KEPADA
HOKAGE KEENAM
Tidak ada waktu lagi, jadi aku persingkat
saja.
Investigasi yang kami lakukan
atas dasar kekhawatiran anda telah selesai kami lakukan sesuai tingkat yang
anda spesifikasikan. Namun tak ada satupun dari 10 rekanku yang kembali, dan
aku hanya tinggal sendiri.
Aku tak tau apakah mereka masih
hidup atau sudah mati. Namun tak salah lagi, musuh sudah menyadari keberadaan
kami.
Aku akan langsung masuk ke pokok
permasalahan.
Konflik internal di negara ini
sudah jauh, sangat jauh lebih buruk dari yang anda perkirakan. Jika kita
membiarkan keadaan seperti ini, maka Persatuan Shinobi akan berada dalam
bahaya. Tidak, pada kenyataannya, aku percaya bahwa sudut pandang dunia akan
berubah.
Ada seorang pria yang membentuk
negara ini.
Namanya adalah Gengo.
Negara ini ada karena Gengo, dan
Gengo ada karena negara ini.
Tidaklah berlebihan jika
disimpulkan bahwa seluruh negara ini ada untuk kepentingan Gengo.
‘Peningkatan‘. Itu adalah kata yang paling cocok untuk
menggambarkan Gengo.
Gengo akan menjadi seseorang yang
akan mengubah dunia.
Aku tak yakin apakah aku tak
ingin dunia untuk berubah.
Makhluk yang disebut Shinobi
tidak benar-benar dikaruniai anugrah, iya kan?
Karena kita menanggung beban,
maka kita adalah shinobi.
Tapi apakah itu benar-benar
merupakan hal yang baik?
Tuan Hokage.
Tidak, Kakashi-san.
AKU TIDAK MENGENAL SIAPA DIRIKU
LAGI
Shikamaru mendongakkan kepalanya
setelah membaca pesan dari Sai, menghembuskan nafas kecil.
Kakashi duduk di meja kerjanya,
sikunya menopang pada permukaan meja. Ia mengenakan topi yang harus digunakan
seluruh Hokage dalam setiap pertemuan resmi. Topi itu tampak membebani
rambutnya yang telah memanjang beberapa tahun belakangan ini. Setiap bagian
wajah di bawah hidungnya tersembunyi dibalik maskernya seperti biasa.
Ia menopang rahangnya dengan
kedua tangan, menunggu reaksi Shikamaru dalam diam.
“Apa yang kau pikirkan?” ia
bertanya dengan suara yang sangat jelas.
Tidak ada orang lain selain
mereka di dalam kantor Hokage.
“Aku berpikir… Kenapa Sai lebih
memilih untuk mengirimkan pesannya daripada kembali kesini?”
“Itu adalah hal yang perlu
dipertanyakan.”
Kakashi melepaskan topangan
dagunya, bersandar sambil berpikir. Mendongak ke arah langit-langit, ia
menghembuskan nafas yang lebih besar dan keras dari yang dilakukan Shikamaru
sebelumnya.
“Dan tampaknya, jika dilihat dari
pesan itu, semua anggota tim kecuali Sai telah jatuh ke tangan musuh dan dibunuh,
benar kah?”
“Tampaknya seperti itu.”
“Sai memimpin tim beranggotakan
sepuluh Anbu paling terlatih. Aku pikir tidak mungkin satupun dari mereka
melakukan ha; konyol yang akan mengekspos keberadaan mereka terhadap musuh.
Jadi tampaknya musuh juga sangat ahli dan terlatih.”
“Ya…”
sambil berbicara, Kakashi memutar
kursinya perlahan. Ia memutar kursinya sekali, sehingga Shikamaru menghadap
bagian belakang kursinya, sebelum kemudian berbalik lagi. Kakashi adalah pria
yang selalu menurunkan bahunya meskipun dalam keadaan yang paling serius.
Normalnya, ketika seseorang
dihadapi situasi seperti ini, tubuhnya akan membeku bersama dengan pikirannya.
Kakashi memiliki maksud untuk tampak tenang agar pikirannya tidak membeku. Ia
telah belajar untuk menjaga pergerakan tubuhnya selama bertahun-tahun menjadi
shinobi yang sudah melihat begitu banyak kejadian mengejutkan dan pembunuhan yang mengerikan.
Shikamaru melihat ke arah Kakashi
dengan ekspresi gelisah di wajahnya. Ia membuka mulutnya untuk berbicara.
“Saat Sai menyadari bahwa ia
telah kehilangan seluruh rekannya, hanya ada satu hal yang dapat ia lakukan.”
“Melarikan diri, bukan?” kata
Kakashi, masih memandang langit-langit.
“Ya.”
Kakashi mengangguk kepada jawaban
Shikamaru. Meskipun ia harusnya melihat langsung ke arah Shikamaru, ia masih
juga memandang ke arah langit-langit.
“Dan ia lebih memilih pesan
seperti ini daripada kembali ke desa untuk memberi laporan langsung kepadamu,
Tuan Ho-“
“Berapa kali aku bilang padamu
kalau Kakashi-san saja sudah cukup?” ucap Kakashi, akhirnya menatap ke arah
Shikamaru.
“Sejak kapan kau menjadi sangat
kaku? Akan lebih baik jika kau bersikap santai seperti biasa.”
“Aku takkan menetap menjadi
anak-anak selamanya.”
“Bahkan sekarang, Naruto tetap
bersikap seperti anak-anak.”
“Naruto adalah Naruto.”
“Oh, begitu ya…”
Entah mengapa tatapan sedih
tampak di mata Kakashi. Ia membentangkan gulungan Sai di mejanya, membaca ulang
pesan itu.
Sai dapat mengubah tulisannya
menjadi makhluk yang dilukis menggunakan tinta dan mengirimnya ke tempat yang
jauh, dimana makhluk tinta itu dapat
berubah kembali menjadi tulisan jika berkontak dengan gulungan kosong. Elang
yang Shikamaru lihat di atap tadi adalah bentukan makhluk tinta dari tulisan
Sai yang ia lihat sekarang.
“Situasinya jauh lebih buruk yang
aku kira, huh…”
“Kedengarannya masuk akal jika
kita katakan bahwa shinobi yang menghilang saat perang, begitu pula yang
menghilang belakangan ini, ada di negara itu.”
“Tampaknya itu adalah yang Sai
maksud.”
“Negara Shijima…” (Negeri Sunyi).
Seluruh masalah menjadi semakin
besar sejak dua tahun lalu..
Banyak nyawa yang terenggut
selama Perang Dunia Shinobi yang dimulai oleh Uchiha Madara dan Uchiha Obito.
Dihadapi dengan kekuatan yang mengerikan di luar dari kategori manusia, shinobi
dari Lima Negara Besar Ninja mengumpulkan kekuatan mereka dan berjuang bersama.
Akhirnya, orang yang memanipulasi Madara, Ootsutsuki Kaguya, dapat dikalahkan
dan perang berakhir.
Saat seluruh desa memasuki
periode pemulihan kedamaian dari perang, mengumpulkan detail dan menentukan
siapa yang terbunuh dan siapa yang hilang dalam pertempuran adalah hal yang
penting. Perang yang lalu merupakan pertempuran yang sengit yang bahkan dapat
menghancurkan tanah benua. Jika jenazah korban perang dapat ditemukan, maka itu
dapat disebut sebagai keajaiban.
Dibanding dengan jumlah shinobi
yang telah diketahui gugur dalam perang, jumlah shinobi yang tidak diketahui
keadaannya jauh lebih besar.
Kelima Negara Besar Shinobi telah
kehilangan kurang lebih 10,000 shinobi…
10,000 shinobi merupakan korban
Perang Dunia Ninja ke-4.
Musuh-musuh mereka telah
dilenyapkan dari muka bumi. Banyak yang mengatakan bahwa sebuah keberuntungan
yang sangat besar bagi mereka untuk dapat mengakhiri perang dengan ‘jumlah
kehilangan yang hanya sejumlah ini’.
Tapi bukan begitu cara Shikamaru
memandang masalah ini.
Bahkan kehilangan satu orang bisa
dianggap sebagai kehilangan yang terlalu besar.
Pada perang yang lalu, ia telah
kehilangan temannya, Hyuuga Neji. Shikamaru tidak berpikir bahwa rasa sakit
dari kehilangan Neji hanyalah satu dari sepuluh ribu. Rasa sakit yang sama
seperti kehilangan Hyuuga Neji pasti juga dirasakan pada setiap korban yang
lain.
Pada kematian seseorang, ada
sebuah emosi yang kau tak bisa pisahkan dari dirimu dengan hanya menyebut mereka
sebagai 'sebuah pengorbanan'.
Karena alasan itu…
Karena alasan itu perang harus
tak boleh terjadi lagi.
“Aku bertanya-tanya berapa banyak
jumlah shinobi yang menghilang ke Negeri Sunyi..” Kakashi menggumamkan
pertanyaan yang sama yang melintas di pikiran Shikamaru.
Tepat seperti yang Kakashi
katakan. Diantara seluruh shinobi yang hilang dalam perang, pasti ada sebagian
kecil yang masih hidup namun berada di luar jangkauan.
Markas Besar Persatuan Shinobi
yang pertama kali menyadarinya.
Sejak Markas Besar yang menangani
permintaan untuk pertolongan dan semacamnya, mereka lah yang pertama kali
menyadari berbagai keadaan. Salah satu masalah mulai muncul sekitar satu tahun
lalu.
Permintaan pengiriman shinobi
merosot tajam.
Sejak Lima Negara Besar Ninja memutuskan
untuk membentuk Persatuan, jarang sekali terjadi perseteruan antar Daimyo di
luar Negara kekuasaannya. Sehingga sangatlah wajar jika permintaan untuk misi
berbahaya seperti misi peringkat A atau peringkat B menurun.
Walaupun begitu, permasalahan
belum selesai disini.
Bahkan permintaan misi yang
relatif mudah seperti peringkat C dan peringkat D juga merosot.
Shikamaru sudah mendengar masalah
ini lebih dulu karena ia juga memiliki jabatan di markas besar. Namun
sepertinya tak ada yang dapat mereka lakukan untuk mengatasi penurunan
permintaan misi. Persatuan Shinobi menyatakan bahwa hal itu adalah perubahan singkat
seiring waktu, dan menutup permasalahan ini.
Bagaimana pun, ada seorang pria
yang menyatakan bahwa ia mampu menyelesaikan masalah penurunan permintaan misi,
begitu pula dengan salah satu masalah yang muncul sejak akhir perang.
Pria itu adalah Kakashi.
Masalah lain yang berniat Kakashi
selesaikan adalah : kasus hilangnya para ninja dari Lima Negara Besar Ninja
yang terjadi selama satu tahun belakangan.
Sejak sekitar satu tahun lalu,
setiap desa kehilangan seorang ninja setiap bulannya. Itu artinya sudah 12
ninja yang hilang dari setiap desa hingga saat ini. Kelima desa memiliki total
60 shinobi yang hilang. Terlebih lagi, mereka adalah shinobi pria yang masih
muda dan lajang.
Meninggalkan desa adalah sebuah
kejahatan yang serius. Tentu saja, setiap desa mengirim orang-orangnya untuk
mengejar para pembelot tersebut, namun, tak satupun yang ditemukan.
“Aku rasa aku telah melakukan hal
yang salah dengan meminta Sai untuk melanjutkan investigasinya ketika ia
meminta mundur.” Ucap Kakashi.
“Aku harusnya menariknya kembali
dan mempersiapkan mentalnya sebelum mengirimnya ke Negeri Sunyi.”
“Menyesali hal itu sekarang tak
akan mengubah apapun.”
“Itu benar.”
Sai, yang dikirim untuk melakukan
investigasi kasus hilangnya para ninja, telah mengirimkan pemberitahuan bahwa
ia menemukan hal yang mencurigakan sekitar satu bulan lalu. Kakashi yang
percaya bahwa hilangnya para ninja dan kasus penurunan misi saling berhubungan,
memerintahkan Sai untuk meneruskan investigasinya dan mengirimkannya Anbu
sebagai back up.
Kecurigaan yang Sai temukan
adalah Negeri Sunyi.
Negeri Sunyi dapat ditemukan jauh
di sebelah barat benua yang berseberangan dengan Lima Negara Besar Shinobi dan
negara-negara disekitar mereka.
Negeri itu adalah negara yang
belum pernah memiliki kontak dengan desa-desa shinobi—atau dengan negara asing
lainnya. Itulah mengapa negara itu disebut “Negeri Sunyi” oleh pihak luar.
Informasi yang diketahui tentang negara itu adalah bahwa negara itu merupakan
negara dengan samurai yang menjaga warganya agar tetap berada pada jalurnya,
dan seorang Daimyo yang menguasai dan mengatur para samurai. Walapun begitu,
informasi lainnya masih merupakan misteri.
Dan bukan hanya itu saja
permasalahan mereka. Ada juga masalah shinobi Konoha yang hilang saat perang.
Negeri Sunyi mengumpulkan shinobi
yang hilang dalam pertempuran begitu juga dengan shinobi yang meninggalkan
desa…
Untuk alasan apa?
Kakashi dapat melihat alasannya
dengan jelas begitu pula dengan jawaban atas kasus penurunan permintaan misi di
Persatuan Shinobi.
“Menurutmu apa yang terjadi pada
Sai?” Kakashi bertanya.
“Ia masih hidup.”
“Baiklah, aku setuju dengan itu.”
Bagian bawah masker Kakashi bergerak seakan ia tersenyum.
“Ketika kau melihat pujiannya
yang obsesif terhadap ‘Gengo’ pada pesannya ini…” Kakashi menyentuh tulisan
yang halus dan rapi pada pesan Sai.
Mengetahui apa yang ia pikirkan,
Shikamaru tetap berbicara.
“Ini bukan hal yang ingin
kupercaya, tapi kita tidak dapat menghilangkan kemungkinan bahwa Sai telah
ditangkap oleh pria yang disebut Gengo ini.”
“Bagaimanapun, Sai begitu murni…”
“Jika Sai masih hidup, kita tak
mungkin tidak menyelamatkannya.”
“Itu benar…” mata kiri Kakashi
yang memiliki luka tampak menggelap karena keputusasaan.
Shikamaru dapat mengatakan dengan
tepat apa yang Kakashi akan katakan tanpa perlu mendengarnya dengan jelas.
Situasi ini memiliki skala yang
lebih besar dan lebih penting daripada sekedar menyelamatkan seorang rekan.
Shikamaru sendiri yang memaksa
dirinya untuk mengeluarkan kata-kata tersebut.
“Jika konflik internal Negeri
Sunyi benar-benar seperti apa yang Sai laporkan, jika kejadian aneh terjadi di
wilayah yang kau perkirakan, maka kita harus mengambil langkah sesegera
mungkin.”
“Aku tahu itu.”
Shikamaru tak berhenti bicara.
“Sudah dua tahun sejak perang
berakhir. Seluruh desa akhirnya telah mencapai kestabilannya, namun status
negara keseluruhan masih terhitung setengah dari kekuatan yang seharusnya.”
“Kita tidak mungkin dapat
mencegah perang yang mungkin terjadi.”
“Tepat sekali.”
Kakashi menghembuskan nafas lagi,
kemudian berdiri dari kursinya. Ia melangkah mengitari mejanya yang terdapat
tumpukan gulungan dan buku dan berdiri di sebelah Shikamaru.
“Tampaknya kau memiliki
kesimpulan yang sama denganku.” Ucap Kakashi.
“Ya.”
“Kalau begitu apakah kau mengerti
apa yang aku pikirkan?”
“Kau ingin pergi dan melakukannya
sendirian, iya kan?”
Kakashi memiliki banyak
pengalaman selama masa mudanya sebagai Anbu. Ia yang paling menonjol diantara
para Anbu, yang memiliki keahlian dalam misi keji, sebagai seorang prajurit
yang kapabel.
Shikamaru dapat membaca pikiran
itu dari wajahnya, kemudian menghembuskan nafasnya.
“Tuan Hokage, aku sangat mengerti
perasaanmu, tapi kau juga harusnya tau kalau apa yang kau inginkan itu tidak
akan terjadi.”
“Heh. Kecepatan pemikiranmu itu
hampir secepat jurus Minato-sensei, kau tahu itu?”
Shikamaru memberikan tatapan yang
panjang sebagai jawabannya. Kakashi melanjutkan pembicaraannya untuk menghadapi
keheningan Shikamaru.
“Ngomong-ngomong, menurut apa
yang dikatakan Sai, pemimpin dibalik negara itu adalah seorang pria yang
disebut Gengo.”
“Ya.”
“Selama kita dapat melakukan
sesuatu terhadapnya, maka tidak akan ada masalah yang lebih jauh.”
“Itu seperti yang aku pikirkan.”
“Kalau begitu…”
Dengan meletakkan tangannya di
tengah punggungnya dan melakukan peregangan layaknya pria tua, Kakashi berkata,
“Menurutmu siapa yang harus dikirim?”
“Aku akan pergi.”
“Huh?” mata Kakashi melebar.
“Kau adalah perwakilan Konoha.
Kau juga memiliki banyak tugas di Persatuan Shinobi. Kau tidak perlu pergi
untuk misi pembunuhan pada saat seperti ini.”
Pembunuhan…
Kakashi akhirnya merealisasikan
hal itu dalam bentuk kata-kata. Pemikiran yang sedari tadi berada di kepala
mereka kini telah dikeluarkan.
Jika Persatuan Shinobi dan Negeri
Sunyi akhirnya berperang, maka persatuan yang telah memakan waktu lama untuk
pembentukannya akan terganggu, dan kemungkinan akan pecah. Semua negara masih
dalam keadaan lelah meskipun berada dalam masa pemulihan—tak ada seorangpun
yang menginginkan perang.
Jika pesan dari Sai dapat
dipercaya, maka membunuh ‘Gengo’ akan menjadi jalan yang palin cepat dan
efektif untuk menghentikan Negeri Sunyi yang berusaha mengganggu perdamaian
dunia yang sulit untuk dicapai.
“Kita harus menjaga ruang lingkup
pihak yang tahu akan masalah ini agar menjadi sekecil mungkin.” Ucap Shikamaru.
“Namun kuberitahu kau, untuk
melakukan misi ini…”
“Salah satu dari temanku telah
ditangkap. Tolong izinkan aku pergi.”
Kakashi berhenti berbicara ketika
ia melihat kebulatan tekad Shikamaru.
Seperti yang Kakashi katakan,
tidak ada hal yang membuat Shikamaru perlu melaksanakan misi ini. Akan lebih
baik jika mencari orang lain yang lebih kapabel dan mempercayakan hal ini pada
mereka.
Namun, Shikamaru sendiri yang
mengajukan dirinya.
Ia pun tak mengerti mengapa ia
melakukannya.
Tapi ia tak bisa hanya tinggal
diam.
Mau saran aja nih, kalau bisa cantumkan referensi pengambilan terjemahannya
BalasHapus