Novel Sakura Hiden Chapter 1 Part 3 - YUKKIMURA. BLOGS

Latest

Selasa, 26 April 2016

Novel Sakura Hiden Chapter 1 Part 3






Persiapan perjalanan telah dipersiapkan. Rapat dengan Ino pun telah usai.

 

Sehari sebelum keberangkatan Sakura ke Sunagakure, Tsunade memanggilnya.

 

Lokasi pertemuannya ada di kedai Sake dan Arak favorit Tsunade.

 

"Pertemuan ini bukan untuk urusan bisnis. Besok, kudengar kau akan pergi melakukan perjalanan. Aku hanya ingin menyemangatimu... Ah, sebenarnya sih, aku hanya berniat minum-minum saja. "

 

Selesai bicara, Tsunade lalu tertawa.

 

Tsunade sengaja bicara seperti itu agar Sakura tidak terlalu memikirkan beban yang akan ditanggungnya.

 

Tsunade pikir, akhir-akhir ini Sakura terlalu memaksakan dirinya. Jadi, Tsunade mengajak Sakura, berusaha membuatnya plong dan mengurangi stres-nya.

 

Ketika 'Klinik Kesehatan Mental Anak' didirikan, Tsunade lah yang mendukungnya. Melihat cara Sakura bekerja saat ini, mungkin Tsunade merasa agak bertanggung jawab padanya.

 

"Tapi, hebat juga ya?  Kau muridku. kau sendiri yang memperkenalkan 'Klink Kesehatan Mental Anak' ke desa. Bagiku, dan sebagai Shishou mu, aku sangat bangga."

 

Satu per satu, Tsunade menjatuhkan cangkir sake di meja. Wajahnya mulai memerah. Minumnya sangat cepat, sambil terburu-buru makan.

 

"Akan tetapi, di ujung harinya, posisiku hanya sebagai titik kontak untuk menyediakan akses merawat pasien. Karena sebenarnya, orang-orang yang menghadapi anak-anak adalah orang-orang terlatih yang secara khusus dipekerjakan dalam aspek tersebut."

 

"Kau tidak boleh bersikap terlalu simple. Soal anak-anak dan trauma mental mereka, mereka tidak bisa mengekspresikan diri dengan kalimat yang baik. Pikiran mereka semakin menumpuk. Perasaan mereka merupakan pengalaman yang mengkhawatirkan. Bersamaan dengan itu, harus ada seseorang yang memberi mereka uluran tangan. Orang tersebut akan membuat nya tenang. Kaulah menciptakan struktur tersebut. Dan sistem tersbut berpengaruh signifikan bagi mereka."

 

"Betul"

 

Setelah menerima motivasi dari Shishounya, seolah-olah Sakura merasa sedang dihargai, ia merasa bahagia.

 

"Ngomong-omong, sudah seberapa jauh hubungan Naruto dan Hinata?"

 

Ketika pembicaraan telah mencapai titik di mana mereka bisa beralih ke topik lain, Tsunade mengajukan pertanyaan tersebut.

 

"Ehh. Beberapa hari yang lalu, aku kebtulan bertemu dengan mereka yang sedang berkencan. Mereka sepertinya akan baik-baik saja."

 

"Soal Hinata, dia orangnya cukup mengejutkan, ia tegas dalam mengambil alih kendali hubungan mereka."

 

"Kupikir-pikir, jika pasangan Naruto juga orang yang bersifat pantang menyerah dan berkemauan keras, kupikir akan tidak cocok dengan Naruto sendiri. Tapi kalau dengan Hinata, aku tidak khawatir."

 

"Jika dia adalah seorang wanita yang sepertimu, hubungannya mungkin akan sulit, ya?"

 

Setelah berbicara mengenai hal itu, Tsunade tersenyum lebar lalu tertawa. 

 

"Hahhaha", Tshunade tertawa sambil menggaruk kepalanya. Tawa Tsunade diiringi dengan pikiran yang tersembunyi. Ya, karena Sakura sedang memikirkan cintanya sendiri.

 

'Tak ada gunanya, aku tak boleh terlalu serius.'

 

Sakura bingung, ia tiba-tiba mengubah nada suaranya. Kemudian bertanya kepada Tsunade:

 

"Shishou, terus terang saja, aku ingin bertanya sesuatu. Soal pria, bagaimana caranya mambuat seorang pria tertarik?"

 

"Jika... kau ingin menarik perhatian pria..."

 

Tsunade merespon dan menekankan:

 

"Gunakan payudaramu. "

 

Sambil bicara seperti itu, 'donn', dia dengan bangga membusungkan dadanya.


'Dada wanita...... Payudara, ya?'

 

"Benarkah? Jadi memang benar begitu ya, punya Hinata juga besar."

 

Sakura menenggelamkan bahunya.

 

"Dasar bodoh, itu cuma lelucon"

 

Tsunade malah bingung, dia menambahkan kata-katanya.

 

"Menarik perhatian seorang pria tergantung pada pribadi masing-masing."

 

"Ya, menurutku juga begitu."

 

"Lakukan yang terbaik, Sakura. Nah, selain itu, ada hal lain yang bisa kubantu? "

 

"Kalau soal itu Shishou, ayo kita taruhan" Ucap Sakura.

 

 "Taruhan?", tanya Tsunade

 

"Ayo bertaruh kalau kisah cintaku takkan berjalan dengan baik. Aku mengajak bertaruh, Karena Shishou selalu kalah."

 

"Ha Ha Ha!" Tsunade mengayunkan payudara besarnya sambil tertawa. 

 

 "Ya, aku mengerti. Mari bertaruh."

 

Lanjut Chapter 1 Part 4 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar