New
SEMANGKUK PENUH JIWA
Belakangan
ini, naruto (kue ikan yang disajikan di atas ramen) sangat populer.
Kapan itu
terjadi? Dalam sekejap, naruto melejit menjadi nomor satu dalam Daftar Topping
Populer. Dari anak-anak sampai dewasa, semua orang dari berbagai jenis dan usia
menyukai naruto.
Lebih banyak
naruto yang akan dihidangkan, dan sebelum kau menyadari apa yang terjadi,
mereka sudah kehabisan.
Bahkan
ibu-ibu lokal mulai menyebutkan jika anak-anak memakan naruto mereka akan
tumbuh sehat, kuat, dan berenergi.
Ahh, naruto.
Kue ikan kecil yang terlihat kumal, dengan warna putih pucat dan pusaran
berwarna pink di tengahnya. Tapi kalau kau tidak disini, orang-orang akan
sangat kesepian.
Teuchi,
pemilik Ichiraku Ramen. Sedang memotong lebih banyak kue ikan naruto hari ini.
Sekarang
ini, ramen dibuat dengan menambahkan mie yang sudah direbus ke dalam berbagai
jenis sup, dan dengan cekatan, secara artistik ditambahkan topping di atasnya.
Sentuhan akhirnya adalah sedikit naruto yang ditabur di atasnya.
Seperti
popularitas topping naruto yang meningkat, begitu juga dengan perubahan yang
dibuat Ichiraku. Belakang ini Teuchi terus menambahkan meja ekstra di depan
kedainya, dan akan dengan cepat terisi.
Dulu tidak
seperti ini.
Ichiraku
Ramen sudah dibuka di Konoha bertahun-tahun lamanya. Dulu, beberapa orang suka
pada ramen yang murah danc epat masak, tapi perubahan itu masih tidak
menguntungkan bagi Teuchi. Dia dulu berpikir bahwa dia akan terus berusaha
seperti itu hingga akhir.
Dan dulu…
Dulu, naruto
selalu jadi topping yang kurang disukai. Papan ‘Topping Populer’ yang
diletakkan di luar kedai itu selalu menunjukkan naruto berada di urutan
terbawah. Tidak ada yang peduli apa naruto ada atau tidak.
Alasan
kenapa orang-orang tidak peduli adalah karena adanya topping yang lain.
Tunas bambu
rebus, mereka menyukai teksturnya saat dikunyah.
Potongan
daging panggang, dimasak dengan hati-hati dan sangat direkomendasikan.
Telur
setengah matang, mereka terhanyut dalam kenikmatan rasanya.
Nori, dan
popularitas optimumnya yang bersinar pada ramen.
Setiap
topping itu bersaing ketat untuk posisi nomor satu.
Nori selalu
jadi lawan yang kuat. Saat naruto selalu berada di urutan terbawah, nori selalu
melejit jadi yang nomor satu. Kalian bisa mengatakan kalau nori selalu menjadi
rintangan terberat yang naruto tidak akan bisa langkahi dalam popularitas.
Alasannya
adalah karena nori mempunyai begitu banyak pelanggan setia.
Shinobi
tampaknya punya kecenderungan terhadap nori. Nori tidak pernah tampak, tidak
pernah ditampilkan. Nori melekat disisi-sisi mangkuk, atau mengambang
bergerombol di dalam supnya. Seperti bayangan.
Dibanding
naruto yang tampak mencolok, dengan pusaran pink cerahnya, nori benar-benar
memiliki atmosfer yang berbeda.
Akan
berlebihan kalau mengatakan bahwa shinobi memiliki rasa persahabatan dengan
nori di ramen mereka, tapi benar jika mereka memiliki rasa familiar pada nori.
Nori memiliki popularitas yang tidak bisa dipungkiri oleh para pelanggan.
Untuk
berpikir bahwa naruto akhirnya melampaui nori- tidak, bukan cuma nori, tapi
tunas bambu dan potongan daging dan telur juga. Naruto melampaui mereka semua,
menduduki posisi teratas di papan Topping Populer.
Teuchi
melihat ke naruto yang berkilau, dan merasa emosional. Dia berpikir tentang
bagaimana jaman bisa berubah dan ramen terus dibuat dan perubahan besar seperti
ini terjadi..
Ketika
kalian memikirkan itu, bagimanapun naruto dibuat dari ikan cincang, dan itu
mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan shinobi. Dan kemudian, yang lebih
penting, pusaran pink nya memiliki pola yang mirip dengan tanda yang diukir
pada hitai-ate shinobi Konoha. Ada juga yang mengatakan kalau tepi bergerigi
pada naruto tampak mirip shuriken.
Naruto
sebelumnya tidak populer seperti sekarang, tapi keadaan sudah berbalik, dan
sekarang, naruto secara misterius sangat diapresiasi oleh shinobi. Ada takdir
yang sulit dimengerti antara shinobi dan naruto. Seseorang bilang kalau naruto
adalah makanan yang sepertinya dibuat untuk dimakan shinobi.
Tapi untuk
pertanyaan kenapa naruto disukai oleh begitu banyak shinobi, yah, itu semua
berkat Naruto yang lain. Pelanggan setianya, Naruto.
Pupolaritas
naruto saat ini melejit berkat Naruto.
Baiklah,
sekarang, kita akan lebih fokus pada kisah tentang pelanggan itu, Naruto,
daripada toppingnya.
Uzumaki
Naruto…dia sering datang ke kedai Teuchi sejak kecil, seorang pelanggan setia.
Teuchi
diundang ke upacara pernikahannya. Meskipun Naruto sudah mengatakan padanya
bahwa dia akan menikah, Teuchi tidak megira kalau dia akan diundang ke
pernikahannya. Dia harus memikirkan hadiah pernikahan yang bagus.
Untuk
berpikir bahwa anak itu akan segeramenikah…
Bersamaan
dengan topping naruto yang melejit di Daftar Topping Populer, Teuchi memiliki
banyak hal yang membuatnya merasa emosional.
Itu membuatnya
sangat menyadari bagaimana waktu terus berlalu dan mengalir.
Memori
Teuchi membawanya kembali ke masa lalu,saat pertama kali Naruto datang ke
kedainya…
⁰â‚’⁰
“Heyo, nak.
Apa kau mau kesini dan makan sesuatu?”
Teuchi
memanggil dengan senyum di wajahnya, tapi anak laki-laki itu langsung
tersentak, seluruh tubuhnya gemetar.
Jam makan
malam sudah lewat, jadi kedai itu sudah kosong. Teuchi menyadari anak itu terus
mencuri pandang ke Ichiraku sambil menatap kosong kejalanan.
Dia tidak
cuma melihat anak itu hari ini. Anak itu sering berada di sekitar sini sejak
beberapa hari lalu, dan Teuchi sudah terbiasa melihatnya. Anak itu selalu
berjalan dengan ragu melewati kedai itu, kemudian berlalu, bolak-balik tanpa
pernah benar-benar masuk.
Beberapa
waktu berlalu, Teuchi merasa penasaran dengan anak laki-laki yang selalu muncul
di pandangannya.
Karena
setiap Teuchi melihatnya, anak itu selalu sendirian.
Begitu juga
hari ini, anak itu membungkukkan bahunya melawan udara yang dingin, mengintip
ke dalam kedai setiap beberapa menit. Tidak ada pelanggan yang harus diurusi,
jadi Teuchi tergerak untuk memanggilnya.
Anak itu
menghampiri perlahan, gemetar ketakutan. Tapi Teuchi menawarkan semangkuk ramen
pada anak itu, dan wajah mungil yang ketakutan itu menjadi cerah.
Apa yang
anak sekecil ini lakukan di luar rumah malam-malam begini sendirian?
Apa yang
keluarganya lakukan? Orang tuanya?
Pikiran itu
melintas di kepala Teuchi, tapi dia tidak menanyakan apapun pada anak itu. Dia
hanya melihat anak itu makan. Sepertinya dia menyukai makanannya.
Tak lama
kemudian, anak itu mengangkat mangkuk besar itu ke mulutnya dengan tangannya
yang kecil, meminum seluruh sup di dalam mangkuk itu dan memastikan dirinya
makan sebanyak yang dia bisa, tanpa meninggalkan sisa sedikitpun.
Mangkuk itu
begitu besar dibanding dengannya, wajahnya hilang seluruhnya terhalang mangkuk.
Ketika anak
itu menurunkan mangkuknya, dia terlihat senang dan puas.
Matanya
bertemu dengan mata Teuchi, dan anak itu memberikan cengiran lebar yang
menampakkan deretan giginya.
Teuchi
tersenyum balik padanya.
“Kau makan
dengan sangat baik,” ucapnya, “Baiklah, nak. Aku memutuskan kalau itu akan
menjadi traktiran makanmu dari kedai ini.”
Ketika
Teuchi mengatakan itu, senyum anak itu semakin cerah. Dia mengatakan terima
kasih dan memperkenalkan dirinya.
Nama anak
itu Uzumaki Naruto. Teuchi diam-diam berpikir itu adalah nama yang bagus,
berbagi takdir dengan ramen.
⁰â‚’⁰
Itulah
bagaimana dia pertama kali bertemu Naruto.
Setelah itu,
Naruto sering muncul dan makan dikedai Teuchi. Teuchi dengar dari pelanggannya
yang lain kalau Naruto tidak memiliki keluarga. Dia juga mendengar tentang
perlakuan buruk yang Naruto terima dari sebagian besar penduduk.
Jadi karena
itu dia terus-menerus takut dan hanya bolak-balik di depan kedai.
Salah satu
pelanggan Teuchi mengatakan ini:
“Kenapa kau
biarkan anak itu masuk ke kedai ini? Semua orang menjauhinya. Kedaimu akan
menderita. Kau akan kehilangan uang. Kuberitahu kau.”
Kalimat itu
sendiri tidak tampak seperti ada maksud buruk. Pria itu sepertinya benar-benar
mengkhawatirkan kedai Teuchi.
Tapi tetap
saja, ntah kenapa, Teuchi merasa kesal dan melepas amarahnya.
Oh, dia
tidak tahu apapun tentang dunia shinobi, itu benar, katanya pada pelanggan itu.
Dia mengerti bahwabanyak hal yang terjadi soal Naruto.
Tapi kenapa
dia harus mengucilkan orang yang menyukai ramen, yang jauh-jauh datang ke
kedainya untuk mengisi perutnya?
Untuk anak
kecil yang tidak memiliki saudara dan orang tua itu, kemungkinan besar bahwa
kedai Teuchi lah satu-satunya tempat dimana anak itu bisa memakan makanan
hangat yang dibuat hanya untuknya.
Mungkin
kedengarannya sombong untuk berpikir seperti itu, mungkin dia lebih menempatkan
kepentingan kedai ini untuk Naruto daripada yang seharusnya, tapi maknanya
seperti ini:
Teuchi
mungkin tidak tahu apa-apa soal dunia shinobi, tapi dunia per-ramen-an adalah
dunia yang sangat dia mengerti.
Jika sudah
tentang ramen, mangkuk di depanmu adalah segalanya.
Teuchi
berkonsentrasi sepenuh hati pada setiap mangkuk ramen yang dipersiapkannya,
tanpa kompromi. Dia meletakkan rasa bangganya sebagai ahli, dan memberikan
segala yang dia punya dalam membuat setiap mangkuk ramennya.
Jadi,
seorang anak yang merasa bahwa semangkuk ramen itu sangat enak, yang memakan
makananya dengan kebahagiaan yang meluap-luap- bagaimana bisa Teuchi
mengucilkan anak itu? Itu tidak mungkin. Semua pemilik kedai ramen manapun akan
mengatakan hal yang sama.
Kau harusnya
duduk, dan makan semangkuk ramen di depanmu, Teuchi membentak pelanggan itu.
Perkara orang yang duduk disebelahmu tidak usah dipermasalahkan. Orang yang
duduk di sebelahmu cuma seseorang yang datang untuk makan ramen seperti yang
lainnya. Simpel kan, jadi apa sebenarnya masalahnya?
Jika ada
kesalahan yang ditemukan saat seorang pelanggan melirik gelisah ke pelanggan
lain, itu karena ramennya. Ramennya dimasak dengan tidak baik.
Karena kalau
kalian memasak ramen dengan sangat baik dan menyajikannya di depan seseorang,
maka mereka tidak akan bisa memikirkan hal lain. Mereka hanya terpaku pada
mangkuk di depan mereka, dan makan dengan senang tanpa mempedulikan sekitarnya.
“-dan kalau
ada seseorang yang tidak menyukai kedai kami karena itu, maka aku akan senang
kalau mereka pergi.” Ucap Teuchi menyelesaikan amarah yang diluapkannya ke
pelanggan itu.
“Maaf,
Teuchi.” Ucap orang itu, “Aku…aku tidak bermaksud begitu…”
“Aku
mengerti. Kau mengatakan itu karena kau mengkhawatirkan kedaiku, kan?” Teuchi
tersenyum ramah pada orang itu. “Datang lagi, ya?”
Setelah itu,
para pelanggan terus mendatangi kedai Teuchi, dan Naruto menjadi bagian dari
kelompok itu. Dia datang hampir setiap hari untuk makan.
Hingga suatu
saat, keadaan berubah.
⁰â‚’⁰
Suatu hari,
Naruto berhenti datang ke Ichiraku Ramen.
Teuchi
mengatakan pada dirinya sendiri bahwa hal ganjil itu terjadi karena adanya
kondisi yang rumit. Itulah kenapa Naruto tidak bisa datang.
Naruto, yang
selalu datang untuk makan siang, dan kemudian datang lagi untuk makan malam.
Naruto, yang
selalu membeli cup ramen dalam jumlah banyak untuk mengenyangkan dirinya, tapi
tetap muncul di kedai itu pagi-pagi sekali.
Seperti
itulah Naruto, dan tapi suatu hari, dia tiba-tiba tidak datang lagi.
Seseorang
yang selalu datang tiba-tiba absen. Seseorang yang harusnya hadir tidak bisa
ditemukan.
Apa masih
tidak apa-apa menyebut ini kejadian ganjil?
Teuchi
merasa sangat gelisah melalui hari-hari tanpa Naruto.
Kalau
dipikir-pikir, dia sudah melalui hal ini berkali-kali.
Alasannya
adalah saat dia menyajikan ramen banyak orang, dia juga memiliki banyak
pelanggan yang merupakan shinobi.
“Aku mau
makan ramenmu sekali sebelum berangkat menjalani misi.” Pelanggan shinobinya
akan mengatakan hal yang menyenangkan seperti itu.
Teuchi
berharap dengan sungguh-sungguh sambil memasak ramennya: aku benar-benar
berharap kau kembali dan makan ramenku lagi.
Itu bukan
karena dia ingin menjual ramennya lebih banyak lagi.
Itu karena
dia ingin mereka kembali dengan selamat.
Kalau kau
kembali dengan selamat, makan ramenku, dan menunjukkan wajah tersenyum itu
lagi, maka itu akan jadi kebahagiaan yang lebih besar dibanding kebahagiaan
manapun. Aku tidak akan memintamu membayar.
Tentu saja,
itu agak sedikit idealistis baginya untuk mengabaikan kenyataan bahwa jika dia
tidak meminta mereka membayar porsi kedua mereka, maka dia akan kesusahan
membayar tagihan bahan makanan tersebut.
Tapi pada
akhirnya, Teuchi menjalani bertahun-tahun di kedainya dimana pelanggan shinobi
datang. Mereka tidak datang hampir setiap hari seperti Naruto, tapi mereka
masih cukup sering datang.
“Aku ada
misi setelah ini. Saat misiku selesai, aku akan datang kembali dan makan
ramenmu lagi.” Kata mereka tersenyum, dan pergi.
Mereka
kemudian pergi, dan tidak pernah kembali.
Teuchi
menunggu berbulan-bulan. Bertahun-tahun. Mereka tidak pernah muncul.
Teuchi tidak
mengerti apapun tentang dunia shinobi. Tapi dia tahu bahwa kematian selalu
mengintai mereka.
Berkat para
shinobi yang mempertaruhkan nyawa mereka dan melindungi semua orang di desa
maka Teuchi dan penduduk lainnya bisa hidup dengan damai.
Itulah
kenapa…
Setiap
malam, Teuchi selalu mempersiapkan bahan untuk kedai Ichiraku besok. Sambil
melakukannya, wajah-wajah pelanggan shinobinya yang menghilang itu muncul di
benaknya.
Kalian
berhati-hati, kan…?
Kalian hanya
sudah muak dengan ramenku, kan?
Kalian sudah
menemukan kedai yang lebih baik,kan?
Iya kan?
Itulah
sebabnya, Teuchi mencoba untuk berpikir seperti itu, untuk menghibur dirinya.
Pasti itu penyebabnya. Siapa tahu, aku akan melihat mereka besok, maka dari
itu, aku akan memastikan ramen besok akan lebih baik dari sebelumnya!
Dia
menghabiskan malamnya terjaga dan mempersiapkan bahan dengan penuh harapan itu.
Itulah
bagaimana Teuchi terus membuat ramen, setiap harinya.
Beberapa
bulan setelah Naruto tidak pernah muncul, Teuchi mendengar bahwa shinobi itu
sedang keluar desa untuk latihan tambahan.
Rasa lega
menjalar dari dalam hatinya.
Benar
memang, terakhir Naruto mengunjungi kedai itu, dia menyebutkan akan melakukan
perjalanan yang lama. Teuchi mengasumsikannya sebagai sejenis misi, tapi dia
tidak mengira bahwa Naruto akan pergi selama ini.
Shinobi
punya etika berlatih yang keras.
⁰â‚’⁰
Ketika
Naruto kembalidari dua tahun perjalanannya, dia tumbuh tinggi dan terlihat
seperti pria yang lebih dewasa. Lucu memang, bagaimana Teuchi tidak menyadari
perubahan drastis jika dia melihatnya setiap hari seperti biasanya.
Teuchi tidak
banyak bicara. Dia hanya meletakkan semangkuk ramen di depan Naruto untuk
dimakan.
Itu adalah
semangkuk penuh jiwa.
Naruto
mungkin sudah tumbuh besar, tapi cengiran yang diberikannya pada Teuchi setela
hmemakan ramennya tidak berubah sama sekali.
Untuk alasan
tertentu, kenyataan itu membuat Teuchi begitu senang sehingga dia tersenyum
balik bahkan lebih lebar.
Karakteristik
Naruto yang berani dan pantang menyerah membantunya menyelamatkan desa
berkali-kali, dan kemudian, semua orang menyebutnya pahlawan.
Beberapa
tahun kemudian, anak laki-laki yang dulu dikucilkan sekarang begitu disayangi
dan diakui oleh semua orang.
Nama
‘Uzumaki Naruto’ terkenal dari mulut kemulut. Dan setiap seseorang mengulangi
ceritanya, orang-orang akan merasakan ketertarikan pada topping naruto. Banyak
sekali pelanggan Teuchi yang meminta tambahan naruto, dan begitu banyak
permintaan hingga menjadi sebuah kegemaran.
Yang
mengagetkan, ada beberapa orang yang menyebut ‘Ichiraku Ramen’ sebagai ‘Ramen
Pahlawan’. Teuchi merasa gelisah ketika orang-orang mulai memakan ramennya dan
bergumam ‘kalau aku makan ini, aku tidak akan gagal dalam misiku!’ atau
‘kumohon biarkan aku kembali dengan selamat dan hidup’ dibawah nafas mereka,
tapi Teuchi tidak punya hati untuk menyuruh mereka berhenti.
Seluruh
shinobi dan kunoichi yang sering mengunjungi kedainya dan mengatakan hal
seperti itu adalah mereka yang melindungi desa, mereka yang pergi dan diintai
oleh kematian dalam misi yang menyeramkan setiap harinya. Adalah naluri manusia
untuk menginginkan jimat yang mampu melindungi mereka.
Dan
kemudian, tidak bisa dipungkiri bahwa Teuchi sendiri juga berdoa setiap saat
dia memasak untuk shinobi yang akan pergi menjalani misi. Pikirannya yang
konstan, yaitu ‘kembalilah dan makan lagi’ tidak lebih baik dari gumaman
permohonan pelanggannya.
