Novel Naruto Dojunjo Ninden Indonesia Chapter 1 - YUKKIMURA. BLOGS

Latest

Minggu, 11 Juni 2017

Novel Naruto Dojunjo Ninden Indonesia Chapter 1



GERA-GERA

Tokoh protagonis kita bersembunyi, bertengger di puncak pohon. Menunggu sesuatu dan dia sedang memata-matai dua orang tua di depan sebuah pondok teh. Sepertinya dia ada di sini untuk mencuri sesuatu dan tidak peduli dengan apa yang orang tua itu katakan. Tapi ini mudah di tebak karena dengan cara ini kita dapat mengetahui situasi dari obrolan para orang tua.

Kita sekarang berada di Desa Tersembunyi,. Michigakure telah mengalami masa perang yang diikuti oleh pemerintah sementara karena tidak ada Michikage, tetapi sekarang seorang kandidat baru Aoi Zanki telah ditunjuk. Kandidat baru itu adalah wanita yang cantik, tapi juga kejam karena dia secara politis membersihkan tim intelijen pada saat Michikage sebelumnya. 

Salah satu orang tua bertanya kepada yang lain tentang mengapa ia melakukannya dan yang lainnya menjawab ia melakukannya karena tim intelijen menemukan kondisi untuk mengaktifkan teknik yang disebut sosaiin (Di kamus china- rasa sakit yang sesungguhnya). Dengan mudah, teman lamanya yang tidak pernah mendengar itu menjelaskan Sosaiin adalah jutsu terlarang sangat kuat sehingga bisa menghancurkan seluruh desa. Ada lagi Kinjutsu yang disebut Gukoizan yang dulu digunakan untuk menghancurkan bekas desa Ton (yang berarti 'kekacauan jaman purba') sepertinya Sosaiin dan Gukoizan sama.

"Jadi, apa yang kau pikirkan tentang Michigakure mengubah keadaan perang menjadi terbalik? Kami memiliki tiga kali lebih banyak orang yang terbunuh dalam perang daripada Aburagure. Desa Aburakure lenyap semalam tanpa meninggalkan jejak. Tempat dimana dulunya adalah padang pasir sekarang dan bahkan tidak ada satupun pohon yang tumbuh di sana."

Aburagure adalah musuh mereka selama perang lima belas tahun sebelumnya. Pada saat ini kedua orang memesan dango dan sang protagonis, akhirnya tau apa yang ingin ia ambil, kemudian mendapatkan info metalinguistik tentang Sosaiin.

"Jadi, Sosaiin, Bagaimana caramu menulisnya?"

"Oi, nona. Berikan aku sesuatu untuk di tulis! Lihat baik-baik! Kau menulisnya seperti ini"

"Nona, Dango, Cepatlah! Ah.. Kanji semacam itu"

"Kau tau makna dari kanji? 'Jadi' "

"Itu berarti 'Cangkul'. Lalu 'sai' berarti 'Layar' ? tapi, cangkul dan layar? Apa itu, jutsu macam apa itu di dunia ini?"

"Tidak mungkin aku tau, tapi harga untuk mengaktifkannya kelima anak Michikage-sama, dengarkan! lima! aaa..! dari mereka diambil oleh Sosaiin"

"Zanki menemukan kondisi untuk mengaktifkan Sosaiin, tapi ia mungkin belum menyelidiki harga untuk mengaktifkannya"

Inilah triknya, untuk mengaktifkan Sosaiin kau harus mengorbankan enam orang (Michikage diikut sertakan karena dia meninggal juga). Dalam kebingungan setelah perang, juga kontrak tertulis (Ada semacam kontrak untuk menggunakannya seperti kontrak dengan kodok) dari Sosaiin hilang entah kemana, maka sekarang tidak ada yang bisa mengakifkannya.

Adegan ditutup dengan seorang pelayan yang datang dengan dango dan protagonis kita (Berambut merah, sepertinya) menukik ke bawah melihat dango seperti elang.

⁰ₒ⁰

Protagonis kita,Tou mencoba untuk membawa kabur dango dan orang tua itu memanggil polisi. Polisi itu mengikutinya, tetapi ia menggunakan jutsu api 'Katon: hi mawari' dan kabur. Dalam perjalanan pulang melewati beberapa bangunan yang hancur, ia melihat poster promosi tentang Aoi Zanki, wanita yang mencalonkan diri sebagai Michikage. Dia mencatat bahwa ia memiliki fitur wajah yang bagus, tetapi ia memberikan kesan yang sulit karena ia mengikat rambut hitamnya dan tidak menyembunyikan bekas luka yang membentang dari bibir ke pipinya. Dia merenungkan kenyataan bahwa ia membunuh unit intelijen bukanlah kebohongan. 

Saat sampai di jalan utama, dia bertemu dengan Chiku yang sedang menunggunya. Ternyata dango bukan satu-satunya yang dicuri karena dia mengosongkan bajunya dan banyak hal yang keluar. Chiku agak khawatir dengan fakta bahwa dia mencuri barang untuknya. Terlebih karena dengan rambut merahnya dia bisa menarik lebih banyak perhatian. Tetapi, saat dia menyarankan untuk berhenti mencuri, dia malah tersinggung.

"Aku akan mengatakannya sekali. Menjadi pencuri adalah sebuah seni. Kecuali kau bisa membaca kesempatan yang tepat dengan sempurna, delapan atau sembilan dari sepuluh kasus kau tertangkap. Tidak peduli seberapa pintarnya kau, selalu ada kesempatan. Aku setuju dengan itu. Ini soal waktu. Aku tidak ingin membual,tapi ketika mencuri, aku adalah jenius. Aku sudah mencuri sejak umur tujuh tahun, tetapi aku belum pernah tertangkap. Tidak pernah sekalipun."

"Itu benar, tapi.."

"Lagi pula, kau bilang kau hampir mati kelaparankan?"

"Itu karena aku tidak makan selama tiga hari"


"Berhenti mengeluh dan makan! Entah ini barang belian atau barang curian, mereka sama-sama akan berakhir di perutmu. Lalu, panggil aku Yaiba ketika kita di luar."

"Yaiba.. Bukankah minggu lalu adalah Kamaitachi? dan sebelumnya adalah Fubuki? Aku masih sangat mengingatnya."

"Aku menyerah dengan Kamaitachi karena sudah terlalu lama. Sejak kemaren aku adalah Yaiba."

Chiku mengganggunya lebih banyak hingga ia mengatakan bahwa ia akan pergi ke jembatan Magaribashi yang merupakan tempat dimana kau diperkerjakan setiap harinya. Tou mengolok-ngoloknya dengan mengatakan bahwa dia tidak akan cukup untuk makan bahkan untuk satu hari. Chiku bersikeras mengatakan kepadanya bahwa ia khawatir bahwa kandidat baru Zanki membuat sebuah proposal legislatif yang menurutnya akan terkena hukuman penggal jika tertangkap basah. Tou terus meminimalkan masalah dengan mengatakan bahwa dia tidak akan pernah tertangkap, bahkan jika Chiku mengatakan bahwa dia tidak ingin dia terus mencuri demi dia dan Kyou (Orang lain yang juga ada di sana, masih belum jelas siapa dia baginya)

Saat mereka berunding, dua anak (Anak laki-laki dan adik perempuannya) mulai menonton mereka. Tou kemudian mengumumkan bahwa dia ingin bergabung dengan Agito dan anak buahnya. Chiku segera menolak karena Agito adalah anggota Yakuza. Meskipun Tou mengatakan bahwa sebagai anggota mafia, dia dan Kyou akan bisa makan makanan yang lezat. Dia mengklaim bahwa alasan utama dia melakukan ini adalah karena Chiku dan Kyou. Tidak seperti dia, yang pintar dan perlu belajar dan mereka tidak akan tumbuh menjadi membosankan karena kekurangan makanan. Ini adalah satu-satunya untuk bisa keluar dari sana.

Untuk mengalihkan perhatiannya, Tou mulai berbicara dengan anak muda itu yang dipanggil Hyoukichi, seorang yatim piatu. Dia bertanya apa makanan kesukaannya: Ramen. Tou mengolok-ngoloknya pada awalnya. Mengatakan kepadanya bahwa dia tidak akan pernah mendapatkan ramen apapun dan terlihat menyedihkan dan jika ia menginginkan sesuatu, sebaiknya dia pergi dan meraihnya sendiri. Ketika anak laki-laki ini melotot kepadanya, Tou memberikan semua yang ia curi.


Chiku kemudian mengatakan kepadanya bahwa dia tidak bisa pergi dan bergabung dengan seseorang seperti Agito karena dia terlalu baik. Tou tercengang.

Adegan di tutup dengan dua dari antara mereka megoceh tentang masa lalu ketika mereka bertiga (Tou, Chiku dan Kyou) Pergi makan ramen bersama di Sanraku dan tertawa terbahak-bahak.

Note: Menurut penerjemah inggris, ia mengatakan jika Chiku adalah laki-laki dan Kyou adalah perempuan.

⁰ₒ⁰

Tou kembali ke rumah (Dia kembali ke rumah yang tak berpenghuni yang saat ini mereka tempati) dan dia tahu Kyou sedang mandi. Tou berbicara dengan dirinya sendiri "Anak berusia enam belas tahun yang sehat" berusaha pergi untuk mengintipnya. Bersembunyi seperti ninja, dia berjalan ke halaman belakang dan dengan lembut mendorong jendela terbuka. Kyou ada di dalam dikelilingi oleh uap. 

Saat dia mencoba mendapatkan pemandangan yang lebih baik, Kyou menyadari kehadirannya dan memintanya untuk mendekat. Tou menjadi curiga, tetapi pada akhirnya ia memutuskan untuk mendekat (Merenungkannya, pada akhirnya, lebih baik dipukuli daripada menyesali apa yang sudah terjadi). Kyou terlihat tidak peduli dengan dirinya yang dalam keadaan telanjang dan protagonis sekarang merasa seperti sedang berada dalam mimpi dan kemudian memulai dengan pidato menggoda.

Aku membungkuk ke arah jendela "Ketika aku masih menjadi anak nakal, aku mendapatkan firasat bahwa aku akan mengenalmu suatu hari nanti"

"Tapi.. Chiku?"

"Tidak apa-apa, dia pergi ke sekolah"

"Bagus"

"Datang" (Disini bahasa inggisnya hanya "Come")

Mata berwarna merah kecoklatannya basah dan aku berada di dekat wajahnya yang tampak cantik. Pipinya memerah, tetapi pasti bukan karena uap.

"Tou.."

"Ketika kau jatuh cinta kepada laki-laki sepertiku, Kau akan mendapatkan masalah" Aku mendorong bibirku dengan hmmm "Namun, bahkan ketika hari dimana semuanya berjalan dengan buruk, jika kita berdua-"

"Siapa yang jatuh cinta? Kau benar-benar bajingan kasar"

".....!"
Tanpa punya waktu untuk berbalik menuju suara di belakangku, Sebuah pukulan begitu kuat  sehingga terkorakku terjebab meledak di makota kepalaku dengan 'Tuk'

"Aduh"

Aku hampir menggigit lidahku.

Kyou yang berada di kamar mandi terbungkus asap tebal putih dan menghilang. Malahan dia, tubuh yang terbungkus handuk mengulurkan tinju di belakangku yang jatuh dengan kasar. 

"Mengatakan kepadaku kata-kata yang menjijikan seperti yang kau dengar di suatu tempat untuk informasimu. Bahkan jika kau adalah orang terakhir di dunia, itu sama sekali mustahil"

"....."

Huuamm.. Sebuah Kawari no Jutsu.. Dengan rasa sakit di kepalaku,  rasa sakit di hatiku dan terbakar karena malu, aku memutuskan dalam hatiku bahwa aku tidak akan bermain mati untuk sementara waktu. Kau sudah menjadi lebih baik Kyou... 

Dan ternyata Kyou sama sekali tidak tertarik. Dia marah kepadanya karena dia telah berkeliaran sepanjang hari dan dia menjadi semakin marah saat dia bertanya kepadanya apa yang dia kumpulkan dan dia memberikannya satu-satunya apel yang tersisa. Jadi, dia mulai menguncangnya seperti marca.

"Hanya ini?" Memegang kerahku, Kyou menguncangku dengan keras "Kami kehabisan bekal di rumah. Apa kau mengerti!?"

"Uwaaa..!! Maaf. Maaf!! Besok akan mencari sesuatu. Pasti"

"Apel ini, jangan katakan  jika kau mencurinya!"

"T-Tidak, aku tidak melakukannya!" Kebohongan langsung keluar dari mulutku. "Aku, Aku membantu seorang wanita tua untuk membawa bararng bawaannya dan dia memberikannya kepadaku"

"Benarkah?"

"Sungguh. Itu benar"

"Jika kau mencuri barang orang lain lagi, aku akan memukulmu sampai mati."

"Tidak! Wanita tua itu memberikannya kepadaku"

"Hummpph"  

Kyou mengusirku, dengan cepat ia membalik papan tanda itu.

Rupanya Tou, Kyou, Chiku menggunakan kartu bermuka dua yang sama saat Jiraya anak-anak yatim Ame karena mereka tinggal di daerah berbahaya, Kyou mengubah papan gantung tou dan bingung karena dia tidak berencana untuk pergi keluar, tetapi ia mengatakan kepadanya bahwa dia sering bolos sekolah akhir-akhir ini dan di bawah ancaman pukulan lain, Tou dipaksa pergi ke sekolah, bahkan jika dia tidak mau. 
(Kartu yang dimaksud adalah kartu yang pernah Jiraya terapkan kepada Nagato, Konan dan Yahiko. Jika kartu diputar ke depan, pemiliknya ada di rumah, jika kartu diputar ke belakang, pemiliknya ada di luar)


⁰ₒ⁰

Tou menuju sekolah yang bukan sekolah ninja biasa, melainkan semacam sekolah kejuruan untuk anak yatim, seperti ketiga protagonis, dimana mereka juga mengajar beberapa jenis pekerjaan bersama dengan ninjutsu. Seorang guru tua Sawarame mengajar di sana dan membayar untuk perawatan sekolah dengan uang tabungannya sendiri. Bangunan sekolah itu pun bukanlah bangunan sekolah sungguhan, melainkan sebuah Kuil Shinto yang ditinggalkan.

Saat memasuki kelas, Chiku mengejeknya.

"Heh?" Chiku yang duduk di depan kelas menyeriangi saat melihatku. "Tidak biasanya Tou datang ke sekolah"

Sementara aku melewatinya, Aku memukul kepalanya pukulan "Bukankah aku sudah bilang? Aku adalah Yaiba"

Seorang gadis bernama Minami dari kelas yang sama meninggalkan kursinya dengan sebuah celaan dan melotot ke arahku.

"A-apa?"

"Tidak ada" 

Chiku memberitahu kepada Minami "Tou hanya bercanda"

"Eh?" Aku menatap Chiku dan Minami bergantian "Kenapa kalian? Apa? Ada apa dengan perasaan ini?"

"Apa Yaiba?" Kyou memukul kepalaku "Di dalam kepalamu, setengah idiot dan setengah lainnya lebih dari idiot"

Itu sangat lucu, Tou yang saat ini mulai memainkan film di dalam kepalanya dimana dia berdiri menghadap Kyou dan mengajarinya siapa itu seorang pria, tetapi kemudian dia kembali ke kenyataan dan mengambil sikap Tsunade-nya ( Tsunade atau Tsundere?). Pendek yang menyimpang di kaki Kyou (Memakai kimono dengan rok hem pendek) yang hampir membuat protagonis mimisan dan kemudian Kyou berjalan ke tempat duduknya.

Kyou menunduk menatapku dengan mata seseorang yang sedang melihat serangga dan dengan cepat berjalan ke tempat duduknya, menghembus dengan "Hemph.."

Aku mengacungkan jari tengahku di belakang punggungnya seperti seorang pria. "Sialan wanita jelek. Jangan terlalu sombong" Aku berteriak di dalam pikiranku dengan semua kekuatanku.

Gadis yang bernama Minami sepertinya adalah hewan peliharaan seorang guru dan sepertinya dia memiliki titik lemah kepada Chiku karena dia selalu melindunginya dari prilaku buruk Tou. Tou berada di luar akal  kepada wanita kelasnya.

Kemudian dapat diketahui beberapa fakta dari ketiga protagonis ini. Ayah Kyou, Chiku dan Tou adalah sahabat dan memiliki hubungan yang begitu kuat. Sehingga mereka memutuskan untuk menamai anak-anaknya dari sebuah tanaman. Bunga Mentega ( Dalam bahasa jepang di baca Kyouchikutou). Bunga Mentega yang merupakan bunga yang beracun, tetapi juga dapat digunakan sebagai obat untuk memperkuat jantung. Aromanya juga dapat 'membersihkan udara' (Kalimat penting! Di dalam prolog Tou mengatakan mencium aroma manis yang membersihkan udara. Mungkin maksudnya bunga mentega)

Tou ingat bagaimana ayahnya biasa mengatakan padanya bahwa racun bisa menjadi obat semudah seperti obat bisa menjadi racun. Kyou, Chiku dan Tou tumbuh bersama sebagai teman dekat seperti ayah mereka dan mereka semua menjadi yatim piatu bersama ketika ayah mereka direkrut untuk perang dan meninggal dalam peperangan.

Setelah itu Sawarame-sense memasuki kelas dan tersenyum saat melihat Tou.

"Tou-san" Sebuah senyuman tersebar ke seluruh wajah orang tua itu. "Aku ingin tau, kenapa kau datang ke sekolah lagi?"

"Yo, Sawarame-sense" Aku melihat ke arahnya dengan ironis. "Mulai sekarang panggil aku Yaiba!"

"...."

"Apa? Kau bisa dengan mudah menulis ulang nama dalam buku kehadiran"

"Yaiba? Sungguh?... Tapi, Tou-san"

"Dengar!" Aku dengan tegas duduk dan aku menatapnya seperti pemain judi dengan formal "Desa Michigakure, tempat kelahiranku dan tempat aku di besarkan. Berpaling dari dunia semenjak aku cukup tua untuk memahami apa yang sedang terjadi dan setiap harinya mengalami kekerasan di jalan ksatria. Cinta dan kasih sayang tidak cocok untuk secangkir kehormatan. Aku minta maaf kepada ibu yang menangis di balik bayang-bayang bunga mentega. Tapi aku adalah pria KAAASSAARR. YAIBA DARI PEMBANTAIAAAANN. MIILLIIIKK KKUUU---"

Pukulan keras!

Dengan tinjuan kedua di hari pertama, Aku kehilangan kesadaran dan terseret ke kursi belakang, dipaksa oleh Kyou.

Kyou memaksa Suwarame-sense untuk memulai pelajaran, tetapi ia ingin membuat pidato singkat terlebih dahulu. Kandidat baru untuk Michikage, Aoi Zanki, menaruh kecurigaan terhadap sekolah tersebut dan ingin mendaftarkan siswa ke akademi sebagai gantinya. Sawarame tidak menyukai Zanki karena dia adalah supremasi supranatural Michigakure, membenci semua orang di luar desa dan ingin memaksakan gagasannya di desa-desa lain, bahkan memenggunakan kekerasan jika diperlukan. Sebaliknya, Suwarame mengajari murid-murid pentingnya kehidupan manusia. Tidak masalah jika orang itu merupakan musuh dan dia sangat menyayangi mereka (Dia kehilangan anaknya pada perang sebelumnya. Itu sebabnya ia membangun sekolah itu) dan tidak ingin mereka melalui pelatihan keras di akademi (Sebelum perang, rasio kematian siswa baru karena pelatihan adalah 60%)

Saat Sawarame bertanya apakah mereka ingin tinggal bersamanya atau pergi ke akademi, Tou bimbang dengan Agito dan anak buahnya yang memberi syarat kepadanya untuk melempar batu ke jendela. Kyou segera mengatakan bahwa ia ingin tinggal dan menandatangani petisi untuk menjaga agar sekolah tetap terbuka. Tetapi ketika ia berbalik untuk memaksa Tou untuk ikut juga, dia sudah setengah jalan melalui jendela untuk bergabung dengan Agito. Kyou mencoba untuk menghentikannya, Tetapi Sawarame-sense mengatakan kepadanya bahwa dia tidak ingin memaksa orang melawan keinginan mereka. Ia menolak memanggilnya 'Yaiba'

"Tidak. Kau adalah Tou-san. Jika kau menggunakan nama populer itu, sebenarnya kau akan di telan oleh nama populer itu. Kau akan berprilaku seperti nama populer itu. Menyakiti orang lain dan menyakiti orang lain (Yaiba berarti 'Pedang atau pisau')

Tou melompat keluar jendela untuk bergabung dengan Agito, tapi Kyou mengikutinya (Tingginya hampir dua meter atau 6'6,7'') Setelah melihat dengan siapa dia akan pergi, dia menjadi marah dan mulai menghina Agito dan kroni Yakuzanya. Agito agak geli dengan kata 'Pacar Fubuki' dan menyiratkan bahwa dia ingin menyiksanya. Tou ingin menyelamatkannya dari situasi malang ini. 

"Tiba-tiba aku mendorong diriku ke tempat diantara mereka berdua dan merobek ujung kimono Kyou dengan sekejap "Kya!" Kyou meraih ujung kimononya dengan cepat "Apa yang kau lakukan?"

Agito berkedip kaget.

"Teriakan yang lucu, benarkan? sambil tertawa ragu aku menyembunyikan Kyou di belakangku dan berbalik menghadap Agito "Agito-san jika kau meletakan tangan kepada gadis bertelanjang dada seperti ini, reputasi Agito akan ternoda."

"Apa yang kau katakan?" Kyou kehilangan kesabarannya seperti harimau "Siapa yang bertelanjang dada?"

"Jangan dengarkan anak nakal ini! Ayo kita pergi!" Aku dengan cepat memimpin dan terus berjalan "Pasti ada wanita yang lebih cantik untukmu Agito-san. Lagipula kau adalah bos kami"

Tou bersikap keras di depan Agito dan menyuruh Kyou kembali ke sekolah. Mereka pergi dan berdiri di sana, tampak sedih karena Tou dengan sedih berfikir jika dia akan memukulnya lagi setelah itu.


⁰ₒ⁰

Agito: Dia adalah yang selamat dari pelang sebelumnya. Dia mengalami penyiksaan yang kejam (Dia memakai gigi palsu dan tidak ada kuku karena mereka mecabiknya dan menggunakan penutup mata hitam karena mereka mencongkel salah satu matanya), Namun pada akhirnya laki-laki dari Five-mannya menghianati yang lainnya dan dialah satu-satunya yang berhasil melarikan diri dengan jari-jarinya yang rusak dan ia memanggil binatang (Khuciyoshe no Jutsu)

Agito mengatakan "Fubuki" akan bahagia, karena ia akan bergabung dengan gengnya. Tou mengoreksi dia, mengatakan bahwa dia bukan Fubuki lagi, tapi Yaiba. Agito salah mendengarkan namanya.

"Begitu? Yaeba.. Itu nama yang agak gila, tapi jika suka, tidak masalah" 

(Yaeba berarti gigi ganda, gigi yang menonjol atau gingsul)

Sehingga semua orang memanggilnya Yaeba dan menyiapkan pesta selamat datang untuknya.

Mereka berjalan melalui jalan utama Michigakure yang di penuhi oleh bar, alkohol dan wanita sementara semua orang membuka jalan untuk Agito ketika mereka melihatnya. Ketika mereka menggapai Agito dan tempat persembunyian laki-laki ini (Sebuah bangunan banyak penghuni setengah hancur yang mereka tempati tanpa izin), Tou di bawa ke sebuah ruangan.

Dia mengharapkan banyak wanita telanjang, tapi yang ada adalah seorang pria yang berlumuran darah yang telah di rantai ke langit-langit. Agito mengatakan kepadanya bahwa pestanya ada di dalam inti ruangan dan pria itu adalah orang yang melanggar batas wilayah mereka dan mereka akan menghajarnya sampai mati dan membiarkan mayatnya sebagai peringatan.

Tou agak tercengang dan dia tidak sengaja menyuarakan keraguannya untuk membunuh orang itu. Anggota Yakuza menatapnya agak kesal, tapi sekali lagi, Tou berhasil menyelamatkan diri.

"Bukan. Aku juga berfikir bahwa orang ini yang bertarung dengan Agito-san harus dipukuli sampai mati... tapi sayang sekali dia membunuhnya di sini... ya" Aku berkeringat dengan gelisah "Maksudku dalam kasus ini, aku kira kekuatan Agito-san tidak akan transmisikan, sebaliknya saat kau membiarkannya hidup, orang ini akan menyebarkan ketakutan pada Agito-san ke sekitar.... yeah, yeah, yeah, yeah, yeah"

Kemudian, dia dengan pasrah membawa tahanan ke luar dan memberikannya pelajaran oleh dirinya sendiri (Jauh dari pandangan orang lain) dan menginstruksikannya tentang apa yang harus ia lakukan.

Aku menurunkan volume suaraku setelah itu, aku berbicara dengan cepat "Dengar, Keluarkan tangisan rasa sakit!"

"...He?..."

"Lihat? cepat!"

"G-gyaaa...?"

"Ambil lebih banyak perasaan ke dalamnya!"

"Gyaa! Gya!"

"Itu benar, seperti itu" Aku mengetuk tong sampah, mengeluarkan suara yang keras "Kau bajingan. Jangan datang berkeluyuran ke sini lagi!"

"Gya-!"

Agito memperlihatkan wajahnya, jadi aku meraih kerah pria itu dan aku mengguncangnya dengan keras sama seperti yang Kyou lakukan padaku sepanjang waktu.

"Jika aku sampai melihatmu lagi nanti, aku akan menghajarmu sampai mati"

Melihat ini Agito mengangguk, tampak puas dan kembali ke tempat persembunyiannya lagi.

"Ayo pergi, cepat!" Kataku tajam

"M-maaf"

"Agito bukan orang yang baik... Jangan main-main dengannya!" Setelah membisikan ini di telinganya, Aku meninggikan teriakan marah di hadapan punggung pria yang kabur itu "Jika kau ingin melawan, Yaiba-sama di sini akan memberimu satu kapanpun! Gyaha hahah hahah hahaha" 


⁰ₒ⁰

Pesta selamat datang sama seperti apa yang pernah dibayangkan Tou, banyak wanita yang hampir telanjang dan sungai sake, tetapi kesan terakhir dari pria berlumuran darah itu mencegah dirinya menikmatinya sama seperti yang biasa dia lakukan. 

Tiba-tiba Agito yang mabuk datang duduk di sebelahnya dan memintanya menjadi kaki tangannya dalam sebuah proyek miliknya. Sake membuatnya berbicara dengan bebas, jadi dia memberi tahu Tou tentang harta rahasia yang tersembunyi di suatu tempat di Michigakure. 

Agito mulai berbicara tentang perang sebelumnya dan bagaimana Michigakure menang, menghancurkan desa Aburagure sepenuhnya. Secara resmi Michigakure mengatakan bahwa Aburagure telah meledak saat mereka mencoba mengaktifkan teknik terlarang, namun kenyataannya sendiri bahwa Michigakure sendiri yang menghancurkannya. Mengaktifkan teknik terlarang yang di sebut Sosaiin. Tidak tau kondisi dan harga untuk mengaktifkannya. Mereka mengatakan bahwa harganya adalah kehidupan keturunan pengguna meskipun tidak ada yang benar-benar percaya. Itulah sebabnya Michikage berfikir bahwa Sosaiin akan diaktifkan dengan harga uang. Telah menyiapkan sedikit uang, jadi akhirnya Agito membuat permintaannya.

"Bahkan Michikage pun tidak mengetahuinya, jadi ia berpikir bahwa harga untuk mengaktifkan Sosaiin mungkin adalah uang... cih.. Biar bagaimanapun, Michikage menyiapkan banyak uang untuk Sosaiin, namun harga untuk mengaktifkan Sosaiin bukanlah uang. Lima anak nakal dari Michikage adalah harganya. Michikage sendiri juga menendang ember itu dengan baik. Jika memang begitu, dimana uang yang telah disiapkan Michikage?"

Aku menelan ludah.

"Benar. Aku mengincar harta karun ini" Dengan mata yang kabur karena mabuk, Agito meraih bahuku dan mengguncangku "Jadi, ada sedikit hal yang ingin aku ingin kau melakukannya untukku"


LANJUT CHAPTER 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar