New
SUNAGAKURE
Shinobi
adalah orang yang mau menanggung beban.
Mereka yang
mau menanggung beban, bahkan beban dari masalah yang tak beralasan sekalipun.
Ini adalah
kenyataan.
Seseorang
meyakini hal itu sebagai sebuah fakta yang tak dapat terelakkan.
Keyakinan
itu datang di dalam hidup dan dunianya.. dimana seseorang akan mampu bertahan
apabila dia kuat menanggung bebannya.
Suna Adalah nama
tempat dimana dia dilahirkan. Suatu gambaran yang sudah menjadi ciri khas
darinya.
Pada siang
hari suhunya meningkat sampai 40 derajat Celsius dan pada malam hari bisa turun
hingga sangat dingin, dingin dan membuat segalanya beku.
Sebuah
lingkungan yang seolah menolak keberadaan makhluk hidup. Sebuah neraka, bahkan
bakteripun tidak akan dapat hidup dan berkembang. Membiarkan tanaman dan hewan
hidup sendirian.
Ini adalah
dunia tempat pria itu tinggal.
Dunia yang
menjadi alasan agar pria itu kuat menanggung beban-bebannya.
Pria itu
adalah…. “Gaara”.
Disudut
padang pasir semacam ini, sebuah Oasis tunggal menjadi sumber kehidupan:
Sunagakure.
Lahan desa
itu berbentuk aneh, tenggelam kedalam tanah. Namun tampaknya hal itu adalah
sebuah fenomena alam yang murni, terjadi secara alami. Pada akhirnya
orang-orang mulai membicarakan sebuah legenda mengenai dewa-dewa seperti
Susanno’o dan Amaterasu. Mereka percaya apabila tanah Suna dahulu kala pernah
di tempa oleh dewa-dewa tersebut dengan menggunakan cara di luar pengetahuan
manusia.
Di pusat
desa terdapat kantor kazekage yang terlihat sangat sederhana. Walaupun dia seorang
Kazekage, namun Gaara tetap seperti kebanyakan Shinobi, dia tidak tertarik
untuk melakukan hal-hal secara berlebihan. Dia pikir.. Sudah cukup memakai baju
seperti yang dipakai oleh orang-orang pada umumnya, begitu pula dengan
perabotan yang dimilikinya. Hal ini merupakan perwujudan dari kesederhanaannya.
Barangkali juga karena dia adalah putera termuda Kazekage sebelumnya, dia
menjadi tidak menginginkan
sesuatu
ataupun kekurangan suatu kemewahan. Walaupun dia memiliki semua kebutuhan
duniawi, namun dulu dia merasa sangat kesepian.
“Ahhh..”
Gara
mengeluh, kemudian mendongak, melihat langit.
Semburat
cahaya matahari sore seakan menyentuh rambutnya dengan lembut. Corak rambutnya
lebih mendekati merah daripada kecoklatan. Wajahnya terlihat tampan dan sedap
dipandang. Dia tampak seperti marmer yang di pahat.
Dia
bertanya-tanya.. Kapan dia bisa melambung jauh dan terbang ke langit.
Ya! Sekarang
ini musuh yang harus dia hadapi adalah segunung tumpukan kertas, pekerjaan.
Shinobi di
dunia Ninja bergabung dan bekerjasama untuk melawan Akatsuki yang ingin
menguasai dunia, Akatsuki kemudian berhasil dikalahkan, bersamaan dengan
dikalahkannya Ootsutsuki Kaguya.
Akan tetapi
pertarungan untuk melindungi dunia itu tidak dibayar oleh siapapun.
Hampir
seluruh Daimyou tentu akan membiayai anggaran peperangan selama hal itu masih
mempunyai kaitan dengan keamanan nasional negara mereka secara teknis. Namun,
Negeri Angin terus-menerus menetapkan kebijakan penggunaan persenjataan secara
terbatas selama sepuluh tahun belakangan ini. Jadi mereka juga tentu akan
menolak anggaran perang yang datang secara tiba-tiba.
Lagipula
pertempuran ini adalah pertempuran diantara kalangan para Ninja sendiri. Mereka
pasti akan bersikukuh demian.
Para Daimyou
itu seolah membuat alasannya masuk akal. Namun bukankah karena perlindungan
para Ninja juga mereka dapat hidup sampai saat ini?
Shinobi
Sunagakure menjadi sangat jengkel. Tak sepantasnya para Daimyou bertindak
seperti itu.
Mereka tidak
meminta uang sehingga tidak bisa memiliki kemewahan, mereka juga tidak meminta
emas.
Rumah sakit
bersalin terus menjaga sanitasinya demi kesehatan bayi dan membangun sumur
untuk menjauhkan semuanya dari keadaan sulit. Investasi utama dialihkan pada
pusat penelitian sehingga Sunagakure belum bisa bersaing dalam bidang kemajuan
teknologi. Dana pensiun untuk Shinobi di nonaktifkan, dialihkan pada
penyembuhan Shinobi yang terluka dalam perang, juga untuk keluarga-keluarga
yang kehilangan pencari nafkah mereka, yang telah gugur dalam perang.
Karena semua
alasan itulah, warga Sunagakure sangat membutuhkan uang.
Untuk
mendapatkan uang dari Daimyou…. Ya! Itu adalah pekerjaan yang harus dilakukan
oleh Gaara sebagai Kazekage.
Pekerjaan
itu tidak memerlukan perkelahian dengan Ninjutsu, juga tidak memerlukan
petualangan berdarah.
Sebaliknya,
yang diperlukan hanyalah bergulat dengan sekumpulan dokumen. Dia harus
berkonsentrasi pada landasan kerja yang bagus, demi kepentingan di masa
mendatang. Upaya mediasi yang membosankan.
Itulah
alasan yang membuat Gaara sempat mengeluh.
“Gaara. Kau
disini?”
Pintu yang
dibuka menimbulkan suara berdercit, disertai dengan masuknya seorang Kunoichi
ke ruangan itu.
Dia adalah
wanita yang cantik, rambutnya berwarna keemasan. Warna rambutnya akan
mengingatkanmu pada kilauan pasir gurun dibawah sinar matahari pagi.
Tidak banyak
orang di desa yang berbicara dengan Gaara – Tentu, lagipula dia juga seorang
Kazekage bukan? – Lalu siapa dia? Dia terlihat sangat akrab dengan Gaara.. Dan
diseluruh desa ini hanya dia yang berbicara akrab dengan Gaara seperti ini.
Ya! Wanita
itu tentu saja Temari.
“Ada apa?”
Tanya Gaara, Gaara yang tadinya tegang karena pekerjaannya kini sudah lebih
santai sedikit.
Ketika kakak
perempuannya datang seorang diri ke kantornya, biasanya karena ada sebuah
urusan yang benar-benar penting berhubungan dengan pekerjaan. Kakak laki-laki
Gaara – Kankurou juga tidak menemani Temari.
“Hehe..”
Seperti yang
dipikirkan Gaara.. Temari sekarang duduk, dan sepertinya akan memulai sebuah
pembicaraan. Namun kali ini berbeda, senyum lebar mengembang di wajahnya, dia
terlihat santai.
“Sebenarnya
bukan apa-apa sih. Aku mendapatkan surat dari Shikamaru lagi.. Kau tahu?”
“Iya, aku
tahu.”
“Dia selalu
menulis semuanya di atas kertas, karena dia belum mempercayai sistem keamanan
surat elektronik. Jelas Temari. “Ku rasa ini aneh dan Kuno. Tetapi juga karena
dia ingin berhati-hati.”
Shikamaru
adalah tunangan Temari. Dia adalah Shinobi yang sangat cerdas dan lihai,
pertemuan mereka terjadi selama ujian chunin di Konoha.
Gaara sangat
tercengang ketika Temari mengatakan hubungannya dengan Shikamaru padanya.
Tetapi
ketika Gaara membiacarakan hal ini dengan Kankurou:
“Nah, ini
sudah jelas.”
“Bagaimana
ini bisa terjadi?”
Gaara
menjadi sangat risau setelah percakapan itu. Dia bahkan sampai membaca kisah
cinta ‘Icha-icha paraside’ untuk memahami ‘tanda-tanda’ apa yang sebenarnya
sudah dia lewatkan selama ini. Tetapi diujung hari ini, dia akhirnya menyimpulkan
‘mereka yang tidak mengerti akan terus tidak mengerti’.
“Perkembangan
sangat cepat terjadi dalam sistem enkripsi yang digunakan dalam surat
elektronik. Rinciannya ada di file THX-1138 yang dikirim oleh Raikage-“
“Bukan itu
yang sedang aku bicarakan.”
“…..
Bukannya kita sedang berbicara soal surat elektronik?”
“Ahh..”
Temari mendesau keras, mengangkat bahunya. “Gaara, aku bertanya-tanya ketika
membicarakan hal-hal seperti ini, kenapa kau jadi seburuk Naruto dari Konoha
itu sih?”
“Apakah ada yang
salah dengan yang aku katakan tadi?”
“Ada!
Sebenarnya ada!” Temari mengarahkan ‘Tessen’nya pada Gaara. “Ketika wanita
sedang membicarakan hal semacam ini, dia akan lebih suka jika kau mendengarkan
apa yang akan dibicarakan mengenai isi suratnya. Kau paham?”
“Apakah ini
adalah keadaan darurat atau semacamnya?”
“Tidak,
itulah sebabnya aku memberitahumu.” Temari tersenyum grogi. Sepertinya dia akan
menjelaskan dengan lebih detail lagi. “Ini adalah upacara, upacara, jadwal
upacara.”
“Ahh…”
Tanggal
upacara pernikahan tepatnya, suatu masalah yang belum bisa dipecahkan oleh
Gaara, terus menggantung dalam pikirannya.
Temari
adalah kakak perempuan Kazekage, dan dalam hal yang sama.. Shikamaru juga
adalah seorang tokoh penting di desa Konoha.
Dengan
demikian, pernikahan ini juga melibatkan politik.. rincian dari upacara
pernikahannya tidak dapat ditentukan oleh pihak yang menikah saja.
Jika membuat
keputusan yang salah, ratusan Shinobi bisa saja mati.
Sejak zaman
dahulu, Sunagakure dan Konohagakure sudah menjalin hubungan baik dan mendalam.
Dulu, dulu
sekali.. Saat pertemuan lima kage pertama kalinya diaadakan. Sunagakure bisa
bertahan karena Konohagakure memberikan mereka sebidang tanah subur dalam
perjanjian rahasia.
Setelah itu,
orang-orang menganggap kalau wilayah selatan yang diinginkan oleh Sunagakure
adalah sebidang tanah yang lebih subur dan kaya, terletak Konohagakure sebelah
utara.
Ketika
pertama kalinya Gaara dan Temari bertemu dengan Naruto dan Shikamaru di Konoha.
Mereka sedang terjebak di bawah skenario dan rencana kotor.
Namun jika
kau berkata seperti itu, maka akan memberi kesan jika Sunagakure tidak adil dan
seolah sedang melakukan agresi tunggal. Akan tetapi, dunia Shinobi bukanlah
sebuah tempat yang sederhana.
Kebenaran
yang sesungguhnya adalah pihak Konohagakure juga merencanakan banyak hal untuk
mengacaukan Sunagakure. Bertahun-tahun yang lalu, kedua desa tersebut terlihat
seperti dua desa yang beraliansi, ya! Tapi jika itu di lihat dari luarnya saja,
namun jika ditelusuri lebih mendalam, terjadi ketegangan dan pergolakan sengit
antara dua desa tersebut.
Justru
karena perjalanan sejarah yang panjang semacam itu.. memberi signifikansi besar
dalam bidang politik. Kenyataannya Temari, puteri Kazekage terdahulu sekarang
menikah dengan seorang anggota klan Nara dari Konoha.
Ini adalah
sebuah petunjuk yang jelas, dimana kedua desa itu kini tidak hanya bersekutu
atas dasar ‘hitam di atas putih’ .. Tetapi lebih dari yang tercantum di atas
secarik kertas perjanjian, hubungan antar desa itu kini sudah tidak menegang.
Sudah lebih baik.
Gaara
berkata, “Lebih baik apabila pihak Konoha menerima pengajuan kita soal tanggal
upacara pernikahannya.”
“Kau
sekarang terlihat tidak sentimen lagi ya?” Jawab Temari. “Kau pikir seberapa
jauh aku dan Shikamaru memeras pikiran mengenai hal ini?”
“Akan lebih
baik kalau orang-orang bertanggung jawab soal keamanannya juga.”
“Kau tidak
lucu sama sekali. Jujurlah dan katakan kalau kau merasa iri.” Temari bersandar
seraya mencubit pipi Gaara.
Kalau Gaara
yang dulu, mungkin dia akan membunuh Temari jika dia bertingkah seperti
sekarang ini, entah kenapa dia sekarang sudah berubah. Naluri membunuhnya sudah
tidak seperti dulu.
Sebaliknya,
cukup mengejutkan.. dia pikir ketika pipinya di cubit oleh kakak perempuannya,
itu adalah sebuah hal yang tidak buruk sama sekali.
Walaupun
demikian Gaara masih tidak bisa memahami kalau hubungan antara ‘keluarga’
berbeda dengan hubungan antara ‘pria dan wanita.’
Yang Gaara
tahu hanyalah ini: Ketika Gaara melihat Temari tersenyum terlalu lebar
seolah-olah pipinya bisa saja rusak kalau dia terus melakukannya. Atau ketika
dia melihat sekilas senyum teman dekatnya – Uzumaki Naruto yang ditunjukkannya
pada Hyuga Hinata. Pikiran ini akan merasukinya:
Semua itu
itu benar-benar berbeda.
Ibu Gaara
sendiri segera meninggal ketika dia melahirkan seorang Jinchuriki.
Ayahnya
tidak pernah menikah lagi.
Jika
memikirkannya kembali, Gaara mengira mungkin saja ayahnya melakukan hal itu
untuk menjaga kesetiaan pada Ibunya.
“Lagipula
kalau desa Konoha menerima pengajuan kita.. maka semuanya akan berjalan
lancar-lancar saja.” Kata Gaara sembari bangkit dari duduknya.
“Hey! Kau
mau kemana?”
“Para tetua
memintaku untuk menghadiri rapat. Jika aku datang duluan sebelum mereka
memanggilku, aku rasa akan menciptakan suasana yang baik.”
“RUGOOOOOOOO.”
Sebuah
pusaran pasir berputar-putar. Bergulung ke sekitarnya. Ditengah-tengah badai
pasir itu terdapat sosok manusia yang besar.
‘Besar ya?’
Pikir Kankurou. Walaupun ini adalah perbuatan musuhnya.. dan walaupun ini tidak
membantu, Kankurou sempat kagum dan tercengang dengan pemandangan itu.
Wujud di
tengah badai pasir itu, tingginya kira-kira sepuluh.. Tidak! Dua puluh meter.
Ukuran ini sama dengan tinggi sebuah bangunan Kecil.
Hal ini
mungkin saja terjadi karena adanya Hewan Kuchiyose yang dipanggil. Sangat
jarang ada Shinobi yang bisa bertransformasi ke dalam bentuk sebesar itu.
Ini berbeda
dengan teknik perbesaran tubuh klan Akimichi…!! Itulah yang Kankurou pikirkan
ketika melihatnya. Aku kira ini adalah tindakan yang hanya bisa dilakukan oleh
ninja pelarian ‘Rangking A’ yang namanya tercantum dalam ‘Bingo Book’.
“Tuan
Kankurou! Saya akan menangani ini.”
“!!”
Salah satu
anak buah Kankurou – Amagi sudah melompat ke dalam medan itu.
“Musuh belum
membuat pergerakan sama sekali!!” Bentak Kankurou. “Terlalu awal untuk membuat
serangan.”
“Tuan! Kalau
saya tidak buru-buru menyerangnya maka hanya akan membuat musuh menghimpun
kekuatannya untuk penyerangan.”
Amagi masih
sangat muda.
Dia lolos
ujian Chunin pada umur 13 tahun, menjadi pengawal Kankurouu pada umur 15 tahun.
Dia adalah generasi yang belum mengalami pengalaman perang melawan Kaguya. Amagi
adalah lelaki muda yang memiliki penampilan seperti perempuan. Gaya rambutnya
juga, orang yang belum tahu dia pasti akan mengira jika dia adalah perempuan.
“Saya
keluar!” Amagi berteriak.. dan sepuluh, tidak.. dua puluh ‘Kozura’ melambung
dari tangannya, menuju arah musuh. Secepatnya, dalam waktu yang bersamaan Amagi
melempar sekumpulan belati juga.
Amagi
mempertunjukkan skillnya yang artistik. Karena inilah Jounin Kankurou mampu
menciptakan momen untuk membelokkan dengan cepat rentetan serangan senjata
tajam berukuran kecil.
“UOOOOOOOOOOO.”
Raksasa itu menggerakkan tangannya, menyapu bersih senjata-senjata yang
mengusiknya.
Tetapi,
memang itulah yang Amagi harapkan.
“Kena kau!”
Teriak Amagi. ‘Kozura’ yang dilemparnya mendadak tertarik secara bersamaan
membentuk semacam sabuk berwarna perak. Senjata itu berubah arah di udara,
mengusik lengan raksasa itu, namun sebenarnya sasarannya adalah jantungnya.
Meluncur ke depan bagai hujan meteor.
Aaah, jadi
dia menggunakan benang chakra setelah serangannya ya. Pikir Kankurou.
Hal itu
adalah kemampuan khusus shinobi Sunagakure mereka dapat merubah chakra menjadi
benang-benang chakra untuk mengendalikan Kugutsu. Menggunakan benang chakra
untuk merubah arah ‘Kozura’ sebagai penggeraknya adalah teknik asli yang
ditemukan oleh Amagi.
Tapi seperti
yang aku bilang. Dia masih muda.
“RUOOOOOO!!”
Raksasa itu mengaum kemudian menghimpun kekuatannya.
“!!”
Amagi
melihat hal yang tak biasa akan terjadi, dia buru-buru menarik ‘Kozura’nya.
Tetapi dia
terlambat, satu detik! Tidak setengah detik terlambat.
Itu adalah
petir.
Sambaran
petir itu membeludak keluar dari tubuh si raksasa, menghantam tempat Kankurouu
dan Shinobi lainnya berada.
“Amagi!!”
Teriak Kankurou.
Dia dan
shinobi yang lainnya baik-baik saja. Mereka hanya kehilangan pijakan mereka
karena sambaran petir tadi.
Namun tidak
pada Amagi. Benang chakranya masih terkait dengan ‘Kozura’nya, dia terhantam
sengatan listrik petir tadi.
Amagi roboh,
seperti kugutsu yang dipotong benang chakranya.
“Ahh.”
Orang-orang
bilang ketika kau mati, kau akan melihat cahaya lentera yang berputar-putar.
Amagi
sendiri membayangkan kalau kematiannya akan menjadi sebuah peristiwa yang
heroik, tetapi kenyataannya tidak.
Dia mampu
bertahan berkali-kali setelah pertempuran pertamanya.
Siapa yang
pernah berpikir kalau seorang Ninja bisa roboh karena jutsunya sendiri? Tentu
hal itu tak dipikirkannya. Jutsunya menghancurkan dirinya sendiri.
Apakah aku
akan mati dengan cara seperti ini? Pikiran itu membawa Amagi dalam kekalutan.
Aku masih belum.. Aku masih belum melakukan apapun.
Dia merasakan
kesadarannya menjauh, kemudian.. dia seolah jatuh dalam jurang yang amat gelap.
“Hey!” Kata
seseorang. Mereka memegang lengannya dengan erat. Membuat lengan Amagi terasa
hangat.
“Ahh.”
Amagi sempat
berpikir jika orang yang sedang membawanya adalah ayah atau ibunya.
Tidak perlu
malu, ini adalah perasaan yang akan dialami oleh setiap orang di medan
pertempuran.
“Jadi kau
masih hidup ya? Huh!”
Orang itu
adalah Kankurou. Dia memakai make up kabuki warna merah seperti biasanya.
Kankurou sedang memandang Amagi.
“Jutsu tadi
pada dasarnya adalah elemen magnet: Teknik Raijinga.” Kata Kankurou pada Amagi.
Dia menyandarkan shinobi muda itu di sebuah batu besar yang dikiranya aman.
“Seperti namanya, menggunakan kekuatan elektromagnetik untuk menyerap massa
disekitarnya. Memperluas wujud skalar tubuh dan mengubahnya menjadi bentuk
raksasa. Singkatnya, itu adalah jutsu yang menciptakan ukuran raksasa menggunakan
pasir besi.”
Kankurou
tahu kalau Amagi sudah mendengar penjelasan itu saat pengarahan tadi, namun
Kankurou mengulang penjelasan ini untuk membangkitkan akal sehat Amagi.
Shinobi
adalalah orang istimewa yang secara terus menerus menempatkan diri mereka dalam
medan tempur di dalam misinya. Menerima berbagai tipe pelatihan. Tidak peduli
seberapapun darah akan menetes, tidak peduli seberapa takut mereka mati. Jika
mereka mendengar rician misi mereka lagi, secara psikologis mereka akan merasa
tenang.
Kankurou
tidak tahu apakah ini adalah perilaku alami seorang manusia.
Yang dia
tahu sekarang, dia tidak mau anak buahnya yang masih muda merasa mati di depan
matanya sendiri. Dia melakukan pertolongan pertama pada pendarahannya juga.
“Dia memakai
elemen petir untuk memperbesar ukurannya. Tetapi ketika dia memakai kekuatan
elektromagnetik, masalahnya akan jadi lebih berbeda.” Kankurou melanjutkan.
“Raksasa itu menciptakan efek ‘piezoelectric’ untuk meluluhkan grafit bawah
tanah. Kemudian pelepasan listrik dapat dibuat. Dia mengambil kekuatan dari
alam disekitarnya, namun penggunaannya juga terbatas pada cadangannya sendiri.”
“Maafkan
aku…….” Gumam Amagi. Dia berpegangan erat di lengan Kankurou.
Tampaknya
pikirannya masih agak kacau, tetapi Kankurou memahami permintaan maafnya.
Barangkali
beginilah pikiran Amagi saat ini: Aku mendapat pengarahan dari Jounin yang aku
kagumi. Orang-orang akan mempunyai pikiran semacam ini.. terutama karena ini
adalah pengalaman dalam misi ‘level A’ perdananya.
Ya! Orang
yang tidak akan goyah dalam menjalankan misi ‘level A’ perdananya adalah Gaara.
Kankurou tiba-tiba teringat wajah Gaara yang tak pernah menunjukkan emosinya.
Misi ‘level
A’ perdana Gaara atau bisa dikatakan misinya untuk pertama kali adalah
bertarung melawan shinobi level jounin, kejadian itu adalah saat Gaara masih
berusia 12 tahun.
Misi itu
tidak lama setelah ujian chunin di konoha berakhir. Bersamaan dengan selesainya
rencana penghancuran Konoha oleh Orochimaru.
Sebenarnya,
mau diingat bagaimanapun.. salah satu diantara mereka adalah sannin legendaris,
saat itu.. juga ada banyak pengguna kekkei genkai yang bekerjasama untuk
menghancurkan konoha. Hal ini sesungguhnya dapat dikualifikasikan ke dalam misi
‘level A’.
Namun bisa
dibilang, pada saat itu Kankurou dan yang lainnya merasa kalau misi ‘level A’
akan berlaku bila sesuatunya berjalan sesuai dengan kualitas yang diinginkan.
Pada saat itu umur Kankurou masih masih 14 tahun, sedangkan umur Temari 15
tahun.
Jika memikirkan
insiden yang terjadi di konoha, Kankurou merasa seolah sedang bernostalgia.
Saat itu, ditengah-tengah pertarungan.. mereka bertemu seseorang yang mirip
dengan ‘Matahari’.
Uzumaki
Naruto.
“Tuan
Kankurou. Dia datang!”
Panggilan
dari seorang Genin membuat Kankurou membuyarkan lamunan masa lalunya.
“Baiklah,
kita keluar secepatnya.” Dia berkata pada Amagi. “Saat ini bertindaklah sesuai
rencana. Ok?”
“Ya..” Amagi
lebih bisa diajak kerja sama sekarang. Bahkan setelah dia pikir dia bisa mati
kapan saja ditengah-tengah misi mengerikan ini.. ajaibnya dia berhasil
mendapatkan kekuatannya kembali.
Petir-petir
yang telah dikumpulkan oleh raksasa itu menyambar kearah mereka, Kankurou
sengaja melompat ke dalam jalur musuh.
Di dalam
pertempuran antara shinobi dengan shinobi, melompat dan mengeksploitasi diri
sebanyak delapan kali, sembilan atau lebih dari sepuluh kali adalah cara untuk
mengecoh musuh, menyerang titik lemahnya.
Tetapi
orang-orang seperti Gaara dan Uzumaki Naruto adalah perkecualian. Dan perkecualian
tetaplah perkecualian.
Dalam hal
ini, Kankurou ingin mengecoh musuh dengan memancing musuh kearahnya, tetapi
nampaknya musuh sudah mengetahuinya.
Tetapi musuh
masih berbalik ke arah Kankurou. Suara langkah kakinya berdebuk sangat keras.
Tampaknya
musuh terlalu percaya diri dengan ‘Raijinga’ yang dia miliki.
Rasa ini
sepertinya tidak asing, Kankurou jadi teringat adik laki-lakinya – Gaara.
Pasir dan
elektromagnet mungkin saja terlihat berbeda. Tetapi akhirnya.. keduanya tetap
dipakai sebagai jutsu pertahanan mutlak.
Mereka
melindungi tubuh mereka dengan armor tak terkalahkan, sekaligus menggunakan
armor tersebut sebagai senjata penyerang. Jika ada perbedaan, Gaara tidak
menggunakan jutsu yang dapat mengubah dirinya dalam bentuk raksasa.
Berubah
menjadi ukuran raksasa sebenarnya juga menguntungkan dibalik penampilannya
sendiri.
Dia cepat!
Dalam
sekejab mata, raksasa itu sudah mendekati Kankurou.
Orang-orang
biasanya mengira kalau sesuatu yang besar seperti itu akan bergerak lambat.
Baik itu
paus, balon udara, dan monster-monster seperti Raisha dan Juubi. Hal-hal besar
seperti ini membuat orang berpikir kalau mereka akan bergerak dengan lamban.
Tetapi
persepsi seperti ini justru bisa menipu pandangan mata.
Ketika
makhluk semacam itu mengambil sebuah langkah yang lebar maka dia akan dapat
bergerak dengan cepat. Ini adalah suatu hal yang dapat dipahami dengan mudah,
seperti halnya kalau orang tua dan anaknya sedang melakukan lomba lari.
Sesuatu yang
memiliki ukuran besar tentulah lebih cepat.
Berpikir
kalau mahkluk kecil lebih gesit untuk menghindari yang lebih besar hanyalah
sebuah khayalan belaka.
Raksasa itu
dengan santai mengangkat kakinya ke atas Kankurou, telapak kakinya terlihat
lebih besar daripada atap sebuah rumah kecil. Jika kau terinjak, kau akan
hancur berkeping-keping.
‘Tak.. tak..
tak..’
Kankurou
mengatur lompatannya, dia berhasil menghindari injakan raksasa itu sebanyak tiga
kali.
Tetapi untuk
yang ke-4 kalinya dia tidak melompat menjauh, hanya melompat saja.
Lompatannya
kali ini menuju lutut raksasa itu, berniat untuk mendaki tubuhnya, menuju
wajahnya.
Shinobi
sekelas Jounin dapat melompat dengan cepat, minimal melompat pada cabang-cabang
pepohonan. Kaki raksasa itu dapat menjadi pijakan ideal untuk Kankurou,
melompat lebih tinggi lagi.
Tetapi
Raijinga bukan hanya jutsu satu-satunya yang dia punyai.
Tuan
Kankurou! Amagi tak dapat berteriak dengan keras. Namun suara jeritannya
terngiang dalam pikiran Kankurou.
Dengan cepat
Kankurou sudah menyentuh permukaan lutut raksasa itu, medan elektromagnetik
yang menjadi daya dorong raksasa itu mempengaruhi Kankurou juga. Seluruh tubuh
laki-laki itu hancur menjadi potongan-potongan kecil.
Si raksasa
tertawa senang.
Setiap
bagian tubuhnya adalah senjata yang dapat digunakan untuk melawan musuhnya. Itu
adalah pertahanan mutlak, atau lebih tepat dapat digunakan sebagai pertahanan
dan penyerang. Setiap orang yang menyerangnya akan hancur terpotong-potong
ketika menyentuh tubuhnya.
Raksasa itu
barangkali belum pernah merasakan kegagalan selama hidupnya.
Itulah
sebabnya Kankurou tertawa.
“!!”
Kankurou
tidak segera keluar. Tetapi dia masih hidup, dapat didengar dari suara
cibirannya.
Soal
Kankurou yang tercabik-cabik tadi.. mayatnya tiba-tiba berubah menjadi
serpihan-sepihan kecil yang tajam, tak terhitung jumlahnya.. Serpihan itu
terbang dan menyerang tubuh raksasa itu, menusuk tubuhnya.. menimbulkan suara
menderu seperti pasir dan mengacaukan tubuh raksasa itu.
Di tempat
Kankurou jatuh hanya terdapat jubah hitamnya.
Ini
sebenarnya adalah tipuan sederhana.
Kankurou
yang terlihat melompat ke lutut raksasa tadi sebenarnya adalah Kugutsu yang
dibawa di punggungnya. Dia bertukar tempat dengan kugutsunya pada menit-menit
terakhir. Kankurou yang asli masuk ke dalam tanah dan mengirim kugutsunya untuk
menghadapi si raksasa.
Tipuan ini
agak sederhana, tapi penggunaan waktu yang sempurna dan pemanfaatan titik
rentan psikologis manusia adalah keahlian Kankurou. Tidak mengherankan kalau
Amagi yang masih kurang berpengalaman tertipu juga.
Amagi dan
raksasa itu juga, raksasa itu tidak mengamati orang yang berpijak di kakinya
dengan lebih teliti. Ini adalah kelemahan matanya, karena jaraknya antara mata
dan kaki yang terlalu tinggi.
“GAUUUUHHHHH.”
Raksasa itu memekik, sepertinya dia sedang mengalami rasa sakit.
Yang dilihat
Amagi.. raksasa itu sia-sia saja mengirim gelombang elektromagnetik melalui
benang kugutsu. Nah, seperti yang diharapkan. Si raksasa sekarang menggeliat,
menanggung sakit yang tak tertahankan.
“Dia tidak
hanya menderita karena terserang pecahan-pecahan tadi.” Kankurou mengamatinya,
mengemukakan pandangannya.
Wajah
Kankurou terlihat sumringah, itu adalah ekspresi yang ditunjukkannya setelah
berhasil menyuguhkan tipuan hebat di hadapan banyak orang.
Kankurou
sedang membicarakan “Keirakukei” musuh.
Dasar-dasar
dari Ninjutsu adalah “Keirakukei” yang membawa energi dan kehidupan – misalnya
chakra – melewati aliran-aliran yang ada pada “Keirakukei”. Kankurou sudah
melakukan tindakan yang tepat, meluncurkan sarat benang chakra pada raksasa
tadi melalui serangan-serangannya.
Singkatnya,
dia merubah raksasa itu menjadi semacam “kugutsu hidup”.
Tentu,
Kankurou tidak memiliki jutsu seperti Byakugan yang mampu mengamati titik dan
aliran chakra lawan dengan sempurna, namun jika mempelajari masalah ini dengan
giat.. kau bisa mengirim chakra untuk menyerang “Keirakukei” lawan. Sehingga
menciptakan aliran chakra dengan arus yang berlawanan, merilis jutsu itu untuk
mengacaukan sistem chakra lawan.
Tidak mampu
mempertahankan ‘Raijinga no jutsu’.. Raksasa itu ambruk.
Kalau dia
adalah Shinobi yang berpengalaman, dia akan mampu berdiri kembali setelah
beberapa detik.
Lawan mereka
tentu saja Shinobi yang berpengalaman, namun sayangnya dia kurang beruntung.
Ketika dia
terjatuh.. Kankurouu mengirim tiga chunin untuk menangkap raksasa itu.. Err,
tepatnya shinobi yang menggunakan wujud raksasa dengan jutsunya.
Ini fanfic nya atw bukan ???
BalasHapusNovel
Hapus