‘Kalau aku
makan ramen ini aku akan jadi lebih kuat’ atau ‘kalau aku makan ramen ini aku
akan jadi pahlawan’…bukan keadaan yang menyenangkan yang membuat mereka
mengucapkan permohonan itu.
Bahkan
pemikiran dan doa dari satu orang bisa membantumu berubah, Teuchi mempelajari
itu dengan baik di masa lalu.
Ya, kejadian
itu terjadi pada malam yang dingin di tengah musim salju, malam ituadalah saat
Teuchi memutuskan untuk membuka kedai pertamanya, malam dimana dia mengalami–
Ah, kaldu di
pancinya sudah mulai mendidih. Uapnya sudah muncul bersamaan dengan suara
gelembung, dan menarik Teuchi dari kenangannya.
“Oops, aku
terlalu terhanyut memikirkan masa lalu.” Gumam Teuchi. Ya ampun, dia sudah
mulai tua.
Dia
cepat-cepat membuat ramen. Mie yang sudah direbus perlahan dimasukkan ke
supnya. Dengan hati-hati dia menambahkan topping, menatanya dengan tatanan yang
baik. Dan kemudian, ya, topping akhir, naruto.
Teuchi sudah
keluar dari lamunannya demi berkonsentrasi hanya untuk membuat semangkuk ramen
yang sudah dipesan.
Apa yang dia
pikirkan tadi…?
Dia
benar-benar sudah lupa. Teuchi sering melupakan banyak hal belakangan ini, dan
langsung tidak mengingatnya, tapi itutidak masalah
Cukup
baginya untuk hidup setiap harinya dengan membuat semangkuk ramen.
Apalagi yang
pemilik kedai ramen harapkan? Seperti itu sudah cukup. Bagimanapun, karena
Teuchi sangat mencintai ramen maka dia memutuskan untuk memasuki dunia ramen.
Disamping
itu, jika dia sebelumnya memikirkan sesuatu yang sangat penting, dia akan
langsung mengingatnya.
Ahh, benar,
dia sebelumnya memikirkan tentang hadiah pernikahan. Bagimanapun otaknya tau
bagaimana cara menyimpan hal yang penting.
Baik Naruto
(orangnya) dan naruto (toppingnya) keduanya sangat membantu Teuchi. Dia ingin
menyampaikan rasa terima kasihnya,tapi sayangnya hal yang bisa dilakukannya
terbatas. Yang teuchi bisa lakukan adalah hal yang selalu dilakukannya: membuat
ramen.
Tapi, itu
bukan hal yang buruk. Pikir Teuchi.
Hubungan
antara Teuchi dan Naruto adalah hubungan antara pemilik toko dan pelanggannya.
Kalau soal apa yang Teuchi ketahui soal Naruto…yah, dia tahu kalau anak itu
mencintai ramen Teuchi dengan sepenuh hati…
Pada
akhirnya, meskipun sudah saling mengenal bertahun-tahun, Teuchi dan Naruto
menghindari untuk membicarakan hal lain karena mereka berdua benar-benar
berkonsentrasi pada ramen dalam setiap pertemuan mereka.
Karena
Teuchi seperti itu, dan Naruto seperti itu, maka sudah jelas kalau satu-satunya
hadiah yang bisa diberikannya adalah ramen, kan?
Teuchi
meraih kertas memo yang ada didekatnya, dan menuliskan tiga kata disana:
Gratis Makan
Ramen
Itu adalah
voucher yang membuat Naruto bisa makan semua ramen yang disukainya di Ichiraku
secara gratis. Pasti, dia akan senang dengan hadiah ini.
Tidak,
tunggu sebentar.
Teuchi
mencoret beberapa kata.
Gratis Makan
Ramen – Berlaku untuk Satu Tahun
Ini dia.
Teuchi mengangguk puas.
Hadiah
pernikahan sudah disiapkan, tapi bukan berarti uang bisa didapatkan dari pohon.
Teuchi takut kedainya akan bangkrut karena tidak bisa membayar mie-nya jika dia
seperti itu.
Di sisi
lain, Naruto akan begitu senang dengan hadiah ini, karena dia bisa memakan
semua ramen yang disukainya. Dia sangat mencintai ramen, jadi kemungkinan dia
akan datang setiap hari.
Setiap hari.
Dari pagi hingga malam.
Dia juga
akan membawa istrinya dan bilang “Baiklah, aku akan makan ramen sampai seluruh
sel di tubuhku terbuat dari ramen!”
Dan kemudian
dia makan.
Dan makan,
dan makan, dan makan, dan makan, dan makan…dan kedai Teuchi bangkrut.
Dalam benak
Teuchi, dia bisa melihat putrinya Ayame pasti akan terkejut dan syok saat
menatap ke tokonya yang hancur. Ayame, yang selalu bekerja dengan ceria dan
enerjik untuk menarik pelanggan, menatap sedih ke sisa-sisa kedai yang
berantakan.
Teuchi tidak
tau apa yang harus dikatakan padanya, dan masih terdiam syok.
“Satu
tahun....adalah waktu yang lama…” Ayame berbisik, airmata mengalir di pipinya.
Ini adalah
mimpi buruk. Bagaimana ini bisa terjadi? Kenapa kedainya bisa hancur? Mereka
hanya membuat ramen…
“Gah…”
Teuchi menggelengkan kepalanya penuh ketakutan untuk mengusir bayangan
menakutkan itu.
Tenang.
Tenang Teuchi. Berkepala dingin lah. Tentu saja, satu tahun itu terlalu lama…
Gratis Makan
Ramen – Berlaku untuk Satu Tahun Setengah Tahun
Setengah
tahun… Tidak, tidak ini tidak bisa juga.
Pena di
tangan Teuchi berdencit karena genggamannya yang terlalu erat.
Gratis Makan
Ramen – Berlaku untuk Satu Tahun Setengah Tahun Satu Bulan
Teuchi
melepaskan penanya, mengangguk.
Ini mungkin
bisa. Tunggu, tidak, dia masih merasa sedikit takut…
Gratis Makan
Ramen - Berlaku untuk Satu Tahun Setengah Tahun Satu Bulan Satu Minggu
Nafas Teuchi
terasa sedikit sulit. Kapan itu terjadi?
Dia
membayangkan reaksi Naruto…
“Satu minggu
penuh?! Baiklah, lebih baik aku makan sepuluh mangkuk setiap hari!”
Itu tidak
bagus!
Teuchi
meletakkan memo itu sejauh mungkin. Bagaimana dia bisa mengira ini solusinya?
Voucher hanya akan membawa masalah dan kehancuran. Itu akan menjadi malapetaka
baginya dan putrinya.
“Ohhh…oh
tidak…” Teuchi menangis membayangkan jika hal yang mengerikan itu jadi
kenyataan.
Berkat
voucher yang sembarangan ditulisnya, Ayame akan terlantar kedinginan di pinggir
jalan yang gelap. Dia akan bertemu pria berandal dan menikah dengannya!
Ayame,
kenapa kau melakukan ini padaku? Menikah dengan seorang anak dari pembuat mie
soba! Kau tidak pantas memanggilku ‘ayah’. Pergi. Pergi dari pandanganku atau
kulempar ramen ke kepala kalian!
“Tidaaak….ohh
tidak, tidaaaakk…” Jerit Teuchi, mencengkram kepala dengan tangannya.
Voucher
gratis tidak mungkin. Jika dia melakukan itu, dia tidak akan bisa menjalankan
kehidupan.
Lalu, apa
yang harus dilakukannya? Dia harus memberikan batasan waktu atau batasan jumlah
porsi, atau kalau tidak, itu akan menjadi bencana. Bahkan jika dia mengatakan
pada Naruto ‘hanya diperbolehkan makan secukupnya’, ‘secukupnya’ Teuchi dan
‘secukupnya’ Naruto itu tidak sama.
Dengan
begitu, hadiah apapun yang diberikannya kalau bukan ramen akan jadi tidak ada
artinya. Itu adalah situasi yang tidak mungkin.
“Selamat
sore,” Teuchi menyapa pelanggannya yang baru datang.
“Tolong satu
porsi besar ramen.” Ucap pelanggan itu, “Ah, dan ekstra naruto.”
Naruto
sangat populer belakangan ini. Dulu topping itu sangat sulit dijual, tapi
sekarang Teuchi harus menambahkan stoknya agar tidak kehabisan.
Teuchi
mengubah pikirannya yang putus asa demi profesionalisme saat dia membuat ramen.
Seperti biasa, dia mengabdikan diri sepenuhnya untuk tugas itu, dan menambahkan
topping naruto pada tahap akhir. Dia menambahkan ekstra naruto juga, menatanya
dengan baik dan hati-hati.
Tampaknya
tempat naruto di posisi teratas DaftarTopping Populer aman untuk sekian lama.
“Ini dia
pesananmu!” Teuchi menyajikan ramen ke pelanggannya, dan kembali khawatir.
Dia
mengambil lagi lembaran memonya, membuka halaman baru yang kosong. Pelanggan
itu dengan senang mengunyah naruto di ramennya. Tidak masalah bahkan jika dia
meminta tambahan topping itu lagi. Teuchi punya segunung stok naruto yang sudah
siap dan sudah dipotong.
Teuchi
melihat ke arah gunungan naruto yang sudah terpotong yang ditatanya di atas
nampan di area kerjanya.
Halaman baru
memo itu berwarna putih, seperti sebagian besar naruto yang berwarna putih.
Tapi naruto tidak hanya berwarna putih, naruto juga memiliki pola berbentuk
pusaran itu.
Naruto-naruto
itu adalah hal yang bagus. Pikir Teuchi.
Pikiran
Teuchi kosong, dan lembaran memo ditangannya juga kosong, tapi naruto tidak,
karena ada spiral yang menarik disana. Untuk sesaat, Teuchi kembali menatap
gunungan naruto itu dalam diam.
Dan
kemudian…
Satu Porsi
Gratis Naruto
Sebelum dia
menyadari apa yang dilakukannya,Teuchi sudah menuliskan itu di lembaran
memonya. Dia meletakkan penanya. Lalu,secepat kilat, dia mengambil memo itu
lagi.
Satu Porsi
Gratis Naruto
Ini tidak
bisa juga. Ini hadiah yang terlalu kecil, dia terlalu khawatir. Teuchi terus
mencoba memikirkan pilihan hadiah yang tidak membuat ketakutannya menjadi
nyata.
Berkat
Naruto (orangnya), naruto (toppingnya) menjadi begitu populer, jadi Teuchi
tidak boleh bertingkah dengan pola pikir yang sempit.
Tapi, sama
pentingnya dengan hadiah pernikahan, jika dia bertindak terlalu ceroboh, maka
imajinasinya akan mengejeknya dengan bayangan Ayame yang terlantar di jalanan
yang dingin, menikahi seorang berandal tidak bertanggung jawab.
Apa yang
dibutuhkannya adalah sesuatu dengan keseimbangan yang sempurna. Sesuatu yang
membawa cinta yang mendalam dari ramen, tapi juga sesuatu yang tidak membuat
kedainya dalam bahaya kebangkrutan, sejenis hadiah yang sangat bagus yang
mengkombinasikan kedua faktor tersebut.
Pikiran
Teuchi mulai berputar lagi.
Berkat
Naruto (orangnya), naruto (toppingnya) menjadi begitu popular. Jadi kalau
begitu...
Teuchi
menemukan solusinya, dan menulis kalimat baru di lembaran memonya.
Sambil
melakukannya, dia memikirkan bagaimana Naruto saat memakan ramennya. Ekspresi
yang selalu diberikan anak itu, yang begitu senang hingga tidak sanggup bicara.
Senyum yang
diberikan Naruto itu tidak adil. Itu curang. Pemilik kedai ramen manapun akan
meleleh kalau melihatnya.
Kapanpun dia
memikirkan ekspresi itu, Teuchi tidak bisa melakukan apapun selain berpikir:
Aku selalu
ingin melihat wajah ini.
“Baiklah.”
Teuchi mengangguk puas. Dia akhirnya menemukan hadiah pernikahan yang tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar