Novel Kakashi Hiden Chapter 9 - YUKKIMURA. BLOGS

Latest

Minggu, 24 April 2016

Novel Kakashi Hiden Chapter 9


KEPUTUSAN TSUNADE

Di kantor Hokage Desa Konohagakure, Tsunade berada di tengah-tengah kesibukan dan kegentingan pekerjaan, penuh semangat mengeluarkan perintah.

 

Shizune, masih ada kontak dari Negara Ombak? Dari laporan Ino, tampaknya pemimpin mereka adalah: Rahyo dan Kahyo. Sampaikan kepada mereka, dan selidiki identitas keduanya! Bagaimana dengan Shikamaru yang ada di Houzukijyou? Jika tahanan menunjukkan tanda-tanda kerusuhan, apapun itu, segera jaga mereka tetap di bawah kendali! Sakura akan membentuk tim medis, dan akan segera menuju ke Houzukijyou! Shizune, perintahkan ANBU untuk siaga!

 

Setelah itu, Tsunade menutup matanya, berpikir dalam kepalanya.

 

"Ino, bagaimana kabar Kakashi sekarang?"

 

"Dari laporan Sai, bisa saya simpulkan bahwa mereka sedang menyusup ke kapal Tobishachimaru"

 

Pintu kantor dibuka dengan bunyi "Bun!" Dorr! Sambil bersandar di bahu Sai, Guy melompat ke dalam.

 

"Tsunade-sama! Ini aku, Might Guy baru saja sekarang kembali..."

 

Gonn! (Boom!)

 

Tinju kuat Tsunade meledak di puncak kepala Guy.

 

"Ooh... Ooooh..."

 

"Guy, Dasar kau ******..." Guy memegang kepalanya dan pingsan dalam kesakitan. Tsunade memegang kerah Guy dan menggoncangnya.

"Nampaknya kau mengabaikan misi karena ingin naik Tobishachimaru!"

 

"Tidak, I-i-i-i-it-it-itu omong kosong! E.. Sebenarnya... Eh... Sebenarnya anu... Oh, Ya anu, kondisi kakiku mengerikan 'kan? Itu karena dokter pribadiku ada di Negara Ombak! Ya ya ya, gitu! Jadi, cuma kebetulan, jalur Tobishachimaru sama dengan rumah sakit..."

 

"Dasar kau *****, tanpa malu mengatakan kebohongan seperti itu"

 

"Tsunade-sama, masalahnya sekarang bukan itu!" Membuat kepalan tangan, Tsunade bersiap untuk memukul kepala Guy ontuk kedua kalinya. Dari belakang, Shizune menahan lengan Tsunade di belakang punggungnya.

 

"Dari Iwagakure, Oonoki-sama menghubungi lewat Wireless Radio!" 

 

"Ya- benar, Tsunade-sama!" Guy menghela napas lega.

 

"Sekarang, kita harus membuat keputusan tentang Tobishachimaru!"

 

"Dasar kau... Guy, deskripsikan penampilan musuh." Setelah itu, radio ditempatkan di meja resminya, lalu mereka berkomunikasi satu sama lain. 

 

"Ada apa, Tsuchikage?"

 

"Tanpa memberi salam dulu, Tsunade-hime?" Suara Oonoki terdengar dari radio. 

 

"Yah, tak apa lah, Lagi pula, ada benda ringan yang melayang di langit negaramu. Bukankah itu kapal yang dikembangkan dengan penuh kerahasiaan oleh Negara Ombak?"

 

Tsunade terdiam.

 

"Kami juga shinobi. Bagi Tsunade-hime, dengan segala hormat, apa kau pikir bisa menyembunyikannya?"

 

"Dari Iwagakure... Kau bisa melihatnya?"

 

"Tidak hanya desa Howling Wolf. Negara-negara lain pasti bisa melihatnya. Namun, dengan maksud untuk menghormati rekan yang berjuang bersama dalam Perang Dunia Shinobi Keempat, kita cuma pura-pura tidak melihatnya. Karena sepertinya itu adalah misi rahasia Konoha, dengan orang-orang yang bersangkutan dengan kapal itu. "

 

"Orang tua tidak tegas..."

 

"Namun, bagiku, tentu saja dalam masalah besar seperti itu. aku tidak memikirkannya."

 

"Di sini sekarang lagi sibuk!" Teriak Tsunade.

 

"Cepat saja langsung ke intinya!"

 

"Ya ampun. Ketidaksabaran anak muda." Suara desahan terpancar dari radio.

 

"Kalau begitu, mari kita bicara masalah ini. Beberapa hari yang lalu, ada beberapa orang asing muncul di desa Howling Wolf. Tampaknya mereka membeli banyak Aobiko (Serbuk Api Biru)"

 

"Setahuku, Desa Roukoku adalah sebuah desa doktor... Orang-orang itu terlatih dalam kekuatan ledakan dari Aobiko. Aobiko berkali-kali lipat lebih kuat daripada Kertas Peledak. "

 

"Apa yang ingin kau katakan?" Tsunade bertanya

 

"Kami mencari Aobiko itu. Jika barang seperti itu dibawa ke Iwagakure, barang itu bukan sesuatu yang harus di tumpuk... Selain dari itu, sekarang tampak seolah-olah barang itu ada di kapal terbang yang mengambang di langit. Aobiko tampaknya menjadi barang muatannya."

 

"Negara Ombak menggunakan kapal itu untuk mencoba membuat terobosan dalam industri transportasi." Tsuchikage mengubah nada suaranya. 

 

"Namun, Tsunade-hime, teknologi inovatif seperti itu, selalu ada maksud tersembunyi. Jika ada yang membuat obat bius, seseorang akan memproduksinya menjadi narkotika. Jika ada yang membuat pisau dapur untuk memasak, seseorang akan menggunakannya untuk mencoba membunuh orang lain... "

 

"Jika ada membuat sebuah kapal yang bisa terbang di langit, seseorang akan menggunakannya untuk berperang dari langit...?"

 

"Namun, desa-desa shinobi lainnya saat ini memang mereka diam. Itu karena mereka mencoba untuk melihat dan menyelidiki rute kapal itu. Jika moncong kapal mengarah ke Iwagakure, kami tidak akan diam."

 

Nah, bubuk ini adalah senjata yang secara eksklusif digunakan oleh desa Howling Wolf dan memiliki daya ledak yang besar. Baik Shinobi maupun Non-Shinobi dapat menggunakannya.

 

"Dengarkan baik-baik, Tsunade-hime" kata Oonoki. 

 

"Mengenai apa yang terjadi dalam kapal itu, kami tidak punya niat untuk menanyakannya. Tapi, jika kapal itu tidak mengubah rutenya, aku akan menjatuhkan kapal itu jika terbang langsung ke desa Iwagakure."

 

Jika analisa Kakashi benar, kapal itu akan menuju Houzukijyou dekat Kusagakure... begitulah pikir Tsunade. Houzukijyou letaknya ada di perbatasan antara Kusagakure dan Iwagakure.

 

"Kapal ini akan menuju ke Kusagakure". ucap Tsunade di Radio.

 

"Jika memang terlihat akan melewati Kusagakure, aku akan menjatuhkannya." ketegangan bergelora dalam ruang kantor.

 

"Aku lega mendengarnya." Sebelum mengakhiri komunikasi, Tsuchikage berbicara. 

 

"Kapal ini penuh dengan Aobiko, dan jika kapal tersebut melayang di atas kepalamu, pastilah kau takkan merasa nyaman."

 

Bagi kakek-kakek yang tidak tegas, aku tidak boleh merasa lega atau semacamnya dengan menyepelekan masalah ini... Di depan radio yang terdiam, Tsunade mempertimbangkan itu semua. Mungkin di perbatasan Kusagakure, aku harus menempatkan Shinobi yang hebat.

 

Guy, Sai, Sakura, Shizune, Kiba, Shino, terlebih lagi ANBU, mereka tidak ada yang membuka mulutnya.

 

... Za... Zaza... Za...

 

Suara berlarut-larut, suara gemuruh terdengar. Suara kembali terdengar.

 

"Hokage!" Itu suara seorang pria yang kesal. Suaranya bergema sempai ke kantor. 

 

"Garyo-sama masih belum di bebaskan!?"

 

"... Rahyo?"

 

Setelah jeda, Rahyo tertawa mengejek.

 

"Aku ketahuan, ya? ..."

 

"Ubah jalurnya, Rahyo" Tsunade mrngeraskan suaranya. 

 

"Kalau begini, Tobishachimaru akan dijatuhkan... Bahkan jika Konoha tidak melakukannya, desa-desa lain tidak akan tinggal diam. Jika kau setuju mengubah jalurnya sekarang, masih ada cukup waktu. Kembalilah ke Negara Ombak."

 

"Rute Tobishachimaru adalah keputusan kami."

 

"Dengarkan perundingannya..."

 

"Diam kau!"


"Cepat lepaskan Garyo-sama! Dalam tiga menit... Jika 3 menit berlalu dan permintaan kami masih belum terpenuhi, eksekusi akan dimulai!"

 

Radio berbunyi 'kachaa', dan bunyi sinyal yang keras berhenti.

 

Tiga menit... Tsunade memperkuat gigitan gerahamnya. Dalam waktu 3 menit, apa yang bisa Kakashi lakukan sendirian?

 

Di sisi lain, kita tidak bisa melepaskan Garyo. Jika kita mengalah pada tuntutan bajingan seperti Rahyo, Konoha akan kehilangan pendirian/kepercayaan di antara Lima Negara Besar. Permintaan misi akan menurun, dan kemudian orang-orang desa akan kelaparan.

 

Sialan, apa yang harus kulakukan?

 

Keheningan menyelimuti kantor. Kemudian, terjadi keributan dari luar.

 

"Oi, lihat keluar!" Kiba bergegas menuju jendela. Dia menunjuk langit lalu berkata. 

 

"Lihat! Itu Tobishachimaru!"

 

Sebelum mereka semua tahu itu, awan gelap menjulang rendah di langit. Di bawah awanawan itu, seekor Orca raksasa (sejenis Ikan Paus besar yang termasuk keluarga Lumba-lumba) perlahan menuju ke arah barat.

 

"Ap-, apa itu!?" Orang-orang di desa berteriak kaget, menuju ke jalan-jalan.

 

"Seekor ikan raksasa terbang di langit!"

 

"Sai!" Tsunade menyilangkan kedua tangannya lalu memegang dagunya. Dia menutup matanya. 

 

"Berapa lama lagi Tobishachimaru sampai ke Houzukijyou?"

 

"Dilihat dari ekor anginnya..." kata Sai.

 

 "Dari sekarang, sekitar dua puluh menit lagi."

 

"Tsunade-sama... Apakah anda serius?" Sakura gugup memecahkan es, lalu berkata, 

 

"Menembak jatuh Tobishachimaru... Tapi Kakashi-sensei masih ada disana!?" Keheningan panjang akhirnya berlalu.

 

Tiba-tiba, Tsunade membuka matanya, dan dengan tegas mengeluarkan perintah.

 

"Sai, bersiagalah di langit! Ino, laporkan kepada Kakashi tentang penjelasan Tsuchikage tadi! Setelah itu, agar Naruto tidak curiga, semua orang segera menuju Houzukijyou!"

 

Tsunade melanjutkan, "Dengan berbagai kesempatan, jika Tobishachimaru terlihat melewati  Houzukijyou, jika hanya tertiup angin sekalipun, segera tembak dan jatuhkan!"


LANJUT CHAPTER 10 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar