Bahkan dari
halaman Houzuijyou, mereka bisa melihat Tobichachimaru di langit yang sedang
terbakar akibat ledakan.
"Oi!
Benar-benar gawat!" Sambil menunjuk langit, para tahanan berteriak
beberapa kali.
"Kalau
begini, bukankah akan jatuh?"
Shikamaru
juga melihat situasi tersebut.
Beberapa
menit sebelumnya, beberapa parasut tiba-tiba terbuka di langit di atas
Houzukijyou.
Shikamaru
menyimpulkan bahwa Kakashi telah berhasil membebaskan para penumpang. Untuk
menyelamatkan orang-orang yang terjun, ia menyuruh Lee dan Sai untuk bersia di
atap menara kastil. Bersama dengan Sakura dan Chouji, ia berlari keluar dan
masuk ke halaman, yang sudah dalam keributan para tahanan.
Tobishachimaru
bagai ditelan kilatan cahaya Api. Sementara itu, Shikamaru menghitung ada 21
parasut.
Namun, api
tampaknya baru saja padam. Setelah itu, orang-orang yang jatuh dari
Tobishachimaru akhirnya tidak membuka parasut mereka.
Lalu
Tobichachimaru kehilangan kendali. Sedikit demi sedikit, kapal itu terlihat
lebih kecil. Ya, tidak diragukan lagi.
Berdasarkan
arah angin di langit... Shikamaru menghitung. Ada kemungkinan Tobishachimaru
jatuh menuju ke Houzukijyou dengan kecepatan rendah dan tanpa henti.
"Gawat,
jadi mereka ..."
Meski ia
sekilas ia merasakan keberadaan Chouji, Shikamaru tak melepaskan tatapan
matanya dari Tobishachimaru.
"Gondolanya
sudah jatuh. Sebuah kapal yang gondolanya sudah jatuh beratnya akan turun
drastis... akibatnya kapal tersebut akan terus menjulang keatas."
"Ketika
mencapai ketinggian 19.000 meter, titik didih darah akan sama suhunya dengan
tubuh manusia." Kata Shikamaru.
"Orang-orang
yang masih ada di kapal akan mati."
"Apa
yang harus kita lakukan ....?" Wajah Sakura berubah.
"Bukankah
Kakashi-sensei masih ada di kapal!?"
"Kalau
terus naik sampai batas itu, Sai takkan bisa berbuat apa-apa lagi..." kata
Shikamaru.
"Pokoknya,
kita harus melakukan sesuatu."
"Parasutnya
jatuh!" Tenten berteriak dari puncak menara jam.
"Dari
arah samping menara istana!"
Sinar
matahari dengan samar yang terhalang oleh awan-hujan menyinari punggung mereka.
Parasut pertama perlahan bergoyang dan jatuh ke sisi menara kastil.
Ketika
Shikamaru melihat ke atas, Lee mengangguk dari atas menara benteng.
Angin
diagonal berhembus. Parasut tertiup angin.
Ada sebuah
tali yang diikat dari parasut dengan orang yang menggantung disana... akan
tetapi tali pengantung itu terlihat semakin kusut. Akibatnya, tubuh seseorang
itu bergerak seperti ayunan: bergoyang-goyang ke kiri dan ke kanan. Lee dan
teman-temannya menunggu di atas menara benteng. Namun, mereka gagal menangkap
tangan orang yang jatuh. Kalau begini, mereka akan terus jatuh ke arah bangunan
penjara.
"Kiba
dan Shino, bersiaplah di arah sana..."
Titik
pendaratan itu tiba-tiba terlihat memijar. Kata-kata Shikamaru terhapus oleh
suara ledakan.
Doooon!
(Boom!)
Bangunan
penjara diselimuti asap putih. Sontak, kebakaran terjadi.
"Ap- Apa...?"
"Shikamaru!"
Saat ia berdiri mati langkah, suara kecil Ino terdengar di telinganya.
"Ada
Aobiko yang ditebar di rompi parasut-parasut itu!"
"...Hah?"
"Aku
telah menghubungi Kakashi-sensei!" Ino menunjukan wajahnya dari jendela
menara kastil.
Dia berteriak
sekuat tenaga, "Akan ada serangan musuh secara langsung!"
"Apa
kau serius..."
Parasut
berikutnya jatuh tepat di luar gerbang istana.
Suara
ledakan bergemuruh membuat tuli telinga. Ledakan itu melemparkan gerbang
kastil.
Para tahanan
saling tatap. Mereka tak mengerti apa yang sedang terjadi. Ledakan berikutnya
terjadi, dindingnya roboh. Seolah terbangun dari mimpi, mereka semua bersorak
dan mulai berlarian.
"Whee!
Akhirnya, selamat tinggal septik tank menyebalkan!"
"Jatuhlah,
parasut! Hancurkan tempat ini!"
Bukan cuma
kekacauan, keributan terjadi dimana-mana.
"Garyo-sama!"
Ada shinobi
berpakaian hitam. Mereka datang bergegas ke dalam benteng, berteriak dengan
suara keras.
"Di
mana kau, Garyo-sama!"
"Urgh...
Merepotkan sekali... "
Di tengah
kekacauan yang tak terkendali, ia menargetkan bayangan parasut yang tengah
jatuh ke tanah. Shikamaru mengeluarkan jutsu.
"Kagekubishibari
no Jutsu!" (Jurus Bayangan Pencekik)
Bayangan
Shikamaru mulai memanjang, yang dengan segera menggenggam bayangan parasut.
Bayangannya menjadi penopang. Parasut itu berhenti di udara.
"Tenten!
Tanpa merusak rompi, ia berhasil memotong pengaitnya saja!"
Tenten
melompat dari menara penjaga. Bersamaan dengan itu, dia melemparkan senjata
Ninjanya. Dia menghancurkan pengait rompi seorang pria, yang sedang tergantung
di udara. Tubuh pria itu kemudian dengan mudah terlepas dari parasut.
"Uwaaaah!"
"Urgh!" Chouji menangkap pria yang
jatuh itu.
"Yes!"
Rompi
parasut yang kosong terbawa hembusan angin. Masih ada
waktu untuk menghirup napas. Satu demi
satu, bom manusia turun dari langit.
"Kageyose
no Jutsu!" (Jurus Kumpulan Bayangan!)
Dari
bayangannya, Shikamaru tiba-tiba menciptakan semacam tentakel yang jumlahnya
tak terhitung. Dengan cepat, ia menahan sepuluh orang di udara. Biasanya, jutsu
itu ia digunakan untuk menyeret sesuatu kepada dirinya dengan bayangan. Namun,
kali ini jutsu itu berguna untuk menahan parasut-parasut itu. Dengan kata lain,
ia mampu menghentikan orang-orang yang jatuh.
Dari arah
menara istana, terdengar suara ledakan bergemuruh.
"Garyo
hendak melarikan diri!" Tenten berteriak saat ia sedang memotong pengait
rompinya.
"Apa
yang harus kita lakukan, Shikamaru!?"
"Apa
yang harus kita lakukan..." pikir Shikamaru.
Dia tak bisa bergerak karena
sedang berkonsentrasi pada jutsunya. Dari lirikan matanya, dia bisa melihat
Garyo yang telah melarikan diri. Dia dikawal oleh shinobi berpakaian hitam.
Shikamaru tak bisa mengejar mereka.
"Apa
yang harus kulakukan?!"
Sai dengan
cepat terus menangkap orang-orang yang jatuh dengan burung besar miliknya.
Di langit,
Kikaichuu (serangga parasit penghancur) milik Shino membentuk awan hitam.
Mereka menyerbu ke arah penumpang. Serangga itu menggerogoti jepitan rompi yang
melekat pada beberapa orang pria. Sementara itu, Lee melompat ke atas dan
menangkap mereka di udara.
Kiba,
Chouji, dan ANBU mengejar para tahanan yang melarikan diri. Jutsu Gatsuuga
(Serangan Taring-Taring) dan Nikudan Sensha (Manusia Peluru Tank) berhasil
merobohkan para tahanan.
Di pusat
kekacauan, Shikamaru menatap langit. Setidaknya
ada lebih dari 4 parasut yang tersisa.
Di mata
Shikamaru, dia merasa bahwa kelompok berpakaian hitam itu berada di sekelompok
orang di depan. Terlihat daun pohon maple berkibar dan berjatuhan yang bisa
berubah warna. Di disampingnya, dia bisa melihat Garyo sedang dikawal oleh para
shinobi.
"Tunggu!"
Beberapa
shinobi berbalik. Dengan cepat, mereka melemparkan Kunai.
"Menghindar!"
Saat Shikamaru menghindari kunai, ia membuat segel sambil berlari.
"Kagenui
no Jutsu!" (Jutsu Jahitan Bayangan)
Bayangan
Shikamaru menjadi jarum yang tajam. Dan menusuk kaki musuh, satu per satu.
Kaki mereka
mengeluarkan darah, shinobi musuh berteriak lalu roboh.
Dia terus
mengejar Garyo. Namun, sebelum dia berlari lebih jauh, langkahnya terhenti.
Apa? Ini
aneh. Mengapa musuh berjalan menuju kesini?!
"Ap-
Apa yang kau lakukan, Garyo-sama?!" Shinobi berpakaian hitam juga merasa
bingung.
"Baiklah,
cepat datang ke sini!"
"Menyingkir!"
Setelah menyikat shinobi disekitarnya, Garyo berjalan menuju Shikamaru, lalu
dengan canggung mengulurkan tangannya.
"Apa...?"
Shikamaru
mengerutkan dahi dan alisnya. Garyo itu pria, tapi suaranya seperti banci?
Garyo berjalan seperti seorang wanita muda, dengan cara menyempitkan lengan
bawahnya.
Shikamaru
bersikap waspada. "Berhenti!"
"Apa
kau bilang? Karena aku sudah menangkap Garyo... Kau, Chouji dkk. harus pergi
mengejar narapidana yang melarikan diri! "
"Aku
bilang begini sebagai bos mereka... Ini aku, ini aku!"
"Ahh... Ino?"
Sepertinya
dengan Shintenshin no Jutsu, Ino telah masuk dalam pikiran Garyo.
"Tidak
apa-apa kalian semua!" Ino... dalam tubuh Garyo... menghadap ke arah
shinobi musuh.
"Jika
kalian menyentuhku sedikit saja, kami akan membunuh bos kalian!"
Shinobi
musuh melangkah mundur.
"Apa
yang kau lakukan, Shikamaru? Cepat pergi!"
"Ahh...
aku mengerti."
Shikamaru
tak mengerti kenapa ia melakukan hal seperti ini sendiri. Ketika ia menyadari apa yang dia lakukan, Shikamaru dengan cepat dan lembut menyentuh bokong dari
Garyo... dan Ino.
"Kyaa!" Garyo... dan Ino yang berada di tubuh
Garyo resah sambil mengeluarkan suara yang
"Apa
yang baru saja kau lakukan!?"
"Aku
selalu penasaran... Kenapa kau tidak melakukan hal seperti itu saat kau sedang
berada di tubuh orang lain. Tapi, aku sudah mengerti, kau tetap mengatakan..
terkejut saat kusentuh bagian tubuh tertentu pada orang yang kau rasuki
pikirannya.
Ino...
meminjam tinju Garyo, mendaratkan tinjunya di kepala Shikamaru.
Namun,
karena kekacauan di Houzukijyou, belum ada yang menyadari bahwa ada tiga obyek
bercahaya yang mengalir ke ujung Barat.
Dari arah
manapun, benda itu tampak seperti bintang jatuh dari suatu tempat. Namun, benda
itu berbeda dari bintang jatuh biasa. Ketiga benda yang bersinar itu tidak
jatuh dari langit. Namun, sebaliknya, ketiganya terus bergerak ke atas.
Lanjutan chapter 13 tidak bisa di akses (?) Thanks
BalasHapus