Bersama Sai,
mereka berdua menuju kantor Hokage, Kakashi dan Ino sedang di ruangan itu.
Ekspresi wajah Ino terlihat lusuh.
“Kau datang
Ino?”
“Ya. Ada
yang sedikit kucoba, aku dan Kakashi-sensei pergi ke ruang Divisi Komunikasi,
tapi…”
“Divisi
Komunikasi?” Sakura menampakkan keraguan di wajahnya.
Kakashi
duduk di meja, dan kemudian menjawab:
“Tidak, itu
Shintenshin no Jutsu Ino, dia berpikir kita dapat menghubungi Sasuke secara
langsung dari sini. Kami mencobanya, tapi…”
“Seperti
yang diduga, ini tidak mungkin.” Ino mengangkat bahunya ketika berbicara.
“Mungkin
jika kita tahu di mana lokasi Sasuke-kun saat ini atau sesuatu, tapi kita
mencari dengan menebak di dunia yang luas ini. Seperti yang kita pikirkan…ini
tidak mungkin. Aku sedikit lelah.” Saat Ino berbicara, ia menjulurkan lidahnya.
Ketika klan
Yamanaka menggunakan Shitenshin no Jutsu, menuntut kemampuan yang cukup untuk
berkonsentrasi. Hal ini tidak dapat dilakukan terlalu lama.
“Selain itu,
apa yang kalian lakukan?”
Sai menjawab
pertanyaan Kakashi. “Aku akan mengatakan sesuatu padamu, Sensei.”
“Mmm?”
“Sesuatu
tentang tiruan Sasuke…Ada kemungkinan ANBU berhubungan dengan kejadian ini.”
“Apa?” Mata
Kakashi menajam.
Sai melanjutkan.
“Aku mendengar ini dari Sakura. Tiruan Sasuke yang mereka lihat belakangan
ini…Dia tidak hanya mirip secara fisik, namun juga chakra Sasuke?”
“Dari cerita
Gaara.”
“Seperti
yang Sakura katakan. Memungkinkan untuk mengekstrak chakra dari rambut atau
kulit. Chakra yang menyelubungi Sasuke palsu mungkin dihasilkan semacam itu.”
“Rambut atau
kulit eh?” Kakashi bergumam, dengan wajah termenung.
“Tentunya,
mungkin ada kelemahan eh?”
“Yah,
diskusi ini hanya sebuah hipotesis bukan? Jika sebuah cara, yang bahkan
Sasuke-kun tidak menyadarinya, yang menjelaskan bagaimana Sasuke-kun palsu
berkeliaran…” Sakura sedikit tidak sabar
dengan Sai yang bertele-tele.
Kakashi
kemudian berkata: “Yah, sebuah hipotesis tetap sebuah hipotesis. Namun,
bagaimana ANBU terlibat dengan ini?”
“Si informan
mengatakan sesuatu yang mencemaskan:….Setelah pertempuran di Lembah Terakhir,
dan juga di jembatan tempat Sasuke dan Danzo-sama bertarung, ANBU Konoha
melakukan penyelidikan.”
“ANBU?”
“Ya. Di
lokasi itu, sepertinya ANBU membawa kembali fragmen batu dan tanah.”
“Kenapa
mereka membawa sesuatu seperti itu?....Ah”
Di tengah
kalimat, Ino menyadari sesuatu. Sesuatu juga terjadi pada Sakura pada waktu yang
bersamaan.
“Aku
mengerti. Mereka menginginkan materi yang memiliki informasi tentang
Sasuke-kun…”
Saat Sakura
bergumam, Sai perlahan mengangguk dengan “Mhmmm”.
“Tentunya,
jika mereka berada di lokasi itu, akan mudah bagi mereka mendapatkan sesuatu
seperti rambut dan kulit Sasuke.” Kakashi membuka suara.
“Selain itu
juga ada darah…” Sakura menambahkan dalam pikirannya.
Bagaimanapun
di Lembah Terakhir, Sasuke dan Naruto kehabisan semua kekuatan mereka setelah
pertempuran. Dimana mereka menyelesaikan perselisihan mereka. Keduanya
kehilangan lengan mereka karena pertempuran itu, dan juga, darah dan jaringan
tubuh mereka tersisa di arena pertempuran.
Ada juga
jembatan di mana Sasuke dan Danzo bertarung. Sama dengan di Lembah Terakhir:
tampaknya sesuatu seperti rambut dan darah tersedia. Apalagi jika mereka
mengambilnya segera setelah Perang Besar Dunia Shinobi, kesegaran dari material
yang berisi informasi pribadi Sasuke masih tinggi.
Meski pun
begitu, Kakashi kemudian berbicara: “Aku tidak mengetahui secara teknis, tapi
mereka harus memilah rambut dan kulit Sasuke dari semua hal yang mereka bawa.
Setelahnya mereka mengekstrak chakra sejak saat itu. Bukankah memilah hal itu
sulit?”
“Aku pikir
itu pekerjaan yang luar biasa.” Sakura berbicara. Meski begitu, ini adalah
pekerjaan ANBU.
Sakura
mencoba mengingat saat berada di Lembah terakhir.
Ketika
perang berakhir, Naruto dan Sasuke terlentang di atas reruntuhan patung besar.
Saat Sakura merawat kedua tangan mereka, Kakashi tersenyum memperhatikan
mereka. Dan kemudian dengan membawa harapan menuju era baru, mereka
meninggalkan lembah tersebuk di belakang mereka.
Dan kemudian
personil ANBU turun ke lembah. Hal itu setelah Sakura dan kawan-kawan
meninggalkannya. Mereka menyingkirkan beberapa tanah dan mengumpulkan fragmen
batu. Mereka mencari jejak Sasuke.
Jika
anggapan itu benar tentang bagaimana mereka beroperasi, tidak ada hal lain yang
Sakura rasakan selain perasaan tidak menyenangkan akan ketidakjelasan pekerjaan
mereka.
“Tapi aku
heran apa yang ingin ANBU lakukan….mengapa mereka memiliki tiruan Sasuke yang
terlihat di berbagai tempat?” Ino berkata.
“Aku juga
tidak mengetahuinya. Tapi jika ini ANBU, bagaimana jika kita beranggapan mereka
menggunakan cara yang kita bicarakan untuk membuat Sasuke
tiruan…Kakashi-sensei?” Sai berbicara dengan memandang Kakashi.
“Mungkin ini
menjelaskan bagaimana orang-orang yang menyerangku berselimut chakra biju
berekor.”
“Dengan kata
lain, ANBU mengumpulkan material yang memiliki informasi pribadi Jinchuuriki,
dan mereka membuat chakra biju berekor dengan itu? Tidak kah kau berpikir ini
memungkinkan…Seseorang menyelimuti tubuh mereka dengan chakra orang lain? Poin
yang sama dari dua kejadian itu.”
“Orang yang
selalu berada di samping Kido adalah ninja medis Magire. Itu memungkinkan dia
berada di bawah perintah Kido, dan ini tidak aneh jika mereka bahkan mencoba
meneliti suatu teknik.”
“Tu-tunggu
sebentar. Kau tidak berbicara tentang keduanya.” Ino menginterupsinya.
Karena
Sakura pun belum pernah mendengar cerita, dia menjadi bingung.
“Ummm, jadi
tentang chakra biju berekor…Apa yang kalian bicarakan?”
“Ah…Maaf…Baiklah, aku ragu bagaimana aku harus menjelaskannya…”
Setelah
Kakashi menggaruk kepalanya, dia menepuk kedua tangannya.
“Ah baiklah
pertama-tama… kalian bertiga akan berada dalam satu tim.”
“Eh?”
“Heh?”
Sakura dan
Ino melihat Kakashi dengan pandangan kosong, kemudian Sai dengan santai
mengatakan:
“Tentu saja,
sangat mungkin bagi kita akan mengejar musuh yang sama di kemudian hari. Dalam
hal ini, kita sebaiknya bekerja sebagai tim dan berbagi informasi.”
“Lalu
bagaimana dengan….musuh?” Sakura bertanya tentang itu, dan kemudian Sai
merespon:
“Dia adalah
ANBU, Tsumiki Kido dan kemudian Magire, aku menandai keduanya sekarang.”
Kakashi dan
Sai sedang menyelidiki kejadian dimana Daimyo dan Dewan Kehormatan diserang.
Akhirnya mereka memutuskan bahwa keduanya adalah tersangka yang memungkinkan.
Untuk
kejadian penyerangan, ada kemungkinan besar bahwa mereka menggunakan sandiwara
untuk menambahkan anggaran ANBU. Selain itu, saat Sai dalam proses menyelidiki
mereka, pembunuh membidiknya. Pembunuh itu diselimuti chakra biju berekor.
“Chakra
biju-berekor?” Saat Sakura bergumam,
Ino membuka
suara: “Nah…Sepertinya Kido dan rekannya pergi ke Lembah Terakhir dan
mengumpulan material yang mengandung informasi pribadi Naruto juga? Dan
kemudian mereka mengekstrak chakra Kyuubi…”
“Tapi mereka
yang menyerangku yang diselimuti dengan chakra, hanya memiliki satu ekor…”
“Mungkin
tidak ada hubungannya dengan jumlah ekor?” Sakura berujar. “Bahkan sejak awal
untuk Naruto, sesuai dengan bagaimana dia melonggarkan segelnya, jadi jumlah
ekor yang muncul akan berbeda.”
“Yah~~ ku
rasa memiliki aturan semacam ini akan baik-baik saja. Karena ini hanya sebuah
tim dadakan, tidak harus berjalan terlalu baik bukan?” Hal ini tidak sesuai
dengan keadaan, namun Kakashi berbicara dengan santai.
“Jangan
mengejek kami, sensei!” Kata Ino.
Sai
melanjutkan. “Aku mengerti. Meskipun kau mengatakan ini dadakan, Sakura dan aku
sebenarnya di tim yang sama. Tapi aku
tidak masalah sama sekali bekerja bersama Ino.”
“Bukan
begitu, Ino?” Sai memanggilnya dan wajah Ino memerah dalam sekejap.
“I-itu
benar! Ini akan menjadi mudah!”
Karena
Sakura memahami perasaan Ino, dia tesenyum dan tertawa kecil.
“Tidak
tidak~~ maaf telah mengejek kalian… Baiklah, maksud ku adalah aku ingin
bergabung dengan kalian dan bergerak keluar. Tapi sebaliknya, sepertinya aku
memakai sesuatu seperti ini.”
Saat Kakashi
berbicara, dia menyentuk topi kerucut Hokage dengan perlahan, Dia kemudian
meneganggangkan wajahnya dan melanjutkan: “untuk kasus ini, tersangka yang
harus kalian kejar adalah Kido dan Magire, tentunya. Namun di sisi lain, aku
tak diperbolehkan memutuskan sewenang-wenang tentang ANBU, jadi aku harus
bertanggung jawab. Dalam hal ini, aku merasa kasihan pada kalian.”
Sakura dan
lainnya memandang balik wajah Kakashi.
Kakashi
melanjutkan: “Aku berencana dengan segera meninjau keadaan saat ini mengenai
keorganisasian ANBU. Karena ini tidak nampak dari luar, aku kan berpikir keras
tentang ini. Itulah mengapa aku mempercayakan masalah Kido dan Magire pada
kalian.”
Sakura dan
yang lain secara serempak menjawab dengan “Ya!”
⁰ₒ⁰
“Kita tidak
akan menjadi Ino-Shika-Chou, kita akan menjadi tim dadakan: Ino-Saku-Sai.” Kata
Ino “Tidak terdengar buruk.”
Sakura
membalas: “Hanya terdengar aneh, tapi tak masalah. Selama kerjasama tim kita
bagus.”
Sai
mengangguk.
Mereka bertiga
meninggalkan kantor Hokage. Langkah pertama, mereka mengganti lokasi di atap RS
Konoha. Mereka kemudian mengatur rencana
mereka untuk nanti.
“Aku akan
melanjutkan meneliti kegiatan Kido.”
“Lalu kita…
Apa yang harus kita lakukan? Aku pikir kita harus menyelidiki tiruan
Sasuke-kun.” Saat berbicara Ino melihat ke arah Sakura.
“Benar. Tapi
jika ANBU benar-benar mengumpulkan material dengan informasi pribadi Sasuke-kun
di dalamnya… Kita harus mempertimbangkan area dan melihat lebih ke dasarnya.
Untuk sekarang, ini hanya cerita yang Sai dengar dari informannya.”
“Aku
mengerti, tapi bagaimana kita melihat lebih ke dasar ini?”
“Aku
memikirkan itu, namun karena ANBU mencoba mengumpulkan rambut dan kulit
Saseuke-kun… kita harus pergi dan mencari area itu. Lembah Terakhir dan juga
jembatan…Aku sepertinya memiliki firsat tentang ini.”
“Apa ada
tempat lain untuk diselidiki?” Sai bertanya.
“Mmmm… untuk
mengekstrak chakra, aku rasa mereka membutuhkan
banyak rambut dan kulit. Jadi mereka pergi ke banyak tempat untuk mengumpulkan
itu bukan?”
“Tapi
dimana, misalnya?” Ino bertanya.
“Jika kita
memperluas ruang lingkup ke luar desa, aku tidak yakin akan hal itu. Tapi jika
kita membatasi untuk di dalam desa….Rumah Sasuke-kun langsung muncul dipikiran,
selain itu tempat lain seperti Kuil Naka.”
“Mmm, yah,
kedua tempat itu tampak masuk akal.” Kata Sai.
“Jika itu
rambut Sasuke-kun yang baru, kemungkinan besar ANBU pergi ke Kuil Naka
dibanding ke rumahnya.” Sakura mengatakan seperti itu.
“Mmm…tapi
apa yang harus kita lakukan?” Ino melipat tangannya dan memandang kosong.
“Secara
khusus jika kita mencari rambut…aku rasa kita harus pergi kesana? Di Lembah
terakhir, mereka mengumpulkan darah Sasuke-kun. Nah, aku pikir ada kemungkinan
besar mereka membawa pulang dari sana. Tapi sejauh mencari Kuil Naka untuk
rambut Sasuke-kun, ku kira sulit bukan…”
“Tidak
masalah jika kita pergi dan mencarinya, harus di sana. Aku pikir mereka harus
pergi menyelidikinya setidaknya sekali… segera setelah Perang Besar.”
Pada saat
itu mungkin tidak ada orang yang melihat ANBU di dekat Kuil Naka. Sakura
berasumsi mereka.
tampaknya
telah mengumpulkan itu.
“jika ada
seseorang yang melihat mereka, setidaknya akan ada bukti.”
“Ok. Ayo
kita coba dan lakukan.”
Karena Ino menyetujuinya,
mereka bertiga kemudian memutuskan kegiatan mereka.
“Secara
berkala, kita akan bertemu satu sama lain dan bertukar informasi. Tidak peduli
seberapa pun bukti, kumpulkan itu. Ini akan masuk dalam pemburuan Kido.”
Sakura dan
Ino mengangguk saat mendengar kata-kata Sai. Walaupun mereka tim dadakan, tapi
mereka mulai untuk beraksi.
Sangat
menyenangkan mereka dapat bekerja bersama. Alih-alih hanya mengkhwatirkannya di
kamar tanpa henti, pikirannya sekarang selalu tenang. Sakura memikirkan hal
ini. Selain itu,
“Aku dapat
melakukan ini untuk kebaikan Sasuke-kun.”
Untuk
Sakura, ini adalah hal besar yang dapat ia pikirkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar