Prolog Konoha Hiden - YUKKIMURA. BLOGS

Latest

Selasa, 05 April 2016

Prolog Konoha Hiden


SESUATU DI BALIK UNDANGAN PERNIKAHAN



Hokage Keenam, Hatake kakashi dia menemukan sebuah permasalahan.


"Baiklah, apa yang akan aku lakukan.."

 

Dia mulai berbicara sendiri di dalam ruangan yang kosong dan akhirnya ditelan oleh kesunyian.

 

Sepertu biasa, Kakashi sendirian di dalam kantor Hokage, berhadapan dengan segunung kertas pekerjaannya.

 

Timbunan dokumen yang berada didepan tempat duduk Kakashi benar-benar telah sampai begitu tinggi dan mereka juga sudah memblok batas penglihatan dari tempat duduknya, itu bukan hanya satu tumpukan, ada beberapa tumpukan yang sama tingginya dan sudah menumpuk mengelilingi kiri dan kanannya, sebagai Hokage atau pemimpin desa, dia harus siap untuk membaca satu persatu dokumen tersebut karena itulah kewajibannya.

 

Namun bagi Kakashi itu bukan masalah atau sebaliknya itu bukanlah suatu permasalahan yang sangat penting.

 

Dari semua dokumen pekerjaannya yang berada di mejanya, menjadi mudah untuk dibereskan dengan membacanya satu persatu, dan selanjutnya dokumen-dokumen tersebut perlu diberikan stempel. Untuk pekerjaan seperti ini, kau harus memulainya dengan berkonsentrasi terlebih dahulu, kau akan terkejut seberapa cepat untuk mengerjakannya.

 

Jika kau bertanya-tanya bisa menyelesaikan lembar pekerjaan itu dengan cepat, maka kau akan mendapatkan pekerjaan baru yang menumpuk di depanmu, jika bertanya-tanya bisa kau bisa cepat, berpikir kau bisa mengubahnya kedalam sebuah kompetisi dan lihatlah jika kau berkonsentrasi dengan baik pada pekerjaanmu. Pekerjaan yang natural akan menjadi sesuatu yang menyenangkan.

 

Dia sebagai penyetempel tiap-tiap dokumen, kakashi berpikir dalam dirinya: “Jika aku tidak cepat mengambil langkah, orang-orang tidak akan bisa melihat wajahku karena tertutup tumpukan-tumpukan kertas ini.” dan sebagai pekerjaannya, dia tetap melayani dirinya sendiri dengan pemikiran-pemikiran konyol seperti itu.

 

Namun, permasalahan umumnya bukan sesuatu yang begitu ringan untuk ditangani.

 

Kakashi membiarkan matanya jatuh pada dokumen daftar nama misi yang berserakan di mejanya, kemudian tangannya mulai bergerak.

 

Hatake Kakashi Hokage ke 6

 

Atau sebaliknya, lebih tepatnya hanya jari-jari tangannya saja yang bergerak.

 

Didalam suasana keheningan kantornya yang kosong, Kakashi mulai mengetuk jari-jarinya lagi pada permukaan mejanya, pukulan jari-jarinya sangat kecil sehingga sedikit mengeluarkan suara ‘Ton, Ton’. Bagaimanapun juga, iramanya membantu membuatnya gelisah untuk mengumpulkan ide-idenya yang tersebar.

 

Seperti sisipan nama, daftar nama misi yang telah ada disebuah dokumen tersebut adalah semua rincian misi yang akan datang dari setiap salah satu shinobi yang ada didesa, misi seperti apa berapa lama yang akan mereka lakukan, jadwal mereka telah ditulis mulai dari setiap kemungkinannya secara detail.

 

Matanya memandang perlahan kearah pinggiran mejanya, sebuah amplop telah berada ditempat yang aman untuk memastikan agar tidak tertimbun tumpukan-tumpukan kertas-kertas pekerjaannya.

 

Didalam amplop itu telah tertulis undangan ke upacara pernikahan Naruto dan Hinata.

 

Kakashi sudah mengisi RSVP-nya dalam bentuk perkataan bahwa dia akan pergi kesana, dan memasukkan sebuah pesan ucapan selamat, biasanya semua itu adalah salah satu yang dibutuhkan untuk pernikahan, tetapi Kakashi memiliki satu tugas lagi ditangannya.

 

Tugas itu adalah menyusun kembali daftar nama misi untuk memastikan semua tamu undangan Naruto dan Hinata -terutama teman-teman terdekat mereka- agar mereka bisa menghadiri pernikahan tanpa mendapatkan jadwal perjalanan misi.

 

Itu sudah membuatnya pusing karena semua teman-teman Naruto dan Hinata adalah shinobi yang sangat aktif di garis depan di dalam dunia shinobi. Mereka semua adalah ninja tingkat pertama dan selalu menangani misi baru apakah itu siang atau malam.

 

Dan, misi seperti itu selalu mengandung kemalangan.

 


Kondisi cuaca yang tidak teratur, jalan yang buruk, luka-luka… Berbagai alasan dan keadaan, tetapi itulah yang sering dialami oleh seorang shinobi, pengecualian untuk kembali ke desa dalam tiga hari dan setelah itu beristirahat satu minggu sebagai gantinya.


Kakashi memiliki pekerjaan untuk mengatur ulang jadwal shinobi elit dan sibuk. faktanya misi mereka bisa selesai dengan baik. Ini adalah tugas yang tidak mudah untuk diberikan kepada misi kunoichi dan misi shinobi.


Tidak ada sebutannya dia telah memastikan bahwa dia tidak merencanakan orang yang sempoyongan setelah pulang dari misi memasuki upacara pernikahan Naruto dan Hinata, Kakashi sudah merasa sebagai seseorang orang tua, ia ingin mengatur itu, paling tidak semua orang memiliki hari bebas setidaknya dalam sehari sebelumnya untuk datang kepernikahan Naruto dan Hinata. Namun, pada kenyataannya tidak mudah untuk memikirkan ide praktis seperti itu.


Kakashi mengedipkan kembali matanya dan melihat sepanjang daftar nama-nama misi, jika dia memberikan misi itu ke seseorang bisakah ia pergi, tetapi kemudian orang itu tidak bisa. Jika dia memberikan misi itu ke seseorang lainnya yang tidak bekerja, dia telah memiliki pemikiran yang luar biasa.


Dan kemudian diatas semua itu, faktanya bahwa didunia orang dewasa dan lembar-lembar pekerjaan, sepertinya ada sesuatu hal yang mengganggu seperti ‘penampilan’ yang harus dipertimbangkan.


Jika pemimpin dari sebuah kelompok shinobi elit, begitu juga shinobi itu didedikasikan agar mereka tidak mengambil lebih banyak waktu untuk beristirahat bahkan ketika terluka atau sedang demam, maka memberikan libur beberapa hari berturut-turut dengan begitu itu sangat cocok sebagai gantinya.


Dia telah berpikir, membayangkan bagaimana seharusnya ia bersikap resmi sebagai Hokage.


Kakashi tertawa dengan keras dan lanjut berpikir.


Dia telah menangani segalanya dengan lancar, mengelola urusan desa tanpa sebuah hambatan dan memastikan bahwa segala sesuatunya berjalan dengan baik.


Dan, dia telah mengatur keduanya bagaimanapun juga membuat semua orang yang menghadiri pernikahan dengan senyuman diwajahnya.


Kakashi menutup matanya dan kembali bersandar di kursinya, dia telah berpikir sejauh ini.


Dia benar-benar tidak memiliki ide yang brilliant. Mengatur kembali jadwal semua orang pastinya itu akan menjadi sebuah permasalahan. Itu akan bagus, jika ia memanggil dalam sebuah misi Hari Pernikahan Naruto dan Hinata dan fix seperti itu…
Tiba-tiba Kakashi sadar dia telah memperhatikannya dengan semangat.


Kalau ia melakukan itu, maka semua orang yang lain akan bisa dengan mudah menyesuaikannya….
Tapi tidak, itu agak… itu akan menjadi penyalahgunaan kekuasaan.


Benar.


Kakashi menyilangkan lengannya, pikirannya jadi kacau. Pada kenyataannya, Kakashi berpikir arah tindakannya itu tidak menyalahgunakan kekuasaannya, setelah semuanya, ia hanya harus berjuang dengan kekuatannya untuk mengatur kembali jadwal semua orang dengan benar. 


Namun, Kakashi belum menghadapi persoalan yang seperti itu di lembar pekerjaannya, begitulah dia tidak sadar dengan fakta tersebut.


Sebelumnya, Kakashi adalah seorang shinobi yang menghabiskan sebagian besar hidupnya berkembang di garis depan pertempuran, bukan didalam politik.

“Baiklah, kupikir ini akan menjadi pilihan terakhirku.”
Kakashi tertawa dengan kerasnya dan mulai berpikir kembali.

LANJUT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar