"Hitoshi bangunlah dan pergi
kesekolah ini sudah mendekati siang tahu"
Aku pura pura tidur setelah mendapati teriakan dari dapur lantai
satu, entah mengapa aku terlalu lelah untuk bangun karena kasur ini sangat
nyaman untuk fisikku yang sekarang ini.Wajar saja kemaren aku bergadang
menyelesaikan quest game
Quest yang diberikan langsung oleh GM
sangatlah hebat karena dia juga ikut berpartisipasi dalam quest tersebut
sehingga aku dapat membantainya.Tetapi karena besok adalah hari selasa aku
tidak melanjutinya hingga akhir,aku harus pergi kesekolah besok pagi-pagi
pikirku
Yah sebenarnya salah satu hal yang kubenci
didunia ini adalah belajar.Mungkin ini dikarenakan kepribadian ku yang
phlegmatic,meski begitu aku sangat senang dengan kehidupan ku yang sekarang.
Tidur--->Bermain Game--->Makan
itulah rutinitas ku setiap hari, seharusnya aku memasukan kata sekolah tetapi
karena sekolah sangat membosankan aku menghilangkannya.
Aku merasakan hawa orang yang sedang
menghampiri ku,sedang menaiki tangga dan ini bisa menjadi pertanda buruk bagi
kehidupanku.
Dia adalah ibuku terkenal dengan
amarahnya tapi aku tetap menyayanginya.Orang orang mengira aku orang yang
menyedihkan bahkan lebih menyedihkan dari se-ekor kura-kura yang terbalik,
berbeda dengan kedua orang tuaku mereka mengangap ku orang yang hebat dan
berjiwa pahlawan.Aku tak tahu mengapa mereka menyimpulkan diriku begitu.
"Hitoshi bangun dan pergi mandi
kau hampir terlambat tahu"
"Lima menit ,lagipula ini masih
pagi "
"Apa maksudmu dengan 'Pagi?' apakah
kau tidak mendengar apa yang kuucapkan tadi "
Aku bangun mengecek jam alarm,di jam
tersebut menunjukan 95° aku memastikan dan ku konfirmasikan bahwa sepertinya
aku salah melihat jarum jam tersebut.Aku mengusap kedua mata ku
"Tidak,tidak,tidakkkkk. Aku
terlambat lagi bagaimana ini apa aku akan dihukum lagi?"
"Aku tidak peduli yang penting
kamu harus tetap kesekolah"
yah itu adalah rutinitas ku yang tak
terbayangkan kenyataannya, aku memulai hidupku dengan buruk dan saat aku
menurunin tangga selalu terjatuh.Mungkin aku menyadari mengapa mereka menyebut
diriku menyedihkan.
Sekolah ku tidak terlalu jauh
,kira-kira waktu yang dibutuhkan hanyalah 10 menitan.Aku pergi kesekolah dan
menikmati pemandangan kota ini , tetapi semua berubah saat aku sampai
kesekolahku yang aku rasakan hanyalah kebosanan tak terbatas.
Masa-masa SMA menurut ku seperti
menaiki sepeda yang rodanya terbakar,tempat duduknya terbakar dan sepedanya
terbakar itu dikarenakan aku berada di neraka.
Satu hal yang paling kubenci juga yaitu
keruang guru yang menurutku neraka teraneh disekolah ini yaitu Neraka Dingin.
Aku sekarang berumur 16 tahun yang
menurut orang masa muda ku ini dibuang sia-sia karena sebuah game,tapi aku
menjawab bahwa game yang kumainkan ini bukanlah sekadar game biasa saja
melainkan maha karya yang tidak ada duanya.
Kegiatan ku disekolah bisa dibilang
juga menyedihkan,guru ku selalu menerang
kan pelajaran dalam waktu beberapa jam dan aku melupakannya dalam beberapa
detik.Jujur saja ada yang membuat ku tertarik dengan sekolah ini yaitu bell
surga (Bell pulang sekolah).
Aku tidak memiliki satu temanpun
disekolah ini , dikarenakan aku telah dicap sebagai orang tidak berguna oleh
orang-orang sekolah ini.Aku tidak terlalu peduli karena aku senang walaupun
tidak memiliki teman.
Secara pribadi aku tidak suka
melibatkan diriku ke klub-klub sekolah, ini juga berkaitan dengan
kepribadianku,tetapi buat orang yang memiliki kepribadian sanguinis mungkin
tertarik , karena mereka akan melakukan apapun untuk menjadi populer.
Lonceng istirahat berbunyi, karena sudah
istirahat aku berpikir untuk membeli beberapa makanan dan minuman , dikarenakan
terlambat dan lupa sarapan pagi ku
Saat menyisir lorong sekolah yang ramai
akan orang,kadang aku membenci situasi seperti ini bahkan butuh waktu lama
untuk melewati lorong ini. Plak..(bunyi Handphone terjatuh kelantai).
"apa saja yang kau lihat saat
berjalan?"
orang tersebut memarahi ku karena
menjatuhkan handphonenya, dia berteriak supaya orang orang dilorong
mendengarnya.
"Maaf aku tidak melihatmu kita
bertabrakan di lorong belokan bukankah itu bukan salah ku saja?"
aku cepat-cepat menyangkal supaya
terhindar dari konflik
"Argumen mu benar-benar buruk ,
aku ingin minta ganti rugi dua kali lipat"
sambil menjulurkan tangannya
"Bukankah ada peraturan disekolah
ini ,tidak diperbolehkan membawa Handphone untuk siswa-siswi disini. Jika kau
masih ingin meminta rugi aku akan melaporkannya ke pihak sekolah ,dan jika
pihak sekolah menyetujui tuntutan mu aku akan mengganti Handphonemu"
orang tersebut panik dan berbicara
dengan patah patah"Eh,jangan diberitahukan kepihak sekolah akulah yang
salah jadi lupakan kejadian ini."
"Baiklah jika ini maumu ,lagi pula
sekolah ini memiliki CCTV dan mereka telah merekam mu menggunakan Handphone di
lorong sekolah"lebih baik aku bergegas menuju kantin sekolah sebelum ramai
akan orang.
Ah sangat merepotkan bagi ku untuk
berurusan dengan orang yang berpikir dangkal, segera pergi setelah pertikaian
aku merubah arah ku karena mungkin lonceng masuk kelas sebentar lagi,entah
mengapa aku tidak berniat untuk membeli makanan dan minuman lagi untuk perut
ku.
Baiklah aku ke kelas saja ,aku memiliki
alasan mengapa kembali dari pada ke tempat yang tidak tahu akan keadaanya dan
aku juga tidak ingin terlibat dengan sesuatu seperti itu lagi.
***
Lonceng bell pulang sekolah telah
dibunyikan,banyak semut raksasa yang berjalan kesana kemari,tanpa mempedulikan
individu maupun kelompok.Sesuatu yang aku inginkan adalah segera pulang dan
beristirahat.
Pemandangan dikota ini tidak ada yang berubah sama sekali,bukannya aku ingin ada perubahan.Tetapi apa yang kubanyangkan sangat berbeda dari kenyataanku.
Banyak orang akan berkumpul di tanah lapang saat sore hari ,melihat matahari terbenam ,bermain sepak bola,dan juga piknik.
Mengapa mereka tidak melakukannya di tempat yang seharusnya?,meski begitu itulah hak mereka dan aku tak dapat memasuki kehidupan orang begitu saja.
Menghilangkan pikiran itu aku
menuju rumah.
Dari keadaan luar sepertinya rumah ku tidak berpenghuni,ayah dan ibu belum pulang .Mungkin mereka lembur ,pekerjaan yang merepotkan tapi disisi baik rumah lebih tenang.
“Ibu”
Aku menelpon orang tuaku memastikan
mereka tidak pulang terlambat,karena aku sudah kelaparan ditambah lagi aku
tidak bisa memasak sama sekali.
Tidak ada jawaban sama sekali dari telpon tersebut,padahal telpon tersebut sudah diangkatnya. Sibuk?.Tidak ,tidak mungkin seorang Ibu yang sibuk bahkan sangat sibuk tidak dapat memberi jawaban satu atau dua kata.
Berpikir sebentar aku mencoba menelpon ayahku, tapi tidak diangkatnya Aku menunggu untuk jawaban, bukankah itu mudah?,bergumam sendiri aku mengira tidak ada perubahan seperti tadi.
Sepertinya aku akan mati kelaparan.Hati ku tiba tiba berdecit senang saat seseorang memencet bell rumah.
“Permisi apakah ada orang dirumah?”
Sambil membuka pintu ternyata itu bukanlah kedua orang tuaku melainkan seorang pria tua yang umurnya sekitar 40 tahunan dan memakai seragam kepolisian yang lengkap.
“Permisi anda mencari siapa?”
“Apakah ini benar rumah keluarga Imamura?”
“Iya, benar ada keperluan apa hingga anda datang kemari? Ayah dan ibuku sedang keluar rumah jika anda berkenan ,anda dapat menunggu disini atau datang dilain waktu”
Jika seorang polisi pasti dia akan
menjelaskan hal yang panjang ditambah hal yang tidak dapat ku mengerti. Jelas
saja itu membuat ku tidak nyaman dan sungguh merepotkan ,andaikan ayah dan ibu
dirumah.
“Maaf untuk sebelumnya,ada berita buruk mengapa ayah dan ibumu belum dirumah.Ayah dan ibumu mengalami kecelakaan di Jalan, mobil yang dikendarai oleh orang tuamu ditabrak oleh sebuah truck yang membawa bahan makanan”.
Kata-kata yang diucapkannya benar benar terdengar seperti raungan anjing, kalimat panjang tersebut mencoba menusuk tubuhku. Tapi dalam beberapa detik aku memastikan bahwa itu tidaklah benar.
“An-anda pasti bercanda ,mana mungkin begitu .Aku saja belum memastikan apakah kecelakaan itu menimpa orang tuaku atau bukan”
Dalam hatiku jujur aku marah
mendengar kata kata itu dari dia,bahkan aku ingin sekali mengusirnya dari sini.
Sayangnya aku tak bisa ,aku ingin mendengar lebih banyak masalah apa yang
terjadi.
“Itu adalah kenyataan dan polisi telah membawa jasad kedua orang tuamu untuk dimakamkan dalam waktu dekat, jika boleh aku harap anda menghadiri nya “
“Jasad? Apakah kamu bila jasad tadi?,mana mungkin orang tuaku meninggal begitu saja.Padahal mereka sudah berjanji akan menemani ku selamanya”
“Bohong ini pasti bohong ,kan?”
“Maaf, mungkin aku akan pamit sekarang dan terima kasih atas waktunya”
Mendengar berita terburuk untuk ku ini sangatlah pahit, rasa yang seperti meminum kopi tanpa menggunakan gula. Kau dapat tertipu dengan penamipilan tetapi tidak dengan isinya.
***
Seminggu sejak berlalu kejadiaan itu
,aku sangat kesal terhadap nasib ini. Aku dipanggil untuk memastika otopsi
jasad kedua orang tuaku dan itu benar mereka.
Berjalan pulang setelah mengunjungi
makam orang tuaku, rasa nya aku meninggalkan sesuatu yang hambar. Aku berpikir
bahwa aku bahkan tidak pernah mengucapkan hal yang mudah kepada orang tuaku
yaitu, ’Aku mencintai mu Ayah Ibu’ dan saat aku memikirkan kalimat tersebut
hati ku seperti meloncat dari ketinggian.
Sampai dirumah hal yang ingin aku
lakukan sekarang adalah tidur, hari ini dan besok sepertinya tidak akan ada
kejadian spesial ,niat ku meninggalkan hari ini sudah bulat.
“Selamat malam ayah ibu”
“Hitoshi,Hitoshi bangun.Bangunlah”
Mimpi? Sepertinya bukan ,mana
mungkin aku terlelap seperti itu.Dan sepertinya aku mendengar sesuatu, mungkin
seseorang yang memanggilku. Mencoba membuka mataku aku melihat ruang hampa yang
dipenuhi warna kesucian. Di sepanjang mataku warna putih tersebut tidak
memiliki apapun ,semua kosong dan hanya ada aku disana.
“Hito-sama”
Tiba tiba muncul seseorang.
Muncul seorang pria yang memiliki sayap
dan berbaju putih, aku hampir kaget tetapi aku hiraukan. Dapat disimpulkan
sekarang aku telah bermimpi.
“Hito-sama ini bukanlah seperti
apa yang anda pikirkan. Ini nyata dan anda berada di Infinite Gates”
“Infinite gates?”
Dan apa maksudmu dengan ‘apa yang anda
pikirkan’ apakah dia dapat membaca pikirianku?
“Iya, itu adalah gerbang dimana
hanya orang tertentu, para dewa, dan iblis untuk melewati dunia dan dimensi
lain”
“Maaf karena aku belum mengenalkan diri
Hito-sama. Saya adalah Alfred salah satu hamba anda, dan juga merupakan salah
satu malaikat agung yang telah dipilih oleh anda”
“Dipilih ‘olehku’ apa maksud mu?”
“Hito-sama akan mengerti ,jika
kebenarannya telah tiba. Sekarang yang penting anda harus melewati gerbang
ini”
“Untuk apa aku melewati nya ,aku bahkan
tidak tau yang akan terjadi”
“Jika Hito-sama ingin mengetahui segala
kebenarannya termasuk kematian kedua orangtua anda Hito-sama, Anda hanya perlu
memasuki gerbang ini”
“Siapa dirimu? kenapa kau bisa tau
kedua orang ku telah tiada?”
“Sudah kukatakan bahwa aku adalah salah satu malaikat agung pilihan anda, dan untuk kedua sampah yang anda maksud atau yang anda panggil orang tua itu cumalah perantara untuk anda masuk ke dunia itu”
“Sudah kukatakan bahwa aku adalah salah satu malaikat agung pilihan anda, dan untuk kedua sampah yang anda maksud atau yang anda panggil orang tua itu cumalah perantara untuk anda masuk ke dunia itu”
njut min
BalasHapusMakasih
HapusMenarik!!
BalasHapus