Novel Youkoso Jitsuryoku Shijou Shugi no Kyoushitsu e Bahasa Indonesia Chapter 3 Part 4 - YUKKIMURA. BLOGS

Latest

Sabtu, 09 Desember 2017

Novel Youkoso Jitsuryoku Shijou Shugi no Kyoushitsu e Bahasa Indonesia Chapter 3 Part 4


Translate oleh: Akemi Kajitani

Tengah malam setelah hari kedua berakhir. Kolam yang ramai di siang hari sekarang menjadi sepi. Aku ada di sana untuk menunggu panggilan untuk mengkonfirmasi hal-hal tertentu. Karena ponsel yang diberikan setelah pendaftaran sudah memiliki nomor kontak guru yang ditambahkan di dalam ponsel, tugas yang sangat sederhana bagiku untuk menghubungi Chabashira-sensei.

Meskipun kami berada di pertengahan musim panas, kami berlayar tepat di atas permukaan laut sehingga angin malam sedikit dingin.

"... maaf membuatmu menunggu, Ayanokouji"

"Aku tidak terlalu peduli, yang lebih penting lagi, maaf sudah terlambat menghubungimu"

"Ini merupakan konsultasi dari seorang murid. Sebagai seorang guru, aku memiliki kewajiban untuk merespon. Tidak ada yang aneh, Baik atau buruk, ini pertama kalinya kau memanggilku ke sini sendirian".

Chabashira-sensei yang tidak menangani Kelas D dengan sebuah cinta, tidak begitu disukai oleh para murid bahkan sebuah pujian. Bahkan jika para murid memiliki masalah, mereka tidak mungkin meminta pendapat kepadanya.

"Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan sensei ... wajahmu terlihat sangat pucat"

Awalnya aku tidak memperhatikannya di dalam kegelapan. Tapi Chabashira-sensei memiliki wajah yang pucat.

"... jangan khawatir, itu hanya hal yang dewasa, jadi ada masalah apa?"

Kurang lebih aku mengerti situasinya karena aku bisa mencium bau alkohol yang keluar dari napasnya.

"Di sekolah ini, kau bilang tidak ada yang tidak bisa 'dibeli' dengan poin, tapi ada pengecualian, benarkan?"

“aku pikir begitu, sebenarnya ada pengecualian. Misalnya, jika kau mencoba untuk membeli kehidupan para guru dan murid dengan poin, kami tidak bisa membiarkan hal itu terjadi"

"Lalu barang termahal yang pernah dibeli dengan poin di masa lalu..."

Tapi sebelum menyelesaikan pertanyaanku, aku segera merasakan adanya penguping. 

"Ya-ho.. Sae-chan, apa kau baik-baik saja?"

Itu adalah Hoshinomiya-sensei yang muncul. Apa ini kebetulan? Tidak, kemungkinannya sangat rendah. Tidak mungkin dia tersandung ke tempat ini tanpa mengikuti Chabashira-sensei.

"... Apa kau mabuk?"

"Hmm, tentu saja tidak, tidak mungkin aku bisa mabuk, apa kau mungkin mempermainkanku?"

"yang benar saja... kau bisa menahan minuman keras. Kau luar biasa seperti biasanya. Baik kemarin maupun hari ini juga"

Hoshinomiya-sensei terus melangkah dan terus berbicara.

"Halo Ayanokouji-kun, apa kau baik-baik saja?"

Bertindak terlalu akrab denganku, dia mendekatiku dan bertindak terlalu akrab lagi. Dia meletakkan tangannya di bahuku begitu dekat sehingga aku bisa merasakan bau alkohol keluar dari napasnya.

Tentu saja, seseorang yang di bawah umur sepertiku tidak akan mengerti, tetapi apakah minuman beralkohol itu bagus? Hanya dengan menciumnya, aku sudah merasa tidak akan meminumnya.

"Aku baik-baik saja, aku tidak akan berada di sini jika aku tidak baik-baik saja" kataku padanya.

"Jawaban lucu yang sangat mengesankan, jadi apa Ayanokouji-kun itu tsundere onee-san seperti Sae-chan?" Hoshinomiya-sensei bertanya padaku.

"Jangan lakukan itu kepada murid, itu akan mengganggu sikap profesional kita"

Syukurlah, Chabashira-sensei meraih tengkuk Hoshinomiya-sensei dan menyeretnya dariku. Aku ingat pembicaraan antara guru yang aku dengar kemarin. Bahkan para guru saling mewaspadai, bersaing satu sama lain dan saling menipu untuk sampai ke kelas atas.

Aku tidak tahu apakah kompetisi itu dimaksudkan untuk menaikkan gaji seseorang sebagai guru, atau itu terjadi antara Chabashira-sensei dan Hoshinomiya-sensei dari masa sekolah mereka. Aku yakin sekolah dan para guru berusaha membuat sistem tersebut adil. Jika informasi itu secara tidak sengaja dibocorkan, itu sendiri akan menjadi masalah yang besar.

Para guru tidak bisa menghindari tanggung jawab untuk itu. Mengingat bahwa, sangat mungkin bagi Ichinose ditugaskan ke kelompok (Kelinci) tanpa diberi tahu secara khusus. Dia memiliki wawasan tajam dan kemampuan meneliti. Cepat atau lambat dia akan mulai curiga jika ada sesuatu.

Tentang 'kenapa' harus ditempatkan ke kelompok (Kelinci) secara khusus. Tidak masalah jika dia menuliskannya sebagai sebuah kebetulan. Tetapi Hoshinomiya-sensei sangat buruk dalam menyembunyikan emosinya sehingga dia pasti akan mengerti bahwa dia dikirim untuk mencari tahu tentang Ayanokouji Kiyotaka.

Jika itu terjadi, aku harus mempertimbangkan sebuah serangan balik. Dan hanya dengan memikirkannya, aku sudah mulai memperkuat pertahananku.

"Jadi, apa yang kalian berdua bicarakan larut malam seperti ini? Bukankah ini akan menjadi masalah besar?"

"Masalah besar? Sebagai seorang guru, bukankah sudah jelas bagiku untuk merespon kecemasan muridku dan berkonsultasi bersama mereka” Chabashira-sensei menjawab Hoshinomiya-sensei.

"Tapi jika itu benar, tidak bisakah kalian melakukannya di tempat yang lebih terbuka? Tidak perlu disalahartikan dengan itu”

Saat Hoshinomiya-sensei mencoba untuk menebaknya, Chabashira-sensei mempertahankan perasaan rasionalitas dan ketenangannya.

"Itulah yang diminta oleh Ayanokouji. Dia ingin berkonsultasi denganku secara pribadi tanpa ada yang tahu" akhirnya dia menjawab.

"Hmmm ... yah, bukan berarti aku punya keluhan dengan hal ini"

"Aku mengerti, jika kau mengerti maka kembalilah ke bar. Aku akan segera bergabung denganmu”

"Ok, ok! Nikmati waktumu, tapi ingat jangan melakukan hal yang seksual"

Dan meninggalkan peringatan yang tidak perlu seperti itu, Hoshinomiya-sensei kembali ke kapal. Sepertinya dia mampu menyembunyikan kehadirannya dengan sangat mudah.

"Maaf, karena menjadi guru yang merepotkan."

"Tidak masalah"

Chabashira-sensei tidak mengatakan apa-apa tentang aku sedang diintai. Aku tidak tahu apa yang terjadi di antara mereka berdua, tapi jujur ​​ini tidak ada hubungannya denganku.

"Ngomong-ngomong, sampai dimana kita? Hal terbesar yang dibeli dengan poin di masa lalu?"

Saat aku mengangguk sedikit, Chabashira-sensei menatapku dengan serius.

"Jika aku harus mengatakannya, itu mungkin adalah 'mengubah peraturan sekolah'. Tentu saja kau hanya bisa mengubahnya dengan cara yang realistis. Misalnya, kau bisa mengubah peraturan agar kau bisa sampai di sekolah dalam waktu satu menit dari biasanya dan seperti itu"

Chabashira-sensei memilih untuk menggunakan sebuah contoh untuk menjelaskan daripada sebuah memberikan fakta.

"Jadi hanya sebuah contoh?"

"Tidak puas?"

"Tidak, tidak masalah. Dengan ini kurang lebih aku bisa mengerti sistem sekolah dan penggunaan poin menjadi lebih baik"

Itu berarti tergantung bagaimana kau menggunakan poinmu, bahkan jika itu untuk alasan yang sepele, seseorang dapat menantang sistem sekolah itu sendiri. Sepertinya poin pribadi merupakan aset yang sangat berharga.

"Kau bisa saja bertanya lewat pesan. Kau tidak perlu menemuiku untuk itu" kata Chabashira-sensei.

"Karena mengirim pesan kepadamu akan meninggalkan sebuah catatan, aku ingin menghindarinya" kataku padanya.

Dan aku memutuskan untuk meninggalkannya begitu saja dan menuju jalan keluar selain jalan yang digunakan oleh Hoshinomiya-sensei. Meskipun ada banyak hal yang ingin aku konfirmasikan dengannya, aku rasa ini sudah cukup untuk sekarang.

"Aku akan meminta bantuanmu secepatnya" kataku padanya.

Dan saat aku berbalik untuk pergi, Chabashira-sensei sejenak, menatapku dengan tidak yakin. 

1 komentar: