New
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXzv1X1HHqmRkajgfdpk2nr8gg2eZNw9wI6zenf7EKr5nrMnDX6SvUva2uMbqd62zzcR7MNNOjAlC6MN7UoUTDYyR7c8A-EYZrad1BHHFE5l8N0vHYcXuhDXV2tUVZNf55atKeR850vo0g/s640/tumblr_nm50go0SLL1u9aqcno1_540.png)
“Sudah satu
setengah tahun berlalu sejak usulan, pengenalan dan pembentukan ‘Klinik
Perawatan Kesehatan Mental Anak’ oleh Haruno Sakura. Namun, telah mencapai
keberhasilan yang konsisten. Untuk selanjutnya, mungkin kita berinvestasi lebih
di sini…”
Daimyo yang
menduduki kursi kehormatan mengelus dagunya dengan sikap ‘Hmmm’ karena proposal Kakashi. Untuk alasan tertentu, ekspresi wajahnya
terlihat seperti sedang mempertimbangkan hal itu. Namun faktanya beliau tidak
terlalu peduli akan hal itu, Kakashi tahu itu. Pertemuan yang membosankan harus
segera berakhir, mungkin hal itu yang beliau pikirkan.
Pertemuan
diadakan di Mansion Daimyo. Agenda utama pertemuan untuk membahas pembagian
anggaran. Mereka yang hadir dalam pertemuan berkedudukan lebih rendah dari
Daimyo yang merupakan atasan dari Negara. Mereka terdiri dari : Hokage Kakashi,
Dewan Kehormatan Homura dan Koharu, dan ANBU kelas eksekutif. Sebagai seorang
eksekutif dari Korps Perawatan Medis, Shizune juga hadir.
“Aku ingin
mendengar laporan lengkap dari Haruno Sakura, tapi gadis itu sedang tidak di
desa sekarang?” Koharu membuka suara.
Kakashi mengangguk
dengan tegas.
“Dia pergi
bersama Yamanaka Ino ke Suna. Mereka melaporkan pada personil medis Suna
tentang status ‘Klinik Perawatan Kesehatan Mental Anak’ saat ini. Mereka ingin bertukar pikiran dan pendapat
secara langsung.”
“Jika kita
memperkenalkan infrastuktur yang sama pada Suna bahkan mungkin desa lainnya,
mungkin kita dapat melakukan sesuatu seperti penelitian bersama. Jika itu
terjadi mulai sekarang dan kedepannya, saya pikir perawatan mental anak-anak
akan jauh lebih kaya.” Shizune menambahkan, dia duduk di sebelah Kakashi.
“Bagaimana
tentang anggaran untuk ANBU?” Seseorang menyela dan meninggikan suaranya.
Dia adalah
seseorang yang duduk berseberangan dengan Kakashi. Dia bernama Tsumiki Kido,
dia seorang ANBU eksekutif yang mengelola beberapa kelompok dari mereka.
Usianya jelas dan praktis sama dengan Kakashi. Kido memiliki hidung yang
bengkok dan mata tajam . Disebelah Kido seseorang bernama Magire, yang tepat di
sampingnya.
Kido
melanjutkan: “Anggaran yang diberikan untuk klinik mental sebelumnya lebih dari
cukup. Jika kita memperhatikan keberhasilan yang konsisten, Saya pikir tidak
perlu untuk menaikkan anggaran lagi.” Nada suara apatis pada akhir kata-katanya
terdengar kasar di telinga.
“Anggaran
diperlukan untuk pemeliharaan dan pengembangan sistem.” Shizune berbicara
dengan nada tajam.
“Jika anda
berkata demikian, maka saya ingin anda juga mempertimbangkan pemeliharaan dan
pengembangan system pada ANBU.” Saat Kido berbicara, dia melihat ke arah
Kakashi.
“Kakashi-san….maaf.
Rokudaime : selama dua tahun terakhir, anggaran yang seharusnya untuk ANBU
selalu berkurang. Seperti yang diperkirakan, saya bertanya-tanya apakah ini
keputusan yang tepat.”
“Setidaknya
saya berpikir ini tepat…”
Setelah
Kakashi berbicara. Kido meninggikan suaranya dan tertawa angkuh ‘Hahahaa’
“Kata-kata
Hokage-sama sepertinya tidak benar. Oranaisasi ANBU dibawah pengawasan langsung
Hokage. Hokage sendiri mencoba untuk mengurangi anggaran ANBU. Bukankah anda
sendiri awalnya anggota ANBU?”
“Aku berkata
tentang prioritas.”
“Memperhatikan
dan merawat anak, bukan kah anda mengatakan
mereka lebih penting dari ANBU? Saya tidak mengerti mengapa.” Kido
menekankan nada suaranya.
“Melakukan
rehabilitasi trauma mental anak melalui percakapan, cara ini lamban. Untuk itu
para spesialis dilatih. Memang itu merupakan proses cara pengobatan. Bahkan
jika anda ingin mengobati mereka dengan
obat, kemudian kecemasan dan gejalanya dengan cepat akan hilang.”
“Saya rasa
obat adalah cara yang lain. Tapi itu merupakan sebuah dedikasi penuh.”
“Magire-san”
Shizune memanggil laki-laki yang duduk di sebelah Kido.
“Bukankah
anda seorang ninja medis? Apakah anda juga berpikir sama dengan Kido-san?”
Magire
mendengarkan dan mengalihkan wajahnya ke arah Shizune. Dia berkulit putih dan
mengenakan kacamata berlensa satu, memang pria itu terkesan seperti ningrat.
“Percakapan
dapat mengurangi kecemasan anak-anak. Saya tidak bermaksud meragukan metode
ini, namun dalam hal keberhasilan dan tingkat kepastian, Saya berkesimpulan
bahwa pemulihan dengan menggunakan obat akan lebih masuk akal. Itu jauh lebih
baik, itu saja.”
Setelah
Magire berbicara, dia kembali melihat ke depan. Untuk beberapa alasan, di
terlihat seperti boneka, cara dia bergerak tidak seperti manusia.
Kido
melanjutkan setelahnya.
“Efisien dan
masuk akal. Memang, itu pernyataan yang sangat baik. Perawatan medis dan
anggaran tampak ideal. Untuk anggaran,… terbatas. Sebenarnya, saya berpikir
seharusnya dibagi untuk kepentingan desa.”
“Untuk
sekarang ini masa yang damai. Keadaan dunia saat sekarang tidak tegang. Dengan
keadaan seperti sekarang saya rasa tidak perlu mengurangi anggaran ANBU.
“Ada sebuah
perumpamaan: ‘Dalam keadaan tenang, bersiaplah untuk perang'. benar sekarang
ini adalah masa damai, tapi sesuatu yang penting untuk berpikir bahwa akan ada
masa kacau di dunia, selain itu….” Kido tampak bernafas tenang saat dia
memenggal kalimatnya.
“Seperti
yang diduga, Saya rasa saya dapat mengatakan tidak ada kedamaian sekarang.”
Kido terus berbicara dengan tawa yang mengejek.
“Baru-baru
ini, Daimyo-sama dan Humora -sama diserang oleh seseorang, semua orang
mengetahui hal itu. Tentu saja, ANBU tidak mampu memenuhi tanggung jawabnya
sebagai penjaga Daimyo-sama, kita harus bertanggung jawab akan hal itu. Namun
karena hal itu kita harus memperkokoh ANBU, Saya rasa itu adalah masalah
penting yang harus dipertimbangkan sekarang ini. Bagaimana?”
“Bukankah
ini pemaparan yang cerdas?” Kakashi
berpikir seperti itu dia merasa gentar.
Apa yang di
bicarakan adalah alasan yang masuk akal. Kakashi tidak menemukan kesalahan akan
hal itu.
“Baiklah
menurut saya, Saya tidak keberatan dengan apa yang Kido katakan.” Saat Daimyo
berbicara, dia melirik Homura.
Tertulis di
wajahnya, seperti berkata “Setelah ini, berikan keputusan untuk kami.”
Homura
melipat kedua tangannya dengan muram. Dia mengambil napas dan berkata “Kita sudah
menunda peneyelidikan terhadap penjahat dan semacamnya. Aku bahkan mendapat
luka, aku menanggung itu. Namun itu tampat seperti alasan. Adapun orang-orang
yang menyerangku tampak memiliki kekuatan yang cukup. Ini sebuah kenyatakan ada
sesuatu yang tak menyenangkan yang terjadi di desa.”
Homura
melirik Kakashi dan Kido bergantian. Dia kemudian melanjutkan.
“Untuk
anggaran ke depan, kita akan memperkokoh sistem pada ANBU. Saya telah memutuskan
bahwa ini adalah prioritas. Apa ada yang keberatan?"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar