Novel Youkoso Jitsuryoku Shijou Shugi no Kyoushitsu e Bahasa Indonesia Chapter 1 Volume 4 - YUKKIMURA. BLOGS

Latest

Rabu, 08 November 2017

Novel Youkoso Jitsuryoku Shijou Shugi no Kyoushitsu e Bahasa Indonesia Chapter 1 Volume 4


HARI YANG TENANG, TIBA-TIBA...
Translate Oleh: Akemi Kajitani

Tiga hari telah berlalu sejak ujian di pulau tak berpenghuni. Di kapal pesiar mewah yang disediakan oleh sekolah kami, tidak ada catatan yang terjadi dan munculah ketenangan. 

Bagi murid yang masih pemula di masa muda mereka, harus menjalani hidup di pulau seperti itu, sebagian besar pasti akan kehilangan akal sehat mereka.

Di hari terakhir, kami anak laki-laki kurang lebih seperti binatang buas dan hewan karnivora yang aktif. Saat kami melihat perempuan-perempuan yang membuang-buang waktu mereka, kami anak laki-laki bersama-sama mulai mengharapkan pengalaman yang ditakdirkan bersama para gadis. Ini merupakan kapal pesiar mewah dimana kau bisa kehilangan dirimu sendiri di dalam dunia mimpi dan melupakan segala hal yang buruk. Bahkan jika seseorang jatuh cinta di sini, itu sama sekali tidak aneh.

Selain itu, aku pernah mendengar beberapa cerita tentang para siswa yang saling berkencan dalam pelayaran ini dan pasangan baru dilahirkan setiap harinya. Sayangnya, pertemuan seperti itu tidak mungkin terjadi padaku dan aku terus menghabiskan waktu sendirian dalam kesendirian.

Situasiku sama seperti sebelum ujian di pulau tak berpenghuni. Tidak. Mungkin lingkungan sekitarku memang sudah berubah? Meski bertentangan dengan kemauanku, aku masih terpaksa mengubah jalur yang sebenarnya setelah memasuki sekolah ini.

Awalnya, aku memilih masuk di sekolah ini untuk alasan yang sangat spesifik. "Kontak dengan luar dilarang hingga kelulusan". Aturan sekolah itu adalah alasan kenapa aku masuk. Saat ini, "orang-orang tertentu" mencoba menghubungiku dari luar. Chabashira-sensei lah yang memberitahuku tentang ini. Selanjutnya, dia memerasku untuk membantunya membawa kelas ke Kelas A dengan mengancam akan mengeluarkanku dengan paksa jika aku tidak mematuhinya.

Itu akan menjadi cerita bodoh di satu sisi, tapi karena tidak memiliki kekuatan untuk menolak, aku terpaksa mengikutinya. Aku tidak memiliki cara untuk memastikan kebenaran dari ucapannya, jadi aku memutuskan untuk bermain aman dengan menganggapnya benar.

Tapi aku tidak akan diperas olehnya selamanya. Untuk saat ini, aku akan mengumpulkan informasi yang diperlukan dan tergantung pada keadaan, aku harus melakukan langkah pertama.

Iblis manis berbisik ke bagian belakang kepalaku. "taklukan mereka sebelum mereka menaklukanmu". Hanya itu yang harus aku lakukan. Tapi pikiran keras semacam itu hanya sesaat, aku segera kembali ke cara berpikirku yang biasanya pasif.

‘Seandainya saja aku memiliki kekuatan untuk memukul poros bumi dari keseimbangan’ pikirku.

Jika aku bisa melakukan itu, tidak perlu khawatir akan hal sepele seperti ini. Mengatakan itu, aku melamun tentang hidup di dunia Dragon Ball. Para siswa pada awalnya merasa tidak nyaman setelah ujian berakhir dengan memikirkan sesuatu yang lebih akan datang. Tapi tidak ada yang terjadi.

Pelayarannya tenang, damai dan menyenangkan. Hampir seolah seperti liburan musim panas telah menimpa kami. Wajar saja, para siswa beralih ke suasana meriah. Selama perjalanan dua minggu ini sepertinya minggu yang terakhir tidak lain hanyalah liburan yang mewah dan berkelanjutan bagi para siswa. 

Para siswa sangat santai sejak ujian di pulau itu baru saja berakhir. Dan itu bukan hal yang buruk. Fakta bahwa siswa mampu tetap tenang selama ujian itu sendiri adalah alasan kenapa kami bisa mendapatkan hasil yang baik.

"Hmm? Kau berada di kamarmu sepanjang hari?".

Teman sesama murid laki-lakiku, Hirata Yousuke adalah orang yang memanggilku.

"Tidak ada alasan bagiku untuk pergi keluar, lagipula aku tidak punya seseorang untuk aku habiskan waktu dengannya"

"Itu tidak benar, Sudou dan Horikita masih ada,"

Memang, Sudou dan Horikita adalah orang-orang yang secara teknis bisa aku kategorikan sebagai "teman". Tapi hanya karena kau tergolong sebagai "teman"

masih sebuah tingkatan dan jika kau berada di bawah tingkatan itu, perlakuan antar teman akan tetap berbeda. Terkadang saat orang jalan-jalan, mereka hanya akan mengajakmu pergi dari 10 acara. Aku adalah orang yang seperti itu yang ada hanya untuk diundang sekali dalam 10 acara.

"Aku pikir Ayanokouji-kun akan bisa membuat lebih banyak teman jika kau sedikit lebih aktif"

Orang ini adalah orang populer yang banyak disukai dan didukung oleh banyak murid. Secara khusus, anak perempuan sepertinya sangat mempercayainya. Ia juga memiliki pacar seperti Karuizawa. Bagi orang yang beruntung dan bahagia seperti Hirata, dia tidak akan pernah mengerti penderitaan penyendiri sepertiku.

"Cara berbicara Ayanokouji-kun sudah bagus, kau hanya butuh pemicu untuk mengobrol" dia terus memberitahu. Aku tidak membutuhkan kebaikan kejam seperti itu.

Aku tidak membutuhkan kata-kata dari gadis-gadis seperti "Eeh... kau terlihat seperti kau bisa menjadi populer". Karena jika aku membalasnya dengan "Menjauhlah dariku" mereka hanya akan mengatakan "Itu sedikit merepotkan". Itu karena aku tidak bisa mendapatkan teman atau memiliki pacar sehingga terpaksa menghabiskan waktu sendirian seperti ini.

Hirata kemudian mengatakan kepadaku,

"Aku berencana pergi bersama Karuizawa-san pada jam 12.30 untuk makan siang bersama. Maukah kau ikut bersama kami, aku yakin akan menyenangkan jika kau bersama kami"

"Apa hanya Karuizawa?" aku bertanya kepadanya.

"Tidak juga, ada 3 perempuan lain yang akan bersama kami. Apa kau tidak menyukainya?"

Jika aku harus mengakui kebenaran, aku sudah lama ingin sedikit bicara dengan Karuizawa untuk sementara waktu. Tapi... tidak perlu terburu-buru. Selain dengan perempaun-perempuan lain yang ikut bersama kami, akan sulit untuk memulai pembicaraan dengannya dan aku pasti tidak akan memiliki napsu untuk makan siang.

"Aku harus melewatinya saja, kurasa aku tidak akan pernah berteman dengan kelompok Karuizawa,"

Dengan selesainya semester pertama kami, hubungan antara teman sekelas sudah diatur dalam batu. Tidak mungkin aku bisa membangun hubungan baru dengan orang lain pada saat ini. Aku sudah bisa membayangkan ketidaksukaan Karuizawa terhadapku.

Hirata duduk di dekatku, setelah menyadari bahwa aku tidak ingin memulai hubungan baru dengan orang lain. 

"Aku bisa mengerti kenapa kau menjadi enggan, tapi aku ingin kau bergantung kepadaku" Hirata akhirnya memberitahuku.

Hirata pun siap membantu kapanpun dan dimanapun dengan wajah yang menyenangkan itu. Untungnya aku menolak tawarannya dengan menggelengkan kepala.

"Hanya 10 menit sebelum makan siang, aku pikir kau harus meninggalkanku sekarang"

"Tidak perlu terburu-buru, selain itu aku merasa nyaman bersamamu seperti ini sekarang" Hirata cepat menjawab.

Sekilas kau mungkin berpikir bahwa aku hanya berusaha terdengar kuat atau membuat alasan, tapi sebenarnya aku cukup puas dengan situasiku saat ini. Tentu saja, ketika aku pertama kali datang ke sini, aku berpikir bahwa aku bisa menghasilkan 100 teman dan masuk dengan tekad seperti itu. 

Tetapi semangat itu cepat mereda. Meski aku bisa berteman dengan 3 Idiot, Horikita, Kushida dan Sakura. Lebih dari itu, kehidupan sekolah sosialku tidak terlalu buruk, aku bisa yakin dengan hal itu. Tapi pria bernama Hirata tidak bisa meninggalkan teman sekelas berkubang dalam kesepian seperti ini. Dia mengatakan kepadaku,

"Lalu bagaimana kalau kita makan siang bersama. kita berdua saja, bisakah kau bahagia dengan itu?" dia melanjutkan untuk bertanya kepadaku

Hanya kami berdua sekarang, dengan Hirata menatapku tajam. Sepertinya dia akan terus mendesakku sampai akhir.

"Aku baik-baik saja dengan itu, tapi kau perlu mempertimbangkan perasaan Karuizawa" 

"Baiklah, aku bisa makan dengan Karuizawa-san kapan pun aku mau, tapi denganmu Ayanokouji-kun, aku punya sedikit kesempatan untuk makan bersama" jawab Hirata. 

Seseorang seperti Hirata tidak bisa memperhatikan kenyataan bahwa pada dasarnya dia meminta orang lain untuk makan siang. Dengan cepat aku berpikir mungkin dia tersirat "seperti itu". Meski popularitasnya tidak wajar, Hirata selalu bisa mempertahankan rasionalitasnya sebagai laki-laki.

"Aku tidak ingin Karuizawa membenciku nanti" kataku padanya dalam usaha untuk menolak tawarannya dengan sopan.

Sepertinya akan bekerja dengan menarik hati nurani Hirata. "Tidak masalah, Karuizawa-san bukan tipe yang marah padamu karena sesuatu seperti itu"

Tidak tidak. Karuizawa pasti tipe perempuan yang sama seperti yang ada di pikiranku. Bahkan jika dia berpura-pura diam di depan Hirata, dia pasti tipe yang dominan saat berhadapan dengan gadis-gadis lain. Mungkin dia belum mengungkapkan sisi asli dirinya kepada Hirata? aku pikir.

Dia hampir terlihat seperti seorang guru yang baik yang dengan senang hati membantu siswa yang bermasalah.

"Kurasa aku akan membatalkan makan siang dengan Karuizawa-san setelah semua ini"

Dengan cepat dia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Karuizawa. Aku mencoba menghentikannya tapi Hirata menggunakan tangannya untuk menutupi mataku dan menghentikanku.

"Apa kau memiliki sesuatu yang ingin kau makan?"

dia bertanya padaku. Aku terpaksa mendengarkan Hirata membatalkan kencan makan siang bersama Karuizawa.

"Aku bisa makan apa saja... aku ingin menghindari makanan berat jika memungkinkan" 

Kapal pesiar ini memiliki banyak restoran. Menunya mulai dari makanan cepat saji seperti ramen dan hamburger hingga masakan Prancis. Karena masih siang hari aku ingin makan makanan ringan jika itu memungkinkan.

Seperti yang aku duga, Hirata benar-benar membatalkan kencannya bersama Karuizawa untuk ini. Aku tidak bisa dengan jelas mendengar suara Karuizawa melalui telepon, tapi Hirata dengan paksa menutupnya dan membatalkan rencananya.

"Apa kau baik-baik saja dengan ini?" 

"Tentu saja, ayo kita pergi ke dek, kalau hanya makanan ringan saja akan lebih mudah untuk makan di luar sana"

Hirata membuka pintu dan menarikku keluar dari sana.

"Terima kasih atas kerja samamu selama ujian di pulau. Aku tidak bisa cukup hanya dengan berterima kasih, Ayanokouji-kun, kau bahkan membantuku mencari pelakunya"

"Jangan berterima kasih untuk itu, kartunya milik Horikita, dia yang menemukan pelakunya yang mencuri pakaian dalam" aku segera mengatakan kepadanya sebagai tanggapan.

"Tentu itu benar, tapi aku masih ingin mengucapkan terima kasih kepada Ayanokouji-kun yang bekerja sama denganku tanpa syarat”

Berbicara tentang celana dalam, masih ada sesuatu yang ingin aku tanyakan kepadanya. Aku melihat sekeliling untuk melihat apakah ada orang di sekitar sini.

"Apa kau mengembalikan celana dalam Karuizawa padanya?”

"Ye, bagaimanapun, Ibuki-san adalah pelakunya sehingga dia bisa menerimanya dengan baik,”

Pakaian dalam yang aku bicarakan adalah insiden pencurian selama ujian di pulau. Celana dalam dari salah satu gadis itu, Karuizawa Kei, dicuri dan keadaan dengan cepat menjadi ricuh. Terutama karena celana dalam itu ditemukan di salah satu tas laki-laku, hubungan antara anak laki-laki dan anak perempuan menjadi tegang. Tapi Hirata berhasil menyelesaikannya dengan mengembalikan celana dalam dan mencari tahu pelakunya.

Bagaimanapun, semuanya ternyata bagus. Itu adalah situasi yang sulit, jadi aku khawatir dengan apa yang bisa terjadi.

Aku khawatir bahkan jika itu Hirata mengembalikan pakaian dalam wanita yang dicuri ternyata sangat buruk. Kenyataan bahwa dia bisa dengan lancar mengembalikan celana dalam wanita ke tubuhnya berarti dia sudah menaiki tangga kedewasaan. Dari lift di kapal pesiar ke geladak, para siswa sepertinya menikmati liburan musim panas mereka dengan dress favorit mereka.

Karena ada juga kolam renang di dekat para siswa laki-laki dan perempuan dengan berani mengenakan pakaian renang dan berenang di kolam renang. Karena ketegangan ujian sudah tidak ada, ini tak terelakkan. 

Mungkin saja keinginan pemberontak yang terpendam dari murid yang tertindas selama ujian di pulau ini akhirnya menghilang untuk menghasilkan situasi ini. Hal ini ditambah dengan fakta bahwa kau tidak perlu membayar poin apapun untuk penggunaan fasilitas yang disediakan oleh pelayaran termasuk makanan dan minuman. Terlepas dari poinmu, semua hal di atas semuanya gratis. Tentu saja, kau masih perlu membayar untuk menggunakan pakaian renang dan perlengkapan berenang lainnya, tapi selain itu, semuanya gratis.

Saat kami sampai di restoran, lebih dari setengah kursi sudah terisi. Kami berdua dengan cepat mengamankan kursi kosong yang masih ada di antara restoran yang ramai itu. 

"Sejujurnya ... aku punya sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu"

Sementara aku melihat ke bawah pada menu, suara Hirata meminta maaf kepadaku.

 "Apa itu?"

Tentu saja ada motif tersembunyi. Karena itulah dia begitu memaksa makan bersamaku. Aku tidak mengeluh karena dia berusaha mengundangku, pasti ada alasan untuk itu.

"Aku mungkin bukan pendengar terbaik tapi ... apa kau bisa menyingkatnya?"

Aku bukan pembicara yang baik atau pendengar yang baik, jadi itulah alasan kenapa aku meminta intinya.

"Aku ingin kau menjadi jembatan antara aku dan Horikita-san, aku pikir Horikita-san akan menjadi orang yang sangat diperlukan untuk Kelas D di masa depan dan aku sangat ingin bekerja sama dengannya"

Aku mengerti, jadi dia butuh bantuanku untuk itu. Aku mengangguk saat Hirata terus berbicara sambil meminta maaf padaku.

"Bahkan kemarin, berkat usaha Horikita-san, Kelas D meraih kemenangan tak terduga, semangat kelas melonjak, aku pikir jumlah siswa yang menyukai Horikita-san juga meningkat yang merupakan perubahan besar dari sebelumnya "

"Kurasa itu benar,"

Perempuan bernama Horikita Suzune ini adalah murid kelas D yang kebetulan juga adalah teman pertamaku di sini. Tapi selain itu, dia orang soliter tanpa teman sama sekali. Satu-satunya keterampilan yang dimilikinya adalah kemampuan untuk menjadi murid akademis terbaik. Tapi kelemahannya, sebagai gantinya adalah dia buruk dalam keterampilan interpersonal dan sering memiliki sikap tegas yang menyebabkan kesulitan saat bersosialisasi. 

"Saat ini, aku merasa seperti bersama denganku dan dia dan semua orang yang bekerja sama, kita bisa naik bersama ke Kelas C, Kelas B dan Akhirnya Kelas A" Hirata mengatakannya dengan optimis.

Jika aku mendengar cerita ini dari orang lain, aku akan menyingkirkannya sebagai cerita yang mudah. Tapi Hirata pernah mengemukakan masalah Horikita sejak awal semester. Sejak awal, dia pasti merasakan potensi yang dimiliki Horikita. Aku tidak merasakan niat buruk dari Hirata. Aku tidak keberatan membantunya dalam hal seperti ini, tugas itu sendiri relatif sederhana. Tapi jika aku bisa membuat Hirata dan Horikita bersama. Tapi itu saja tidak akan memecahkan masalah.

"Tapi jika kau menjembatani jarak antara kau dan Horikita, itu tidak akan mudah terselesaikan, Horikita adalah tipe orang yang seperti itu".

Bahkan jika aku mencoba memperbaiki hubungan antara Horikita dan Hirata, hal itu hanya akan membuatnya tarlihat sebagai gangguan yang tidak perlu. Jika dia merasa seperti itu, dia mungkin benar-benar memperluas jarak antara dia dan seluruh kelas sebagai tanggapan.

Interaksinya dengan Kushida pada awal semester pertama adalah bukti dari fakta itu.

"Tentu saja aku mengerti fakta itu, Horikita-san tidak akan membuka diri terhadap siapapun kecuali Ayanokouji-kun. Aku tidak bermaksud memaksakan masalah ini, oleh karena itu aku ingin kau menjadi jembatan yang menghubungkan keberadaanku kepada Horikita-san "

Jadi, seharusnya aku memberitahu hal ini kepada Horikita sama seperti yang dia katakan. Itu berarti sebaliknya, aku juga perlu menyampaikan perasaan Horikita pada masalah itu kembali ke Hirata.

Memang, jika aku bertindak sebagai perantara Hirata, Horikita tidak akan bekerja sama dengan anggota kelas lainnya dan kami bisa membangun jembatan hubungan kooperatif yang tak terlihat.

"Ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, biasanya aku yang mengikuti Horikita... lebih tepatnya, aku tidak pernah benar-benar memberi Horikita pendapat sebelumnya. Jika aku mulai memberikan pendapatku tentang berbagai masalah, tiba-tiba akan terasa aneh"

"Tapi saat ini aku tidak punya ide yang bagus, bahkan jika aku harus berbicara dengan Horikita-san tentang hal ini sekarang, aku tidak yakin bahwa aku bisa meyakinkannya untuk bekerja sama dengan kami. Ini adalah jalan terakhirku "

"Bukankah sedikit terlalu cepat untuk mengambil jalan terakhir pada saat ini?"

Aku tentu mengerti sekarang keinginannya untuk bekerja sama dengan Horikita. Tapi jika demikian, dia tidak punya pilihan selain langsung mendekati Horikita dalam masalah ini. Aku mengerti bahwa melakukan ini mungkin akan sulit baginya, tapi bekerja sama dengan orang lain sebagai kelompok juga sama sulitnya.

Hirata seharusnya bisa menyadari sesuatu yang sejelas ini. Dialah yang peduli dengan kelas ini dan memikirkannya dan menghargai ikatan persahabatan di antara mereka. Tapi masih ada satu pertanyaan tersisa tentang dia. Kembali ke pulau itu, dia sepertinya hampir takut akan sesuatu dan kehilangan pandangan terhadap dirinya sendiri.

Aku masih ingat tingkah aneh Hirata. Ketika seluruh kelas D dipermalukan oleh kejadian tersebut, dia terlihat hampir ‘kosong’. Itu bukan prilaku normal.

Untuk saat ini, aku memesan sandwich dan beberapa minuman. Makanan ringan secara keseluruhan, mudah dimakan. Siswa berenang di kolam renang di geladak sementara yang lainnya sedang makan sambil tetap memakai pakaian renang mereka. Suasana hati di antara para siswa tampak sangat ramai. Jika Ike dan Yamauchi ada di sini, mereka akan meneteskan air liur lebih banyak pada pakaian renang anak-anak perempuan daripada makanannya sendiri. Hirata, di sisi lain, sama sekali tidak memperhatikan gadis-gadis itu, tapi malah menatapku.

"Ye, seperti yang dikatakan Ayanokouji-kun, rencanaku mungkin sudah dipikirkan dengan buruk"

Dia juga jujur ​​atas kesalahan dan mampu mengenali kesalahannya sendiri dalam penilaian rasional yang cepat. Itu adalah salah satu kekuatan Hirata. Tapi sepertinya keinginannya untuk bekerja sama dengan Horikita lebih kuat lagi karena dia tidak menunjukkan tanda-tanda menyerah untuk membujukku.

"Sepertinya aku harus memikirkan kembali pendekatanku, Horikita-san adalah tipe orang yang sangat serius. Bagaimana kau bisa menyesuaikan diri dengan Ayanokouji-kun?" 

Untuk memperkuat hubungannya dengan Horikita, sepertinya Hirata ingin berteman dengannya terlebih dahulu dengan meminta sebuah saran. Aku pikir itu adalah sikap yang tepat untuk diambil dan jika ada sesuatu yang dapat aku lakukan, aku ingin meminjaminya.

"Biarkan aku membantah salah satu poinmu, tidak seperti aku berteman dengan baik dengan Horikita atau apa pun, sepertinya dia bahkan tidak mengangapku sebagai teman"

"Tapi sepertinya Horikita hanya berteman denganmu, Ayanokouji-kun"

Jadi itu membuatku istimewa karena akulah satu-satunya yang bisa berteman dengan orang itu. Atau mungkin itu adalah seseorang yang bisa dengan mudah berteman dengan 40 orang, tetapi karena frustrasinya ia merasa tidak bisa berteman dengan orang ini.

"Jangan terburu-buru, kita baru saja menyelesaikan semester pertama, kau tau?"

perpaduan hubungan kelas dengan waktu yang dihabiskan bersama. Atau dalam beberapa kasus, saat mereka tiba-tiba diuji dalam kondisi sulit seperti saat ujian di pulau. Tentu saja kau bisa memaksa perpaduan di kelas dengan bertindak kepada teman sekelasmu, tapi semacam perpaduan itu sangat rapuh dan mudah hancur berantakan.

"Aku juga harus menambahkan bahwa Horikita bukanlah tipe yang mudah berteman"

Aku mengatakannya begitu agar Hirata bisa mengerti itu yang cepat.

"... itu mungkin benar"

Mungkin dia tidak sabar dalam hal itu tapi wajah Hirata menunjukkan sebuah reaksi.

“Kuakui aku tidak memikirkan perasaannya tapi hanya memikirkan keinginanku untuk kerja sama"

Hirata memberitahuku sambil tersenyum dan mengangguk. Aku yakin dia mengerti sekarang.

"Maaf, aku mengajakmu ke sini hanya untuk mendengarkan permintaan egoisku, ayo kita makan"

Mungkin dia juga memperhatikannya, tapi setelah beberapa saat Hirata juga menyadari bahwa ada seseorang yang mendekat dan menatapku dengan wajah malu.

"Ah ... jadi kau di sini selama ini, Hirata-kun, ayo kita makan siang bersama!"

Suara gembira memanggil kami. Itu adalah Karuizawa yang mendekati kami.

"Umm ... Karuizawa-san, aku yakin aku pernah meneleponmu beberapa waktu yang lalu untuk memberitahumu tentang pembatalan makan siang, tapi ..."

Hirata tersandung pada kata-katanya. Karuizawa dan teman-temannya menarik meja lain, bergabung dengan meja kami sementara Karuizawa dengan cepat mendorongku keluar dari kelompok. Makan siang tiba-tiba menjadi agak berisik dan aku, tentu saja, mengalami masalah bersosialisasi. Tapi aku tidak perlu khawatir. Aku sudah terbiasa dengan situasi seperti ini. Dalam hal ini aku perlu menggunakan keahlian khususki ‘Cepat kabur dari lokasi’

Aku mengambil makanan dan diam-diam pergi. Mataku bertemu dengan Hirata beberapa saat, tapi tak lama kemudian dia dikelilingi oleh Karuizawa dan perempuan lainnya dan aku tidak bisa lagi melihatnya.

Aku rasa itu salah satu kerugian membuat terlalu banyak teman. Kau kehilangan waktu yang bisa kau habiskan untuk diri sendiri dengan harus mengorbankannya kepada orang lain. Bahkan jika Hirata memiliki masalah pribadi yang perlu dikonsultasikan dengan seseorang, aku yakin dia tidak dapat meminta saran dari Karuizawa agar dia harus tetap diam di dalam rumah.

***

Setelah meninggalkan Hirata dan Karuizawa, aku memutuskan untuk kembali ke kamarku karena tidak ada orang yang bisa didatangi atau diajak berbicara.

Aku menggunakan tangga bukannya lift untuk kembali menuruni kapal ke lantai tiga di mana kamarku berada. Ada tetesan air di koridor, aku memperhatikan. Bukan hanya kamarku tapi tetesan-tetesan itu membentang di sepanjang koridor. Aku berjalan di sepanjang tetesan itu, mengikuti mereka dan melihat seorang pria berjalan dengan anggun melewati koridor yang tidak mengenakan apa-apa selain pakaina renang. Seluruh tubuh bagian atasnya telanjang.

"T-tuan, ini masalah bagi kami kalau berjalan di koridor saat kau basah!"

Salah satu staf yang melihat situasi darurat, bergegas turun untuk berbicara dengan pria itu. Staf itu sudah membawa handuk di tangannya, seolah-olah dia selalu membawanya untuk situasi seperti ini.

"Ha Ha Ha, sepertinya kau sudah menemukanku" kata orang itu.

"Ya, tuan Ini adalah keempat kalinya aku menemukanmu seperti ini. Aku sudah mengatakannya berkali-kali , tapi tolong keringkan tubuhmu sebelum kembali ke kapal. M-melakukan sesuatu seperti ini akan sangat merepotkan para tamu lainnya"

Jadi, inilah alasan kenapa staf sudah menyiapkan handuk terlebih dahulu, dia sudah pernah melihat ini terjadi berkali-kali sebelumnya.

"Aku membuat sebuah prinsip untuk tidak pernah mengeringkan tubuhku"

kata Kouenji sementara tetesan air menetes dari sekujur tubuhnya. Tiba-tiba ia berhenti berjalan.

"Apa kau kebetulan punya pulpen dan kertas?"

"Hah?... uh aku punya buku catatan dan pulpen"

Staf tersebut dengan cepat membalasnya tanpa memahami dengan pasti ke mana dia pergi saat ini sambil dengan canggung mengambil pulpen dan buku catatannya

"Apa kau tau kenapa tanda tangan seorang selebriti bisa tiba-tiba memiliki harga premium, kadang bernilai puluhan juta di luar negeri?"

"Dan ... kenapa?"

Begitu selesai menulis sesuatu di buku catatan dengan pulpen, Kouenji dengan cepat menyerahkannya kembali ke staf. Itu sangat jauh sehingga aku tidak bisa melihat dengan benar tapi sepertinya dia telah menuliskan namanya 'Kouenji Rokusuke' di buku catatan.

"A-apa ini?" tanya staf itu dengan lemah lembut.

"Apa ini tidak jelas? Ini adalah tanda tangan. Tanda tangan. Meskipun ditulis dengan buku yang begitu murah, di masa depan pasti akan sangat berharga, aku akan memberikan ini kepadamu sebagai hadiah. Terimalah dengan penuh syukur" 

Sepertinya Kouenji bukan orang jahat, dia memberi tanda tangan pada stafnya dengan harapan akan berguna baginya sebagai sarana untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya.

Tapi entah bagaimana aku ragu apa itu akan sangat berguna bagi staf, kemungkinan besar itu hanya membuang-buang kertas dan tinta yang berharga.

"Jangan membuatku terlihat bodoh, aku adalah orang yang akan membawa masa depan Jepang di punggung masa depan. Sebagai ucapan terima kasih telah membantuku, aku akan mengizinkan kau untuk bekerja di sebuah kapal mewah yang jauh lebih besar. Satu yang cukup besar untuk membuat yang satu ini terlihat seperti kapal biasa, "

Secara pribadi aku pikir, aku lebih suka tidak memiliki kapal yang terlalu besar dan mengambil risiko seperti Titanic yang tenggelam. Namun, Kouenji tertawa terbahak-bahak. Staf sepertinya telah kehilangan tekadnya untuk menghentikan pria ini dan hanya menatap lantai yang sekarang basah dengan sedih.

Rumor mengatakan bahwa teman sekelasnya secara aktif menghindari Kouenji karena kepribadiannya yang egois ini. Sepertinya beberapa teman sekelasku sendiri sudah mengalami apa yang baru saja dialami oleh staf pria ini.

Aku yakin jika itu Hirata, dia pasti akan memanggil Kouenji bahkan jika dia disingkirkan seperti staf itu sekarang. Tapi pria bernama Kouenji itu seperti racun, dan mereka yang berinteraksi dengan dia, teman atau musuh akan menderita karenanya.

Untuk menghindari masalah seperti itu, aku dengan sederhana dan diam-diam melewati mereka berdua.

"Oh, bukankah itu Ayanokoji? Kebetulan sekali"

Tanpa diduga mendengar namaku dipanggil seperti itu, aku menoleh ke belakang untuk melihat staf  pria itu dengan gembira tersenyum bahwa sasaran keinginan Kouenji telah beralih darinya kepadaku seolah mengatakan bahwa 'aku akhirnya bebas' padaku.

Memang, Kouenji sepertinya termasuk dalam spesies asing yang dengan kejam melahap semua spesies asli di sungai.

"Kau punya urusan denganku?"

"Tidak, tidak, tidak, aku hanya memanggilmu sebagai teman sekelas. Bagaimanapun, kau memang kebetulan teman sekamarku"

Lalu dia mengusap rambutnya dan hampir seperti senapan, tetesan air terbang dari rambutnya dan mendarat di wajah dan seragamku.

Tentu saja, Kouenji sepertinya begitu senang dalam dirinya sehingga dia bahkan tidak menyadari keadaan sulitku.

"Kalau begitu, aku permisi"

Staf laki-laki yang sebelumnya menyaksikan tontonan ini meluruskan, dengan cepat berkata dan berjalan menjauh, dengan jelas tidak mau terlibat lagi dalam masalah ini.

Tentu saja, aku juga tidak ingin sendirian dengan Kouenji dalam situasi seperti ini. 

"Apa yang kau bicarakan dengan Kouenji?"

Sejenak, staf pria itu sepertinya sedikit marah karena menolak kesempatan untuk melepaskan diri dari Kouenji tapi dengan patuh menjawabku.

"Sepertinya dia sedang basah, jadi kupikir dia harus ditemani dengan handuk... tapi sepertinya aku mengganggu kalian berdua, aku permisi"

"Begitu, jadi dia berusaha menjagaku?"

"Y-ya, sepertinya begitu"

Aku cepat-cepat memberitahunya sebagai jawaban. Entah bagaimana rasanya aku berhasil melepaskan diri dari Kouenji dan berhasil kembali ke kamarku.

"Tetap saja, ini sebuah kebetulan. Bertemu dengan Kouenji dalam perjalanan pulang ke sini"

Meski begitu, walau terasa tidak nyaman, Kurasa masih akan terjadi entah bagaimana mengingat kurangnya ruang yang penuh sesak di kapal ini bersamaan. Karena ingin menghindari pertemuan canggung yang lain, aku malah memilih untuk berbelok ke kanan dan bukan ke kiri dan memilih untuk kembali ke kamarku di waktu yang lain. Hirata dan Yukimura yang juga berbagi kamar yang sama denganku, pasti segera kembali.

Aku sudah pergi ke papan pemandu terdekat yang petanya digambarkan dengan jelas untuk menggambarkan berbagai rute pelarian jika terjadi keadaan darurat.

Saat aku berjalan dengan santai melewati koridor di lantai dua, sepertinya saat ini tidak banyak murid di sini. Lalu ponsel di sakuku bergetar. Aku mengeluarkannya untuk melihat bahwa aku memiliki pesan.

Seorang perempuan sudah menghubungiku. Karena tidak ada yang lebih baik untuk dilakukan, aku memutuskan untuk menerima dan menuju keluar untuk menemuinya.

"Hah ... hah ... hah"

Saat aku mendekati perempuan yang mengirimiku pesan itu, Sakura, aku bisa mendengar desahan cemas keluar dari mulutnya.

"Ada apa?"

"Waaah ... A-Ayanokouji-kun?"

Sepertinya aku sudah mengejutkan Sakura, karena dia dengan cepat panik dan memanggil namaku dengan suara terkejut.

"Maaf karena mengejutkanmu"

"T-tidak... aku-aku hanya sedikit gugup".

Jika dia merasa gugup saat bertemu dengan seorang teman sepertiku, hidupnya pasti sangat sulit, aku pikir.

"Ayanokouji-kun, teman sekamarmu adalah Hirata-kun, Yukimura-kun dan Kouenji-kun ... kan?”

"Ya, ada sesuatu yang penting?"

Aku terkejut mendengarnya bertanya hal seperti itu.

"Umm... tentang itu... aku sedikit khawatir dengan orang-orang yang membagi kamarku dengan ..."

Dia membungkuk. Sepertinya Sakura tidak akrab dengan teman sekamarnya, karena dia tidak pernah bersosialisasi sejak awal. Dengan melihat ekspresinya yang khawatir, aku bisa memahami keparahan masalahnya.

"Apa kau khawatir kau tidak akan bisa berteman dengan mereka?"

"Aku tidak yakin, aku merasa ingin berteman dengan mereka, tapi ada bagian dari diriku yang ingin sendirian juga, aku tidak punya harapan sama sekali bukan?"

Suaranya membungkuk lemah, tapi kecuali aku tahu siapa teman sekamar Sakura, aku tidak bisa memberikan saran yang tepat pada saat ini.

"Jadi, siapa teman sekamarmu?"

"... itu Shinohara-san, Ichihashi-san dan Maezono-san ..."

Dia menjawab dengan suara sedih sambil memberi tahuku nama teman sekamarnya.

Itu adalah kumpulan perempuan dengan kepribadian yang sangat kuat dan berbeda, tidak seperti Sakura. Berbicara tentang Shinohara, dia adalah seorang perempuan yang berteman dekat dengan teman sekelasku Karuizawa.

Dia adalah seorang perempuan keras kepala yang sering bertengkar dengan anak laki-laki dan tidak bisa menahan diri terhadap orang yang tidak dia sukai.

Aku tidak berpikir dia akan menahan apapun terhadap Sakura, tapi aku ragu jika mereka juga akan senang berteman. Ichihashi biasanya lebih dewasa, tapi masih memiliki sikap agak keras seperti Shinohara. Aku tidak tahu banyak tentang Maezono, tapi sepertinya dia kurang berperilaku buruk dan pasti memiliki kesan jelek pada diriku. Untuk Sakura, ini pasti seperti dilemparkan ke dalam sarang singa. Aku ingin menepuk kepalanya untuk menghiburnya sedikit.

"Tapi kenapa bertanya kepadaku secara khusus?"

".... kupikir kalau itu Ayanokouji-kun ... aku mungkin bisa mendapatkan nasehat yang bagus..."

Sepertinya dia sangat bergantung padaku, tapi dia dengan cepat meminta maaf kepadaku untuk itu.

"Aku-aku minta maaf, Ayanokouji-kun pasti sedang sibuk, maaf tergantung padamu seperti ini"

"Tidak masalah, aku tidak keberatan dimintai nasehat, tapi aku meragukan kemampuanku untuk membantumu"

Sayangnya, aku tidak tahu apapun tentang Sakura, hanya namanya, jadi aku mungkin tidak akan banyak membantu Sakura. Sementara memikirkan jawabanku, pintu ruangan terbuka.

"Oh, Ayanokouji-kun dan Sakura-san, apa yang kalian berdua lakukan di sini?" .

Itu adalah salah satu teman sekelasku, Kushida Kikyou yang datang ke ruang tamu untuk menyapa kami. Ucapan Sakura yang sebelumnya cerah dengan cepat menjadi gelap dan suasananya berubah menjadi canggung.

Meskipun Kushida jelas tidak menyadarinya, Sakura yang biasanya antisosial menolak kehadirannya dan mundur ke dirinya sendiri. Tentu saja, Kushida terus berbicara tanpa peduli pada dunia.

"Tidak masalah, aku tidak akan mengganggu kalian berdua. Lagipula aku sedang dalam perjalanan untuk menemui beberapa teman."

"Aku-aku akan kembali nanti ..." Sakura dengan lemah memberitahuku

Meski Kushida mencoba minta maaf, Sakura kembali bangkit dan berlari kembali ke kamarnya.

"Maafkan aku, mungkin aku datang pada saat yang buruk, seharusnya aku tidak memanggilmu?"

Aku pikir tidak perlu meminta maaf seperti itu, Sakura tentu saja tidak menyosialisasikannya seperti ini lagi.

"Ngomong-ngomong aku belum pernah berbicara denganmu sejak kembali ke kapal, Kushida, kau sudah pergi dengan cukup banyak teman setelah semuanya"

Kushida adalah idola kelas. Tentu dia adalah perempuan paling populer. Dia benar-benar hidup sesuai dengan kata-katanya yang ingin berteman dengan semua orang kecuali beberapa penyendiri seperti Sakura.

"Akan akan pergi dengan Kelas C hari ini, apa kau ingin ikut denganku, Ayanokouji-kun?"

"Err ... bisakah aku bergabung?"

"kau akan datang?"

Dia terdengar terkejut. Aku pikir ini akan menjadi hari yang buruk. Kushida sepertinya sedikit bingung dengan tanggapanku. Dengan cepat aku berpikir aku harus menolak ajakan ini.

“Aku bercanda, kau tahu aku bukan tipe yang bersenag-senang seperti itu"

"Hmm ... aku sedikit terkejut, Ayanokouji-kun kau sangat lucu"

"B-benarkah?"

Aku tidak berpikir itu adalah pikiran yang sebenarnya, pikiran sebenarnya pasti akan jauh lebih menakutkan dari itu.

"Kalau begitu aku akan pergi"

Sama seperti yang dia katakan, Kushida dan ponselku bergetar pada saat bersamaan. Bahkan dalam mode diam nadanya masih terdengar jelas, ini pasti menjadi instruksi penting yang dikirim oleh sekolah ke semua murid.

"Aku ingin tahu apa itu" gumamnya.

Terlepas dari berbagai instruksi yang kami terima setelah memulai sekolah, ini adalah pertama kalinya kami dihubungi dengan cara seperti itu.

Liburan musim panas ini adalah yang pertama kalinya menerima instruksi seperti ini. Pada saat bersamaan, sebuah pengumuman dimulai dari speaker kapal.

"Ini adalah pengumuman untuk semua murid, kalian akan menerima pesan dari ponsel kalian lebih awal. Periksa isi pesan dan ikuti instruksi tersebut dengan seksama. Jika kalian belum menerima pesannya, silakan hubungi bagian sekolah terdekatmu. Pengumuman ini sangat penting jadi tolong pastikan untuk tidak ketinggalan. Aku ulangi --- "

Suara itu mengulang pesannya.

"... itu pesan yang baru kita terima, kan?"

"Mungkin".

Pesan dari sekolah tersebut sampai pada kedua ponsel kami bersamaan.

Berikut ini tertulis pada pesan di ponselku:

"Ujian khusus akan segera dimulai, berkumpul di waktu yang telah ditentukan di ruangan yang ditunjuk. Murid yang terlambat lebih dari 10 menit akan menerima hukuman. Pergi ke ruangan 204 di lantai dua pukul 18:00 hari ini. Hanya tersisa 20 menit sampai saat itu tiba, cuci tangan dan simpan ponselmu dalam mode diam atau matikan. "

Jadi ini akan menjadi 'tes khusus'. Ini tidak akan seperti ujian kertas yang kami terima atau ujian kebugaran fisik. Sama seperti ujian di pulau, ini adalah sesuatu yang tidak dilakukan sekolah biasa.

Hanya sekolah kami yang akan menguji kami sedemikian rupa. Tidak ada lagi ujian yang ditulis. Apa itu sesuatu yang bisa kami simpulkan dari pesan atau ujian itu sendiri masih belum diketahui?

Bagaimanapun, hanya ada satu cara untuk mengetahuinya.

Titik pertemuannya sepertinya adalah ruangan 204 pada pukul 18:00. Hanya ada 20 menit yang tersisa.

"Bisakah aku melihat pesanmu?"

Aku menunjukkannya padanya. Dia juga menunjukkan pesannya kepadaku, tapi meski struktur dasarnya sama, titik temu miliknya adalah dua ruangan dariku dan waktu berkumpulnya 20:40 dan bukannya pukul 18:00.

"Aku penasaran kenapa mereka memberi kita instruksi aneh seperti itu?"

"....tidak tahu".

Satu-satunya hal yang pasti dalam pikiranku adalah perasaan buruk yang aku alami tentang hal ini.

Aku tidak pernah berpikir kapal kami memiliki ujian semacam ini, tetapi sepertinya memang kenyataan. Memberi kami kebebasan untuk menggunakan bioskop, tempat pesta dan restoran prasmanan, semua terserah kepada kami sendiri.

Aku mencoba melihat kembali semua itu untuk mencoba menebak isi ujian misterius ini, sayangnya, aku tidak bisa mengumpulkan petunjuk apapun.

Dengan cepat aku mengirim pesan ke Horikita dan dia langsung membalasku dengan cepat.

"Apa kau menerima pesan dari sekolah sekarang?"

"ya"

"Aku ditunjuk untuk bertemu pada pukul 18.00. Bagaimana denganmu?"

"Aku ditunjuk pada pukul 20:40. Sepertinya waktu pertemuan kita yang ditugaskan berbeda”

"Aku mengerti. di 20:40 ya?"

Waktu pertemuan yang sama dengan Kushida. Aku bertanya-tanya dalam hati apakah mereka akan membagi anak laki-laki dan anak perempuan. Tapi itu tidak mungkin, aku diberitahu di pesanku bahwa ujian dimulai pukul 18.00.

"Aku penasaran dengan perbedaan waktu mulai ini, ini bisa menimbulkan ketidakadilan antara murid dari berbagai kelompok."

"Aku tidak bisa mengatakan dengan pasti pada saat ini".

Kami mengirim pesan bolak-balik tapi segera ada pesan dari Horikita.

"Ada hal-hal yang ingin aku diskusikan lebih lanjut tapi tidak ada waktu lagi, karena waktu pertemuanmu lebih awal, tolong laporkan kembali kepadaku" katanya singkat.

"Mengerti"

Aku kemudian mematikan ponselku.

"Ayanokouji-kun?"

Sementara aku fokus untuk berbicara dengan Horikita, Kushida menatapku seolah bertanya kepadaku apa yang salah. Aku berpikir sebentar apakah aku harus memberitahu Kushida tentang waktu pertemuan yang sama dengan Horikita, tapi akan sangat mengganggu untuk melakukannya. Aku memutuskan untuk menunggu dan melihat bagaimana hal-hal seperti ini dimainkan. Seharusnya tidak terlambat bahkan jika aku bertindak setelah mendapatkan lebih banyak informasi.

***

Aku menerima pesan dari sekolah yang memberi tahuku tempat pertemuan dan lokasi yang ditunjuk. lima menit sebelum waktu yang ditentukan aku sampai di tempat tujuanku. Ruangan 204 di lantai dua. Murid-murid di koridor semuanya masuk ke ruangan masing-masing. Aku tidak bisa mengenali salah satu dari mereka, tapi murid-murid bolak-balik melewatiku dan masuk ke ruangan masing-masing.

“Murid dari kelas lain, ya?”

Aku bertanya-tanya dengan suara keras. pada awalnya aku berpikir untuk menunggu di luar ruangan tapi berpikir kembali, kupikir pertemuan itu mungkin sudah dimulai tanpa aku sadari sehingga aku bergegas menuju ruangan. Aku mengetuk dan menerima jawaban cepat. "Masuklah". Rupanya aku sudah diberi izin untuk masuk, aku pun masuk ke ruangan itu.

Di sana aku melihat guru wali Kelas A, Mashima-sensei duduk di kursi. Ada dua siswa laki-laki yang duduk di hadapan Mashima-sensei juga. Keduanya berasal dari Kelas D dan orang-orang yang aku kenal.

"Ahh, jadi yang tersisa 2 dari kelompok kita adalah Ayanokouji-dono, kopo!"

Murid yang mengeluarkan pernyataan yang diakhiri dengan logat aneh ini tidak lain adalah Sotomura. Seorang anak laki-laki dengan tipe yang tidak menarik ini dari kelas kami yang terlihat seperti seorang otaku. Seseorang yang akrab dengan mesin dan sejarah serta potongan-potongan lain dari hal-hal sepele meskipun secara tidak terduga ia buruk dalam komunikasi.

"Bukankah ini aneh, Ayanokouji?"

Yang bertanya kepadaku pertanyaan itu adalah yang duduk di sebelah Yukimura bernama Sonomura. Sonomura dan Yukimura. Aku tidak pernah benar-benar memperhatikan hubungan di antara mereka. Melihat ke belakang, aku bertanya-tanya bagaimana persahabatan mereka dimulai.

"Apa yang kau lakukan? Duduklah "

kami diinstruksikan untuk duduk di dekat Mashima-sensei. Dengan demikian, aku duduk diam di samping Yukimura yang duduk di samping Sonomura. Hal aneh yang sedikit aku khawatirkan adalah ada kursi lain disampingku yang masih kosong. Sepertinya kami dimasukkan ke dalam kelompok yang terdiri dari empat murid dari kelas yang sama dengan satu guru yang mengawasi kami.

"Ada satu orang lagi yang akan bergabung dengan kita, kita akan dengan tenang menunggu mereka datang lebih dulu"

Dilihat dari nada yang dia sampaikan ini, orang yang terlambat ini tidak akan mendapat banyak bermasalah meski kami harus menunggu. Tentu saja, untuk memastikan keadilan bagi semua murid, masuk akal untuk memberi kami penjelasan ujian saat semua anggota kelompok berkumpul.

Terlepas dari apakah itu ujian tertulis atau bertahan di pulau tak berpenghuni, ini tetap sama. Namun, ujian ini sepertinya akan berlangsung di ruangan kecil ini. Apa maksudnya, aku bertanya-tanya. Atau mungkin aku hanya terlalu mengkhawatirkan hal ini.

Dalam kedua kasus tersebut, aku akan mendapatkan jawabanku segera setelah anggota terakhir kelompok kami tiba. Sambil duduk di kursi, aku pikir tidak perlu lagi berbicara sampai saat ini. Menunggu anggota terakhir kami, sebuah keheningan yang berat menimpa kami. 

Waktu yang dijadwalkan sudah cocok pada saat ini sehingga secara pribadi aku ingin agar anggota terakhir kami muncul secepat mungkin. Detik jam adalah satu-satunya suara yang memenuhi ruangan. Segera jam tangan menunjukan pukul 18.00 dan Mashima-sensei melihat jam hanya sekali sebelum ketukan di pintu terdengar. Seperti dalam kasusku, guru menyuruh orang tersebut untuk masuk. 

"Permisi" 

Suara terdengar saat anggota terakhir kelompok kami akhirnya bergabung. Karuizawa Kei yang masuk ke ruangan dan duduk di kursi di sebelahku.

"Eeeh ... kenapa Yukimura-kun dan yang lainnya di sini?"

Itulah yang ingin aku ketahui juga. Aku merasa sedikit malu pada saat ini. Sonomura tidak memikirkan situasi sama sekali tapi Yukimura terlihat sedikit aneh.

"Kupikir pesan itu menyuruh semua murid untuk tepat waktu, kau terlambat" Mashima-sensei menegur Karuizawa.

"Maaf"

Karuizawa sepertinya tidak puas dengan kata-kata Mashima-sensei dan keberadaan kami secara umum. Mataku bertemu dengan Karuizawa sesaat dan dengan cepat dia mengangkat kursinya dan menemberikan jarak di antara kami. Bahkan jika itu hanya 1mm jarak yang meningkat di antara kami, aku merasa sedikit tertekan sehingga dia memberi gagasan benci dekat-dekat denganku.

"Sonomura, Yukimura, Ayanokouji dan Karuizawa. Sekarang aku akan menjelaskan isi ujian khusus"

Aku bisa menebak ini dari pesan yang kami terima, tapi aku sedikit penasaran dengan ujian itu sendiri.

Tetapi, susunan kelompok dari 4 siswa dan 1 guru masih membingungkanku. Aku memiliki perasaan merepotkan tentang ujian ini

"Baiklah. Tunggu sebentar, aku tidak mengerti apa arti dari ini, apa maksudnya dengan menjelaskan soal ujian? Bukankah ujiannya sudah selesai? Dan apa yang orang-orang ini lakukan di sini? Bukankah ini aneh?"

Karuizawa segera melemparkan rentetan pertanyaan ke arah Mashima-sensei. Aku bertanya-tanya apakah dia tidak bisa diam selama beberapa saat.

Aku berpikir jika dia bahkan bersusah payah membaca pesan dengan benar sebelum datang ke sini.

"Aku tidak akan menjawab pertanyaan lagi pada tahap ini, jadi dengarkan dengan tenang"

Mashima-sensei langsung menanggapi Karuizawa seperti itu sambil menatapnya dengan tajam. Jelas, guru bagian dari sekolah tidak berniat menjawab pertanyaan semacam itu pada saat ini. Mashima-sensei dikenal sebagai guru yang dingin dan ketat oleh para siswa, sepertinya hal ini juga berlaku untuknya sekarang. Chabashira-sensei adalah tipe guru yang lunak yang mengajar dengan tenang. Di sisi lain, sepertinya Mashima-sensei selalu tegas dan bersuara datar.

"Dalam ujian khusus ini, semua siswa kelas 1 akan dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan zodiak mereka dan keseluruhan ujian akan dilakukan dalam kelompok siswa yang berbagi dalam zodiak yang sama seperti kalian berempat di sini. Ujianya adalah untuk menilai 'kemampuan berpikir' mu"

Menurut  zodiak, ya? jadi 12 kelompok akan terbentuk dari semua siswa kelas 1. Jadi Kelas D sendiri akan dibagi menjadi 3 kelompok dan ditambahkan ke dalam campuran kelas lain untuk membentuk 12 kelompok yang dibutuhkan untuk setiap zodiak? Aku berpikir seperti itu. Dan apa yang mereka maksud dengan 'kemampuan berpikir'? Jika aku mengartikannya sungguh-sungguh, itu berarti akan menguji kemampuan kita untuk berpikir.

"Apa yang ku maksud dengan 'kemampuan berpikir'?"

Karuizawa yang baru saja diminta untuk diam mulai mengajukan pertanyaan lagi. Mungkin saja tidak sengaja, tapi sepertinya dia tidak mau mendengarkan kata-kata Mashima-sensei.

"Aku sudah bilang jika aku tidak akan menjawab pertanyaan"

Bahkan Karuizawa sepertinya sekarang mengerti gravitasi situasi saat dia terdiam. Tentu saja aku menatapnya dan sepertinya dia memiliki ekspresi tidak puas di wajahnya. Tapi aku memilih untuk diam dan mendengarkan. Yukimura dan Sotomura juga menanggapi situasi ini dengan sangat serius karena mereka juga mendengarkan Mashima-sensei dengan saksama.

"Ada tiga hal yang dibutuhkan agar orang-orang yang bermanfaat dengan baik di masyarakat diharuskan untuk menguasai: Aksi, pikiran, kerja sama tim. Ini diperlukan bagi kalian semua untuk menjadi orang dewasa yang sukses. Tes terakhir di pulau ini menekankan kerjasama tim yang cukup berat, namun hal ini akan mengasah pikiranmu. Kemampuan untuk berpikir kritis, menganalisis situasi yang ada dan menyelesaikan masalah yang diberikan akan diuji dalam ujian ini. Kemampuan untuk bekerja secara kreatif dengan imajinasi dan bekerja dengan tekad untuk menyelesaikan masalah. Sifat-sifat seperti itu akan menjadi inti untuk ujian ini."

Mashima-sensei menjelaskan keseluruhan ujian kami. Tentu saja, aku masih memiliki beberapa pertanyaan mengenai ujian ini yang ingin aku tanyakan kepadanya. Banyak aspek ujian masih belum terjelaskan dan tidak jelas bagiku.

"Oleh karena itu ujian ini akan dilakukan dengan 12 kelompok yang berpisah sesuai dengan zodiak mereka dan ujian akan terjadi di bawah kondisi tersebut" lanjut Mashima-sensei. "Apa ada pertanyaan?" akhirnya dia mengatakan itu.

"Aku sama sekali tidak mengerti, jelaskan dengan cara yang lebih jelas, aku mendapatkan fakta bahwa kita terbagi menjadi 12 kelompok tapi kenapa aku bersama orang-orang ini? Dimana Hirata-kun? Dimana perempuan yang lain? Aku masih belum mengerti ujiannya"

Paling tidak dia menahan diri untuk tidak menyimak Mashima-sensei secara terus terang dan menambahkan penghormatan di akhirnya, tidak peduli seberapa ragunya. Tapi, aku yakin keluhan Karuizawa sangat berguna bagi mereka. Isi ujian masih merupakan misteri dan banyak informasi yang diberikan sebagian besar membuat ambigu dan dapat diartikan dengan berbagai cara. Jika kelas kami terbagi menjadi 3 kelompok maka setidaknya ada 12 sampai 15 orang di ruangan ini dan bukan hanya 4. Apa mungkin karena ukuran ruangan ini dan sebenarnya ada lebih dari 12 kelompok? Aku bertanya-tanya dalam hati. 

Tidak.


Di sana harusnya ada ruangan di tempat ini yang mampu menampung lebih banyak orang, tetapi ruangan kecil ini dipilih  secara khusus. Itu berarti meskipun kami terbagi menurut zodiak, apa disana mungkin ada lebih banyak daripada 12 kelompok?

"Pertama, empat orang di sini selanjutnya akan dianggap sebagai bagian kelompok yang sama untuk sisa ujian. Ada ruangan lain dengan murid yang lain juga, menerima penjelasan yang sama dengan yang kalian terima sekarang. Beberapa dari mereka mungkin juga menjadi bagian dari kelompok kalian. "

Mashima-sensei terus menjelaskan. Murid yang nantinya dapat berada di tim yang sama dengan kami? Hanya ada empat dari kami di ruangan ini sekarang. Mungkin anggota yang tersisa terbagi menjadi beberapa ruangan lain seperti ini dan... tujuan ujian adalah untuk membentuk sekutu antar kelompok murid yang berbeda? Aku bertanya-tanya sementara Mashima-sensei melanjutkan penjelasannya.

"Jika itu yang terjadi, kenapa kau tidak mengumpulkan semua anggota di sini dan menjelaskannya sekaligus? Kenapa juga ketiga orang ini di kelompok yang sama denganku? Kenapa aku harus bergabung dengan ketiga anak laki-laki yang menjijikkan ini? Jujur aku benar-benar tidak menyukai semua situasi ini. Aku lebih suka berada bersama Hirata-kun"

Karuizawa terus menggambarkan keinginan pribadinya tapi sepertinya kesabaran Yukimura kepadanya sudah habis.

"Diamlah sebentar dan bisakah kau mendengarkan? Ujian sudah dimulai. Jika kau berbicara hal-hal yang egois seperti ini dan kelompok kami menerima pandangan negatif, apa kau mau bertanggung jawab? Bahkan ketika di pulau, kau adalah ikatan rantai lemah yang menahan kelas. Jangan membebankan kelas lebih dari ini "Yukimura dengan dingin mengajari Karuizawa tentang ini.

"Hah? Kapan aku membebani kelas, huh? Kau benar-benar membuatku kesal.”

Karuizawa membalas Yukimura. Melihat mereka berdua berdebat membuatku dan Sotomura kualahan dan kami berdua terdiam.

"Kalian berdua tenanglah, pertama Yukimura, kekhawatiranmu tidak berdasar. Ujian belum benar-benar dimulai dan karena itu, tidak ada hal buruk yang akan terjadi pada kelompok kalian. Selain itu, ujian ini tidak memperhatikan sikapmu. Kau tidak akan diberi nilai dalam aspek itu"

Aku segera turun tangan. "Lihat, sekarang kau mengerti, bukan?"

Karuizawa menatap Yukimura dengan bangga seolah-olah itu adalah kemenangannya. Di sisi lain, Yukimura menatapku dengan kecewa karena memilih sisi Karuizawa. Tapi Yukimura, aku tidak punya pilihan selain menginterogasimu, Aku berpikir tanpa suara.

"Tapi, Karuizawa, kau juga perlu mengubah sikapmu kepada guru, kau tahu? Jika kau terus melakukannya, itu bisa menjadi noda pada catatan akademismu dan kau mengerti itu bukan hal yang baik, kan?"

Dengan lembut aku menegur Karuizawa. Kali ini Yukimura menunjukan hidungnya sambil menertawakan Karuizawa. Mashima-sensei sedang menatap kami seolah kami adalah sekelompok anak SD yang berdebat satu sama lain.

"Dengar, fakta bahwa kalian yang berada dalam kelompok tidak dapat dibatalkan apa pun yang terjadi. Jadi jika kalian ingin mendapatkan hasil yang baik untuk diri kalian sendiri, pastikan untuk berdamai di sini"

"Ahh ... ini menyebalkan, aku tidak bisa berurusan dengan ketiga orang ini, aku ingin Hirata-kun!" Karuizawa mengeluh lagi. 

"Heh, tapi kalau kita bertiga bekerja sama dan menyatukan pikiran kita, mungkin kita bisa menjadi sama bagusnya dengan Hirata-dono dan membentuk tim yang ideal untukmu" kata Sotomura.

"Hah, menjijikkan, bahkan jika ada 100 atau 200 tiruan, kalian semuanya masih tidak akan sebagus satu helai rambut dari Hirata-kun" balas Karuizawa dengan tajam.

Aku tidak terlalu peduli dengan apa yang Karuizawa pikirkan tentang kami tapi mengatakan sesuatu seperti itu di hadapanku masih terasa menyakitkan

Tapi karena Karuizawa juga berpegang teguh pada Hirata, kupikir mau bagaimana lagi begitu dia berpisah darinya seperti ini.

"Aku akan menelepon Hirata-kun dan berbicara dengannya sekarang"

Karuizawa menatap kami sambil mendesah dengan jijik. Aku berpikir bahwa dia akan menjadi partner yang merepotkan. Kemungkinan besar Yukimura pasti memikirkan hal yang sama seperti milikku.

"Jika tidak ada pertanyaan lagi aku akan melanjutkan penjelasan mu" tegas Mashima-sensei.

"Ya, ya, aku mengerti itu, tapi kenapa kami berempat hanya mendapatkan penjelasan ini? Kau bilang nanti akan ada lebih banyak anggota, kenapa tidak langsung memberikan penjelasan saja? Jika ini  semacam tipuan atau mengganggu murid maka aku sangat ingin kau menghentikannya"Karuizawa membalasnya dengan cepat.

"Kau tidak perlu khawatir dengan jumlah kecil dari kelompok jika itu yang kau khawatirkan, ini bukan tipuan atau gangguan. Bukan hanya satu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok tapi 3 sampai 5 orang dari setiap kelas dibagi menjadi beberapa kelompok. Kami takut membingungkan murid jika ujian itu sendiri tidak dijelaskan seperti ini sebelumnya "

Jadi itulah alasan jumlah kecil ini dikumpulkan di ruangan ini, pikirku. 

Ketiga yang lainnya sepertinya tidak mengerti penjelasan Mashima-sensei dan merenungkannya dalam diam. Tentu saja, aku juga tidak bisa langsung memahaminya. Suara detikan jam sekali lagi mengisi ruangan yang sekarang sunyi.

"T-tunggu sebentar. Apa maksudmu kami bisa bekerja sama dengan kelompok-kelompok dari kelas lain? ini semakin sulit dimengerti, bukankah kelas lain yang seharusnya menjadi musuh?" Karuizawa bertanya dalam kebingungan.

"Aku setuju dengan Karuizawa, sensei. Sejauh ini kami hanya berlomba melawan kelas lainnya, sulit untuk menerima bahwa kami harus meninggalkan semua itu dan bergabung bersama mereka secara tiba-tiba"

Aku bisa mengerti kekhawatiran Karuizawa dan yang lainnya, tapi tidak seperti siswa yang berhak memilih, aturannya ditentukan oleh sekolah.

"Jangan berpikir seperti itu, Yukimura, kehidupan SMAmu baru saja dimulai. Jangan pernah berpikir untuk berlomba dan lebih pikirkan masa depan" Mashima-sensei mencaci Yukimura yang mengatakan itu.

"Aku-aku minta maaf"

"Saat ini kau tidak perlu memikirkan 'pemahaman' tapi hanya untuk 'berpikir'. Kelompok yang ditugaskan adalah zodiak (kelinci). Inilah daftar semua anggota yang ditugaskan untuk zodiak ini. Kembalikan daftar saat kau meninggalkan ruangan sehingga bebas untuk menghafal daftar jika kau menginginkannya"

Potongan kertas seukuran kartu pos dilewatkan di antara kami bertiga. Nama kelompok (Kelinci) ditulis serta semua nama keempat belas murid yang ditugaskan untuk zodiak ini. Dan seperti kata Mashima-sensei, selain dari kami berempat, siswa yang tersisa dari kelompok zodiak ini masuk ke dalam kelas A, B dan C. Daftarnya adalah sebagai berikut:

Kelas A: Takemoto Shigeru, Machida Kouji, Morishige Takuro
Kelas B: Ichinose Honami, Hamaguchi Tetsuya, Beppu Ryouta
Kelas C: Ibuki Mio, Manabe Shiho, Yabu Nanami, Yamashita Saki
Kelas D: Ayanokouji Kiyotaka, Karuizawa Kei, Sotomura Hideo, Yukimura Teruhiko

Dalam kelompok kami ada beberapa nama yang aku kenali dari kelas lainnya. Ichinose dari Kelas B dan Ibuki dari Kelas C. Sepertinya kami semua ditugaskan ke kelompok zodiak (kelinci). Tentu saja aku tidak bisa membayangkan apa yang akan ujian instruksikan untuk kami lakukan selanjutnya, tapi aku sedikit berbagi kekhawatiran Karuizawa dan Yukimura bahwa kami tidak akan bisa bekerja sama setelah menghabiskan waktu untuk bersaing.

Aku melirik Karuizawa yang duduk di sampingku dan melihat bahwa dia juga sama bingungnya. Mungkin dia merasa tidak nyaman karena dia berakhir di kelompok yang sama dengan Ibuki.

"Jangan khawatir, semua pertanyaan yang mungkin kalian miliki saat ini, aku akan menjawabnya sekarang, aku yakin kalian akan bisa mengerti begitu aku sudah menjelaskan semuanya. Kemungkinan besar"

Kemungkinan besar, ya? Mungkin dia meragukan kemampuan Karuizawa untuk mengerti setelah semua keluhan yang dikeluarkannya. Tapi dia dengan baik menjelaskan alasan untuk pengelompokan kelompok yang tidak biasa ini.

"Dalam ujian ini, kalian akan benar-benar mengabaikan perbedaan antara kelas A sampai D sejak awal, jika kau bisa melakukannya, itu pasti akan menjadi jalan yang lebih mudah untuk menyelesaikan ujian ini." jelasnya.

"Abaikan perbedaan ... apa maksudmu?" Karuizawa bertanya lagi.

"Tolong tutup mulutmu sebentar, aku tidak bisa berkonsentrasi pada penjelasan dengan kau mengoceh seperti itu" Yukimura memarahi dia dengan nada jengkel.

"Dari titik ini dan seterusnya, kalian tidak lagi menjadi anggota Kelas D melainkan kelompok (Kelinci). Entah kau lulus atau gagal bukan lagi masalah kelasmu, tapi seluruh 'kelompok' secara keseluruhan sekarang."

Aku pikir aku mulai mengerti apa ini walaupun aku tidak yakin dengan gambaran yang lebih besar.

"Ada empat hasil dalam ujian ini, tidak lebih dan tidak kurang. Penjelasan mengenai hal ini juga telah dicetak di atas kertas untuk kalian baca dengan teliti, namun kau mungkin tidak bisa membawa mereka keluar dari ruangan ini atau memotret mereka. Jadi, hafalkan mereka di sini jika kau menginginkannya "

Kertas yang sedikit kusut digilir di hadapan kami, sepertinya murid-murid lain sudah melihat tulisan ini selagi kami melihat-lihat kertas ini. Aturan dasar ujian adalah sebagai berikut:

Penjelasan Ujian Khusus Kelompok Berbeda

Dalam tes ini, pilar dasar akan menjadikan murid sebagai ‘target’ dari masing-masing kelompok. Dengan menggunakan kemampuan berpikir kritismu, Kau akan mencapai salah satu dari empat kemungkinan hasil pada akhir ujian.

- Pukul 08.00 pada hari ujian dimulai, Kau harus mengirimkan kelompok lain fakta bahwa kau sudah memilih "target" dari antara kalian.

- Ujian itu sendiri sebagian besar akan berlangsung antara pukul 16.00 dan 21.00 besok
(Murid dibebaskan untuk bertindak sesuai dengan keinginan mereka di siang hari).

- Selama satu jam setiap hari sebanyak dua kali, Kau harus berkumpul bersama dengan kelompok dan berbicara.

-Isi pembicaraan akan diserahkan kepada kebijaksanaan masing-masing kelompok.


- Pada akhir ujian, Kau harus mengidentifikasi ‘target’ dari kelompok lain. Ini akan dilakukan antara pukul 09.30 dan 10.00. Hanya satu jawaban yang bisa disampaikan dari masing-masing kelompok.

- Jawaban harus dikirim ke sekolah melalui alamat tertentu yang akan diberikan ke ponselmu.

‘target’ tidak boleh menjadi orang yang bisa mengirim jawaban.

-Kau hanya harus menjawab identitas 'target dari kelompok tempatmu ditugaskan. Jawaban lainnya akan ditandai sebagai tidak sah.

-Detail hasil ujian akan dikirimkan ke murid pada pukul 11:00 siang pada hari yang sama.


Tentu saja itu adalah aturan dasar yang harus kami ikuti di ujian ini. Ada aturan dan penjelasan yang lebih rinci yang diberikan di atas kertas dan juga barang-barang terlarang yang terdaftar. Sepertinya ada lebih banyak peraturan dan larangan daripada yang diberikan kepada kami saat ujian di pulau tak berpenghuni. Dan berikut ini adalah empat kemungkinan hasil yang bisa kami dapatkan:

-Hasil 1: Jika jawaban dari ‘target’ dan juga anggota kelompok lainnya benar, mereka semua akan menerima poin pribadi (tidak termasuk anggota ‘target’ itu sendiri).

-Hasil 2: Jika ada jawaban yang salah atau pertanyaan yang tidak terjawab oleh orang lain selain ‘target’, hanya ‘target’ yang akan menerima 500.000 poin pribadi.

Tapi sebelum aku bisa membaca lebih jauh ke dalam peraturan, aku memperhatikan Karuizawa dan Sotomura menganggukkan kepala seolah mereka sudah mengerti isi ujian. Dan Mashima-sensei yang berdiri mengawasi semua ini melanjutkan penjelasan dengan nada datar dan tidak berubah.

"Misalnya, Yukimura, kau terpilih sebagai ‘target’ kelompok ini. Itu berarti kau harus menjadi ‘target’ karena hanya satu ‘target’ yang diizinkan untuk ujian ini. Sekarang, seandainya Yukimura adalah yang dipilih sebagai ‘target’ yang berarti nama ‘target’ dari kelompok (Kelinci) akan ditulis sebagai Yukimura. Ketika pemilihan selesai, cukup sebarkan ini kepada anggota kelompok yang kau tentukan lainnya dan antara pukul 21.30 dan 22: 00 dari akhir ujian setiap orang dalam kelompok hanya perlu mengirimkan jawaban 'Yukimura' ke sekolah. Jika ini dilakukan, kondisi hasil pertama akan berpenuhi dan setiap orang dalam kelompok tersebut akan menerima 500.000 poin pribadi sebagai hadiah. Selain itu, ‘target’ akan menerima 1 juta poin pribadi karena berhasil membimbing kelompok tersebut ke hasil ini. "

"1-1 juta? Woah ..."

"itu berarti setiap orang mendapat 500.000 poin dan jika kau terpilih sebagai ‘target’, kau akan mendapatkan lebih banyak lagi ..."

Jumlah poin ini adalah sesuatu yang diinginkan setiap kelas untuk dirinya sendiri. Karena ‘target’ dalam kasus ini akan menerima hadiah dua kali lebih banyak sebagai poin, mereka tiba-tiba akan naik ke puncak teratas poin kelas.

"Sekarang untuk hasil kedua. Dalam identitas ‘target’ kelompok (kelinci) yang menebak dengan salah dan sekolah harus memberitahukan hal ini. Hanya ‘target’ yang akan menerima 500.000 poin sementara sisanya akan pergi tanpa poin." Mashima-sensei menjelaskan lebih lanjut kepada kami.

Aneh jika ujian tersusun dengan cara seperti ini, seperti yang mereka katakan, tidak banyak perbedaan antara hasil 1 dan hasil 2. Bagaimanapun, ‘target’ masih akan menerima sejumlah besar poin. 

Tidak ada alasan kenapa ada orang yang dengan sengaja merusak kelompok mereka dan mengincar hasil kedua, kecuali jika mereka ingin menolak poin ke kelas lain dan memastikan poin untuk kelas mereka sendiri.

"Posisi ‘target’ tentu saja adalah sesuatu yang bagus. aku akan mengatakan itu meski tidak adil bagi anggota lainnya. Tidak masalah dengan hasilnya, mereka masih akan memiliki poin. Pada hasil pertama dan mereka mendapatkan satu juta poin!"

Sepertinya Karuizawa ingin dipilih sebagai ‘target’ untuk mendapatkan lebih banyak poin.

Tentu saja aku tidak menyalahkannya. Wajar jika ingin menjadi ‘target’ mengingat status istimewanya. Tapi masih terlalu dini untuk mengatakannya, masih ada 2 kemungkinan hasil lain yang belum terungkap dan pasti ada beberapa trik yang tersembunyi dalam hasil tersebut agar poin semacam itu diberikan pada ‘target’

"Sensei, apa hasilnya ke-3 dan ke-4? Kau belum menjelaskannya kepada kami"

"Apa  kau mengerti dua hasil pertama? Jika ya, aku bisa melanjutkan untuk menjelaskan hasil yang tersisa"

"Ya... aku mengerti. Tolong beritahu kami hasil yang tersisa"

"Hasil yang tersisa dicetak di bagian belakang kertas, tapi pastikan untuk menunggu sebelum membalikan kertas"

Tanganku membeku sesaat sebelum kami membalik kertas itu ke sisi yang lain. Mashima-sensei hanya menatap kami dengan tatapan tajam saat kami mulai mengerti aturan ujian ini.

Sepertinya dari saat kami membaca instruksinya, ujian sudah dimulai.

“T-tunggu sebentar, aku tidak mengerti"

Meski Mashima-sensei memang membuat peraturan jelas bagi kami, sepertinya Karuizawa masih belum bisa mengerti instruksinya. Kemampuan akademisnya tidak seburuk Sudou dan Ike tapi karena Karuizawa tidak berusaha keras, sepertinya kemampuannya untuk memproses informasi sangat buruk.

"Baiklah, aku akan menjelaskan sedikit lagi. Pernah kau memainkan permainan Jinrou sebelumnya?"

"Permainan Jinrou itu pernah populer, jadi aku sudah memainkannya sebelumnya. Ini sangat menarik"

Aku sedikit bingung saat pertama kali menyebutkan namanya kepada kami.

"J-jangan katakan padaku, Ayanokouji-kun, kamu belum pernah mendengar tentang permainan Jinrou sebelumnya? Luar biasa"

Bahkan jika kau berpikir seperti itu, mau bagaimana lagi, awalnya, konsep 'permainan' bukanlah sesuatu yang aku kenal, dan juga konsep 'bermain dengan orang lain'

Tetapi, Karuizawa juga sepertinya menyadari hal ini dan malah hanya menatapku dengan sedih,

"Aku tidak tahu bagaimana cara menanggapinya, tapi tidak ada teman yang mengerikan, bukan?" Kata Karuizawa. Sebagai gantinya, Karuizawa menawarkan diri untuk menjelaskan permainan Jinrou padaku.

"Teman berkumpul bersama dan dibagi menjadi dua kategori: penduduk desa dan serigala, dan kelompok korban terakhir adalah yang memenangkan permainan. Apa kau mengerti?"

Tidak! aku tidak mengerti sama sekali, aku berpikir dalam diriku. Aku yakin aku akan menjadi tuhan atau Buddha jika aku bisa memahaminya dari penjelasan singkat itu.

Mashima-sensei kemudian mulai menjelaskan secara lebih rinci. Itu berjalan seperti ini:

“Orang Amerika adalah yang pertama kali menemukan permainan ini yang disebut permainan Jinrou. Tidak ada batasan jumlah pemain dalam permainan meski ada batasan jumlah minimum pemain yang dibutuhkan untuk permainan itu sendiri. Permainan ini memiliki pemain yang dibagi menjadi dua peran: penduduk desa dan serigala dan masing-masing pemain harus memainkan salah satu peran ini. Mungkin ada peran tambahan yang ditambahkan tapi inti permainannya adalah kelompok korban terakhir yang menang. apakah itu penduduk desa atau serigala. Serigala berbaur dengan penduduk desa dan berpura-pura menjadi salah satu dari mereka. Permainan itu sendiri memakan waktu sekitar dua jam dan pada saat itu, penduduk desa harus mengidentifikasi yang mana dari mereka adalah serigala yang menyamar dan mengeksekusi tersangka. Di sisi lain, pada "malam" hari, serigala yang menyamar bisa 'memakan' penduduk desa. Dengan melakukan ini, masing-masing pihak bisa mengurangi jumlah pemain di sisi lain. Bila yang terakhir selamat adalah satu-satunya yang tersisa, kemenangan dan kekalahan akan diputuskan.”

Tapi aku bertanya-tanya kenapa ujian ini bisa dibandingkan dengan permainan semacam itu. Dengan peraturan yang ada saat ini, serigala dan penduduk desa dipaksa untuk bekerja sama satu sama lain, bukan untuk mencapai hasil pertama yang paling diinginkan. Sederhananya, masih ada trik tersembunyi dalam ujian ini yang tidak diketahui oleh serigala maupun penduduk desa

"Tentu saja, kau sudah tahu hanya ada satu ‘target’ dalam kelompok tersebut. Begitu identitas ‘target’ terungkap, hasilnya ketiga dan keempat menjadi mungkin bagi kelompok tersebut"

"Dan itu ... apa yang tertulis di sisi lain tulisan ini... apa boleh membalikkannya sekarang?"

Mashima-sensei hanya mengangguk saat Karuizawa bertanya dan bersama-sama, kami membalik kertas itu ke sisi yang lain. Dua kemungkinan hasil yang tersisa ditulis di sana. Untuk kedua hasil yang tersisa ini, jawabannya akan diterima oleh bagian administrasi setiap saat selama masa ujian dalam 24 jam. Kami juga akan tetap menerima jawaban untuk hasil yang tersisa ini 30 menit setelah ujian berakhir. Tapi jika masih ada kesalahan dalam menjawab selama periode tersebut hukuman akan berlaku.

-Hasil 3: Jika seseorang selain "target" menjawab pertanyaan sebelum menunggu waktu yang disediakan dan menjawab dengan benar, kelas yang termasuk ke dalam penjawab masig-masing mendapatkan 50 poin dan penjawab sendiri akan mendapatkan 500.000 poin untuk dirinya sendiri. Di sisi lain, kelas yang ‘targetnya’ telah teridentifikasi akan menerima hukuman sebesar -50 poin untuk semua kelas mereka. Setelah hal ini tercapai, ujian akan berakhir untuk kelompok tersebut. Namun, jika anggota yang termasuk dalam kelas yang jawaban 'target' dengan benar, hasil sebelumnya akan menjadi tidak sah dan ujian untuk kelompok tersebut akan berlanjut.

-Hasil 4: Jika seseorang selain ‘target’ menjawab pertanyaan sebelum menunggu waktu yang sediakan dan jawaban salah, kelas yang dijawab oleh penjawab akan menerima hukuman sebesar -50 poin masing-masing. namun ‘target’ tetap akan menerima 50.000 poin pribadi. Jika jawabannya salah, ujian kelompok akan berakhir. Namun, jika anggota yang tergabung dalam kelas ‘target’ adalah orang yang menjawab dengan tidak benar, jawabannya akan dianggap tidak sah dan tidak akan diterima.

Aku mengerti, jadi hasil yang tersisa melukiskan gambaran yang lebih rinci tentang ujian. Jika ‘target’ itu mengungkapkan identitasnya kepada semua orang di kelompok dan tidak akan terjadi apapun untuk dilakukan tapi bekerjasama. Namun, dengan menambahkan pilihan untuk ‘berkhianat’ pada kelompok sendiri, dinamika ujian berubah dalam satu pukulan. Jika "target" itu mengungkapkan identitasnya kepada semua orang di kelompok mereka, mereka pasti akan dihujani oleh "pengkhianat" dengan cepat. Karena sekarang ada lebih banyak hasil daripada yang tersedia di pertama, tidak ada yang akan menunggu lama.

Pengkhianat akan segera bertujuan untuk mengamankan poin hanya untuk diri mereka sendiri dan ‘target’ itu sendiri, dalam usaha untuk memborong peluang kelas lain untuk mendapatkan poin dan meningkatkan peluang kelas mereka sendiri, dengan sengaja akan menyembunyikan identitas mereka dan mencoba untuk melewati orang lain sebagai "target". Tentu saja, itu berarti semua orang mendapat lebih sedikit poin karena tidak 'bekerja sama' tapi sebagai gantinya, mereka akan mendapatkan kesempatan untuk membuat kelas lainnya dihukum. 

"Tentu, sekolah akan mempertimbangkan masalah privasi dan bahkan di akhir ujian, kami hanya akan menyebarkan hasilnya untuk masing-masing kelompok dan setiap murid. Nama-nama" target "dan orang yang mengungkap identitas mereka tidak akan Diungkapkan, mungkin kau mengeluarkan ID sementara jika kau menginginkannya. Namun, tidak perlu takut identitas seseorang terungkap setelah ujian.Tentu saja, jika kau tidak ingin menyembunyikan namamu, kau juga bisa dengan bangga memamerkan penerimaan poin"

Aku mengerti sekarang, ada juga kemungkinan bahwa ‘target’ hanya bisa diam mengenai identitas mereka tanpa mengungkapkannya kepada orang lain dalam kelompok tersebut dan mengamankan banyak poin seperti itu, atau membagikan identitas mereka dengan anggota kelompok lainnya dan bertujuan untuk hasil terbaik.

Misalnya, bahkan jika Yukimura adalah ‘target’, aku secara teori dapat melewati Sotomura atau Karuizawa sebagai ‘target’ bagi anggota dari kelas lain dan menyesatkan mereka seperti itu.

Itu berarti hasilnya akan tergantung pada jumlah ‘tindakan baik' antar anggota. Cukup sedikit penyidikan dan penyesatan akan dibutuhkan.

Masuk akal sekarang untuk membandingkan ini dengan permainan Jinrou. Tapi keuntungan dari "serigala" tidak bisa dikatakan mutlak. Bagaimanapun, "penduduk desa" juga memiliki pilihan untuk tanpa ampun membunuh target mereka. Bahkan, ada kemungkinan terjadi pertikaian antara "warga desa" dalam kasus ini.

Aku memeriksa peraturan itu lagi di kepalaku tanpa suara. Sekolah tersebut telah membentuk 12 kelompok berdasarkan jumlah zodiak, mengalokasikan semua siswa kelas 1 ke kelompok masing-masing yang terdiri dari sejumlah orang dan setiap kelompok berisi campuran murid dari semua kelas yang dipaksa bekerja sama sebagai 'teman'.

Jumlah anggota mungkin sedikit berbeda tergantung pada kelompok tapi kira-kira 14 orang ditempatkan ke dalam masing-masing kelompok. dan di masing-masing kelompok, hanya ada satu siswa yang ditandai sebagai ‘target’ dan mengatakan "target" akan diinformasikan bahwa mereka adalah target dan itulah jawabannya. Jadi, dengan kata lain, bahkan jika ‘target’ tidak berpartisipasi secara aktif sama sekali dalam permainan, keuntungan mereka dari ini juga terjamin. Oleh karena itu, jika anggota lainnya tidak dapat mengidentifikasi ‘target’ dengan benar, mereka adalah orang-orang yang tidak dapat menjawab dengan benar. Dengan kata lain, itulah inti ujian yang sedang kami jalani.

Keempat pilihan yang tersedia untuk kelompok sekarang adalah:

-Sebarkan identitas ‘target’ dan selesaikan ujian bersama-sama.
-Jawaban salah dan kelompok kalah tapi ‘target’ masih menerima poin.
- Pengkhianat mengungkap identitas ‘target’.
- Pengkhianat mengabaikan penilaian dari ‘target’.

Satu-satunya perbedaan dalam pilihan tersebut adalah jumlah poin yang diberikan kepada setiap anggota kelompok. Hasil terbaik adalah identitas ‘target’ akan disebarkan ke semua dan tunggu sampai akhir ujian. Menjawab dengan benar untuk menerima 500.000 poin masing-masing dengan ‘target’ menerima 1 juta poin.

Tapi kesulitan membidik hasil seperti itu sangat tinggi. Ada kemungkinan dikhianati dari dalam. Karena para anggotanya tentu ingin mendapat imbalan untuk melakukan ujian ini, mereka akan mengkhianati sebelum mereka dikhianati.

Kemudian jika orang lain tidak menjawab dengan benar hanya ‘target’ yang akan menang dalam kasus tersebut maka anggota lainnya juga akan memprioritaskan untuk menemukan ‘target’ di grup mereka terlebih dahulu.

Sebagian besar siswa kemungkinan ingin menghindari pengambilan risiko dengan bekerja sama dan jika mereka tidak dapat diyakinkan untuk bekerja sama, kemungkinan besar akan mengubah pengkhianat dalam kelompok mereka. Selain itu, akan sangat sulit untuk mencapai hasil pertama jika ‘target’ itu sendiri tetap diam dan menghindari identitas mereka terungkap. 

Dalam kedua kasus tersebut, ‘target’ akan menerima 500.000 poin hampir dengan sebuah jaminan sehingga mungkin juga bisa dianggap sebagai tiket ke surga. Namun, ada juga kerugian yang diberikan posisi ini. Begitu kau terpilih sebagai ‘target’, terserah kepadamu untuk tetap diam dalam masalah ini atau berbagi informasi ini dengan orang lain.


Bergantung pada situasinya, mungkin ada kemarahan atau kecemburuan yang ditunjukan kepadamu dari kelas lain atau bahkan kelasmu sendiri karena perlakuan istimewa yang diberikan pada ‘target’.

Ada juga bahaya dari pengkhianat yang mengungkap identitas ‘target’. Dalam hal ini mereka tidak lagi harus menunggu sampai akhir ujian untuk mengirimkan jawaban mereka ke sekolah. Dengan begitu, ujian untuk kelompok akan segera berakhir dan pengkhianat mendapat 50 poin untuk kelas mereka sendiri sementara mendapatkan poin pribadi untuk diri mereka sendiri juga. Itu berarti sambil merusak kelas lain, seseorang dapat bertindak untuk berkontribusi pada diri mereka sendiri dan kelas mereka sendiri. Hasil yang ideal untuk kebanyakan murid.

Tentu saja itulah posisi yang paling tidak menguntungkan bagi kelompok secara keseluruhan. Dalam tes ini, kemampuan untuk 'berpikir' pastinya merupakan faktor penting namun dapat dipahami mengingat risiko yang terkait dengan ujian ini.

Ada 12 kelompok dimana 12 hasil berbeda akan diputuskan. Bergantung pada apa yang terjadi selama tes ini, perbedaan besar dalam poin yang tidak bisa dijembatani dapat dengan mudah terjadi. Dengan kata lain, mungkin Kelas A jatuh ke D dan Kelas D naik ke A dalam satu pukulan jika semuanya berjalan baik dalam ujian ini.

Aku ragu ini akan terjadi di sini, namun gagasan bahwa sangat mungkin dalam ujian ini membuatku takjub. Ini juga alasan kenapa peraturan untuk ujian ini jauh lebih ketat daripada ujian di pulau tak berpenghuni.

"Perlengkapan dan tindakan terlarang juga tercantum di sini. Perhatikan mereka juga dengan seksama”

Tindakan terlarang tersebut, misalnya, mencuri ponsel murid yang lain dan penggunaan intimidasi untuk memaksa memberitahukan informasi seperti identitas  ‘target’. Mengirimkan jawaban ke bagian administrasi dengan menggunakan ponsel murid lain tanpa izin akan menghasilkan hukuman terbesar bagi siswa yang dikenal sebagai "pengusiran". Ini semua adalah kondisi ketat yang tidak ada dalam ujian di pulau tak berpenghuni.

Selanjutnya, dalam kasus beberapa aktivitas mencurigakan yang terbongkar, penyelidikan menyeluruh terhadap masalah ini akan diberikan oleh sekolah untuk memastikan tidak ada pelanggaran peraturan yang terjadi. Tentu, jika kau berbohong tentang tindakan terlarang yang kau lakukan, kemungkinan "pengusiran" selalu ada di sana.

Sepertinya semuanya akan dipantau oleh sekolah di belakang layar. Begitu ujian dimulai, komunikasi antara siswa dari kelompok yang berbeda juga akan dilarang selama periode waktu tertentu. Untuk melanggar peraturan ini akan mengambil risiko "pengusiran".

Tingkat keparahan peraturan ini menyebabkan mereka tertanam jauh di dalam pikiranku saat aku menghafalnya.

"Kalian akan bertemu pukul 13:00 dan 20:00 besok untuk diskusi kelompokmu, ruangan yang akan kalian temui memiliki nama kelompokmu yang tertulis di papan nama di depannya. Begitu kau memasuki ruangan itu, kau tidak akan bisa pergi sampai waktu yang diperlukan untuk diskusi telah berlalu. Jika keadaan darurat terjadi dalam jangka waktu tersebut, segera hubungi guru wali kelas kalian. Pastikan kalian juga menggunakan toilet sebelum pertemuan. "

"Apa maksudmu kami harus tinggal di ruangan? Berapa lama kami di sana?"

"Seperti yang tertulis dalam penjelasan, waktu untuk diskusi akan menjadi 1 jam setiap dua kali sehari. Selain pengenalan diri kalian kepada anggota kelompok kalian yang lain, kalian mungkin menggunakan waktu itu sesuka kalian. Ketika satu jam telah berlalu, kau boleh memilih untuk tetap berada di ruangan atau pergi atas kebijaksanaanmu”

Apa itu berarti semua isi diskusi akan diserahkan kepada murid untuk diputuskan?

"Ini hal yang menjengkelkan tapi setidaknya aku mengerti... waah aku lebih suka ujian menarik ini"

"Saat ‘target’ sudah diputuskan, sekolah tidak akan menerima permintaan perubahan apapun. Selain itu, tindakan apa pun seperti mengcopy, menghapus, mentransfer atau mengubah kiriman ke bagian administrasi dilarang keras, jadi ingatlah ini"

Dengan kata lain, mengubah pesan dari satu kelompok untuk kepentingan orang lain benar-benar dilarang. Jika kau membalikkan ini, berarti pesan yang dikirim ke sana adalah 100% asli dari kelompok yang sebenarnya.

“Hei, Ayanokouji, kau sudah diam sepanjang waktu, apa kau yakin kau sudah memahaminya dengan benar?"

Yukimura yang menanyakan hal itu dengan suara cemas dari sisi kiriku.

"Ya... aku mengerti sebagian besarnya. Jika aku memiliki pertanyaan aku akan memastikan untuk bertanya kepadamu setelah itu"

"Sialan, kenapa kelompokku dipenuhi dengan orang bodoh?" Yukimura menggerutu.

Setelah itu selesai kelompok kami diberitahu untuk pergi dan kami berdiri untuk meninggalkan ruangan pada waktu yang sama.

"malas seperti bagaimana yang seharusnya, kita sudah tergabung dalam satu kelompok sehingga sangat penting bagi kita memperdalam kerjasama kita sebagai sebuah kelompok. 'target' akan diumumkan besok tapi kenapa kita tidak biarkan dan berbicara hanya berempat saja? "

Yukimura menanyakan kepada kami. Namun, Karuizawa sama sekali mengabaikan kata-katanya saat dia mengeluarkan ponselnya dan mulai berjalan menjauh dari kami.

"Oi, Karuizawa, kau mendengarkanku?" Yukimura bertanya kepada Karuizawa yang pergi.

Aku terkesan bahwa dia bisa mengabaikannya seperti itu, entah dia memiliki pikiran seperti baja atau dia sama sekali mengabaikan keberadaan kami.

"Ah ... Hirata-kun? Ada sesuatu yang ingin ku tanyakan padamu"

Sepertinya Karuizawa ingin mengeluh kepada Hirata tentang kami.

Dia hanya berjalan menjauh dari kami dan segera menghilang.

"Sialan, kelompokku benar-benar penuh dengan orang bodoh" Yukimura menggerutu lagi.

Aku tidak perlu menyembunyikan desahku saat aku berbalik juga untuk kembali ke kamarku. Sepertinya pelayaran menyenangkan kami sudah berakhir dan putaran kedua pengujian telah dimulai.

"Ini adalah hal yang sangat merepotkan, untuk bisa bekerja sama dengan jalang seperti itu"

Sotomura mulai memuntahkan racun ke Karuizawa begitu dia pergi. Karena Sotomura sangat mencintai dunia 2D dan menganggap gadis-gadis di sana sempurna, gadis 3D sejati seperti Karuizawa pasti akan ditolaknya.

"Aku setuju denganmu meskipun harus jujur, sepertinya dia akan menarik kaki kita sepanjang perjalanan," kata Yukimura saat Sotomura menjawab "Dia benar-benar jalang di antara jelang" seolah-olah setuju dengannya.

"Dalam hal ini salah satu dari kita diumumkan sebagai target besok pagi, ayo kita tidak saling menberitahu satu sama lain. Tidak ada yang tahu siapa yang akan mendengarkan di mana dinding pun memiliki telinga, ayo beritahu satu sama lain di tempat yang aman".

Aku setuju dengan rencana itu juga. Ini memang kapal besar tapi sebenarnya tidak ada yang tahu dimana ada penguping.

"Meskipun Karuizawa sudah pergi, aku masih ingin mendiskusikan rencana untuk besok dengan hanya kita bertiga. Tolong tinggal bersamaku sedikit lebih lama" Yukimura memohon kepada kami.

"Aku harus menolak karena aku tidak dapat menanggapi harapanmu. Kau lihat, mulai sekarang, aku harus kembali ke kamarku untuk menonton anime Love Love Alive yang baru"

Sotomura berbicara saat dia langsung menghilang dari kami hampir seperti ninja. Yukimura dengan sedih menggelengkan kepalanya dan mendesah seolah dia menyerah pada kami.

Sekarang setelah ini selesai, sebaiknya aku memberitahukan hal ini pada Horikita. Aku ingin tahu apakah kelompoknya menerima instruksi yang sama dengan kelompok kami dan mengirimkan rinciannya di pembicaraan kami jika diperlukan. Begitu aku menerima lebih banyak informasi dari Horikita, aku kemudian bisa mulai membentuk sebuah strategi.

***

Begitu aku kembali ke kamarku, kemudian aku menjadi sulit tidur. Aku memperhatikan sebuah suara dan memeriksanya meski aku tidak melihat teman sekamarku Yukimura dan Kouneji. Namun,

"Maaf, apa aku membangunkanmu?"

Itu adalah Hirata yang berbicara saat dia mengatur barang bawaannya dengan rapi sambil menatapku dengan nada meminta maaf. Sepertinya dia bersiap untuk meninggalkan ruangan sejak dia mengenakan seragamnya.

"Tidak perlu minta maaf, aku hanya tidak bisa tidur dengan nyenyak saja, lagipula, aku baru saja ingin pergi keluar untuk minum karena aku sedang haus"

Tentu saja, aku tidak mengatakan hal ini pada Hirata, tapi aku dalam perjalanan untuk memeriksa keadaan Horikita.

"Bisakah aku menemanimu? Kita menerima pesan dari sekolah dan ini sudah hampir waktunya"

Waktu sudah hampir pukul 20.30 saat pesan Horikita menginstruksikannya untuk berkumpul dalam pertemuan tersebut.

"Sepertinya ujian yang sedikit tidak biasa akan segera dimulai, setidaknya begitulah perasaanku"

Sepertinya Hirata sudah mengetahui isi ujian setelah mendengar dari murid yang telah mendapatkan penjelasan sebelum dia.

"Yukimura-kun, dia mengatakannya di kafetaria. Tentang kelompokmu (Rabbit) dan bagaimana setiap orang menerima penjelasan satu demi satu"

Yukimura tidak terlalu menyukai Hirata, tapi dia masih memberitahunya karena mungkin akan meningkatkan peluang kesuksesan kelompok kami walau sedikit.

Singkatnya, jika kau tahu isi ujian sebelum penjelasan itu akan lebih mudah untuk mengumpulkan petunjuk dari penjelasan itu sendiri. Dalam hal ini, dengan bekerja sama dengan orang yang lebih populer seperti Hirata itu bisa menguntungkanmu.

"Jika ada yang sudah kau pikirkan, Ayanokouji-kun, tolong bagikan kepadaku"

"Aku bertanya-tanya tentang itu, tidak seperti Horikita, kau atau Yukimura. Aku tidak terlalu pintar jadi aku sama sekali tidak banyak memikirkan ujian ini... khususnya"

Tentu saja, tidak mungkin aku memberi tahu Hirata lebih dari yang diperlukan.

"Aku bertanya-tanya kenapa mereka mau repot-repot memisahkan kita ke dalam kelompok untuk menjelaskan hal yang sama kepada kita secara terpisah"

Memang seperti yang Hirata bicarakan, akan jauh lebih efisien dan kurang menyita waktu untuk menjelaskan kepada semua anggota kelompok yang berkumpul sekaligus secara terpisah.

Sekolah menggunakan metode yang jelas tidak efisien, tapi kemungkinan besar tidak hanya pada kemauan. Ini lebih seperti tidak ada alasan dibalik metode ini. Mungkin 'kemampuan berpikir' yang dinilai dalam ujian ini adalah bagian dari itu. 

"Aku berencana untuk bertanya kepada sensei tentang hal itu nanti"

Aku ingin tahu apakah roda gigi akan berputar secara efisien dalam kasus ini. Aku ingin tahu apakah Hirata yang secara nominal mewakili Kelas D, akan mampu bekerja secara efisien dengan murid kelas lain dengan mempertimbangkan semua peraturan yang harus kami ikuti dalam ujian ini.

Tempat pertemuan Hirata akan berlangsung tidak begitu ramai seperti saat pertemuanku terjadi. Masih ada beberapa murid, beberapa duduk di tangga dekat lift, beberapa sedang bermain-main dengan ponsel mereka dan beberapa masih berspekulasi tentang penjelasan yang akan mereka terima.

"Aku... ragu semua ini akan menjadi bagian dari kelompokku" gumam Hirata.

Bahkan beberapa waktu yang lalu observasi menunjukkan bahwa ada lebih dari 10 orang yang berkumpul di sini. Mereka semua melirik satu sama lain dan terkadang sambil bermain dengan ponsel mereka. Sayangnya, aku tidak mengenali murid dari kelas lain dan tidak bisa mengidentifikasi sebagian besar dari mereka.

"Siapa yang baru saja kita lewati?"

"Itu adalah Morimiya-kun dari Kelas A. Dan yang dekat lift adalah Tokito-kun dari Kelas C".

Aku mengerti. Aku pastikan untuk mengingat nama dan wajah murid dari kelas lainnya. Tentu saja, jumlah ini masih sedikit dibandingkan dengan kerumunan yang aku lihat tadi malam.

Ketika aku datang bersama Hirata ke lokasi pertemuannya, beberapa murid laki-laki dan perempuan berkumpul di depan pintu ruang pertemuan. Sehingga kami mendekati kerumunan tanpa suara.

"Jika aku tidak salah, kau juga dari kelompok 20:40 bukan?".

Orang yang bertanya dengan suara rendah adalah Katsuragi dari Kelas A. Orang yang tenang dengan sikap dewasa yang sulit dipercaya sebenarnya adalah murid kelas 1 SMA. Fisiknya juga cukup bagus.

Kesan pertama tentang dia mungkin lebih pada jajaran seorang mahasiswa. Masih ada beberapa orang yang mendukungnya sebagai pemimpin Kelas A.

"Jika memang begitu, apa ini ada hubungannya denganmu?"

Seorang perempuan dengan rambut hitam panjang menjawab pertanyaannya tanpa ragu atau takut.

"Tidak. Tapi aku hanya ingin berbicara denganmu. Semua dimulai mulai besok. Kita akan bekerja sama bersama sebagai bagian dari kelompok yang sama"

Perempuan yang Katsuragi buat pernyataan ini tidak lain adalah Horikita Suzune. Sepertinya Hirata dan Horikita juga akan berada dalam kelompok yang sama dengan Katsuragi.

"Kau ingin bicara sekarang? Itu lucu. Suatu hari kau akan menyingkirkan kami saat kami datang untuk berbicara"

Horikita meludah kembali padanya. Pada ujian di pulau tak berpenghuni, Horikita dan Katsuragi bertemu satu sama lain hanya sekali. Pada waktu itu, Katsuragi menunjukkan sedikit ketertarikan pada Horikita. Sepertinya sekarang berbeda.

"Jika suatu hari kau naik dari Kelas D ke Kelas C, ingatlah bahwa Kelas A tidak akan menunjukkan belas kasihan sebelum menghancurkanmu menjadi beberapa bagian"

“Itu adalah hal yang sangat kecil untuk diucapkan, bagai manapun, antara kelas A dan kelas lainnya, celah poin terlalu lebar untuk dijembatani"

"Tentu saja, tetapi kehati-hatian diperlukan setiap kali sebuah kelas berpotensi naik ke posisi yang lebih tinggi. Aku akan mengatakan hal yang sama pada Kelas B atau Kelas C".

Ini hampir terdengar seperti Katsuragi yang mendeklarasikan perang melawan Kelas D. Tetapi mau bagaimana lagi, setelah ujian terakhir, jelas kami akan dikenali sebagai ancaman.

Hampir seperti keseimbangan, Murid-murid di sekitar Katsuragi semuanya berkumpul untuk menatap Horikita dengan cara yang mengintiminasi. Seorang perempuan biasa saja menangis dengan keras setelah ditatap seperti itu, tapi Horikita hampir tidak menunjukkan reaksi sama sekali terhadap intimidasi ini. Tiba-tiba, wajah perempuan-perempuan di sekitar kami berubah menjadi ekspresi memuja saat seorang pria diam-diam melewati kami.

Itu adalah murid dari Kelas B bernama Kanzaki. Meski rambutnya sedikit panjang untuk seorang murid laki-laki, dia memang memiliki kepribadian yang jujur dan terilihat tidak banyak terlibat dalam aktivitas yang tidak jelas.

Aku tidak tahu banyak tentang Kanzaki secara rinci tapi pemimpin Kelas B, Ichinose, sepertinya mempercayainya. Setelah bertemu selama ujian di pulau itu, Kanzaki sepertinya sadar akan kecerdasan Horikita dan bergerak menuju Katsuragi seolah ingin melindungi Horikita darinya.

“Kau tidak perlu berbicara dengan Katsuragi, bagaimanapun, situasinya memang seperti itu"

"Jangan khawatir, aku sudah terbiasa dengan orang-orang yang memandang rendah Kelas D"

Horikita menolak tawarannya untuk membantu. 

"Aku mengerti, seseorang dari kelas seperti D harus digunakan untuk mendapatkan perlakuan ini, aku harus mengakui bahwa aku juga memiliki pandangan yang sama terhadap kelasmu. Tapi kejadian yang terjadi di pulau membuatku mengubah pandanganku terhadap kelasmu"

Katsuragi Ucapkan kalimat itu sambil menyeka debu dari bajunya.

"Tapi hanya karena kau beruntung dan menang sekali, aku ingin kau tidak menjadi sombong dan berpikir bahwa kita sama sekarang"

"...Apa maksudnya itu?" Horikita bertanya kepadanya sebagai jawaban.

"Apa yang ingin aku katakan adalah bahwa ada saat dalam kehidupan setiap orang ketika mereka beruntung sekali dan berhasil menutup sedikit celah, tapi jangan sampai besar kepala hanya karena kejadian beruntung ini. Perbedaan antara kelas kita, perbedaan poin masih merupakan hal yang luar biasa"

Aku mengerti, sepertinya dia ingin mengatakan bahwa hasil satu ujian tidak akan mempengaruhi kedudukan kelas sebanyak itu. Tentu saja, Horikita pasti mengerti itu juga. Karena tidak satu pun dari ini adalah prestasinya sejak awal, Horikita tidak senang atau kecewa dengan kata-katanya. Tapi sangat penting bahwa kartu menimpanya untuk terus menyembunyikan keberadaanku.

"Kita baru saja memulai kehidupan sekolah kita, perbedaannya mungkin besar, tapi jangan lupa bahwa itu adalah sekolah yang secara sewenang-wenang memutuskan siapa yang pergi ke kelas mana dan kita dibagikan ke kelas-kelas yanng sesuai"

"Hirata, sepertinya kau adalah bagian dari kelompok yang sedikit merepotkan," kataku padanya.

"Itu tak terelakkan saat kita dikelompokkan dengan Katsuragi-kun dan Kanzaki-kun, aku pikir"

"Tidak ... bukan begitu,"

"Hmm?"

"Kukuku, sepertinya ada banyak orang lemah yang berkumpul di sini, biarkan aku bersenang-senang disini"

"Ryuuen, huh?"

Katsuragi kehilangan ekspresi yang sebelumny tenang dan bahkan ekspresi Kanzaki berubah menjadi waspada.


"Apa kau juga telah ditempatkan ke ruangan ini? Atau apa kau kebetulan lewat saja?"

"Sayangnya, aku bersamamu"

Ryuuen langsung menjawab pertanyaan itu sementara tiga siswa lainnya patuh berjalan di belakangnya.

Dia hampir menyerupai Katsuragi dalam hal itu, tetapi konteksnya berbeda. Hampir seperti situasi dengan seorang raja dan pelayannya. Murid-murid di belakang Ryuuen memiliki ekspresi takut di wajah mereka dan bergerak diam-diam dengan gerakan patuh.

"Bagaimana jika kau menampilkan pertunjukan untukku? Beauty and the Beast bisa jadi judulnya"

kata Ryuuen sambil menatap Horikita dan Katsuragi masing-masing.

Setelah menyadari provokasi yang sebenarnya, Katsuragi kembali ke keadaan normal dan tenang.

"Awalnya aku pikir kelompok kami akan memiliki murid dengan kemampuan akademis tinggi tapi setelah melihatmu dan teman-temanmu, aku bisa melihat dengan jelas ini tidak akan terjadi"

"Kemampuan akademis? Benar-benar omong kosong, memiliki kemampuan akademis tidak akan berarti apa pun"

"Mendengar itu darimu adalah rasa malu, kemampuan akademis adalah faktor terpenting yang menentukan kesuksesan masa depanmu dalam hidup dan kemampuanmu untuk mempengaruhi masa depan. Bahkan dikatakan bahwa Jepang dibangun di atas sebuah komunitas akademis"

Tapi sepertinya itu sama sekali tidak mengejutkan Ryuuen. Aku berpikir bahwa mengatakan hal seperti itu kepada orang idiot seperti Ryuuen tidak akan efektif. Di belakangnya, ketiga antek-anteknya dengan patuh menganggukkan kepala pada kata-kata pemimpin mereka.

"Aku tidak akan melupakan penghinaan ini"

“Hah? Penghinaan? Aku tidak ingat pernah melakukan hal seperti itu, Bisakah kau mengingatkanku?" Ryuuen mengolok-olok Katsuragi.

"Tidak masalah, karena kita berada dalam kelompok yang sama, kita memiliki kesempatan untuk berbicara panjang lebar nanti"

Katsuragi mengakhiri pembicaraan menyadari bagaimana penjelasan untuk kelompok mereka hampir akan dimulai.

"Hmm? Hirata-kun? Dan bahkan Ayanokouji-kun? Apa yang kalian lakukan disini?"

Kushida yang memanggil kami saat dia mendekati kelompok dengan ekspresi aneh di wajahnya.

"Mungkinkah Kushida-san juga ada di kelompok 20:40?"

"Ya, aku tidak mengerti apa yang terjadi tapi aku disuruh untuk datang ke tempat ini pada jam ini lewat pesan... dan wow... sepertinya sekelompok orang yang menakjubkan berkumpul di sini"

kata Kushida sambil berjalan berkeliling kerumbunan para siswa yang berkumpul di sini satu per satu.

"Apa kau baik-baik saja, Hirata? Sepertinya ini akan menjadi sulit" aku bertanya kepada Hirata.

"Aku baik-baik saja, aku tidak keberatan, tidak peduli siapa yang ada di kelompokku, aku harus melakukan yang terbaik"

Hirata seperti biasa menjawab dengan sangat positif. Kushida mungkin tidak mengerti situasinya tapi Hirata adalah orang yang cerdas. Karena aku sudah menerima penjelasan untuk ujian ini lebih awal, melihat sekelompok orang yang berkumpul di sini, kurang lebih aku mengerti apa yang akan terjadi.

“Ummm ... bagaimanapun, sepertinya sesuatu yang sulit akan dimulai?"

"Ya sepertinya begitu, sebaiknya kau mempersiapkan diri untuk itu" kataku padanya.

"Ahaha ... seperti kata Hirata-kun, aku juga harus melakukan yang terbaik di sini. Juga, aku tidak pernah sempat berbicara banyak dengan Katsuragi-kun atau Ryuuen-kun, aku ingin berteman dengan Mereka berdua juga "

"Aku tidak akan tinggal di sini untuk pembicaraan bodoh ini, aku akan pergi duluan. Sudah hampir waktunya"

Horikita hanya menggelengkan kepalanya dan berbalik kepada kami, tapi tidak sebelum menatap Ryuuen dan rombongannya dengan dingin.

Aku ingin memuji Horikita dalam hal ini. Orang yang lemah akan cenderung menurunkan kepala mereka dan menyatukan dirinya ke dalam kelompok dan memperlakukan diri mereka sebagai yang lebih rendah dalam tingkatan.

Horikita, di sisi lain, tanpa kehilangan perlawanan, dengan dingin menolak semuanya dan tetap menjadi seperti sebelumnya.

"Sepertinya, seharusnya aku tidak perlu repot-repot khawatir" gumamku.

Tentu saja, aku tidak yakin berapa lama dia bisa menjaga sikap itu dengan anggota di kelompoknya tapi seharusnya tidak bertahan lama. Itulah pikiranku.

 "Semoga berhasil,"

Aku mengucapkan dukungan dengan simpati ke arah Hirata dan memutuskan untuk meninggalkan tempat itu.

18 komentar:

  1. Bang kata2 nya diperjelas lagi dong bang , biar bacanya enak .....Tenngkyu gan ane lanjut baca

    BalasHapus
  2. Baca LN Shugi no kyoushitsu serasa belajar anjirr... :'v

    BalasHapus
  3. Baru baca 1 ch udah pusing, kayaknya spek otak gw terlalu rendah buat baca novel rumit kayak gini huuuuhh~

    BalasHapus
  4. drama ny dapet nice

    BalasHapus
  5. ga ada bentuk buku y?

    BalasHapus
  6. Lagi belajar baca LN, buat melatih imajinasi sama berpikir(⌒o⌒)

    BalasHapus
  7. authornya nangung amat anjing, padahal animenya juga populer knpa gak dianimasiin, yang menurut gw bakal dapet keuntungan banyak dari penjualan animenya, hadehhhhhhhhhhhhhhhh

    BalasHapus