Novel Fantajī no aru betsu no sekai Volume 1 Chapter 3 - YUKKIMURA. BLOGS

Latest

Senin, 19 Maret 2018

Novel Fantajī no aru betsu no sekai Volume 1 Chapter 3


Hari ini 7 september di dunia nyata, merupakan ulang tahunku. Umurku yang sekarang telah mencapai 16 tahun, ini pertama kalinya aku tidak merayakan ulang tahun bersama kedua orang tuaku. 

Aku telah mendapat pakaian sekolah ini tapi...
Dua hal masih melekat dan mengumbar kepalaku, entah itu hal yang penting atau bukan , tetapi aku tidak dapat menghilangkannya dari kepalaku. 

Besok adalah Upacara penerimaan siswa baru, astaga , mengapa ada penerimaan siswa baru didunia ini. Dan perayaan pertandingan Savior akan segera dimulai tiga hari lagi.

Sial, sialan. Mengapa aku memikirkan hal yang tidak penting padahal aku sudah tau akan kemampuanku. 
Oh, benar juga . Dari tadi siang saat aku datang , aku tidak pernah membuka Console display di depanku. Hmm , akan kucoba.

Membuka inventori. 

Yah ternyata sudah kuduga , tidak ada apa apa disana. Sepertinya harus diisi sendiri, walaupun banyak kejutan tadinya.

YOSH ,aku akan mencoba memasukan bantal ini. Aku membuka inventori dan memasukan bantal tersebut ke display inventori.

(Apa Akan Disimpan?)

YES. Dengan begitu saja aku dapat menyimpan barang tersebut , memang praktis.
Satu hal lagi yaitu tentang kekuataan ku dibidang sihir.

Membuka pilihan Skill , aku berpikir menglevel up skill ku.
Mungkin ini sudah diprogram untukku, bahwa terdapat banyak sekali Skill yang belum kulihat . Tapi yang pasti tidak akan kugunakan untuk hal yang macam macam.

“Map”. Kerajaan sebesar ini pada dasarnya hanyalah imbuhan dari manusia yang naif dan egois. Tapi hanya dengan kenaifan dan keegoisan mereka . Mereka dapat mencapai titik yang sekarang , sungguh hebat.
Membuka map sambil melihat-lihat daerah sekolah , aku menemukan banyak sekali titik kuning dimana mana . Mereka semua ada didekatku. Dan sepertinya titik hijau adalah diriku , titik kuning berada diradius puluhan meter denganku . Sepertinya mereka adalah murid sekolah ini.
Mungkin akan kulanjutkan besok ekspedisiku.

*****

Membuka mataku, sambil menahan lapar bukanlah hal yang mudah .Sinar matahari telah memaparkan semangat pagi dan membuang penderitaan kegelapan.

“Sinar matahari?”. Mungkinkah.

AAHHHH, aku terlambat dalam pikirku. Ini mungkin sekitar pukul 10 pagi dan seharusnya upacara tersebut telah mulai 3 jam yang lalu.

Hitoshi yang telat mengganti pakaian menghiraukan segalanya berlari keluar lewat jendela dan menuju Aula sekolah.
Beberapa menit setelah sampai didepan Aula , Hitoshi merapikan bajunya dan berusaha masuk.

“Ohaiyo, Maaf aku terlambat , mungkin karena sedikit gangguan tadi pagi”, Bodoh , itu adalah alasan terbodoh yang pernah ada.
Para calon murid baru disini telah berkumpul semua, mereka menatapku dengan jijik nya.

“Ara ara , ternyata ada murid yang berani juga terlambat di hari pertama. Kalau begitu hukuman apa yang cocok denganmu”.

“Sensei, apakah dia juga murid disini?, jika benar kesalahan yang telah diperbuat tidak dapat ditoleransi. Bukankah lebih baik mengusirnya”. Seorang perempuan membuat argumen tersebut dari kumpulan murid lain.

“Woi , Sialan siapa kau berani memberikan hukuman seperti itu kepadaku?”.
Aku membuka Console display dan dapat melihat status mereka. Murid dengan level tertinggi adalah 89 , itu adalah perempuan yang sangat anggun. Tapi juga menyebalkan.

“Watashi, Rin . Putri kerajaan Estoria Rin Augustie. Aku disini mempelajari Sihir bagi manusia sepertimu tidak layak disini. Sihir adalah segalanya kau tau itu”.

“Tidak, aku sekolah disini hanya untuk tempat tinggal dan makanan gratis. Soal sihir aku tidak tahu kurang maupun lebih. Dan menurutku sihir adalah sesuatu yang bodoh”.

“Tarik kembali ucapanmu, atau kau akan menyesali nya”.

“Oi, kenapa kau terlihat marah hime-sama, aku hanya mengatakan yang sejujurnya. Atau ada perkataan ku yang menyinggung mu?, jika ada maafkan aku. Tapi aku tidak akan menarik pendapatku tentang sihir”.

“Saya sebagai penerus generasi bangsawan kerajaan, Rin Augustie menantang mu dalam duel satu lawan satu”.

“Tidak, aku tidak mau. Sekarang aku lapar , lebih baik menghabiskan waktu didapur sekolahan bukan? dari pada bertarung”.

“Hitoshi jika kau tidak ingin bertarung berarti kau menyetujui hukuman dari putri”.

“Nani?, apakah tidak ada cara lain?”.

“Ada . Yaitu dengan menjadi pembantu disekolah ini selamanya”.

“Ok, kalau begitu aku akan menerima tantanganmu, sebagai pria ,aku Hitoshi petualang amatir akan menerima duel darimu”.

“Karena aku sebagai kepala sekolah akan menyujutui Duel ini, Duel akan dilakukan sekarang di Colleseum sekolah”.

Hitoshi yang membuat kesalahan saat pertama kesekolah ,telah menantang putri dari kerajaan ini. Apakah dia akan menyaksikan kemenangan di indera penglihatannya ataukah kekalahan.

“Baiklah aku mulai”

Sekeliling kami ada murid yang menyaksikan kami Duel, sepertinya dia akan mulai .

“Dengan ini aku memanggil mu wahai kemakmuran: Golem”

Wow, sugoiiii... aku tidak pernah berpikir melihat mahluk game tersebut dimataku asli, dia sangatlah besar dan berwarna cokelat. 

Karena terbuat dari tanah mungkin gerakan nya akan lamban, aku harus melakukan sesuatu dengan golem tersebut.

“Serang dia Golem”Seru gadis tersebut

Banyak teriakan dari para murid, ‘Oi lihat putri itu, bukan saja cantik tetapi juga kuat’.  Banyak omong kalian, lihat saja putri kalian akan kukalahkan.
Rambutnya yang perak dan juga matanya yang biru sedikit membuatku terpesona apalagi di seorang putri. Bukan bego , aku sedang bertarung mengapa berpikir seperti itu.

Aku menghindari tiap serangan golem .

“Ei, apa itu saja kemampuan mu menghindari tiap seranganku”.

“jangan sombong , kemampuan mu tidaklah setara denganku”.

Hitoshi yang bertarung dengan bertahan , bahkan tak pernah menyerang, hingga sedikit menyusutkan semangat putri Rin.
 

Gawat, aku terpeleset.
Bruggggghh... 
Sial ,pukulan telak keperut ku, rasanya sakit . Seperti luka asli bagiku.

“Malang sekali untukmu ya, mengajakku duel dan kalah ditambah diusir dari sekolahan. Benar benar memalukan”.

“Kau adalah manusia yang tidak pantas berada disini, menganggap sihir adalah sebagai alat konyol adalah salahmu yang membuatku marah”
Aku membuka daftar Skill dan terdapat skill recovery disana.

“Recovery Heal”.

“Sayang sekali seranganmu tidak berguna untukku”.

“Siapa kau sebenarnya, mengapa kau bisa mengeluarkan unsur cahaya”.

“Lupa akan sesuatu adalah yang hal mudah, tapi kali ini akulah yang akan memenangkan pertandingan ini dan kau tidak akan melupakannya”.

Memilih salah satu dari Skill didaftarku , aku merapal sihir tersebut untuk menyerangnya , tapi sebagai manusia yang bijak aku akan menahan diri. Mungkin 5% cukup.

“Ice Shard”.

“Apa, kau juga bisa merubah unsur air menjadi Es”.

“Menyerahlah , dengan begini aku akan mengampunimu”.

“Tidak akan pernah, Aku...aku... tidak akan pernah menyerah”.

“Astaga, kalau begitu ‘Stun Wave’”

Dia terjatuh dari golem yang sudah beku tersebut,aku menangkapnya. Jatuhan yang lembut ketanganku. Hampir aku dibuat jatuh cinta dengannya. Seorang putri yang cantik tapi keras kepala.

“Dengan ini pertandingan dimenangkan oleh Hitoshi”.

Di status perempuan ini terdapat buff , sepertinya aku dapat menghilangkan buff tersebut.

“Repel”.

Ternyata dugaanku benar, buff tersebut menghilang darinya. 
Engg.. Dia terbangun

“Ka-kau sudah sadar?”. Sebenarnya aku tidak dapat menghadapi perempuan dalam jarak dekat pengecualian ibuku.

“Aku telah dikalahkan , mengapa?”.

“Mengapa?”

“Mengapa kau tidak membunuhku, ini adalah duel terhormat , jika kau membunuhku 
tidak akan ada yang menghukummu”.

“Aku tidak berani membunuh seseorang, maupun itu adalah musuhku”.

“Aku bahkan rela dipukul demi tidak memukulku orang, saat seperti itu terkadang aku berada dibawah rantai dasar makanan. Tidak peduli kaya atau miskin, berkuasa atau tidak berkuasa. Dunia tetap akan kejam terhadap setiap orang, karena itulah lebih baik aku yang dibunuh dari pada harus membunuh orang”.

“Aneh”

“Eh, apa?.”

“Kau adalah pria aneh yang pernah ketemui, semua orang ingin membunuhku . Termasuk ayahku, setelah ibuku meninggal kelakuan ayahku berubah terhadapku , dia adalah raja dinegeri ini “.

Oh , Om-Om kemarin, tetapi sepertinya dia memiliki tampang yang bagus. Tapi pernyataan ku tentang menilai seseorang jangan dari luar ,tetapi dari dalam ternyata benar.

“Aku mengira kau adalah suruhan ayahku untuk membunuhku, jika iya lakukanlah sekarang”.

“Bodoh , aku kan sudah bilang , aku adalah seorang petualang, aku tidak berniat membunuh setiap orang . Tolong ingat itu”.

“Jika kau memiliki masalah dengan ayahmu, lakukanlah sekarang. Karena kau tidak akan tahu kapan ayahmu akan pergi meninggalkan mu untuk selamanya”.

“Kepada Hitoshi, apa hukuman yang akan kau berikan kepada putri Rin Augustie ?”.

“Aku akan memberikan hukuman kepadanya untuk menjadi teman pertamaku dan untuk berteman denganku selamanya”.

“Benarkah itu yang kau inginkan dari tuan putri?”.

“Iya tidak salah lagi”.

Putri tersebut melihatku dengan mata terkagum-kagum , yah aku memang tak mengharapkan apa apa dari pertandingan tadi.

“Maaf Rin , aku akan menarik kata kataku tentang sihir. Sebenarnya aku tidak membenci sihir cuman menurutku apa fungsi sihir jika dipelajari lebih lanjut. Pasti itu adalah perang bukan, makanya aku meminta maaf telah menyinggung perasaanmu”.

“Tidak kau benar, akulah yang salah . Sebenarnya aku marah karena kau menghina sihir,  karena menurut ibuku sihir adalah segalanya. Tapi aku tidak berpikir benar apakah fungsi sihir, seharusnya akulah yang meminta maaf”.

Terlepas dari masalah itu semua aku berharap dapat berteman dengan Rin dan teman yang nantinya akan kutemui.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar