Novel Sakura Hiden Chapter 5 part 1 - YUKKIMURA. BLOGS

Latest

Selasa, 26 April 2016

Novel Sakura Hiden Chapter 5 part 1

Bersama Sai, mereka berdua menuju kantor Hokage, Kakashi dan Ino sedang di ruangan itu. Ekspresi wajah Ino terlihat lusuh.  

 

“Kau datang Ino?”

 

“Ya. Ada yang sedikit kucoba, aku dan Kakashi-sensei pergi ke ruang Divisi Komunikasi, tapi…”

 

“Divisi Komunikasi?” Sakura menampakkan keraguan di wajahnya.

 

Kakashi duduk di meja, dan kemudian menjawab:

“Tidak, itu Shintenshin no Jutsu Ino, dia berpikir kita dapat menghubungi Sasuke secara langsung dari sini. Kami mencobanya, tapi…”

 

“Seperti yang diduga, ini tidak mungkin.” Ino mengangkat bahunya ketika berbicara.

 

“Mungkin jika kita tahu di mana lokasi Sasuke-kun saat ini atau sesuatu, tapi kita mencari dengan menebak di dunia yang luas ini. Seperti yang kita pikirkan…ini tidak mungkin. Aku sedikit lelah.” Saat Ino berbicara, ia menjulurkan lidahnya.

 

Ketika klan Yamanaka menggunakan Shitenshin no Jutsu, menuntut kemampuan yang cukup untuk berkonsentrasi. Hal ini tidak dapat dilakukan terlalu lama.

 

“Selain itu, apa yang kalian lakukan?”

 

Sai menjawab pertanyaan Kakashi. “Aku akan mengatakan sesuatu padamu, Sensei.”

 

“Mmm?”

 

“Sesuatu tentang tiruan Sasuke…Ada kemungkinan ANBU berhubungan dengan kejadian ini.”

 

“Apa?” Mata Kakashi menajam.

 

Sai melanjutkan. “Aku mendengar ini dari Sakura. Tiruan Sasuke yang mereka lihat belakangan ini…Dia tidak hanya mirip secara fisik, namun juga chakra Sasuke?”

 

“Dari cerita Gaara.”

 

“Seperti yang Sakura katakan. Memungkinkan untuk mengekstrak chakra dari rambut atau kulit. Chakra yang menyelubungi Sasuke palsu mungkin dihasilkan semacam itu.”

 

“Rambut atau kulit eh?” Kakashi bergumam, dengan wajah termenung.

 

“Tentunya, mungkin ada kelemahan eh?”

 

“Yah, diskusi ini hanya sebuah hipotesis bukan? Jika sebuah cara, yang bahkan Sasuke-kun tidak menyadarinya, yang menjelaskan bagaimana Sasuke-kun palsu berkeliaran…”  Sakura sedikit tidak sabar dengan Sai yang bertele-tele.

 

Kakashi kemudian berkata: “Yah, sebuah hipotesis tetap sebuah hipotesis. Namun, bagaimana ANBU terlibat dengan ini?”

 

“Si informan mengatakan sesuatu yang mencemaskan:….Setelah pertempuran di Lembah Terakhir, dan juga di jembatan tempat Sasuke dan Danzo-sama bertarung, ANBU Konoha melakukan penyelidikan.”

 

“ANBU?”

 

“Ya. Di lokasi itu, sepertinya ANBU membawa kembali fragmen batu dan tanah.”

 

“Kenapa mereka membawa sesuatu seperti itu?....Ah”

 

Di tengah kalimat, Ino menyadari sesuatu. Sesuatu juga terjadi pada Sakura pada waktu yang bersamaan.

 

“Aku mengerti. Mereka menginginkan materi yang memiliki informasi tentang Sasuke-kun…”

 

Saat Sakura bergumam, Sai perlahan mengangguk dengan “Mhmmm”.

 

“Tentunya, jika mereka berada di lokasi itu, akan mudah bagi mereka mendapatkan sesuatu seperti rambut dan kulit Sasuke.” Kakashi membuka suara.

 

“Selain itu juga ada darah…” Sakura menambahkan dalam pikirannya.

 

Bagaimanapun di Lembah Terakhir, Sasuke dan Naruto kehabisan semua kekuatan mereka setelah pertempuran. Dimana mereka menyelesaikan perselisihan mereka. Keduanya kehilangan lengan mereka karena pertempuran itu, dan juga, darah dan jaringan tubuh mereka tersisa di arena pertempuran.

 

Ada juga jembatan di mana Sasuke dan Danzo bertarung. Sama dengan di Lembah Terakhir: tampaknya sesuatu seperti rambut dan darah tersedia. Apalagi jika mereka mengambilnya segera setelah Perang Besar Dunia Shinobi, kesegaran dari material yang berisi informasi pribadi Sasuke masih tinggi.

 

Meski pun begitu, Kakashi kemudian berbicara: “Aku tidak mengetahui secara teknis, tapi mereka harus memilah rambut dan kulit Sasuke dari semua hal yang mereka bawa. Setelahnya mereka mengekstrak chakra sejak saat itu. Bukankah memilah hal itu sulit?”

 

“Aku pikir itu pekerjaan yang luar biasa.” Sakura berbicara. Meski begitu, ini adalah pekerjaan ANBU.

 

Sakura mencoba mengingat saat berada di Lembah terakhir.

 

Ketika perang berakhir, Naruto dan Sasuke terlentang di atas reruntuhan patung besar. Saat Sakura merawat kedua tangan mereka, Kakashi tersenyum memperhatikan mereka. Dan kemudian dengan membawa harapan menuju era baru, mereka meninggalkan lembah tersebuk di belakang mereka.

 

Dan kemudian personil ANBU turun ke lembah. Hal itu setelah Sakura dan kawan-kawan meninggalkannya. Mereka menyingkirkan beberapa tanah dan mengumpulkan fragmen batu. Mereka mencari jejak Sasuke.

 

Jika anggapan itu benar tentang bagaimana mereka beroperasi, tidak ada hal lain yang Sakura rasakan selain perasaan tidak menyenangkan akan ketidakjelasan pekerjaan mereka.

 

“Tapi aku heran apa yang ingin ANBU lakukan….mengapa mereka memiliki tiruan Sasuke yang terlihat di berbagai tempat?” Ino berkata.

 

“Aku juga tidak mengetahuinya. Tapi jika ini ANBU, bagaimana jika kita beranggapan mereka menggunakan cara yang kita bicarakan untuk membuat Sasuke tiruan…Kakashi-sensei?” Sai berbicara dengan memandang Kakashi.

 

“Mungkin ini menjelaskan bagaimana orang-orang yang menyerangku berselimut chakra biju berekor.”

 

“Dengan kata lain, ANBU mengumpulkan material yang memiliki informasi pribadi Jinchuuriki, dan mereka membuat chakra biju berekor dengan itu? Tidak kah kau berpikir ini memungkinkan…Seseorang menyelimuti tubuh mereka dengan chakra orang lain? Poin yang sama dari dua kejadian itu.”

 

“Orang yang selalu berada di samping Kido adalah ninja medis Magire. Itu memungkinkan dia berada di bawah perintah Kido, dan ini tidak aneh jika mereka bahkan mencoba meneliti suatu teknik.”

 

“Tu-tunggu sebentar. Kau tidak berbicara tentang keduanya.” Ino menginterupsinya.

 

Karena Sakura pun belum pernah mendengar cerita, dia menjadi bingung.

 

“Ummm, jadi tentang chakra biju berekor…Apa yang kalian bicarakan?”

 

“Ah…Maaf…Baiklah, aku ragu bagaimana aku harus menjelaskannya…”

 

Setelah Kakashi menggaruk kepalanya, dia menepuk kedua tangannya.

 

“Ah baiklah pertama-tama… kalian bertiga akan berada dalam satu tim.”

 

“Eh?”

 

“Heh?”

 

Sakura dan Ino melihat Kakashi dengan pandangan kosong, kemudian Sai dengan santai mengatakan:

“Tentu saja, sangat mungkin bagi kita akan mengejar musuh yang sama di kemudian hari. Dalam hal ini, kita sebaiknya bekerja sebagai tim dan berbagi informasi.”

 

“Lalu bagaimana dengan….musuh?” Sakura bertanya tentang itu, dan kemudian Sai merespon:

“Dia adalah ANBU, Tsumiki Kido dan kemudian Magire, aku menandai keduanya sekarang.”

 

Kakashi dan Sai sedang menyelidiki kejadian dimana Daimyo dan Dewan Kehormatan diserang. Akhirnya mereka memutuskan bahwa keduanya adalah tersangka yang memungkinkan.

 

Untuk kejadian penyerangan, ada kemungkinan besar bahwa mereka menggunakan sandiwara untuk menambahkan anggaran ANBU. Selain itu, saat Sai dalam proses menyelidiki mereka, pembunuh membidiknya. Pembunuh itu diselimuti chakra biju berekor.

 

“Chakra biju-berekor?” Saat Sakura bergumam,

Ino membuka suara: “Nah…Sepertinya Kido dan rekannya pergi ke Lembah Terakhir dan mengumpulan material yang mengandung informasi pribadi Naruto juga? Dan kemudian mereka mengekstrak chakra Kyuubi…”

 

“Tapi mereka yang menyerangku yang diselimuti dengan chakra, hanya memiliki satu ekor…”

 

“Mungkin tidak ada hubungannya dengan jumlah ekor?” Sakura berujar. “Bahkan sejak awal untuk Naruto, sesuai dengan bagaimana dia melonggarkan segelnya, jadi jumlah ekor yang muncul akan berbeda.”

 

“Yah~~ ku rasa memiliki aturan semacam ini akan baik-baik saja. Karena ini hanya sebuah tim dadakan, tidak harus berjalan terlalu baik bukan?” Hal ini tidak sesuai dengan keadaan, namun Kakashi berbicara dengan santai.

 

“Jangan mengejek kami, sensei!” Kata Ino.

 

Sai melanjutkan. “Aku mengerti. Meskipun kau mengatakan ini dadakan, Sakura dan aku sebenarnya di tim  yang sama. Tapi aku tidak masalah sama sekali bekerja bersama Ino.”

 

“Bukan begitu, Ino?” Sai memanggilnya dan wajah Ino memerah dalam sekejap.

 

“I-itu benar! Ini akan menjadi mudah!”

 

Karena Sakura memahami perasaan Ino, dia tesenyum dan tertawa kecil.

 

“Tidak tidak~~ maaf telah mengejek kalian… Baiklah, maksud ku adalah aku ingin bergabung dengan kalian dan bergerak keluar. Tapi sebaliknya, sepertinya aku memakai sesuatu seperti ini.”

 

Saat Kakashi berbicara, dia menyentuk topi kerucut Hokage dengan perlahan, Dia kemudian meneganggangkan wajahnya dan melanjutkan: “untuk kasus ini, tersangka yang harus kalian kejar adalah Kido dan Magire, tentunya. Namun di sisi lain, aku tak diperbolehkan memutuskan sewenang-wenang tentang ANBU, jadi aku harus bertanggung jawab. Dalam hal ini, aku merasa kasihan pada kalian.”

 

Sakura dan lainnya memandang balik wajah Kakashi.

 

Kakashi melanjutkan: “Aku berencana dengan segera meninjau keadaan saat ini mengenai keorganisasian ANBU. Karena ini tidak nampak dari luar, aku kan berpikir keras tentang ini. Itulah mengapa aku mempercayakan masalah Kido dan Magire pada kalian.”

 

Sakura dan yang lain secara serempak menjawab dengan “Ya!”

 

⁰â‚’⁰

 

“Kita tidak akan menjadi Ino-Shika-Chou, kita akan menjadi tim dadakan: Ino-Saku-Sai.” Kata Ino “Tidak terdengar buruk.”

 

Sakura membalas: “Hanya terdengar aneh, tapi tak masalah. Selama kerjasama tim kita bagus.”

 

Sai mengangguk.

 

Mereka bertiga meninggalkan kantor Hokage. Langkah pertama, mereka mengganti lokasi di atap RS Konoha. Mereka  kemudian mengatur rencana mereka untuk nanti.

 

“Aku akan melanjutkan meneliti kegiatan Kido.”

 

“Lalu kita… Apa yang harus kita lakukan? Aku pikir kita harus menyelidiki tiruan Sasuke-kun.” Saat berbicara Ino melihat ke arah Sakura.

 

“Benar. Tapi jika ANBU benar-benar mengumpulkan material dengan informasi pribadi Sasuke-kun di dalamnya… Kita harus mempertimbangkan area dan melihat lebih ke dasarnya. Untuk sekarang, ini hanya cerita yang Sai dengar dari informannya.”

 

“Aku mengerti, tapi bagaimana kita melihat lebih ke dasar ini?”

 

“Aku memikirkan itu, namun karena ANBU mencoba mengumpulkan rambut dan kulit Saseuke-kun… kita harus pergi dan mencari area itu. Lembah Terakhir dan juga jembatan…Aku sepertinya memiliki firsat tentang ini.”

 

“Apa ada tempat lain untuk diselidiki?” Sai bertanya.

 

“Mmmm… untuk mengekstrak chakra, aku rasa mereka membutuhkan  banyak rambut dan kulit. Jadi mereka pergi ke banyak tempat untuk mengumpulkan itu bukan?”

 

“Tapi dimana, misalnya?” Ino bertanya.

 

“Jika kita memperluas ruang lingkup ke luar desa, aku tidak yakin akan hal itu. Tapi jika kita membatasi untuk di dalam desa….Rumah Sasuke-kun langsung muncul dipikiran, selain itu tempat lain seperti Kuil Naka.”

 

“Mmm, yah, kedua tempat itu tampak masuk akal.” Kata Sai.

 

“Jika itu rambut Sasuke-kun yang baru, kemungkinan besar ANBU pergi ke Kuil Naka dibanding ke rumahnya.” Sakura mengatakan seperti itu.

 

“Mmm…tapi apa yang harus kita lakukan?” Ino melipat tangannya dan memandang kosong.

 

“Secara khusus jika kita mencari rambut…aku rasa kita harus pergi kesana? Di Lembah terakhir, mereka mengumpulkan darah Sasuke-kun. Nah, aku pikir ada kemungkinan besar mereka membawa pulang dari sana. Tapi sejauh mencari Kuil Naka untuk rambut Sasuke-kun, ku kira sulit bukan…”

 

“Tidak masalah jika kita pergi dan mencarinya, harus di sana. Aku pikir mereka harus pergi menyelidikinya setidaknya sekali… segera setelah Perang Besar.”

 

Pada saat itu mungkin tidak ada orang yang melihat ANBU di dekat Kuil Naka. Sakura berasumsi mereka.

 

tampaknya telah mengumpulkan itu.

 

“jika ada seseorang yang melihat mereka, setidaknya akan ada bukti.”

 

“Ok. Ayo kita coba dan lakukan.”

 

Karena Ino menyetujuinya, mereka bertiga kemudian memutuskan kegiatan mereka.

 

“Secara berkala, kita akan bertemu satu sama lain dan bertukar informasi. Tidak peduli seberapa pun bukti, kumpulkan itu. Ini akan masuk dalam pemburuan Kido.”

 

Sakura dan Ino mengangguk saat mendengar kata-kata Sai. Walaupun mereka tim dadakan, tapi mereka mulai untuk beraksi.

 

Sangat menyenangkan mereka dapat bekerja bersama. Alih-alih hanya mengkhwatirkannya di kamar tanpa henti, pikirannya sekarang selalu tenang. Sakura memikirkan hal ini. Selain itu,

 

“Aku dapat melakukan ini untuk kebaikan Sasuke-kun.”

 

Untuk Sakura, ini adalah hal besar yang dapat ia pikirkan.

 

Lanjut Chapter 5 Part 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar