Novel Kakashi Hiden Chapter 3 - YUKKIMURA. BLOGS

Latest

Minggu, 24 April 2016

Novel Kakashi Hiden Chapter 3





SERANGAN UDARA


Guy mulai mengeluh dan merasa jengkel kenapa para penjaga tidak lebih cepat, pikirnya Shinobi yang meletakan kunai peledak itu seharusnya sudah ditangkap. Guy mencoba mendorong kursi rodanya melewati melalui bangunan yang sedang menggantung di udara itu.

Guy mendesak Kakashi untuk bergegas. Guy membuat Kakashi panik. Sementara itu, sedetikpun Guy tidak bisa diam.

 

"Ada apa, Kakashi? Ketangkasanmu melambat! Kau masih shinobi Konoha 'kan? Dasar ******!"

 

"Kau ini, seolah-olah kau sudah sembuh total."

 

"Kau juga harus begini, biarkan darah panas-mu mendidih! ..."

 

Kakashi bilang kalau Guy jelas tidak memahami situasi ini. Mereka mrninggalkan kursi rodanya di dapur. Kakashi mengangkat Guy ke saluran ventilasi. Keduanya lalu merangkak melalui saluran udara itu.

 

Guy yang pertama bergerak, meskipun hanya dengan kekuatan lengannya, ia perlahan maju ke depan.Omong-omong, Guy tidak hanya melakukan Squat Jump dengan kaki kirinya saja, dia juga sering push-up; sepanjang hari ia melakukannya seperti orang idiot.

 

Sambil merangkak di belakang Guy, Kakashi berpikir tentang latihan Guy tersebut.

 

"Memang, kekuatanmu lah yang telah menyembuhkanmu, Guy." Pikir Kakashi.

 

Sesampainya di langit-langit atas ruang makan, Guy tiba-tiba berhenti. Akibatnya, wajah Kakashi menabrak masuk ke pantat Guy.

 

"Jangan tiba-tiba berhenti..."

 

"Shh!"

 

Guy menunjukkan jempolnya ke Kakashi.

 

Dari bawah penutup jeruji besi di langit-langit itu, mereka melihat ruang tamu. Lalu di sebelah jeruji itu tergantung lampu besar. Semantara di sudut ruangan itu, ada sebuah grand piano putih. Setting tempatnya rapi, ada sofa dan meja, bahkan ada bar alkohol di dekat jendela. Mereka penasaran apa yang sedang dilakukan oleh shinobi itu. Memang terlihat ada beberapa shinobi yang mengambil kendali para penumpang.

 

Mereka menyodorkan kunai pada penumpang, mencemooh, dan mendorong-dorong mereka satu persatu untuk di kumpulkan.

 

Pria dan wanita dengan segala usia merasa bingung karena mereka didorong-dorong dan dikumpulkan seperti domba. Mereka berkumpul di tengah ruangan tamu itu. Seorang anak kecil menempel ke pinggang ibunya, menangis dalam kesedihan. Ada seorang pria yang mengeluh, lalu disingkirkan oleh shinobi.

 

"Berapa banyak?" Kakashi bertanya.

 

"Dari sini, ada enam... eh salah, tujuh orang"

 

"Apakah dua orang yang sebelumnya juga ada disana?"

 

"Aku tak tahu Sekarang," Guy menjawab.

 

"Lalu ada berapa banyak jounin rahasia dari Konoha?"

 

"Mereka ada tiga."

 

Sebelum Guy selesai berbicara, jounin Konoha itu bergerak. Salah satunya menyamar jadi penumpang, lalu ia melompat dari keramaian. Jounin Konoha itu melemparkan kunai di kedua tangannya ke arah shinobi musuh. Dua shinobi musuh itu sontak roboh. Melirik ke arah teriakan, di bawah lampu yang indah itu, ada jounin ketiga yang tengah beradu pedang dengan musuh. Karena ada serangan tak terduga dari penumpang, shinobi musuh merasa kesal. Musuh melemparkan Shuriken, beberapa penumpang tumbang. Seorang jounin yang ditendang oleh shinobi musuh terlempar ke dalam kerumunan penumpang. Seorang pria berbadan besar berteriak dari tengah ruangan itu, 

 

"Apa yang Kahyo lakukan?"

 

Sepertinya pria itu adalah pemimpinnya, ia mengenakan pakaian zirah berantai berwarna biru tua dan berjenggot. 

Kakashi mengingat nama Kahyo dalam pikirannya. Jounin ketiga melompat dari arah grand piano, di kedua tangannya tergenggam erat kunai miliknya, lalu ia melompat ke arah pemimpin musuh. Musuh mengambil pedang panjang dari balik mantelnya, lalu menerima serangan jounin itu. 

Keduanya tidak asal-asalan menggunakan ninjutsu, mungkin karena mereka sedang berada dalam jarak 5.000 meter di atas tanah. 

Jika mereka melakukan gerakan yang salah dan merusak lambung kapal, maka masalah besar tak terhindarkan. Jounin Konoha dan pimpinan kelompok musuh itu beradu Kunai dan pedang, hingga menimbulkan kilatan bunga api. Guy berkata kalau ia dan Kakashi harus kesana membantu mereka. Kemudian Kakashi bertanya, 

 

"Apa yang bisa kau lakukan dengan kondisi tubuh itu seperti itu? Tunggu saja dulu dan dengarkan!"

 

Kakashi merasa gelisah, dia sebenarnya juga ingin segera membantu rekan-rekannya. Tiba-tiba, ia mengerti sesuatu perihal Kahyo: Mungkin masih ada kartu truf lain di antara penumpang untuk melawan musuh.

 

Dengan demikian, intuisi itu benar.

 

Keluar asap napas putih dari mulut Guy, saat ia berbicara pada Kakashi untuk mendesaknya. Mereka berdua melihatnya, dan mulai sadar bahwa suhu di kapal menurun drastis. Mata mereka kembali tertuju pada pertempuran di ruang tamu, aktivitas mereka di bawah telah berhenti.

 

Memang, sebenarnya mereka tidak tahu kenapa.

 

Tiga jounin shinobi tampaknya tidak tahu apa yang telah terjadi. Rasa panik terasa di setengah tubuh mereka, sedangkan bagian bawah tubuh mereka seluruhnya beku, mereka tidak bisa bergerak sama sekali.

 

Itu bukan kiasan, mereka memang membeku, Kakashi sadar akan hal itu.

 

Para Shinobi benar-benar membeku!

 

Es tipis terdengar seperti "Krkrkrkrkrkk", es itu bagaikan mahluk yang terus merangkak naik ke tubuh mereka. Dan saat sudah sampai ke ujung kepala, mereka benar terkunci oleh es.

 

"A... Apa .."Mulut Guy terbuka lebar, namun anehnya, asap nafasnya tidak putih lagi. "Apa yang terjadi?" Guy melanjutkan.

 

"Shinobi musuh pasti juga ada yang menyamar sebagai penumpang"

 

suhunya naik. Kakashi sudah tahu dari penggalamannya."Kalau begini caranya, tampaknya disini ada pengguna Hyoton (elemen es)."

 

"Bagaimana kau bisa tahu?"

 

"Dari pengalaman dua bulan lalu, saat Naruto menangkap Garyo..."

 

Sambil melihat rekan-rekannya membeku, Kakashi mempererat gigi gerahamnya. "Tampaknya mereka memang sedang menghadapi pengguna Hyoton"

 

"Jika benar, mereka mungkin adalah bawahan Garyo, 'kan?"

 

"Mungkin"

 

"Jadi, apa yang harus kita lakukan?"

 

"Tunggu, lalu bergerak."

 

"Kami adalah simpatisan Aliansi Persenjataan Ryuha!"Kata pria raksasa, yang merupakan pemimpin ity.

 

"Semua penumpang yang naik, segera berkumpul ke tengah ruangan!"Lalu shinobi bawahan musuh menodongkan Kunai ke penumpang, mereka terkejut dan menangis. Para penumpang diarahkan ke tempat makan ruang tamu itu.

 

Selain itu, sekitar empat orang baru sedang bergegas menuju ke ruang tamu. Kakashi berpikir, mungkin mereka yang sebelumnya meletakan peledak di kapal. Pelaku peledakan itu kemudian menyebar dan mengambil posisi untuk memantau semua penumpang.

 

"Kami menuntut pembebasan Garyo-sama dari tempat yang tidak adil itu, Houzukijyou (/Blood Prison)!" Teriak sang pemimpin."Jika siang ini, tuntutan kami tidak diberikan, para penumpang akan kami eksekusi setiap 10 menit sekali satu per satu!"

 

Sontak dari arah para penumpang, suara keluhan muncul.

 

"Kami tahu bahwa Desa Konohagakure yang menjadi pendamping Demo Penerbangan kapal ini! Terlebih lagi, kami juga cukup sadar akan kemampuan Uzumaki Naruto. Jika Konoha mencoba untuk mempekerjakan Uzumaki Naruto lagi (dalam masalah ini), Konoha akan dicap sebagai salah satu desa yang meninggalkan sandera!" Teriak pemimpin musuh.

 

Kakashi dan Guy bertukar pandang.

 

"Di setiap sudut kapal ini, sudah kami pasang peledak. Jika kami atau teman-teman kami melihat Uzumaki Naruto, atau jika ada pengintai yang mirip dengan Uzumaki Naruto sekalipun, Tobishachimaru akan segera lenyap menjadi debu di langit!"

 

Sampai siang nanti... masih ada waktu 30 menit lagi.h, begitu ya.” imbuh Kakashi lagi.

 

Lanjut Chapter 4 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar