SERANGAN MEMATIKAN! TINJU MABUK LAUT
Guy
berteriak sumpah serepah kepada Rahyo, yang sedang melirik padanya. Guy berkata
bahwa dia marah, dan mulai berbicara kepada penumpang dan Rahyo
"Bicara
soal perasaan, dasar kau B*******, Aku -Might Guy- memahami mereka dengan baik.
Tidak peduli berapa banyak usaha yang kau lakukan, orang lain dari sisi yang
berbeda akan mengambil alih situasi yang lezat ini secara tiba-tiba. Ya, orang
itu yang disebut jenius atau semacamnya."
Dengan makna tersembunyi di
balik tatapannya, dia melirik Kakashi, dan sekali lagi menekankan kata-katanya.
"Tapi,
lihatlah aku! Saat ini, satu kaki milikku tak berguna, tapi hal itu sama sekali
tidak berpengaruh! Secara bertahap, jika aku terus menumpuknya dengan
ketekunan, aku dapat melakukan sesuatu lagi, aku bisa menjadi diriku sendiri
lagi, bahkan aku bisa berdiri dengan kaki ku sendiri. Dan pada akhirnya,
orang-orang yang jenius-nya kebangetan itu akan mencapai titik dimana dia akan
meminta bantuanku. Situasi saat inilah contohnya!"
Saat ia
berkata demikian, ia menunjuk Kakashi dengan jari telunjuknya. Kakashi heran
apa yang Guy lakukan di saat seperti ini. Guy menyatakan bahwa ia akan
menghentikan Rahyo-kun.
Guy juga menyatakan bahwa tidak
akan membiarkan musuh melakukan kejahatan lebih lanjut. Dia mengatakan kepada
para penumpang untuk tidak menyimpan dendam terhadap dunia, tidak seharusnya
mereka seperti itu. Kakashi berpikir bahwa sudah biasa Guy mabuk dengan
kata-katanya sendiri, tapi kali ini Guy terlihat emosi, dan tak henti-hentinya
mengalir air mata panas-nya.
Guy mendorong mereka untuk berbicara terus terang
tentang masalah mereka. Guy akan membantu para penumpang dengan Kekuatan Penuh
Jiwa Pemuda! Namun, para penumpang telah berlindung di sudut ruangan. Kemudian
Rahyo melakukan kudakuda, dan memberitahu Guy untuk menerima serangannya, Rahyo
membentuk segel
"Hyouton:
Saihyoudzuchi! (Elemen Es: Palu Es Penghancur)"
Kakashi
berteriak pada Guy bahwa saat ini bukan waktunya untuk mabuk dengan katakatanya
sendiri. Rahyo langsung mengambil kesempatan itu dengan menyerang pertahanan
Guy.
Tinjunya hampir mrngenai perut Guy. Mata Guy melebar. Namun, pada Detik
berikutnya, tempat di mana kepalan musuh berada, tiba-tiba hampa, Tubuh Guy menghilang
bagai fatamorgana semata. Rupanya tubuh Guy sekarang sudah ada di belakang
musuh, ia lalu berputar untuk melepaskan tendangan.
"Konoha
Senpuu! (Angin Topan Konoha) "
Rahyo segera
mundur, lalu melontarkan pukulan berikutnya.
"Saihyouken!
(Pukulan Es Penghancur)"
Tendangan
Guy beradu dengan pukulan Rahyo.
Boom! Sebuah
kilatan cahaya berkilau. Dinding kabin berderak dan bergetar. Keduanya secara
bersamaan melompat mundur. Kakashi menelan ludah, dengan serius mengawasi
pertempuran.
Guy mulai berteriak kesakitan pada kakinya, karena melompat. Namun
kemudian ia mengatakan bahwa tidak ada yang mustahil dengan Kekuatan Pemuda!
Rahyo menyatakan bahwa nampaknya situasinya menguntungkan dengan kaki Guy yang
seperti itu. Guy merespon
"Kakiku
sakit, tapi hatiku tak sakit."
"Jika
hal ini saja jadi masalah, sepertinya aku juga akan patah hati."
"Satu
patah kata pun dari mulutku tampaknya tidak berguna, ya?"
Dengan rasa
sakit di kakinya, Guy perlahan-lahaan merasa mengeluarkan keringat dingin.
Namun, ia tetap memaksakan.
"Baiklah,
aku datang!"
Rahyo balik
berteriak bahwa usaha mereka itu sia-sia saja, karena dia akaan membunuh
mereka. Kedua lengan Rahyo berubah warna, seperti baja. Dari tempat Kakashi, ia
bahkan bisa merasakan sejumlah chakra besar yang dikumpulkan.
Saihyoudzuchi
(Palu Es Penghancur) pasti bisa menghancurkan balok es. Jika Guy dipukul dengan
jutsu itu, tamatlah riwayatnya.
Tiba-tiba,
Guy menggerakkan tangannya dengan cepat bagaikan kecepatan sihir, dia mengambil
Soushuuga miliknya ("Taring Kembar Penyerang"), itu adalah nunchaku
miliknya.
Guy mengatakan tidak ada orang yang berhasil menyerangnya jika dia
sudah memegang Soushuuga ini. Dia mulai memamerkan keahliannya sedikit dengan
mengayunkannya di sekitar tubuhnya. Dua set benda itu di ayun-ayunkan, membelah
angin, dan melilit tubuh Guy.
Senjata itu terlihat seperti binatang, seolah-olah itu merupakan bagian dari tubuh Guy sendiri. Benda itu
membelah udara, melilit pinggang, kepala dan seluruh tubuhnya. Guy dengan bebas
dan mudah bisa memanipulasi Soushuuga. Alhasil, seperti yang diharapkan, Rahyo
menatap Guy dengan penuh takjub.
Kakashi
berpikir, "Baiklah! Ayo maju! Guy manipulasi Soushuuga dengan cepat dan
terampil, sehingga Rahyo merasa ragu-ragu untuk menyerang Guy. Kakashi berpikir:
Namun, tidak
peduli seberapa harmonis kelihatannya, Guy ya tetap Guy, seperti yang sudah
dipersiapkan. Tiba-tiba, gerakan Guy berhenti. Segera setelah itu, saat ini Guy membatu.
Rahyo
mengerutkan alisnya. Kakashi melakukan hal yang sama.
Ruangan menjadi
sunyi. Pada Detik berikutnya, Guy tanpa henti muntah-muntah.
Guy mulai
mengerang, lalu menatap Kakashi, mata Guy mulai terlihat menderita. Dia
mengatakan kepada Kakashi kalau ia merasa sakit, terutama di kakinya. Kakashi
merasa ngeri karena tahu kalau Guy menahan dua rasa sakit tersebut.
Karena
barusan Guy mengayun-ayunkankan Shoushuuga miliknya, mabuk laut itu mungkin
menjadi lebih parah! Terlihat di alis Rahyo, pembuluh darah muncul. Dia dengan
tegas melangkah menuju Guy, dan melesatkan tendangan ke kaki Guy yang sakit.
Guy menyeringai. Rahyo bersiap menggunakan Saihyouken (Pukulan Es Penghancur)
ke kepala Guy, sambil berteriak padanya untuk mati!
Namun,
keberuntungan masih berada disisi Guy! Karena mabuk laut nya, kakinya mengalami
komplikasi. Secara kebetulan,
Guy membungkuk kebelakang menghadap ke atas.
Kaki kanannya tidak sengaja
seperti bergerak sendiri. Entah bagaimana caranya bisa mengenai rahang Rahyo.
Padahal, di kaki kanannya, gips yang membalut kakinya itu cukup besar dan
berat. Menerima tendangan itu, Rahyo terpental.
Dia tidak bisa mengerti apa
yang baru saja terjadi. Matanya hanya bisa berkedip karena terkejut.
Namun, orang
yang terlihat paling terkejut adalah Guy sendiri.
"Kau...
Kau melihatnya, kan? ... Itu...itu namanya..." Sambil melompat dengan satu
kaki, Guy berpikir.
"Eee...
Ttu namanya... Fu... Fu...Funeyoi Kobushi! (Tinju Mabuk Laut!) "
Kakashi
tidak bisa membantu, melihat kejadian aneh ini ia berpikir bahwa Guy hanya
perlu melakukan sesuai kehendaknya. Rahyo berkata pada Guy bahwa seharusnya ia
tidak main-main.
Dia melepaskan serangan dengan penuh amarah. Guy baru saja
terpikir teknik baru, seperti yang diharapkan, ia terlalu sibuk memikirkan
pertempuran.
Karena satu kakinya tidak berfungsi, dan karena mabuk laut parah
nya, dunia di sekelilingnya terlihat terdistorsi. Ia bahkan tidak sempat bisa
berdiri.
Kadang-kadang, ia jongkok untuk muntah-muntah. Guy mampu menghindari
serangan berikutnya yang hampir mengenai wajahnya. Dalam pikiran Kakashi hal
tersebut terjadi secara kebetulan. Namun, Guy bisa menghindari serangan kedua.
Serangan ketiga juga berhasil di tangkisnya.
Bertentangan
dengan ekspektasi Kakashi, Guy terus menghindar dari serangan keempat dan
kelima. Dengan kaki lemas, Guy sesekali jongkok muntah. Wajahnya terkejut,
matanya terbuka lebar dan hanya putih matanya saja yang terlihat. Tubuhnya
bergoyang maju mundur dan memutar. Bahkan Rahyo tidak dapat mendaratkan pukulan
padanya.
Dari sudut
pandang Kakashi, ini merupakan kedua kalinya ia heran dengan situasi seperti
ini. Di berpikir: Apa Guy baru saja menguasai Tinju Mabuk Laut!? Hati Rahyo
mendidih penuh dengan kemarahan. Perlahan, serangannya semakin ceroboh. Salah
satu dari tiga Saihyouken nyaris mengenai Guy. Rahyo menghancurkan rak alkohol.
Botol pecah jatuh ke lantai.
Tiba-tiba
dengan suara pelan, Kakashi mendengar panggilan. Sebelum Kakashi menyadarinya,
Pakkun sudah berada di sampingnya. Pakkun memberitahukan bahwa semua Kertas
Peledak telah dikumpulkan. Sekarang, dia akan menggigit tali yang mengikat
Kakashi. Sementara Pakkun mengunyah tali, Rahyo dan Guy terus bertarung.
Guy
tergelincir karena tumpahan Sake, dan secara dramatis jatuh. Rahyo mengambil
kesempatan ini untuk menyerang dengan Saihyouken lainnya. Guy masih
terjatuhjatuh, sehingga serangan Rahyo meleset dan hanya membuat lubang di
lantai.
Guy berdiri
lalu kembali melancarkan serangan balik, tetapi Guy hanya mengayunayunkan
tinjunya. Oleh karenanya pertahanan Guy terbuka, Rahyo melompat kearahnya.
Rahyo berteriak bahwa pertempuran ini ditentukan dengan serangan berikutnya.
Matanya meredup saat ia menenggelamkan Saihyouken nya ke perut Guy. Suara
pukulan bergema. Tubuh Guy tergantung di udara. Bola matanya menonjol, dan
udara keluar dari paru-parunya. Rahyo yakin sekarang ia menang, ia tersenyum
dan tertawa lebar.
Namun, bukan
hanya udara yang keluar dari tubuh Guy.
"Uppu!"
Garyo kaget.
Ketika Rahyo melihat, ada sesuatu yang tersembur dengan suara 'Huuookk' dari mulut
Guy. Semburan itu langsung mengenai wajah Rahyo
"Ahh... Maaf...
Maaf" ucap Guy merasa bersalah.
"Aku...
Aku akan membunuhmu..."
Rahyo
menyalak ketika cairan asam menetes-netes dari wajahnya.
Rahyo
berteriak, dan untuk melampiaskan kemarahannya ia menyerang Guy lagi.
Tendangan, Pukulan dengan telapak tangan, Sikuan, Tendangan Lutut dan Tinju
Rahyo tanpa ampun dan tanpa henti mengenai Guy.
Kakashi
memanggil nama Guy. Kini, Pakkun telah hampir selesai menggerogoti tali yang
mengikat Kakashi. Pakkun bertanya apakah tugas mereka sudah selesai.
Kakashi
mengucapkan terimakasih pada Pakkun, dan mengatakan kepadanya bahwa lain waktu,
Kakashi akan memberikan Daging Lezat kepada semua Ninken! Pakkun tersenyum dan
tertawa, dan kemudian menghilang dalam kepulan asap putih.
Kakashi menendang
lantai lalu menjulang ke atas. Dan kemudian Chakra
mengalir di tangannya sekaligus terdengar suara berderik dari kilatan-kilatan listrik. Rasa sakit menyebar melalui
jari-jarinya yang patah, tapi hal seperti itu tak masalah baginya.
Rahyo
merasakan adanya masalah, ia berbalik arah Kakashi dengan mata merah.
"Bagaimana
bisa kau...."
Kakashi
dengan cepat bergegas keluar dari bayang-bayang Guy yang telah runtuh.
"Shiden!"
(Petir Ungu!)
Musuh tak
mungkin bisa bereaksi terhadap serangan Kakashi. Namun pada
akhirnya, ia tidak mampu melancarkan Shiden dengan sekuat tenaga.
Shuu!
Suara
merobek udara, Kakashi mengangkat tubuhnya secara reflek. Ada Kunai berkilau
berwarna perak. Kunai itu menyerempet pipi Kakashi.
Segera
setelah ia mendarat, Kakashi melarikan diri dengan melakukan backflip.
Rentetan
Kunai terus mengejar dan menancap lantai dibarengi dengan suara detakan. Kunai itu menancap di lantai, namun tak lama kemudian meleleh dan
menghilang dalam sekejap mata.
Ya, benda
itu bukanlah Kunai. Sambil menjaga posisi rendahnya, Kakashi memandang musuh
baru. Es menyerangnya dari dalam saluran ventilasi. Es itu sama dengan taring
yang sebelumnya telah menyerang dirinya dan Guy!
Rahyo
berteriak pada temannya:
"Kahyo!
Apa yang kau lakukan!". Kemunculan Kahyo rupanya bukan bagian dari rencana
mereka.
Kahyo dengan santai menjawab bahwa jika pedang esnya tidak
dilemparkan, maka kakak akan terbunuh. Kahyo
mengenakan pakaian shinobi putih dan mengenakan topeng dengan pola kail di
atasnya. Kahyo menghadap Kakashi, lalu menyatakan niatnya untuk melawan
Kakashi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar