"Selamat pagi
Yamauchi!"
"Selamat pagi Ike!"
Setelah sampai di sekolah, Ike
memanggil Yamauchi dengan senyuman di wajahnya.
Tidak biasa bagi mereka berdua
untuk pergi ke sekolah lebih awal. Satu minggu sejak upacara masuk. Ike dan
Yamauchi selalu sampai di sekolah tepat sebelum bel.
"Wow ~ pelajarannya sangat
menyenangkan sampai aku tidak bisa tidur ~"
"Yup, sekolah ini yang
terbaik. Berenang akan segera dimulai! Aku bilang berenang, tapi anak perempuan
adalah bagian yang penting! Dan oleh anak perempuan, maksudku pakaian renang
mereka!"
Pastinya, berenang diajarkan
kepada anak laki-laki dan perempuan. Dengan kata lain, Horikita, Kushida, dan
semua gadis lainnya memakai pakaian renang ... dan kulit mereka akan terlihat.
Gadis-gadis di ruangan itu mundur dari kegembiraan Ike dan Yamauchi.
Di sisi lain, aku masih duduk di
kursiku, sendirian. Aku harus proaktif bergabung dengan kelompok perteman.
Untungnya, percakapan mereka dihentikan, jadi aku berdiri. Namun…
"Oi, Dokter,
kemarilah."
"Fufu, apakah kau
memanggilnya?"
Seorang anak laki-laki gemuk,
yang tampaknya memiliki julukan "Dokter", berjalan menuju orang yang
memanggilnya. Aku pikir namanya Sotomura atau semacamnya.
"Dokter, bisakah kau merekam
gadis-gadis yang memakai baju renang?"
"Serahkan saja padaku, aku
akan pura-pura sakit dan melewatkan kelas untuk mengamatinya."
"Rekam? Apa yang akan
kaulakukan?"
"Dokter akan merengking
ukuran payudara wanita. Jika ada kesempatan, dia akan mencoba memotret."
"... Oi oi."
Sudou juga menarik kembali
rencana Ike. Jika gadis-gadis itu tahu itu akan menjadi pertumpahan darah.
Namun, terlepas dari apa yang mereka bicarakan, aku iri dengan percakapan
mereka. Pasti menyenangkan memiliki teman. Aku juga ingin punya teman.
"Sedih."
"... kau juga ada di sini,
Horikita?"
"Beberapa menit yang lalu,
aku masuk saat kau melihat anak laki-laki itu. Kau tidak akan berpikir untuk
mencoba berteman dengan mereka, bukan?"
"Diam, sulit bagiku untuk memiliki
teman."
"Dari sudut pandangku, Kau
tidak terlihat seperti memiliki gangguan komunikasi."
"Aku punya banyak keadaan.
Ha ... bahkan sekarang aku hanya bisa berbicara denganmu."
Bahkan jika aku bisa mengirim
pesan dengan Ike dan yang lainnya, pembicaraan masih sulit.
"Hei ... aku sudah
menyuruhmu untuk tidak memasukkanku ke daftar temanmu, kan?"
Dia menatapku dengan wajah jijik
saat dia mundur beberapa langkah.
"Tidak masalah, seberapa
rendahnya situasiku, aku tidak akan pernah berteman denganmu."
"Aku mengerti, aku merasa
lega."
Berapa besar kebencianya dengan
memiliki teman?
"Oi Ayanokouji."
Tiba-tiba, Ike memanggilku. Saat
aku menoleh, aku melihat wajahnya yang tersenyum memanggilku.
"Apa, apa itu?"
Aku sedikit tergagap saat aku
bangkit. Horikita sudah mengalihkan perhatiannya pada hal-hal lain.
Bagaimanapun, kesempatan ku untuk
membuat sekelompok teman telah datang. Aku berjalan menuju Ike.
"Sejujurnya, kami akan
bertaruh pada ukuran dada gadis itu."
"Kami bahkan punya meja
untuk taruhannya."
Dokter mengeluarkan sebuah tablet
dan membuka lembaran Excel.
Semua nama anak perempuan di
kelas terdaftar. Taruhan juga diperlihatkan. aku tidak tertarik dengan taruhan,
tapi aku tidak akan membiarkan kesempatan ini untuk membuat teman pergi.
"Hmm ... haruskah aku
bergabung?"
"Ya, lakukanlah,
lakukanlah!"
Saat ini, pesaing untuk payudara
terbesar di lembar adalah Hasebe. Kemungkinannya adalah 1 dari 8.
Ini adalah nama yang belum pernah
aku dengar sebelumnya. aku belum mengingat semua nama teman sekelasku. Ini sangat
buruk
"Ini lebih detail daripada
yang aku pikir akan terjadi ... bukankah kalian terlalu banyak mengamati?"
"Itu karena kita laki-laki.
Kita hanya punya pantat dan payudara yang terus-menerus ada di dalam pikiran
kita!"
Bahkan jika itu benar, mereka
sama sekali tidak menahan diri.
Di dekat bagian bawah tombol
rasio, ada nama Horikita. Itu adalah 30.
Nah, dari segi ukuran payudara,
sudah jelas siapa yang menang dan siapa yang kalah. Dia memiliki kesempatan
menang yang cukup rendah.
"Jadi, apa yang akan kau
lakukan? 1.000 poin untuk bergabung."
"Aku mengerti…"
Tanpa mengetahui nama dan wajah
siapa pun, apalagi ukuran payudara mereka, sulit untuk bergabung.
Satu-satunya orang yang pernah
kudengar, bagaimanapun adalah Horikita dan Kushida.
Kushida pasti memiliki payudara
besar, tapi sulit untuk mengatakan bahwa dia akan mengambil tempat pertama
hanya dengan banyak informasi itu.
"Tidak apa-apa, kami hanya
bermain. Ada banyak orang yang bisa dipilih juga."
"Aku akan
melakukannya!" "Aku juga aku juga!" "Aku juga sudah pernah mengintai
ukuran payudara!"
Sementara aku memikirkannya,
semua anak laki-laki berkumpul dan merasa senang karena payudara. Semua gadis
di kelas melihat dengan ekspresi jijik.
"Aku akan ikut juga,
taruhanku di Sakura."
Yamauchi memotong dan memberi
taruhannya. Sakura adalah cewek biasa yang memakai kacamata. Aku tidak
benar-benar terlalu berbicara dengan siapapun, jadi aku tidak akan terlalu
tahu.
Merenungkan sesuatu, Yamauchi
mengapai bahu Ike dan Dokter dan mulai membisikkan sesuatu.
"Aku hanya mengatakan ini
pada kalian, tapi aku sebenarnya sudah menembak Sakura."
"Ha !? apa, benarkah
!?"
Ike adalah yang paling terkejut
dan tidak sabar. Apa seseorang sudah mengalahkannya untuk mencapai tujuannya?
"Ya, ya, tapi ini hanya di
antara kita, oke, aku pikir dia benar-benar biasa pada awalnya, lalu aku
melihat pakaiannya, benda itu sangat besar."
"Bodoh, Kau memohon padanya
karena dia besar dan bukan karena dia imut?"
"Aku tidak akan berkencan
dengan siapa pun kecuali mereka berada pada level yang sama dengan Kushida dan
Hasebe, aku tidak tertarik pada gadis biasa."
Yamauchi menjadi tak kenal belas
kasihan karena tidak ada orang lain di sekitarnya.
Aku bertanya-tanya berapa banyak
aku bisa mempercayai kata-katanya tentang mengajaknya kencan.
Pada akhirnya, aku memutuskan
untuk menempatkan taruhanku pada gadis-gadis dengan kemungkinan lebih tinggi.
⁰â‚’⁰
"Wow, ini kolam renangnya!"
Setelah makan siang berakhir,
kelas renang yang telah ditunggu lama oleh Ike dan yang lainnya akhirnya
datang.
Tanpa berusaha menyembunyikan
nafsu, Ike berdiri dengan penuh semangat. Kelompok yang berada di luar kolam
berenang, aku diam-diam mengikuti dari belakang. Atau, begitulah yang aku
pikirkan.
"Ayo kita pergi bersama,
Ayanokouji."
"Eh? Uh, t-tentu."
Aku ragu dengan undangan Ike,
tapi dengan cepat aku mengikutinya ke ruang loker.
Sudou dengan cepat mulai
mengganti bajunya. Badannya yang bagus dari tahun bermain bola basket terlihat.
Apalagi kalau dibandingkan dengan yang lain di kelas, tubuhnya terlihat kuat.
Para siswa membungkus diri dengan
handuk mandi, tapi Sudou hanya berdiri dengan celana dalamnya. Dalam keadaan
setengah telanjang itu, dia mengeluarkan baju renang dari tasnya. Aku tidak
sengaja berbicara saat melihatnya.
"Sudou, apa kau tidak merasa
malu?"
"Tidak, aku mencoba untuk mengganti
secepat mungkin. Jika kau mencoba menyembunyikan diri, kau menjadi pusat
perhatian."
Kau bisa mengatakannya lagi.
Seseorang yang mencoba untuk menganti pakaian diam-diam di ruang ganti mungkin
akan diolok-olok.
"Baiklah, ayo pergi."
Sudou meninggalkan ruang loker.
Aku juga telah selesai berpakaian.
"Sekolah ini benar-benar
yang terbaik! Ini lebih baik daripada kolam di kota!"
Ike, yang keluar dengan memakai
celana renang, berteriak setelah melihat kolam setinggi 50 meter itu.
Airnya terlihat sejernih kristal
dan tidak terganggu karena merupakan kolam renang dalam ruangan. Fasilitas yang
sangat baik.
"Di mana gadis-gadis itu?
Apa mereka masih belum di sini?"
Ike mencari gadis-gadis itu,
mengendus udara seperti seekor anjing.
"Mereka butuh waktu lama
untuk berganti."
"Hei, apa yang akan terjadi
jika tiba-tiba aku melompat ke kamar ganti perempuan itu?"
"Mereka akan memukul mu dan
mengajukan tuntutan terhadap mu."
"... Jangan merusak
fantasiku dengan jawaban yang sebenarnya."
Dia menggigil mendengar jawaban
itu.
"Jika kau menatap baju
renang gadis itu terlalu sering, mereka mungkin akan membencimu."
"Apa ada anak laki-laki yang
tidak mau menatap !? ... Apa yang akan aku lakukan jika aku mendapatkan
kesalahan bodoh ..."
Jika itu terjadi, Ike mungkin
akan dibenci sampai kita lulus.
Tunggu, apa? Entah bagaimana aku
secara alami berbicara dengan Ike dan kelompoknya.
Meskipun aku tidak mau dan tidak
bisa bergabung dengan kelompoknya, sepertinya aku ditarik ke dalam kelompok.
Ini pasti saat aku akhirnya membuat beberapa teman.
"Wow ~ kolam ini bahkan
tidak bisa dibandingkan dengan satu sekolah menengah ku ~"
Beberapa menit setelah anak
laki-laki itu selesai berganti, suara seorang gadis bisa terdengar.
"Apa, apa akhirnya mereka
datang !?"
Ike waspada, menunggu. Jika kau terlalu
jelas, jelas mereka akan membencimu.
Meski begitu, aku juga agak
penasaran. Tentang Hasebe, Kushida, dan kurang lebih, tentang Horikita juga.
Aku sangat tertarik pada Hasebe.
Tidak ada yang salah dengan mengambil satu intipan kepadanya.
Namun, harapan semua orang
dikhianati oleh kejadian tak terduga.
"Hasebe tidak di sini, apa
ini !? Dokter!"
Dokter, yang bingung, melihat
sekeliling dari dek observasi di lantai dua.
Ike dan co. Juga melihat
sekeliling, mengharapkan gadis-gadis itu keluar kapan saja.
Walaupun demikian--. Mereka tidak
bisa ditemukan.
Dokter melihat ke kiri dan kanan
dengan tak percaya. Apakah dia masih berganti? Atau…
"Dokter, d-di
belakangmu!"
"A-a-a-a-apa !?"
Ike menunjuk jarinya dengan
sebuah teriakan, jelas setelah melihat sesuatu. Hasebe juga berada di dek
observasi di samping Dokter.
Satu demi satu, semua gadis
muncul di lantai dua. Sakura juga di atas sana.
"Apa, apa ini ... ada apa
dengan situasi ini??"
Ike mengubur wajahnya di
tangannya dan tumbang di tempat dari
pergantian peristiwa yang luar biasa.
Hasebe tampak seperti gadis yang pemalu.
Selanjutnya, dia peka terhadap rasa ingin tahu dari anak laki-laki. Kurasa dia
tidak geli melihat anak laki-laki yang mengintip.
"Kupikir aku bisa melihat
payudara besar ~!"
Memikirkan pembunuhan diri, Ike
berteriak kesakitan saat mendengar Hasebe.
Bisikan menyebar di antara anak
perempuan. Seperti yang aku katakan, aku mengharapkan gadis-gadis ini membencinya
karena begitu terang-terangan ...
"Ike, ini bukan saatnya
untuk bersedih. Masih banyak cewek lain!"
"Y-yeah, siapa pun tidak
masalah, ini bukan waktunya untuk merasa sedih!"
"Ya!"
Yamauchi dan Ike menegaskan
persahabatan mereka dan saling memegang tangan masing-masing.
"Kalian berdua, apa yang kau
lakukan? Sepertinya menyenangkan."
"Ku-ku-kushida-chan?"
Kushida menyela kedua anak
laki-laki itu.
Mengenakan pakaian renang
sekolah, garis tubuh Kushida yang melengkung dipamerkan.
Dalam waktu kurang dari sedetik,
semua anak laki-laki menatap Kushida. Payudaranya sekitar D atau E cup. Aku
tidak tahu persis tapi sekitar ukuran itu. Ini juga jauh lebih besar dari yang
aku duga. Pantatnya juga jauh lebih besar dari perkiraan. Namun, aku langsung
mengalihkan pandangan.
Ah, cuacanya benar-benar bagus
hari ini ... Dunia yang damai itu hebat.
... Ini adalah masalah besar
ketika bagian tubuh tertentu bereaksi.
"Kenapa kau memasang
ekspresi aneh?"
Horikita menatap wajahku, merasa
curiga.
"Saat ini aku sedang
bertengkar secara internal."
Aku melihat sosok Horikita. Bukan
pandangan buruk, yup, bukan pandangan buruk.
Aku menatap terlalu lama, jadi
aku mencoba menenangkan diri dan mengendalikan diri.
"..."
Entah kenapa, Horikita melihat ke
atas dan ke bawah tubuhku.
"Ayanokouji-kun, apa kau
berolahraga?"
"Eh, tidak, tidak terlalu,
bukannya aku bangga dengan hal itu, tapi aku adalah bagian dari klub pulang ke
rumah."
"Kau mengatakan itu, tapi
... kau terlihat seperti kau berolahraga dari otot di lengan dan punggungmu."
"Mungkin aku mewarisi gen
yang bagus?"
"Aku tidak berpikir
begitu."
"Apa, apa kau maniak otot? Benarkah, itu benar? Bisakah
kau mempertaruhkan nyawamu untuk itu?"
"Jika kau sejauh ini
menyangkalnya, aku akan mempercayaimu ..."
Dia terlihat tidak puas.
Sepertinya dia memiliki mata yang cukup tajam.
"Horikita-san, apa kau bisa
berenang?"
Meskipun Horikita memiliki
ekspresi aneh di wajahnya, dia diam-diam membalas Kushida.
"Aku tidak terlalu baik atau
buruk."
"Di sekolah menengah, aku sangat
buruk saat berenang. Aku berlatih dengan sangat keras, dan sekarang aku jauh
lebih baik!"
"Begitu”
Horikita mengeluarkan balasan
yang tidak tertarik dan mundur dari Kushida. Dia menghentikan pembicaraan agar
tidak berlanjut lebih jauh lagi.
"Baiklah, semua orang berkumpulー"
Seorang guru mengumpulkan
murid-muridnya bersama dan memulai kelas. Dia mungkin adalah guru olahraga,
tapi dia terlihat seperti tipe yang akan menarik perhatian anak perempuan.
"16 orang, aku mengerti, aku
mengharapkan lebih banyak orang, tapi aku mengira itu berhasil."
Jelas ada siswa yang bolos kelas,
tapi sepertinya dia tidak keberatan.
"Ini agak mendadak, tapi aku
akan memeriksa kemampuan kalian setelah selesai pemanasan. Kalian akan
berenang."
"Um sensei, aku sama sekali
tidak bisa berenang..."
Seorang anak laki-laki mengangkat
tangannya dengan nada meminta maaf dan angkat bicara.
"Sebagai guru, aku akan
memastikan kau belajar berenang hingga musim panas. Jangan khawatir."
"Tidak perlu belajar
berenang ... Kita bahkan tidak bisa pergi ke pantai."
"Itu sangat buruk, tidak
masalah apakah kau sedang malas berenang sekarang, tapi aku akan memastikan
semua orang belajar. Belajar bagaimana berenang, pasti akan berguna. Aku jamin
itu."
Belajar cara berenang akan
bermanfaat? Yah, kurasa berenang akan berguna untuk sesuatu atau yang lain.
Meski begitu, saat guru berkata
seperti itu, aku merasa sedikit tidak nyaman.
Eh, dia mungkin merasa
berkewajiban untuk menghilangkan yang tidak bisa perenang.
Semua orang memulai latihan
pemanasan. Ike berulang kali melirik gadis-gadis itu untuk mengintip. Setelah
itu, kami diinstruksikan untuk memulai berenang 50m. Siswa yang tidak tahu cara
berenang diizinkan menyentuh bagian bawah kolam dengan kaki mereka.
Sejak musim panas lalu, aku belum
pernah berenang sejak itu. Aku melangkah ke kolam, dengan cepat terbiasa dengan
penyesuaian diri dengan suhu air kolam.
Aku mulai berenang dengan ringan.
Setelah berenang 50m, aku
menunggu orang lain untuk menyelesaikannya.
"Hehehe, kemenangan yang
sempurna, apakah kau melihatnya? Renang superku!"
Berenang santai, Ike keluar dari
kolam dengan ekspresi bangga. Tidak, kau tidak berbeda dari yang lain.
"Bagaimanapun, sepertinya
kebanyakan orang bisa berenang."
"Maaf, Sensei. Di ke sekolah
menengah, aku disebut Ikan Terbang."
"Aku mengerti. Kalau begitu,
kalian bisa langsung bertanding bersaing satu sama lain. Gaya bebas 50m,
pisahkan dirimu sesuai dengan jenis kelamin."
"B-bertanding!" Apa kau
serius? "
"Aku akan memberikan bonus
di urutan pertama: 5.000 poin. Di sisi lain, tempat terakhir akan mendapatkan
pelajaran tambahan, jadi siapkan diri kalian."
Mereka yang pandai berenang
bersorak, sementara perenang yang lebih buruk sama sekali tidak senang.
"Karena tidak banyak
perempuan, aku akan membagi kalian menjadi dua 5 kelompok dan menghitung waktu tercepat
untuk meraih kemenangan secara keseluruhan. Bagi anak laki-laki, aku akan
mengambil posisi pertama 5 kali dan kemudian melakukan babak final."
Aku tidak mengharapkan sekolah
memberi poin sebagai hadiah. Mungkin itu untuk menghukum para siswa yang
membolos. Rencana yang dipikirkan dengan sangat baik.
Ada 16 anak laki-laki dan 10
perempuan, tidak termasuk mereka yang tidak tahu cara berenang. Ketika anak
perempuan memulai balapan mereka, anak laki-laki duduk di pinggir lapangan dan
mulai bersorak untuk ... tidak, untuk menilai anak perempuan.
"Kushida-chan Kushida-chan
Kushida-chan Kushida-chan Kushida-chan. Hahahaha."
Sepertinya Kushida benar-benar
menangkap perhatian Ike.
"Kau menakutkan, Ike. Tenanglah."
"T-tapi Kushida-chan sangat
lucu. Payudaranya juga sangat besar."
Kushida mengumpulkan popularitas
dari anak laki-laki dalam angin badai. Apakah ada orang yang sepopuler seperti
dia sekarang?
Jika kau hanya berbicara tentang
wajah, Horikita pasti berada di puncak. tapi kepribadian buruknya menurunkan
popularitasnya. Namun, dia memiliki sedikit popularitas, jadi ketika dia
berdiri di garis start, ada beberapa sorakan.
"Semua orang, pastikan untuk
mengingat pemandangan ini! Bahan fap hari ini telah diamankan!"
(T/N: Bahan fap-fap, He said :v)
"Yeah!"
Entah bagaimana, anak laki-laki
semakin dekat satu sama lain melalui berenang.
Hirata adalah satu-satunya
pengecualian, karena mengalihkan tatapannya dari gadis-gadis itu.
Peluitnya bertiup, dan kelima
gadis itu meloncat. Horikita ada di jalur 2. Yang memimpin pada awalnya, dia
mempertahankan keunggulannya dari kejauhan. Dia percaya diri datang di posisi
pertama.
"Oh, Horikita yang
melakukannya!"
Waktunya sekitar 28 detik. Itu
cukup cepat. Tanpa terengah-engah, Horikita perlahan keluar dari kolam.
Anak-anak itu menatap pantatnya saat
dia keluar dari kolam. Aku juga secara tidak sengaja menatap Horikita. Karena
dia perempuan, ada sesuatu di sana. Ya.
Lalu datanglah pertandingan
kedua. Kushida berada di jalur 4. Anak laki-laki itu melambai dan bersorak dengan
senyum di wajah mereka.
"Woooooooo!"
Mereka adalah anak laki-laki yang
agresif. Beberapa dari mereka bahkan mencoba melihat dari antara kedua kaki
anak perempuan itu.
Selama perkenalan diri, Kushida
menyatakan kepada seluruh kelas bahwa dia ingin berteman dengan semua orang.
Sepertinya keinginannya menjadi kenyataan. Dia terus-menerus mengobrol ramah
dengan semua anak laki-laki di sekitarnya. Kushida memiliki suasana yang
menarik orang lain kepadanya.
Perlombaan kedua dimulai. Itu
cukup sepihak. Gadis yang dikenal sebagai Onodera memenangkan perlombaan di lahan
datar. Waktunya 26 detik jelas merupakan saat terbaik. Kushida mendapat waktu
31 detik, yang cukup bagus tapi hanya mendapat tempat ke-4.
Aku pergi menemui Horikita yang
baru saja keluar dari kolam.
"Itu terlalu buruk, tempat
kedua, anggota klub renang itu melihat tanpa belas kasih"
"Tidak juga, aku tidak
keberatan apa aku kalah atau tidak. Apa kau memiliki kepercayaan pada diri
sendiri?"
"Jelas, aku tidak harus
menjadi yang terakhir."
"... Itu bukan sesuatu yang
patut kau banggakan, dan aku pikir anak laki-laki lebih peduli untuk menang dan
kalah."
"Aku tidak terlalu suka
bersaing dengan orang lain. Bagaimanapun, aku menghindari masalah."
Aku sudah menyerah mencoba untuk
mendapatkan tempat pertama. Satu-satunya tujuan ku adalah menghindari pelajaran
tambahan.
Aku dimasukkan ke jalur 2,
sementara Sudou berada di jalur pertama. Mencocokkan kecepatan Sudou itu tidak
mungkin, jadi aku bahkan tidak mencoba. Aku bertujuan untuk tetap di tengah,
jadi aku bukan di tempat terakhir. Mengingat hal itu, aku menyelam ke kolam
renang.
Menyelesaikan jangkauan 50m
dengan kecepatan tinggi, Sudou menengok dari air. Anak laki-laki dan perempuan
mengeluarkan sebuah suara kekaguman.
"Apa itu mungkin, Sudou? Kau
selesai dalam 25 detik."
Aku hanya punya 36 detik. Sekitar
posisi ke10. Hebat, aku tidak perlu mengambil pelajaran tambahan.
"Sudou, tkau tidak ingin
bergabung dengan klub renang? Jika kau berlatih, kau akan berkompetisi dengan
cukup baik."
"Aku berencana main basket,
berenang hanya untuk bersenang-senang."
Bahkan dengan tidak mengeluarkan
keringat dari sedikit berenang, Sudou dengan tenang keluar dari kolam.
"Ah, Sudou pasti punya
refleks yang bagus."
Ike menyikut Sudou, merasa
cemburu.
"Kya-!"
Seorang gadis mengeluarkan
jeritan (jeritan sukacita).
Hirata ada di garis start.
Sementara tubuh Sudou
mengumpulkan kekaguman dari para anak laki-laki, tubuh Hirata mengumpulkan
kekaguman gadis-gadis itu. Hirata bertubuh kurus tapi masih tegap. Kau bisa
memanggilnya pria macho yang kurus. Mendengar sorak sorai dari gadis-gadis
untuk Hirata, Ike membuat gerakan meludah. Sudou juga membuat wajah yang tidak
senang dan melotot pada Hirata.
"Jika kau menang, aku akan
memastikan untuk menghancurkanmu. Aku akan menunjukkan kepada mu kekuatan
penuhku."
Tidak, berenang hanya untuk
bersenang-senang ...
Saat sang guru meniup peluit,
Hirata melompat masuk dengan bentuk yang bagus. Saat Hirata mengayunkan kedua
lengannya, kedua gadis di sampingnya menyambutnya. Bentuk renangnya terlihat
sangat dingin.
"Dia sangat cepat."
Sudou dengan tenang berkomentar.
Bagaimanapun, Hirata adalah perenang yang cukup cepat. 4 anak laki-laki lainnya
cukup jauh dari Hirata. Pimpinannya menghasut gadis-gadis itu untuk
menghiburnya, bahkan lebih.
Hirata menempati posisi pertama,
melebihi harapanku. Sorak sorai nyaring bergema di kolam renang dalam ruang
kolam yang besar.
"Sensei, berapa
waktunya?"
Ike tak sabar bertanya.
"Waktu Hirata adalah ...
26,13 detik."
"Baiklah, ayo kita pergi
Sudou, kalau itu kau, kau bisa menang! Turunkan palu keadilan!"
"Serahkan pada ku, aku akan
memukulinya dengan saksama lalu membuat popularitasnya turun ke tanah ..."
Sudou melepaskan tembakan dari
kata-kata Ike, tapi kerugian dari Hirata mungkin tidak akan menyebabkan
kepopulerannya turun.
"Hirata-kun, kau benar-benar
keren! Kau tidak hanya pandai sepak bola, tapi juga pandai berenang!"
"Begitukah? Terima
kasih."
"Hei, kenapa kau melihat
Hirata-kun dengan cinta di matamu!"
"Ha, kau yang meliriknya
!?"
"Ki-!"
Dan seterusnya. Popularitas
Hirata melebihi frustrasi dan merupakan hal yang mengejutkan untuk ditonton.
"Berhentilah, kalian jangan
bertengkar, aku milik semua orang, aku ingin berteman dengan semua orang, hanya
karena aku pandai berenang tidak berarti kalian harus memperjuangkan ku."
Aku tidak tahu apa yang
didengarnya, tapi Koenji menganggap sorak sorai untuk dirinya sendiri.
Sambil tersenyum menyegarkan,
Koenji meletakkan kakinya di garis start.
"Hei ... kenapa Koenji
memakai speedo itu ..."
"A-apa?"
Memakai speedo diizinkan oleh
sekolah, tapi tidak ada orang lain yang memakainya. Gadis-gadis itu mengalihkan
pandangan dari area selangkangan Koenji.
Namun, untuk balapan ketiga,
Koenji menjadi pusat perhatian. Postur tubuhnya di awal tampak seperti atlet.
Bukan hanya postur tubuhnya, tapi
sosok Koenji lebih baik dari pada Sudou. Anak laki-laki yang bangga dengan
fisik mereka, termasuk Sudou, melihat Koenji berenang sambil meneguk ludah.
"Aku tidak terlalu peduli untuk
menang atau kalah, tapi aku tidak suka kalah."
Gumam Sudou pada dirinya sendiri.
Mendengar suara peluit, Koenji melompat ke kolam dengan bentuk yang bagus.
"Wow!"
Sudou mengeluarkan suara terkejut
saat perenang Koenji yang agresif. Hirata juga tampak takjub. Kecepatannya
sangat mengesankan. Tentu saja, Sudou juga cepat. Mencatat waktu, guru melihat
stopwatch sekali lagi.
"Waktu adalah ... 23,22
detik."
"Seperti biasa, otot utama
perut, punggung, dan psoas ku terbentuk, tidak buruk.”
Setelah keluar dari kolam, Koenji
tersenyum dan mengusap rambutnya.
Masih bernapas rata, bahkan tidak
terlihat seperti berenang.
"Aku terbakar...!"
Semangat juangnya terbakar
setelah waktunya dilampaui. Sejujurnya, hanya Sudou yang punya peluang menang
selain Koenji. Daripada final, ini lebih mirip satu lawan satu antara Sudou dan
Koenji.
"Karena Koenji-kun dan
Sudou-kun cepat, aku tidak sabar dengan final.”
"Ah, ya."
Sambil menunggu final dimulai,
Kushida angkat bicara.
Karena bishoujo dengan baju
renang ada di sampingku, aku memasuki keadaan darurat saat hatiku mulai doki.
"Hmm? Apa itu? Wajahmu agak
merah ... Ngomong-ngomong, apa kau sakit?"
"Tidak, tidak seperti itu
..."
"Meski begitu, ada yang
terlihat ... Kenapa kita memiliki kelas renang di bulan April?"
"Itu karena kita memiliki
kolam renang dalam ruangan yang besar, itu mengingatkanku, Kushida, kau
benar-benar cepat, sampai-sampai mustahil membayangkan kau buruk di sekolah
menengah.
"Kau juga, Ayanokouji. kau
cukup cepat."
"Tidak, aku hanya normal,
aku juga tidak suka banyak berolahraga."
"Apa begitu? Tapi
Ayanokouji-kun terlihat cukup solid. Meskipun kau kurus, kau terlihat setinggi
Sudou."
Kushida menatapku dengan heran.
Aku merasa 10 kali lebih gugup daripada saat Horikita menatap ku.
"Tidak ada alasan khusus,
aku baru saja lahir dengan itu, itu benar."
Percakapan berkisar seputar
kesehatan fisik ku. Meskipun aku gugup, aku merasa sangat puas. Hanya untuk
sementara waktu saja, tapi aku ingin berbicara dengan Kushida sendiri.
"Wow, Koenji cepat, kupikir
ini akan menjadi kemenangan Sudou, tapi ... apa ini, Ayanokouji!"
Sepertinya Koenji mengalahkan
Sudou sekitar 5 meter untuk meraih kemenangan. Ike berkomentar tiba-tiba
berpaling padaku dengan wajah setan.
"Apa, kenapa aku? aku tidak
melakukan apa-apa."
"Bukan begitu!"
Dia berbisik padaku sambil
meletakkan tangannya di atas pundakku.
"Aku mengincar Kushida-chan,
jadi jangan mengambil rencanaku."
Aku tidak berusaha menghalangi,
tapi ada banyak hal di dunia ini yang mungkin dan hal-hal yang tidak mungkin.
Kurasa Kushida bukan tipe gadis yang cocok untuk orang seperti Ike.
Tentu saja, dia juga tidak mau
bersamaku.
jauh ya sama yg di anime
BalasHapusPas baca ln ternyata beda jauh ama animenya
BalasHapusMasa beda sih, sama aja perasaan
BalasHapusBenar aja, sifat topeng mc.
BalasHapusOk menarik!
BalasHapusMaaf.
BalasHapusNice min....semangat🔥
BalasHapusOmoshiroii
BalasHapus