Novel Kakashi Hiden Chapter 6 - YUKKIMURA. BLOGS

Latest

Minggu, 24 April 2016

Novel Kakashi Hiden Chapter 6



SERANGAN MEMATIKAN! TINJU MABUK LAUT


Guy berteriak sumpah serepah kepada Rahyo, yang sedang melirik padanya. Guy berkata bahwa dia marah, dan mulai berbicara kepada penumpang dan Rahyo

 

"Bicara soal perasaan, dasar kau B*******, Aku -Might Guy- memahami mereka dengan baik. Tidak peduli berapa banyak usaha yang kau lakukan, orang lain dari sisi yang berbeda akan mengambil alih situasi yang lezat ini secara tiba-tiba. Ya, orang itu yang disebut jenius atau semacamnya." 

 

Dengan makna tersembunyi di balik tatapannya, dia melirik Kakashi, dan sekali lagi menekankan kata-katanya.

"Tapi, lihatlah aku! Saat ini, satu kaki milikku tak berguna, tapi hal itu sama sekali tidak berpengaruh! Secara bertahap, jika aku terus menumpuknya dengan ketekunan, aku dapat melakukan sesuatu lagi, aku bisa menjadi diriku sendiri lagi, bahkan aku bisa berdiri dengan kaki ku sendiri. Dan pada akhirnya, orang-orang yang jenius-nya kebangetan itu akan mencapai titik dimana dia akan meminta bantuanku. Situasi saat inilah contohnya!"

Saat ia berkata demikian, ia menunjuk Kakashi dengan jari telunjuknya. Kakashi heran apa yang Guy lakukan di saat seperti ini. Guy menyatakan bahwa ia akan menghentikan Rahyo-kun. 

 

Guy juga menyatakan bahwa tidak akan membiarkan musuh melakukan kejahatan lebih lanjut. Dia mengatakan kepada para penumpang untuk tidak menyimpan dendam terhadap dunia, tidak seharusnya mereka seperti itu. Kakashi berpikir bahwa sudah biasa Guy mabuk dengan kata-katanya sendiri, tapi kali ini Guy terlihat emosi, dan tak henti-hentinya mengalir air mata panas-nya. 

 

Guy mendorong mereka untuk berbicara terus terang tentang masalah mereka. Guy akan membantu para penumpang dengan Kekuatan Penuh Jiwa Pemuda! Namun, para penumpang telah berlindung di sudut ruangan. Kemudian Rahyo melakukan kudakuda, dan memberitahu Guy untuk menerima serangannya, Rahyo membentuk segel 

 

"Hyouton: Saihyoudzuchi! (Elemen Es: Palu Es Penghancur)"

 

Kakashi berteriak pada Guy bahwa saat ini bukan waktunya untuk mabuk dengan katakatanya sendiri. Rahyo langsung mengambil kesempatan itu dengan menyerang pertahanan Guy. 

 

Tinjunya hampir mrngenai perut Guy. Mata Guy melebar. Namun, pada Detik berikutnya, tempat di mana kepalan musuh berada, tiba-tiba hampa, Tubuh Guy menghilang bagai fatamorgana semata. Rupanya tubuh Guy sekarang sudah ada di belakang musuh, ia lalu berputar untuk melepaskan tendangan. 

 

"Konoha Senpuu! (Angin Topan Konoha) "

 

Rahyo segera mundur, lalu melontarkan pukulan berikutnya. 

 

"Saihyouken! (Pukulan Es Penghancur)"

 

Tendangan Guy beradu dengan pukulan Rahyo.

 

Boom! Sebuah kilatan cahaya berkilau. Dinding kabin berderak dan bergetar. Keduanya secara bersamaan melompat mundur. Kakashi menelan ludah, dengan serius mengawasi pertempuran. 

 

Guy mulai berteriak kesakitan pada kakinya, karena melompat. Namun kemudian ia mengatakan bahwa tidak ada yang mustahil dengan Kekuatan Pemuda! Rahyo menyatakan bahwa nampaknya situasinya menguntungkan dengan kaki Guy yang seperti itu. Guy merespon

 

"Kakiku sakit, tapi hatiku tak sakit."

 

"Jika hal ini saja jadi masalah, sepertinya aku juga akan patah hati."

 

"Satu patah kata pun dari mulutku tampaknya tidak berguna, ya?"

 

Dengan rasa sakit di kakinya, Guy perlahan-lahaan merasa mengeluarkan keringat dingin. Namun, ia tetap memaksakan.

 

"Baiklah, aku datang!"

 

Rahyo balik berteriak bahwa usaha mereka itu sia-sia saja, karena dia akaan membunuh mereka. Kedua lengan Rahyo berubah warna, seperti baja. Dari tempat Kakashi, ia bahkan bisa merasakan sejumlah chakra besar yang dikumpulkan.

 

Saihyoudzuchi (Palu Es Penghancur) pasti bisa menghancurkan balok es. Jika Guy dipukul dengan jutsu itu, tamatlah riwayatnya.

 

Tiba-tiba, Guy menggerakkan tangannya dengan cepat bagaikan kecepatan sihir, dia mengambil Soushuuga miliknya ("Taring Kembar Penyerang"), itu adalah nunchaku miliknya.

 

Guy mengatakan tidak ada orang yang berhasil menyerangnya jika dia sudah memegang Soushuuga ini. Dia mulai memamerkan keahliannya sedikit dengan mengayunkannya di sekitar tubuhnya. Dua set benda itu di ayun-ayunkan, membelah angin, dan melilit tubuh Guy. 

 

Senjata itu terlihat seperti binatang, seolah-olah itu merupakan bagian dari tubuh Guy sendiri. Benda itu membelah udara, melilit pinggang, kepala dan seluruh tubuhnya. Guy dengan bebas dan mudah bisa memanipulasi Soushuuga. Alhasil, seperti yang diharapkan, Rahyo menatap Guy dengan penuh takjub.

 

Kakashi berpikir, "Baiklah! Ayo maju! Guy manipulasi Soushuuga dengan cepat dan terampil, sehingga Rahyo merasa ragu-ragu untuk menyerang Guy. Kakashi berpikir:

 

Namun, tidak peduli seberapa harmonis kelihatannya, Guy ya tetap Guy, seperti yang sudah dipersiapkan. Tiba-tiba, gerakan Guy berhenti. Segera setelah itu, saat ini Guy membatu.

 

Rahyo mengerutkan alisnya. Kakashi melakukan hal yang sama.

 

Ruangan menjadi sunyi. Pada Detik berikutnya, Guy tanpa henti muntah-muntah.

 

Guy mulai mengerang, lalu menatap Kakashi, mata Guy mulai terlihat menderita. Dia mengatakan kepada Kakashi kalau ia merasa sakit, terutama di kakinya. Kakashi merasa ngeri karena tahu kalau Guy menahan dua rasa sakit tersebut.

 

Karena barusan Guy mengayun-ayunkankan Shoushuuga miliknya, mabuk laut itu mungkin menjadi lebih parah! Terlihat di alis Rahyo, pembuluh darah muncul. Dia dengan tegas melangkah menuju Guy, dan melesatkan tendangan ke kaki Guy yang sakit.

 

Guy menyeringai. Rahyo bersiap menggunakan Saihyouken (Pukulan Es Penghancur) ke kepala Guy, sambil berteriak padanya untuk mati!

 

Namun, keberuntungan masih berada disisi Guy! Karena mabuk laut nya, kakinya mengalami komplikasi. Secara kebetulan, Guy membungkuk kebelakang menghadap ke atas. 

 

Kaki kanannya tidak sengaja seperti bergerak sendiri. Entah bagaimana caranya bisa mengenai rahang Rahyo. Padahal, di kaki kanannya, gips yang membalut kakinya itu cukup besar dan berat. Menerima tendangan itu, Rahyo terpental.

 

Dia tidak bisa mengerti apa yang baru saja terjadi. Matanya hanya bisa berkedip karena terkejut.

 

Namun, orang yang terlihat paling terkejut adalah Guy sendiri.

 

"Kau... Kau melihatnya, kan? ... Itu...itu namanya..." Sambil melompat dengan satu kaki, Guy berpikir.

 

"Eee... Ttu namanya... Fu... Fu...Funeyoi Kobushi! (Tinju Mabuk Laut!) "

 

Kakashi tidak bisa membantu, melihat kejadian aneh ini ia berpikir bahwa Guy hanya perlu melakukan sesuai kehendaknya. Rahyo berkata pada Guy bahwa seharusnya ia tidak main-main.

 

Dia melepaskan serangan dengan penuh amarah. Guy baru saja terpikir teknik baru, seperti yang diharapkan, ia terlalu sibuk memikirkan pertempuran. 

 

Karena satu kakinya tidak berfungsi, dan karena mabuk laut parah nya, dunia di sekelilingnya terlihat terdistorsi. Ia bahkan tidak sempat bisa berdiri.

 

Kadang-kadang, ia jongkok untuk muntah-muntah. Guy mampu menghindari serangan berikutnya yang hampir mengenai wajahnya. Dalam pikiran Kakashi hal tersebut terjadi secara kebetulan. Namun, Guy bisa menghindari serangan kedua. Serangan ketiga juga berhasil di tangkisnya.

 

Bertentangan dengan ekspektasi Kakashi, Guy terus menghindar dari serangan keempat dan kelima. Dengan kaki lemas, Guy sesekali jongkok muntah. Wajahnya terkejut, matanya terbuka lebar dan hanya putih matanya saja yang terlihat. Tubuhnya bergoyang maju mundur dan memutar. Bahkan Rahyo tidak dapat mendaratkan pukulan padanya.

 

Dari sudut pandang Kakashi, ini merupakan kedua kalinya ia heran dengan situasi seperti ini. Di berpikir: Apa Guy baru saja menguasai Tinju Mabuk Laut!? Hati Rahyo mendidih penuh dengan kemarahan. Perlahan, serangannya semakin ceroboh. Salah satu dari tiga Saihyouken nyaris mengenai Guy. Rahyo menghancurkan rak alkohol. Botol pecah jatuh ke lantai.

 

Tiba-tiba dengan suara pelan, Kakashi mendengar panggilan. Sebelum Kakashi menyadarinya, Pakkun sudah berada di sampingnya. Pakkun memberitahukan bahwa semua Kertas Peledak telah dikumpulkan. Sekarang, dia akan menggigit tali yang mengikat Kakashi. Sementara Pakkun mengunyah tali, Rahyo dan Guy terus bertarung.

 

Guy tergelincir karena tumpahan Sake, dan secara dramatis jatuh. Rahyo mengambil kesempatan ini untuk menyerang dengan Saihyouken lainnya. Guy masih terjatuhjatuh, sehingga serangan Rahyo meleset dan hanya membuat lubang di lantai.

 

Guy berdiri lalu kembali melancarkan serangan balik, tetapi Guy hanya mengayunayunkan tinjunya. Oleh karenanya pertahanan Guy terbuka, Rahyo melompat kearahnya. 

 

Rahyo berteriak bahwa pertempuran ini ditentukan dengan serangan berikutnya. Matanya meredup saat ia menenggelamkan Saihyouken nya ke perut Guy. Suara pukulan bergema. Tubuh Guy tergantung di udara. Bola matanya menonjol, dan udara keluar dari paru-parunya. Rahyo yakin sekarang ia menang, ia tersenyum dan tertawa lebar.

 

Namun, bukan hanya udara yang keluar dari tubuh Guy.

 

"Uppu!"

 

Garyo kaget.

 

Ketika Rahyo melihat, ada sesuatu yang tersembur dengan suara 'Huuookk' dari mulut Guy. Semburan itu langsung mengenai wajah Rahyo

"Ahh... Maaf... Maaf" ucap Guy merasa bersalah.


"Aku... Aku akan membunuhmu..."

 

Rahyo menyalak ketika cairan asam menetes-netes dari wajahnya.

 

Rahyo berteriak, dan untuk melampiaskan kemarahannya ia menyerang Guy lagi. Tendangan, Pukulan dengan telapak tangan, Sikuan, Tendangan Lutut dan Tinju Rahyo tanpa ampun dan tanpa henti mengenai Guy.

 

Kakashi memanggil nama Guy. Kini, Pakkun telah hampir selesai menggerogoti tali yang mengikat Kakashi. Pakkun bertanya apakah tugas mereka sudah selesai.

 

Kakashi mengucapkan terimakasih pada Pakkun, dan mengatakan kepadanya bahwa lain waktu, Kakashi akan memberikan Daging Lezat kepada semua Ninken! Pakkun tersenyum dan tertawa, dan kemudian menghilang dalam kepulan asap putih.

 

Kakashi menendang lantai lalu menjulang ke atas. Dan kemudian Chakra mengalir di tangannya sekaligus terdengar suara berderik dari kilatan-kilatan listrik. Rasa sakit menyebar melalui jari-jarinya yang patah, tapi hal seperti itu tak masalah baginya.

 

Rahyo merasakan adanya masalah, ia berbalik arah Kakashi dengan mata merah.

 

"Bagaimana bisa kau...."

 

Kakashi dengan cepat bergegas keluar dari bayang-bayang Guy yang telah runtuh.

 

"Shiden!" (Petir Ungu!)

 

Musuh tak mungkin bisa bereaksi terhadap serangan Kakashi. Namun pada akhirnya, ia tidak mampu melancarkan Shiden dengan sekuat tenaga.

 

Shuu!

 

Suara merobek udara, Kakashi mengangkat tubuhnya secara reflek. Ada Kunai berkilau berwarna perak. Kunai itu menyerempet pipi Kakashi.

 

Segera setelah ia mendarat, Kakashi melarikan diri dengan melakukan backflip.

 

Rentetan Kunai terus mengejar dan menancap lantai dibarengi dengan suara detakan. Kunai itu menancap di lantai, namun tak lama kemudian meleleh dan menghilang dalam sekejap mata.

 

Ya, benda itu bukanlah Kunai. Sambil menjaga posisi rendahnya, Kakashi memandang musuh baru. Es menyerangnya dari dalam saluran ventilasi. Es itu sama dengan taring yang sebelumnya telah menyerang dirinya dan Guy!

 

Rahyo berteriak pada temannya:

 

"Kahyo! Apa yang kau lakukan!". Kemunculan Kahyo rupanya bukan bagian dari rencana mereka.

 

Kahyo dengan santai menjawab bahwa jika pedang esnya tidak dilemparkan, maka kakak akan terbunuh. Kahyo mengenakan pakaian shinobi putih dan mengenakan topeng dengan pola kail di atasnya. Kahyo menghadap Kakashi, lalu menyatakan niatnya untuk melawan Kakashi.

 

LANJUT CHAPTER 7 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar