
Jika yang kau lawan adalah manusia, maka akan datang hari
dimana kau akan menang melawannya. Meskipun mereka kuat seolah tuhan, mereka
pasti memiliki kelemahan. Lawan dalam perang yang lalu adalah seseorang yang
sangat kuat, semua shinobi memfokuskan kekuatan mereka, bekerja sama, dan
menang melawan musuh. Bukankah begitu?
Kau pasti akan menang melawan musuh di hadapanmu.
Walaupun begitu…
'Kenyataan' adalah musuh tak berwujud yang tak akan—tak akan
pernah terkalahkan.
Meskipun Shikamaru terus berharap dan menginginkan yang
sebaliknya, kenyataan tanpa ampun menyeretnya ke dalam takdir yang tidak ia
inginkan. Shikamaru, seorang yang sangat berharap untuk menjadi biasa-biasa
saja, kini merupakan seseorang yang sangat dibutuhkan dan diandalkan dalam
Persekutuan Shinobi.
Ia dibebani oleh tugas yang banyak. Semua misi dari Daimyo
dan warga setiap negara harus diklasifikasikan dari peringkat A hingga D,
setiap karakteristik desa harus diperhitungkan untuk menentukan mana yang
paling cocok untuk ditugaskan—kemudian sebagai ketua dari Persatuan Shinobi,
konsultasi 5 Kage. Mereka menggunakan Shikamaru untuk segala hal, hingga
menjadi partner shogi dari Tsuchikage yang sudah tua.
'Konoha no Shikamaru' dari Persekutuan Shinobi.
Demikian julukan yang diberikan pada Shikamaru.
Meskipun ia tak ingin menonjolkan diri, meskipun ia tak ingin
sukses dalam hal apapun, meskipun ia terus dan terus melawan hal tersebut,
orang-orang sekitarnya terus memaksanya sehingga hal tersebut menjadikannya
setingkat di atas yang lainnya.
Kesalahan pertamanya terletak pada ujian promosi Chuunin.
Ujian Chunin, yang diikuti oleh desa ninja dari 5 negara
besar termasuk genin dari negara-negara kecil, berlangsung di tengah kekacauan
yang dibuat Orochimaru dan menewaskan Hokage Ketiga. Karena beberapa alasan,
Shikamaru dipromosikan sebagai Chuunin.
Diantara seluruh peserta, hanya ia satu-satunya yang menjadi
Chuunin,
Situasi tersebut merupakan situasi dimana Shikamaru ingin
berteriak 'apa yang telah kaulakukan??!' pada dirinya lebih dari yang
seharusnya.
Kesalahan fatal yang ia perbuat adalah pada babak dimana para
genin dipasangkan untuk bertarung satu lawan satu. Jurus kagemanenya sukses
mengejutkan lawannya, seorang kunoichi galak yang membawa sebuah kipas yang tak
terkira besarnya yang mampu meniupkan angin yang sangat kencang. Namun pada
akhirnya, Shikamaru sendiri memilih menyerah.
Pengorbanan ini yang membuat Shikamaru sangat dihargai.
Menjadi Chuunin, termasuk memimpin anak buah, merupakan hal
yang membutuhkan kemampuan untuk menganalisa keadaan dengan tepat. Para penguji
menyetujui pilihan Shikamaru untuk menyerah, dan memberikannya nilai yang
paling tinggi.
Hal itu merupakan hasil yang paling tidak dikehendaki.
Ia sama sekali tidak tertarik mengikuti ujian tersebut,
gurunya lah, Sarutobi Asuma, yang memaksanya untuk mengikuti ujian tersebut. Ia
tidak pernah berniat untuk mengikuti evaluasi apapun, tidak berhasrat sama
sekali. Namun kenyataan tetap menuntun Shikamaru menjadi Chuunin, dan semua
orang di desa memandangnya dengan cara yang berbeda.
Dan sejak saat itu, hidupnya mulai keluar dari jalur yang ia
harapkan.
Ketika Sasuke meninggalkan desa, Shikamaru ditugaskan sebagai
pemimpin dari tim yang beranggotakan teman-teman sekelasnya untuk membawa
kembali Sasuke. Setelah itu, ia diberikan misi yang berbeda dari
teman-temannya. Ia menolak dan memprotes, namun kenyataan justru membawa
Shikamaru ke tingkat yang lebih dan lebih lagi.
Sejak Perang Dunia Shinobi ke-4… Dua tahun telah berlalu.
Shikamaru telah berusia 19 tahun. Usia dimana ia tak bisa
lagi disebut anak-anak.
Ia berpikir bagaimana seharusnya kau bersyukur ketika
orang-orang mengharapkan hal-hal yang hebat darimu. Bukankah menjadi seseorang
yang diandalkan merupakan pencapaian yang hebat? Jawabannya tidak perlu
disebutkan. Salah satu contoh adalah temannya sendiri, Naruto, dan bagaimana
keinginannya yang kuat untuk menjadi seseorang yang dapat diandalkan telah
mengubahnya menjadi seorang pahlawan desa—tidak, bahkan pahlawan dunia ninja.
Shikamaru sangat tahu bahwa manusia adalah makhluk hidup yang
membutuhkan satu sama lain. Itulah mengapa ia tak memiliki rasa benci seperti 'andai kau tidak pernah ada' pada orang-orang disekitarnya. Tak peduli seberapa
besar penolakan yang diajukan Shikamaru, ia tak pernah dibuang dari dalam misi.
Sudah 19 tahun sejak ia dilahirkan ke dunia, sudah banyak hal
dan permasalahan yang ia hadapi.
Kelompok yang berniat untuk mengambil alih dunia, 'Akatsuki',
telah membunuh gurunya, Asuma. Kekasih Asuma, Kurenai, saat itu tengah
mengandung anak Asuma. Anak itu sekarang telah berusia dua tahun. Namanya
adalah Mirai.
Menjadi guru dari Mirai…adalah sebuah janji yang ia harus
penuhi.
Ayah Shikamaru, Shikaku, ditugaskan menjadi pengatur strategi
utama di Perang Dunia Shinobi ke-4. Akibat Obito menggunakan kekuatan
penghancur dari Juubi untuk menghancurkan Markas Besar Aliansi, ayahnya gugur
bersama dengan ayah Ino, Inoichi.
Bahkan kini, kalimat terakhir ayahnya dan Inoichi masih
berdenging jelas di telinga Shikamaru.
[Kami akan selalu bersamamu, jangan lupakan itu!]
Menjadi pria yang hebat seperti ayahnya…juga merupakan janji
yang ia buat kepada pria yang membantu membawanya ke dunia ini.
Dan juga…
Naruto.
Pahlawan shinobi yang sangat percaya bahwa dirinya mampu
menjadi Hokage, yang sama sekali tidak pernah meragukan fakta yang dihadapinya.
Dalam pertarungan melawan Juubi, Shikamaru berada di ambang
kematian. Ketika ia sedang berusaha diselamatkan oleh Sakura, terlintas pikiran
di kepalanya :
'Tidak ada yang pantas menjadi penasehatnya selain diriku!'
Jika Naruto menjadi Hokage, maka Shikamaru akan menjadi
tangan kanannya. Itulah mimpinya.
Ia sudah memiliki banyak sekali kewajiban yang harus
dipenuhi, bahkan ia tak mau menghitungnya. Tidak salah lagi, itu semua karena
adanya dorongan yang terus membuatnya maju. Menjadi seseorang yang dibutuhkan
adalah hal yang baik, dan ia seharusnya bersyukur atas opini semua orang
terhadapnya yang membuatnya dapat hidup seperti sekarang ini.
Ia seharusnya bersyukur, namun…
Kadang ia merasa lelah.
Shikamaru yang sebenarnya bukanlah Shikamaru yang semua orang
kira. Ia yang sebenarnya adalah seorang pria yang selalu berpikir bahwa semua
hal itu merepotkan, yang mengharapkan kehidupan yang biasa saja. Tipe pria yang
dapat ditemukan dimana saja. Dan semakin besar ekspektasi orang terhadapnya,
semakin ia ingin melarikan diri. Itu adalah kebenaran dibalik seorang Nara
Shikamaru.
Dulu, teman-temannya sangat mengerti betapa ia merupakan
seseorang yang selalu mengeluh, betapa ia terlalu malas untuk menyelesaikan
apapun.
Sejak kapan mereka mulai keliru memahaminya?
Sejak kapan ia berhenti mengatakan semua hal itu merepotkan?
Secara logis, kedua hal itu dimulai pada waktu yang hampir
bersamaan.
“Sejak kapan…?”
Saat ia memandangi awan, sebuah galur tertangkap pandangan
Shikamaru. Matanya menyipit agar dapat melihat jelas benda apa yang baru saja
ia lihat.
Seekor elang mendekat ke garis pandangnya…
Elang tersebut terbang ke arah barat, dimana sebagian dari
langit mulai berwarna merah mudaterang karena matahari terbenam. Elang tersebut
mengepakkan sayapnya dan perlahan bergerak mengitar. Shikamaru berada di tengah
kitaran elang tersebut. Bukan—lebih tepatnya elang tersebut bergerak mengitari
kediaman Hokage.
Shikamaru bukan hanya terduduk, ia berdiri tepat di atas
kakinya.
Pikirannya yang melayang kembali fokus, matanya mengunci ke
arah elang itu, tidak melepaskan pandangannya sedikitpun
Hitam pekat…
Elang itu berwarna hitam pekat, seperti dilukis dengan tinta.
Tidak—elang itu benar-benar dilukis menggunakan tinta.
Choujuu Giga…
Jurus Sai…
Sai adalah pria yang bergabung dengan Naruto dan Sakura di
Tim 7 sebagai pengganti Sasuke. Keahliannya adalah jurus Choujuu Giga, melukis
hewan menggunakan tinta dan membuat mereka hidup dan bergerak.
Elang yang terbang di atas kepala Shikamaru pasti dari Sai…
“Akhirnya datang juga…”
Sesuai pandangan Shikamaru, elang itu berhenti bergerak
mengitar dan mulai menurun.
Shikamaru bergegas menuju tangga. Disaat ia mencapai ujung
tangga, ia akan berada di kantor Hokage. Elang tersebut pasti menuju ke sana.
Saat Shikamaru mencapai tangga, elang tersebut menghilang di
sisi belakang kediaman Hokage, kemudian tampak bayangan wajah seseorang.
Shikamaru segera menuruni tangga menuju lorong kantor Hokage.
Ia membuka pintu tanpa perlu mengetuknya.
“Oh, Shikamaru”
Kakashi berbicara, berdiri dibalik meja yang berisi tumpukan
buku dan dokumen, membaca sebuah gulungan.
“Apakah elang dari Sai baru saja…?”
“Ya, itu benar”
Kakashi membalikkan gulungan ke arah Shikamaru agar ia dapat
membacanya. Shikamaru memandang kertas putih berisi tulisan dan kata-kata yang
berantakan itu. Pesan itu tampak seperti ditulis dengan terburu-buru.
“Situasinya lebih buruk dari yang kita kira”.
Tatapan Kakashi bertemu tatapan Shikamaru saat ia mulai
bicara. Tatapan matanya jauh lebih serius dari yang Shikamaru takutkan. Bahkan
suara samar-samar yang biasanya digunakan Hokage sekarang berubah menjadi lebih
muram. Sikap Kakashi memberikannya firasat yang sangat buruk.
Mata Shikamaru mengikuti tulisan yang terdapat dalam
gulungan. Ketika sebagian besar pesan Sai ditulis dengan tulisan yang sangat
kecil dan halus menggunakan kuas tipis, kalimat terakhir ditulis dengan besar,
tebal dan kasar:
'AKU TIDAK MENGENAL SIAPA LAGI DIRIKU'
Mau saran aja nih, kalau bisa cantumkan referensi pengambilan terjemahannya
BalasHapusada kok sumber penerjemahnya bisa di lihat di "6 Novel Lengkap Naruto Hiden"
HapusNggak ada gambar ka? 😀
BalasHapusPenasaran 😀
Ni novel ori apa fanfic gan
BalasHapusNovel
HapusApa bisa didownload ga kak?
BalasHapus