Translate oleh: Akemi Kajitani
Tengah
malam setelah hari kedua berakhir. Kolam yang ramai di siang hari sekarang menjadi
sepi. Aku ada di sana untuk menunggu panggilan untuk mengkonfirmasi hal-hal
tertentu. Karena ponsel yang diberikan setelah pendaftaran sudah memiliki nomor
kontak guru yang ditambahkan di dalam ponsel, tugas yang sangat sederhana
bagiku untuk menghubungi Chabashira-sensei.
Meskipun
kami berada di pertengahan musim panas, kami berlayar tepat di atas permukaan
laut sehingga angin malam sedikit dingin.
"...
maaf membuatmu menunggu, Ayanokouji"
"Aku
tidak terlalu peduli, yang lebih penting lagi, maaf sudah terlambat
menghubungimu"
"Ini
merupakan konsultasi dari seorang murid. Sebagai seorang guru, aku memiliki kewajiban
untuk merespon. Tidak ada yang aneh, Baik atau buruk, ini pertama kalinya kau
memanggilku ke sini sendirian".
Chabashira-sensei
yang tidak menangani Kelas D dengan sebuah cinta, tidak begitu disukai oleh
para murid bahkan sebuah pujian. Bahkan jika para murid memiliki masalah,
mereka tidak mungkin meminta pendapat kepadanya.
"Ada
sesuatu yang ingin aku tanyakan sensei ... wajahmu terlihat sangat pucat"
Awalnya
aku tidak memperhatikannya di dalam kegelapan. Tapi Chabashira-sensei memiliki
wajah yang pucat.
"...
jangan khawatir, itu hanya hal yang dewasa, jadi ada masalah apa?"
Kurang
lebih aku mengerti situasinya karena aku bisa mencium bau alkohol yang keluar
dari napasnya.
"Di
sekolah ini, kau bilang tidak ada yang tidak bisa 'dibeli' dengan poin, tapi
ada pengecualian, benarkan?"
“aku
pikir begitu, sebenarnya ada pengecualian. Misalnya, jika kau mencoba untuk
membeli kehidupan para guru dan murid dengan poin, kami tidak bisa membiarkan
hal itu terjadi"
"Lalu
barang termahal yang pernah dibeli dengan poin di masa lalu..."
Tapi
sebelum menyelesaikan pertanyaanku, aku segera merasakan adanya penguping.
"Ya-ho..
Sae-chan, apa kau baik-baik saja?"
Itu
adalah Hoshinomiya-sensei yang muncul. Apa ini kebetulan? Tidak, kemungkinannya
sangat rendah. Tidak mungkin dia tersandung ke tempat ini tanpa mengikuti
Chabashira-sensei.
"...
Apa kau mabuk?"
"Hmm,
tentu saja tidak, tidak mungkin aku bisa mabuk, apa kau mungkin mempermainkanku?"
"yang
benar saja... kau bisa menahan minuman keras. Kau luar biasa seperti biasanya.
Baik kemarin maupun hari ini juga"
Hoshinomiya-sensei
terus melangkah dan terus berbicara.
"Halo
Ayanokouji-kun, apa kau baik-baik saja?"
Bertindak
terlalu akrab denganku, dia mendekatiku dan bertindak terlalu akrab lagi. Dia meletakkan
tangannya di bahuku begitu dekat sehingga aku bisa merasakan bau alkohol keluar
dari napasnya.
Tentu
saja, seseorang yang di bawah umur sepertiku tidak akan mengerti, tetapi apakah
minuman beralkohol itu bagus? Hanya dengan menciumnya, aku sudah merasa tidak
akan meminumnya.
"Aku
baik-baik saja, aku tidak akan berada di sini jika aku tidak baik-baik saja"
kataku padanya.
"Jawaban
lucu yang sangat mengesankan, jadi apa Ayanokouji-kun itu tsundere onee-san
seperti Sae-chan?" Hoshinomiya-sensei bertanya padaku.
"Jangan
lakukan itu kepada murid, itu akan mengganggu sikap profesional kita"
Syukurlah,
Chabashira-sensei meraih tengkuk Hoshinomiya-sensei dan menyeretnya dariku. Aku
ingat pembicaraan antara guru yang aku dengar kemarin. Bahkan para guru saling
mewaspadai, bersaing satu sama lain dan saling menipu untuk sampai ke kelas
atas.
Aku
tidak tahu apakah kompetisi itu dimaksudkan untuk menaikkan gaji seseorang
sebagai guru, atau itu terjadi antara Chabashira-sensei dan Hoshinomiya-sensei
dari masa sekolah mereka. Aku yakin sekolah dan para guru berusaha membuat
sistem tersebut adil. Jika informasi itu secara tidak sengaja dibocorkan, itu
sendiri akan menjadi masalah yang besar.
Para
guru tidak bisa menghindari tanggung jawab untuk itu. Mengingat bahwa, sangat
mungkin bagi Ichinose ditugaskan ke kelompok (Kelinci) tanpa diberi tahu secara
khusus. Dia memiliki wawasan tajam dan kemampuan meneliti. Cepat atau lambat
dia akan mulai curiga jika ada sesuatu.
Tentang
'kenapa' harus ditempatkan ke kelompok (Kelinci) secara khusus. Tidak masalah
jika dia menuliskannya sebagai sebuah kebetulan. Tetapi Hoshinomiya-sensei
sangat buruk dalam menyembunyikan emosinya sehingga dia pasti akan mengerti bahwa
dia dikirim untuk mencari tahu tentang Ayanokouji Kiyotaka.
Jika
itu terjadi, aku harus mempertimbangkan sebuah serangan balik. Dan hanya dengan
memikirkannya, aku sudah mulai memperkuat pertahananku.
"Jadi,
apa yang kalian berdua bicarakan larut malam seperti ini? Bukankah ini akan
menjadi masalah besar?"
"Masalah
besar? Sebagai seorang guru, bukankah sudah jelas bagiku untuk merespon
kecemasan muridku dan berkonsultasi bersama mereka” Chabashira-sensei menjawab
Hoshinomiya-sensei.
"Tapi
jika itu benar, tidak bisakah kalian melakukannya di tempat yang lebih terbuka?
Tidak perlu disalahartikan dengan itu”
Saat
Hoshinomiya-sensei mencoba untuk menebaknya, Chabashira-sensei mempertahankan
perasaan rasionalitas dan ketenangannya.
"Itulah
yang diminta oleh Ayanokouji. Dia ingin berkonsultasi denganku secara pribadi
tanpa ada yang tahu" akhirnya dia menjawab.
"Hmmm
... yah, bukan berarti aku punya keluhan dengan hal ini"
"Aku
mengerti, jika kau mengerti maka kembalilah ke bar. Aku akan segera bergabung
denganmu”
"Ok,
ok! Nikmati waktumu, tapi ingat jangan melakukan hal yang seksual"
Dan
meninggalkan peringatan yang tidak perlu seperti itu, Hoshinomiya-sensei
kembali ke kapal. Sepertinya dia mampu menyembunyikan kehadirannya dengan
sangat mudah.
"Maaf,
karena menjadi guru yang merepotkan."
"Tidak
masalah"
Chabashira-sensei
tidak mengatakan apa-apa tentang aku sedang diintai. Aku tidak tahu apa yang
terjadi di antara mereka berdua, tapi jujur ini tidak ada hubungannya
denganku.
"Ngomong-ngomong,
sampai dimana kita? Hal terbesar yang dibeli dengan poin di masa lalu?"
Saat
aku mengangguk sedikit, Chabashira-sensei menatapku dengan serius.
"Jika
aku harus mengatakannya, itu mungkin adalah 'mengubah peraturan sekolah'. Tentu
saja kau hanya bisa mengubahnya dengan cara yang realistis. Misalnya, kau bisa
mengubah peraturan agar kau bisa sampai di sekolah dalam waktu satu menit dari
biasanya dan seperti itu"
Chabashira-sensei
memilih untuk menggunakan sebuah contoh untuk menjelaskan daripada sebuah
memberikan fakta.
"Jadi
hanya sebuah contoh?"
"Tidak
puas?"
"Tidak,
tidak masalah. Dengan ini kurang lebih aku bisa mengerti sistem sekolah dan
penggunaan poin menjadi lebih baik"
Itu berarti
tergantung bagaimana kau menggunakan poinmu, bahkan jika itu untuk alasan yang
sepele, seseorang dapat menantang sistem sekolah itu sendiri. Sepertinya poin
pribadi merupakan aset yang sangat berharga.
"Kau
bisa saja bertanya lewat pesan. Kau tidak perlu menemuiku untuk itu" kata
Chabashira-sensei.
"Karena
mengirim pesan kepadamu akan meninggalkan sebuah catatan, aku ingin
menghindarinya" kataku padanya.
Dan aku
memutuskan untuk meninggalkannya begitu saja dan menuju jalan keluar selain jalan
yang digunakan oleh Hoshinomiya-sensei. Meskipun ada banyak hal yang ingin aku
konfirmasikan dengannya, aku rasa ini sudah cukup untuk sekarang.
"Aku
akan meminta bantuanmu secepatnya" kataku padanya.
Dan
saat aku berbalik untuk pergi, Chabashira-sensei sejenak, menatapku dengan
tidak yakin.
rajin miminya
BalasHapus