Guy mulai
mengeluh dan merasa jengkel kenapa para penjaga tidak lebih cepat, pikirnya
Shinobi yang meletakan kunai peledak itu seharusnya sudah ditangkap. Guy
mencoba mendorong kursi rodanya melewati melalui bangunan yang sedang
menggantung di udara itu.
Guy mendesak
Kakashi untuk bergegas. Guy membuat Kakashi panik. Sementara
itu, sedetikpun Guy tidak bisa diam.
"Ada
apa, Kakashi? Ketangkasanmu melambat! Kau masih shinobi Konoha 'kan? Dasar
******!"
"Kau
ini, seolah-olah kau sudah sembuh total."
"Kau
juga harus begini, biarkan darah panas-mu mendidih! ..."
Kakashi
bilang kalau Guy jelas tidak memahami situasi ini. Mereka mrninggalkan kursi
rodanya di dapur. Kakashi mengangkat Guy ke saluran ventilasi. Keduanya lalu
merangkak melalui saluran udara itu.
Guy yang
pertama bergerak, meskipun hanya dengan kekuatan lengannya, ia perlahan maju ke
depan.Omong-omong,
Guy tidak hanya melakukan Squat Jump dengan kaki kirinya saja, dia juga sering
push-up; sepanjang hari ia melakukannya seperti orang idiot.
Sambil
merangkak di belakang Guy, Kakashi berpikir tentang latihan Guy tersebut.
"Memang,
kekuatanmu lah yang telah menyembuhkanmu, Guy." Pikir Kakashi.
Sesampainya
di langit-langit atas ruang makan, Guy tiba-tiba berhenti. Akibatnya, wajah
Kakashi menabrak masuk ke pantat Guy.
"Jangan
tiba-tiba berhenti..."
"Shh!"
Guy
menunjukkan jempolnya ke Kakashi.
Dari bawah
penutup jeruji besi di langit-langit itu, mereka melihat ruang tamu. Lalu di
sebelah jeruji itu tergantung lampu besar. Semantara di sudut ruangan itu, ada
sebuah grand piano putih. Setting tempatnya rapi, ada sofa dan meja, bahkan ada
bar alkohol di dekat jendela. Mereka penasaran apa yang sedang dilakukan oleh
shinobi itu. Memang terlihat ada beberapa shinobi yang mengambil kendali para
penumpang.
Mereka
menyodorkan kunai pada penumpang, mencemooh, dan mendorong-dorong mereka satu
persatu untuk di kumpulkan.
Pria dan
wanita dengan segala usia merasa bingung karena mereka didorong-dorong dan
dikumpulkan seperti domba. Mereka berkumpul di tengah ruangan tamu itu. Seorang
anak kecil menempel ke pinggang ibunya, menangis dalam kesedihan. Ada seorang
pria yang mengeluh, lalu disingkirkan oleh shinobi.
"Berapa
banyak?" Kakashi bertanya.
"Dari
sini, ada enam... eh salah, tujuh orang"
"Apakah
dua orang yang sebelumnya juga ada
disana?"
"Aku
tak tahu Sekarang," Guy menjawab.
"Lalu
ada berapa banyak jounin rahasia dari Konoha?"
"Mereka
ada tiga."
Sebelum Guy
selesai berbicara, jounin Konoha itu bergerak. Salah satunya menyamar jadi
penumpang, lalu ia melompat dari keramaian. Jounin Konoha itu melemparkan kunai
di kedua tangannya ke arah shinobi musuh. Dua shinobi musuh itu sontak roboh.
Melirik ke arah teriakan, di bawah lampu yang indah itu, ada jounin ketiga yang
tengah beradu pedang dengan musuh. Karena ada serangan tak terduga dari
penumpang, shinobi musuh merasa kesal. Musuh melemparkan Shuriken, beberapa
penumpang tumbang. Seorang jounin yang ditendang oleh shinobi musuh terlempar
ke dalam kerumunan penumpang. Seorang pria berbadan besar berteriak dari tengah
ruangan itu,
"Apa yang Kahyo lakukan?"
Sepertinya
pria itu adalah pemimpinnya, ia mengenakan pakaian zirah berantai berwarna biru
tua dan berjenggot.
Kakashi mengingat nama Kahyo dalam
pikirannya. Jounin ketiga melompat dari arah grand piano, di kedua tangannya
tergenggam erat kunai miliknya, lalu ia melompat ke arah pemimpin musuh. Musuh
mengambil pedang panjang dari balik mantelnya, lalu menerima serangan jounin
itu.
Keduanya tidak asal-asalan menggunakan ninjutsu, mungkin karena mereka
sedang berada dalam jarak 5.000 meter di atas tanah.
Jika mereka melakukan
gerakan yang salah dan merusak lambung kapal, maka masalah besar tak
terhindarkan. Jounin Konoha dan pimpinan kelompok musuh itu beradu Kunai dan
pedang, hingga menimbulkan kilatan bunga api. Guy berkata kalau ia dan Kakashi
harus kesana membantu mereka. Kemudian Kakashi bertanya,
"Apa yang bisa
kau lakukan dengan kondisi tubuh itu seperti itu? Tunggu saja dulu dan
dengarkan!"
Kakashi merasa gelisah, dia sebenarnya juga ingin segera
membantu rekan-rekannya. Tiba-tiba, ia mengerti sesuatu perihal Kahyo: Mungkin
masih ada kartu truf lain di antara penumpang untuk melawan musuh.
Dengan
demikian, intuisi itu benar.
Keluar asap
napas putih dari mulut Guy, saat ia berbicara pada Kakashi untuk mendesaknya.
Mereka berdua melihatnya, dan mulai sadar bahwa suhu di kapal menurun drastis.
Mata mereka kembali tertuju pada pertempuran di ruang tamu, aktivitas mereka di
bawah telah berhenti.
Memang,
sebenarnya mereka tidak tahu kenapa.
Tiga jounin
shinobi tampaknya tidak tahu apa yang telah terjadi. Rasa panik terasa di
setengah tubuh mereka, sedangkan bagian bawah tubuh mereka seluruhnya beku,
mereka tidak bisa bergerak sama sekali.
Itu bukan
kiasan, mereka memang membeku, Kakashi sadar akan hal itu.
Para Shinobi
benar-benar membeku!
Es tipis
terdengar seperti "Krkrkrkrkrkk", es itu bagaikan mahluk yang terus
merangkak naik ke tubuh mereka. Dan saat sudah sampai ke ujung kepala, mereka
benar terkunci oleh es.
"A...
Apa .."Mulut Guy terbuka lebar, namun anehnya, asap nafasnya tidak putih
lagi. "Apa yang terjadi?" Guy melanjutkan.
"Shinobi
musuh pasti juga ada yang menyamar sebagai penumpang"
suhunya
naik. Kakashi sudah tahu dari penggalamannya."Kalau begini caranya,
tampaknya disini ada pengguna Hyoton (elemen es)."
"Bagaimana
kau bisa tahu?"
"Dari
pengalaman dua bulan lalu, saat Naruto menangkap Garyo..."
Sambil
melihat rekan-rekannya membeku, Kakashi mempererat gigi gerahamnya.
"Tampaknya mereka memang sedang menghadapi pengguna Hyoton"
"Jika
benar, mereka mungkin adalah bawahan Garyo, 'kan?"
"Mungkin"
"Jadi,
apa yang harus kita lakukan?"
"Tunggu,
lalu bergerak."
"Kami
adalah simpatisan Aliansi Persenjataan Ryuha!"Kata pria raksasa, yang
merupakan pemimpin ity.
"Semua
penumpang yang naik, segera berkumpul ke tengah ruangan!"Lalu shinobi
bawahan musuh menodongkan Kunai ke penumpang, mereka terkejut dan menangis.
Para penumpang diarahkan ke tempat makan ruang tamu itu.
Selain itu,
sekitar empat orang baru sedang bergegas menuju ke ruang tamu. Kakashi
berpikir, mungkin mereka yang sebelumnya meletakan peledak di kapal. Pelaku
peledakan itu kemudian menyebar dan mengambil posisi untuk memantau semua
penumpang.
"Kami
menuntut pembebasan Garyo-sama dari tempat yang tidak adil itu, Houzukijyou (/Blood
Prison)!" Teriak sang pemimpin."Jika siang ini, tuntutan kami tidak
diberikan, para penumpang akan kami eksekusi setiap 10 menit sekali satu per
satu!"
Sontak dari
arah para penumpang, suara keluhan muncul.
"Kami
tahu bahwa Desa Konohagakure yang menjadi pendamping Demo Penerbangan kapal
ini! Terlebih lagi, kami juga cukup sadar akan kemampuan Uzumaki Naruto. Jika
Konoha mencoba untuk mempekerjakan Uzumaki Naruto lagi (dalam masalah ini),
Konoha akan dicap sebagai salah satu desa yang meninggalkan sandera!"
Teriak pemimpin musuh.
Kakashi dan
Guy bertukar pandang.
"Di
setiap sudut kapal ini, sudah kami pasang peledak. Jika kami atau teman-teman
kami melihat Uzumaki Naruto, atau jika ada pengintai yang mirip dengan Uzumaki
Naruto sekalipun, Tobishachimaru akan segera lenyap menjadi debu di
langit!"
Sampai siang
nanti... masih ada waktu 30 menit lagi.h, begitu ya.” imbuh Kakashi lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar