Novel Shikamaru Hiden Chapter 2 - YUKKIMURA. BLOGS

Latest

Rabu, 06 April 2016

Novel Shikamaru Hiden Chapter 2




KEPADA HOKAGE KEENAM

 Tidak ada waktu lagi, jadi aku persingkat saja.

Investigasi yang kami lakukan atas dasar kekhawatiran anda telah selesai kami lakukan sesuai tingkat yang anda spesifikasikan. Namun tak ada satupun dari 10 rekanku yang kembali, dan aku hanya tinggal sendiri.

Aku tak tau apakah mereka masih hidup atau sudah mati. Namun tak salah lagi, musuh sudah menyadari keberadaan kami.

Aku akan langsung masuk ke pokok permasalahan.

Konflik internal di negara ini sudah jauh, sangat jauh lebih buruk dari yang anda perkirakan. Jika kita membiarkan keadaan seperti ini, maka Persatuan Shinobi akan berada dalam bahaya. Tidak, pada kenyataannya, aku percaya bahwa sudut pandang dunia akan berubah.

Ada seorang pria yang membentuk negara ini.

Namanya adalah Gengo.

Negara ini ada karena Gengo, dan Gengo ada karena negara ini.

Tidaklah berlebihan jika disimpulkan bahwa seluruh negara ini ada untuk kepentingan Gengo.

‘Peningkatan‘.  Itu adalah kata yang paling cocok untuk menggambarkan Gengo.

Gengo akan menjadi seseorang yang akan mengubah dunia.

Aku tak yakin apakah aku tak ingin dunia untuk berubah.

Makhluk yang disebut Shinobi tidak benar-benar dikaruniai anugrah, iya kan?

Karena kita menanggung beban, maka kita adalah shinobi.

Tapi apakah itu benar-benar merupakan hal yang baik?

Tuan Hokage.

Tidak, Kakashi-san.

AKU TIDAK MENGENAL SIAPA DIRIKU LAGI

Shikamaru mendongakkan kepalanya setelah membaca pesan dari Sai, menghembuskan nafas kecil.

Kakashi duduk di meja kerjanya, sikunya menopang pada permukaan meja. Ia mengenakan topi yang harus digunakan seluruh Hokage dalam setiap pertemuan resmi. Topi itu tampak membebani rambutnya yang telah memanjang beberapa tahun belakangan ini. Setiap bagian wajah di bawah hidungnya tersembunyi dibalik maskernya seperti biasa.

Ia menopang rahangnya dengan kedua tangan, menunggu reaksi Shikamaru dalam diam.

“Apa yang kau pikirkan?” ia bertanya dengan suara yang sangat jelas.

Tidak ada orang lain selain mereka di dalam kantor Hokage.


“Aku berpikir… Kenapa Sai lebih memilih untuk mengirimkan pesannya daripada kembali kesini?”

“Itu adalah hal yang perlu dipertanyakan.”

Kakashi melepaskan topangan dagunya, bersandar sambil berpikir. Mendongak ke arah langit-langit, ia menghembuskan nafas yang lebih besar dan keras dari yang dilakukan Shikamaru sebelumnya.

“Dan tampaknya, jika dilihat dari pesan itu, semua anggota tim kecuali Sai telah jatuh ke tangan musuh dan dibunuh, benar kah?”

“Tampaknya seperti itu.”

“Sai memimpin tim beranggotakan sepuluh Anbu paling terlatih. Aku pikir tidak mungkin satupun dari mereka melakukan ha; konyol yang akan mengekspos keberadaan mereka terhadap musuh. Jadi tampaknya musuh juga sangat ahli dan terlatih.”

“Ya…”

sambil berbicara, Kakashi memutar kursinya perlahan. Ia memutar kursinya sekali, sehingga Shikamaru menghadap bagian belakang kursinya, sebelum kemudian berbalik lagi. Kakashi adalah pria yang selalu menurunkan bahunya meskipun dalam keadaan yang paling serius.

Normalnya, ketika seseorang dihadapi situasi seperti ini, tubuhnya akan membeku bersama dengan pikirannya. Kakashi memiliki maksud untuk tampak tenang agar pikirannya tidak membeku. Ia telah belajar untuk menjaga pergerakan tubuhnya selama bertahun-tahun menjadi shinobi yang sudah melihat begitu banyak kejadian mengejutkan dan  pembunuhan yang mengerikan.

Shikamaru melihat ke arah Kakashi dengan ekspresi gelisah di wajahnya. Ia membuka mulutnya untuk berbicara.

“Saat Sai menyadari bahwa ia telah kehilangan seluruh rekannya, hanya ada satu hal yang dapat ia lakukan.”

“Melarikan diri, bukan?” kata Kakashi, masih memandang langit-langit.

“Ya.”

Kakashi mengangguk kepada jawaban Shikamaru. Meskipun ia harusnya melihat langsung ke arah Shikamaru, ia masih juga memandang ke arah langit-langit.

“Dan ia lebih memilih pesan seperti ini daripada kembali ke desa untuk memberi laporan langsung kepadamu, Tuan Ho-“

“Berapa kali aku bilang padamu kalau Kakashi-san saja sudah cukup?” ucap Kakashi, akhirnya menatap ke arah Shikamaru.

“Sejak kapan kau menjadi sangat kaku? Akan lebih baik jika kau bersikap santai seperti biasa.”

“Aku takkan menetap menjadi anak-anak selamanya.”

“Bahkan sekarang, Naruto tetap bersikap seperti anak-anak.”

“Naruto adalah Naruto.”

“Oh, begitu ya…”

Entah mengapa tatapan sedih tampak di mata Kakashi. Ia membentangkan gulungan Sai di mejanya, membaca ulang pesan itu.

Sai dapat mengubah tulisannya menjadi makhluk yang dilukis menggunakan tinta dan mengirimnya ke tempat yang jauh, dimana makhluk tinta  itu dapat berubah kembali menjadi tulisan jika berkontak dengan gulungan kosong. Elang yang Shikamaru lihat di atap tadi adalah bentukan makhluk tinta dari tulisan Sai yang ia lihat sekarang.

“Situasinya jauh lebih buruk yang aku kira, huh…”

“Kedengarannya masuk akal jika kita katakan bahwa shinobi yang menghilang saat perang, begitu pula yang menghilang belakangan ini, ada di negara itu.”

“Tampaknya itu adalah yang Sai maksud.”

“Negara Shijima…” (Negeri Sunyi).

Seluruh masalah menjadi semakin besar sejak dua tahun lalu..

Banyak nyawa yang terenggut selama Perang Dunia Shinobi yang dimulai oleh Uchiha Madara dan Uchiha Obito. Dihadapi dengan kekuatan yang mengerikan di luar dari kategori manusia, shinobi dari Lima Negara Besar Ninja mengumpulkan kekuatan mereka dan berjuang bersama. Akhirnya, orang yang memanipulasi Madara, Ootsutsuki Kaguya, dapat dikalahkan dan perang berakhir.

Saat seluruh desa memasuki periode pemulihan kedamaian dari perang, mengumpulkan detail dan menentukan siapa yang terbunuh dan siapa yang hilang dalam pertempuran adalah hal yang penting. Perang yang lalu merupakan pertempuran yang sengit yang bahkan dapat menghancurkan tanah benua. Jika jenazah korban perang dapat ditemukan, maka itu dapat disebut sebagai keajaiban.

Dibanding dengan jumlah shinobi yang telah diketahui gugur dalam perang, jumlah shinobi yang tidak diketahui keadaannya jauh lebih besar.

Kelima Negara Besar Shinobi telah kehilangan kurang lebih 10,000 shinobi…

10,000 shinobi merupakan korban Perang Dunia Ninja ke-4.

Musuh-musuh mereka telah dilenyapkan dari muka bumi. Banyak yang mengatakan bahwa sebuah keberuntungan yang sangat besar bagi mereka untuk dapat mengakhiri perang dengan ‘jumlah kehilangan yang hanya sejumlah ini’.

Tapi bukan begitu cara Shikamaru memandang masalah ini.

Bahkan kehilangan satu orang bisa dianggap sebagai kehilangan yang terlalu besar.

Pada perang yang lalu, ia telah kehilangan temannya, Hyuuga Neji. Shikamaru tidak berpikir bahwa rasa sakit dari kehilangan Neji hanyalah satu dari sepuluh ribu. Rasa sakit yang sama seperti kehilangan Hyuuga Neji pasti juga dirasakan pada setiap korban yang lain.

Pada kematian seseorang, ada sebuah emosi yang kau tak bisa pisahkan dari dirimu dengan hanya menyebut mereka sebagai 'sebuah pengorbanan'.

Karena alasan itu…

Karena alasan itu perang harus tak boleh terjadi lagi.

“Aku bertanya-tanya berapa banyak jumlah shinobi yang menghilang ke Negeri Sunyi..” Kakashi menggumamkan pertanyaan yang sama yang melintas di pikiran Shikamaru.

Tepat seperti yang Kakashi katakan. Diantara seluruh shinobi yang hilang dalam perang, pasti ada sebagian kecil yang masih hidup namun berada di luar jangkauan.  

Markas Besar Persatuan Shinobi yang pertama kali menyadarinya.

Sejak Markas Besar yang menangani permintaan untuk pertolongan dan semacamnya, mereka lah yang pertama kali menyadari berbagai keadaan. Salah satu masalah mulai muncul sekitar satu tahun lalu.

Permintaan pengiriman shinobi merosot tajam.

Sejak Lima Negara Besar Ninja memutuskan untuk membentuk Persatuan, jarang sekali terjadi perseteruan antar Daimyo di luar Negara kekuasaannya. Sehingga sangatlah wajar jika permintaan untuk misi berbahaya seperti misi peringkat A atau peringkat B menurun.

Walaupun begitu, permasalahan belum selesai disini.

Bahkan permintaan misi yang relatif mudah seperti peringkat C dan peringkat D juga merosot.

Shikamaru sudah mendengar masalah ini lebih dulu karena ia juga memiliki jabatan di markas besar. Namun sepertinya tak ada yang dapat mereka lakukan untuk mengatasi penurunan permintaan misi. Persatuan Shinobi menyatakan bahwa hal itu adalah perubahan singkat seiring waktu, dan menutup permasalahan ini.

Bagaimana pun, ada seorang pria yang menyatakan bahwa ia mampu menyelesaikan masalah penurunan permintaan misi, begitu pula dengan salah satu masalah yang muncul sejak akhir perang.

Pria itu adalah Kakashi.

Masalah lain yang berniat Kakashi selesaikan adalah : kasus hilangnya para ninja dari Lima Negara Besar Ninja yang terjadi selama satu tahun belakangan.

Sejak sekitar satu tahun lalu, setiap desa kehilangan seorang ninja setiap bulannya. Itu artinya sudah 12 ninja yang hilang dari setiap desa hingga saat ini. Kelima desa memiliki total 60 shinobi yang hilang. Terlebih lagi, mereka adalah shinobi pria yang masih muda dan lajang. 

Meninggalkan desa adalah sebuah kejahatan yang serius. Tentu saja, setiap desa mengirim orang-orangnya untuk mengejar para pembelot tersebut, namun, tak satupun yang ditemukan.

“Aku rasa aku telah melakukan hal yang salah dengan meminta Sai untuk melanjutkan investigasinya ketika ia meminta mundur.” Ucap Kakashi.

“Aku harusnya menariknya kembali dan mempersiapkan mentalnya sebelum mengirimnya ke Negeri Sunyi.”

“Menyesali hal itu sekarang tak akan mengubah apapun.”

“Itu benar.”

Sai, yang dikirim untuk melakukan investigasi kasus hilangnya para ninja, telah mengirimkan pemberitahuan bahwa ia menemukan hal yang mencurigakan sekitar satu bulan lalu. Kakashi yang percaya bahwa hilangnya para ninja dan kasus penurunan misi saling berhubungan, memerintahkan Sai untuk meneruskan investigasinya dan mengirimkannya Anbu sebagai back up.

Kecurigaan yang Sai temukan adalah Negeri Sunyi.

Negeri Sunyi dapat ditemukan jauh di sebelah barat benua yang berseberangan dengan Lima Negara Besar Shinobi dan negara-negara disekitar mereka.

Negeri itu adalah negara yang belum pernah memiliki kontak dengan desa-desa shinobi—atau dengan negara asing lainnya. Itulah mengapa negara itu disebut “Negeri Sunyi” oleh pihak luar. Informasi yang diketahui tentang negara itu adalah bahwa negara itu merupakan negara dengan samurai yang menjaga warganya agar tetap berada pada jalurnya, dan seorang Daimyo yang menguasai dan mengatur para samurai. Walapun begitu, informasi lainnya masih merupakan misteri.

Dan bukan hanya itu saja permasalahan mereka. Ada juga masalah shinobi Konoha yang hilang saat perang.

Negeri Sunyi mengumpulkan shinobi yang hilang dalam pertempuran begitu juga dengan shinobi yang meninggalkan desa…

Untuk alasan apa?

Kakashi dapat melihat alasannya dengan jelas begitu pula dengan jawaban atas kasus penurunan permintaan misi di Persatuan Shinobi.

“Menurutmu apa yang terjadi pada Sai?” Kakashi bertanya.

“Ia masih hidup.”

“Baiklah, aku setuju dengan itu.” Bagian bawah masker Kakashi bergerak seakan ia tersenyum.

“Ketika kau melihat pujiannya yang obsesif terhadap ‘Gengo’ pada pesannya ini…” Kakashi menyentuh tulisan yang halus dan rapi pada pesan Sai.

Mengetahui apa yang ia pikirkan, Shikamaru tetap berbicara.

“Ini bukan hal yang ingin kupercaya, tapi kita tidak dapat menghilangkan kemungkinan bahwa Sai telah ditangkap oleh pria yang disebut Gengo ini.”

“Bagaimanapun, Sai begitu murni…”

“Jika Sai masih hidup, kita tak mungkin tidak menyelamatkannya.”

“Itu benar…” mata kiri Kakashi yang memiliki luka tampak menggelap karena keputusasaan.

Shikamaru dapat mengatakan dengan tepat apa yang Kakashi akan katakan tanpa perlu mendengarnya dengan jelas.

Situasi ini memiliki skala yang lebih besar dan lebih penting daripada sekedar menyelamatkan seorang rekan.

Shikamaru sendiri yang memaksa dirinya untuk mengeluarkan kata-kata tersebut.

“Jika konflik internal Negeri Sunyi benar-benar seperti apa yang Sai laporkan, jika kejadian aneh terjadi di wilayah yang kau perkirakan, maka kita harus mengambil langkah sesegera mungkin.”

“Aku tahu itu.”

Shikamaru tak berhenti bicara.

“Sudah dua tahun sejak perang berakhir. Seluruh desa akhirnya telah mencapai kestabilannya, namun status negara keseluruhan masih terhitung setengah dari kekuatan yang seharusnya.”

“Kita tidak mungkin dapat mencegah perang yang mungkin terjadi.”

“Tepat sekali.”
Kakashi menghembuskan nafas lagi, kemudian berdiri dari kursinya. Ia melangkah mengitari mejanya yang terdapat tumpukan gulungan dan buku dan berdiri di sebelah Shikamaru.

“Tampaknya kau memiliki kesimpulan yang sama denganku.” Ucap Kakashi.

“Ya.”

“Kalau begitu apakah kau mengerti apa yang aku pikirkan?”

“Kau ingin pergi dan melakukannya sendirian, iya kan?”

Kakashi memiliki banyak pengalaman selama masa mudanya sebagai Anbu. Ia yang paling menonjol diantara para Anbu, yang memiliki keahlian dalam misi keji, sebagai seorang prajurit yang kapabel.

Shikamaru dapat membaca pikiran itu dari wajahnya, kemudian menghembuskan nafasnya.

“Tuan Hokage, aku sangat mengerti perasaanmu, tapi kau juga harusnya tau kalau apa yang kau inginkan itu tidak akan terjadi.”

“Heh. Kecepatan pemikiranmu itu hampir secepat jurus Minato-sensei, kau tahu itu?”

Shikamaru memberikan tatapan yang panjang sebagai jawabannya. Kakashi melanjutkan pembicaraannya untuk menghadapi keheningan Shikamaru.

“Ngomong-ngomong, menurut apa yang dikatakan Sai, pemimpin dibalik negara itu adalah seorang pria yang disebut Gengo.”

“Ya.”

“Selama kita dapat melakukan sesuatu terhadapnya, maka tidak akan ada masalah yang lebih jauh.”

“Itu seperti yang aku pikirkan.”

“Kalau begitu…”

Dengan meletakkan tangannya di tengah punggungnya dan melakukan peregangan layaknya pria tua, Kakashi berkata, “Menurutmu siapa yang harus dikirim?”

“Aku akan pergi.”

“Huh?” mata Kakashi melebar.

“Kau adalah perwakilan Konoha. Kau juga memiliki banyak tugas di Persatuan Shinobi. Kau tidak perlu pergi untuk misi pembunuhan pada saat seperti ini.”

Pembunuhan…

Kakashi akhirnya merealisasikan hal itu dalam bentuk kata-kata. Pemikiran yang sedari tadi berada di kepala mereka kini telah dikeluarkan.

Jika Persatuan Shinobi dan Negeri Sunyi akhirnya berperang, maka persatuan yang telah memakan waktu lama untuk pembentukannya akan terganggu, dan kemungkinan akan pecah. Semua negara masih dalam keadaan lelah meskipun berada dalam masa pemulihan—tak ada seorangpun yang menginginkan perang.

Jika pesan dari Sai dapat dipercaya, maka membunuh ‘Gengo’ akan menjadi jalan yang palin cepat dan efektif untuk menghentikan Negeri Sunyi yang berusaha mengganggu perdamaian dunia yang sulit untuk dicapai.

“Kita harus menjaga ruang lingkup pihak yang tahu akan masalah ini agar menjadi sekecil mungkin.” Ucap Shikamaru.

“Namun kuberitahu kau, untuk melakukan misi ini…”

“Salah satu dari temanku telah ditangkap. Tolong izinkan aku pergi.”

Kakashi berhenti berbicara ketika ia melihat kebulatan tekad Shikamaru.

Seperti yang Kakashi katakan, tidak ada hal yang membuat Shikamaru perlu melaksanakan misi ini. Akan lebih baik jika mencari orang lain yang lebih kapabel dan mempercayakan hal ini pada mereka.

Namun, Shikamaru sendiri yang mengajukan dirinya.

Ia pun tak mengerti mengapa ia melakukannya.

Tapi ia tak bisa hanya tinggal diam.

 

LANJUT CHAPTER 3

1 komentar: