5 tahun.
Meskipun Itachi tidak terpicu
oleh usianya, pada tahun ini terjadi perubahan besar yang meninpanya dimana
telah membuat hatinya bergerak. Penyebabnya tepat di depan matanya sekarang.
"Bagaimana menurutmu?"
Mikoto menunjukan dan bertanya,
tapi Itachi tidak menjawab. Dia hanya duduk tegak dan melihat ke bawah pada apa
yang terbaling di depan lututnya.
"Ini Sasuke"
Nama anak ini, adiknya sendiri,
Uchiha Sasuke.
Itachi dengan lembut menyentuh
anak cerewet itu.
"Sasuke..."
Saat pertama kali ia memanggil
nama adiknya, perasaan hangat terbawa jauh di dalam jiwanya. Ini adalah jenis
cinta yang berbeda yang dirasakan seseorang terhadap ayah dan ibu mereka. Ini
adalah perasaan istimewa yang sama sekali tidak bisa terlukiskan.
Meskipun Itachi benar-benar tidak
bisa mengungkapkan dengan baik apa perasaan itu sebenarnya. Keberadaan
sementara di depannya mungkin akan pecah jika disentuh. Saat itu pastinya,
tunas dari rasa tanggung jawab apa yang harus dilakukan seseorang untuk
melindungi dirinya?
"Awasi adikmu!" Kata
ibunya dan Itachi mengangguk sepenuh hati saat ia menyentuh pipi Sasuke.
⁰ₒ⁰
Sasaran kayu tersebar dimana-mana
di pohon aras. Dua lingkaran hitam kira-kira seukuran kepala manusia tergambar
di atasnya. Itachi berdiri sendiri di dalam hutan yang sepi. Kunai di tempatkan
satu persatu diantara jarinya. Senjata Itachi adalah delapan kunai di tangan
kanan dan kirinya.
"Fuu...."
Dengan mata terpejam ia
mengembuskan nafas dalam-dalam. Pada saat yang bersamaan dia berjongkok, dia
menendang tanah dengan sekejap kekuatannya. Tubuhnya melayang terbalik ke
udara.
Kedua
lengan menempel di dadanya, dia cepat-cepat melebarkannya ke kiri dan kanan.
Dalam delapan kilasan cahaya, dia mengumpulkan mereka ke delapan arah.
Sebuah
suara ringan dari "Katsu katsu katsu," berdering di sekitar Itachi
yang mendarat. Pisau kunai tajam menembus bagian tengah semua target yang
ditempatkan di pohon cedar.
"Luar
biasa,"
Tiba-tiba
terdengar suara dari belakangnya. Sambil menahan napas, Itachi berbalik untuk
melihat seorang anak laki-laki dengan rambut hitam berdiri di sana yang jelas
lebih tua dari Itachi. Ikat kepala berlambang Konoha berwarna perak bersinar di
dahinya sebagai bukti.
"Kau,
berapa umurmu?" Tanya anak itu. Tidak mengetahui nama anak itu, Itachi
yakin bahwa anak laki-laki ini sama dengan dia, seorang shinobi klan Uchiha.
"Lima
tahun."
"Untuk
menampilkan kemampuan sebanyak ini dengan kunai pada usia itu, kau sangat luar
biasa," kata anak laki-laki sambil mengulurkan tangannya.
"Aku
adalah Uchiha Shisui."
"Aku.."
"Aku
tahu. Kau anak Kapten Polisi Fugaku-san Itachi, benarkan? "
Itachi
bingung oleh Shisui yang berbicara dengan sikap ramah. Mungkin perasaan seperti
itu ditunjukkan di wajahnya, mata Shisui melebar dengan mengangkat bahu.
"Aku diberitahu tentang anak misterius yang enggan berbicara banyak kepada
orang-orang tapi dia tampaknya sangat keras kepala."
"Jika
itu tidak ada gunanya ...."
"Ahh,
jangan bilang begitu," teriak Shisui.
Sosoknya
lenyap.
Mata
Itachi menangkap sebuah tindakan. Tidak ada di sana. Menari di udara dengan
cara yang sama seperti yang dilakukan Itachi sebelumnya, lengan Shisui
membentang lebar ke kiri dan kanan.
Delapan
kilatan cahaya menerobos.
"!!"
Mata Itachi terbuka lebar.
"Bagaimana?"
Shisui mendarat dengan senyum berseri. "Kemampuan kunai ku cukup bagus
juga kan?"
Kunai
baru berada persis di sebelah yang dibidik Itachi tadi. Tidak mengherankan,
mereka adalah benda-benda yang dilemparkan Shisui.
"Aku
sudah sering melihat mu berlatih harian di sini cukup lama," Shisui
mendekat pelan, dia mengulurkan tangannya lagi.
"Mari
berteman," katanya dengan nada yang benar-benar menyenangkan yang secara
alami diminati. Itachi mengangkat tangan kanannya untuk menahan telapak
tangannya yang hangat.
"Senang
bertemu denganmu Itachi," Shisui tersenyum lebar.
Itachi
bingung tentang bagaimana dia telah memeluk shinobi aneh dan terlalu ramah ini.
⁰ₒ⁰
Dia sedang melihat Bulan.
Bersama dengan Sasuke.
Ayah dan ibunya pergi.
Dia menutup pintu dan duduk di
beranda sambil membawa Sasuke.
Dan cahaya bulan yang
menyilaukan.
Cahaya Bulan Purnama yang
tampaknya membuat bintang-bintang di sekelilingnya lenyap, sekarang tampak
seperti akan redup kapanpun.
Angin sepoi-sepoi menyentuh pipi
Itachi.
"Hm?"
Itachi mengerutkan dahi pada
sensasi aroma ringan di angin.
Dia mungkin telah menyadari
perubahan dari saudaranya atau mungkin kepekaan tajam bayi itu melihat kepada
sesuatu yang aneh, tapi Sasuke mulai merengek dalam pelukannya.
"Perasaan apa ini?"
Dan Sasuke mulai menangis.
"Shhh shhh ..."
Sementara dia mengguncang Sasuke,
dia menyimpan Bulan dalam pandangannya.
Dan angin dengan bau harum
kembali meniup.
"Aku memiliki firasat buruk dan
pada saat seperti ini ibu dan ayah harus meninggalkan rumah."
Tangisan Sasuke semakin keras.
Tidak ada waktu lagi untuk
melihat Bulan, seperti yang diharapkan. Itachi tersenyum menunduk menatap
adiknya yang imut.
"Jangan menangis, Sasuke.
Tidak peduli apa pun yang terjadi, kakakmu akan melindungimu. "
Sesuatu sedang mendekat ...
Itachi tidak bisa mencegah
dirinya dari menempatkan kekuatan di lengan yang menahan Sasuke.
Dengan kejadian tak terduga ini
desa berubah menjadi kekacauan.
⁰ₒ⁰
Berdiri di atap Konoha, Polisi
Militer Polisi Uchiha Fugaku sedang mengamati awan debu dari kejauhan dengan
ekspresi yang mengerikan.
Dan yang berdiri di sekelilingnya
adalah saudara-saudaranya yang berkumpul dari bagian elit klan Uchiha untuk
mengantisipasi.
"Itu ...", kata Yashiro,
seorang pria kulit putih di sisi kirinya dan alasan mengapa ini sudah berada di
bidang pandang Fugaku.
"Kyu-Kyubi ...", kata
yang ada di sebelah kanannya, Inabi, pria berambut panjang dan hitam yang
berusaha sekuat tenaga untuk menenangkan tubuhnya yang gemetar karena
ketakutan.
Dan Fugaku, yang tidak
memperhatikan ketakutan yang ditunjukkan bawahannya, menghadapi situasi di
depannya.
"Tidak diragukan lagi. Ini
adalah Kyubi. "
Dari dalam awan debu yang meletus
tepat di tengah desa, ekornya muncul seperti ular, berjumlah sembilan.
Di satu ujung dari ekor memperlihatkan sosok monster berwarna
oranye.
Dan rubah jahat itu meraung di
bawah Bulan Purnama.
Itu adalah binatang legendaris
yang membawa bencana ke dunia ini.
"Pengiriman langsung ke
pasukan di tempat itu, aku juga akan pergi."
"Fugaku-sama apa kita pergi
sekarang juga?" Tanya Yashiro, yang tampak takut.
"Tentu saja."
Bahkan saat matanya tetap di atas
Kyubi. Gejolak dan jeritan bisa terdengar. Kita bisa melihat di mana sosok itu
berada di desa.
Bahkan di daerah dimana Kyubi
tidak dapat membuat kekacauan.
"Ini mungkin merupakan
bencana terbesar yang pernah dilihat desa ini dan aku sendiri. Sebagai komandan
Polisi... sku tidak bisa tinggal di sini tanpa melakukan apapun."
"Tapi…"
Mendekati Kyubi sama dengan
mempersembahkan hidup mu ke bahaya dan dapat dipastikan bahwa shinobi pertama
yang sampai di daerah itu sudah gugur.
"Aku belum melakukan pekerjaan
yang membahayakan hidup ku sampai sekarang."
"Kapten…"
Mata Yashiro terpaku dengan air
mata.
"Satu-satunya cara untuk
mengendalikan Kyūbi adalah Sharingan dari klan Uchiha. Jika kita mundur,
menghentikannya akan menjadi tidak mungkin. "
"Kapten!"
"Ada apa?!"
"Kami baru saja menerima
perintah dari atasan, mereka mengatakan bahwa Kepolisian perlu ... membantu
mengevakuasi penduduk desa.
"Apa?!"
"Satu-satunya hal yang bisa
mengendalikan Kyūbi adalah Sharingan. Kemungkinan besar para pemimpin takut
akan hal itu. "
"Apa kau mengatakan bahwa
kita adalah penyebab dari ini ?!", teriak Yashiro.
Fugaku mengerti betul apa yang
Yashiro rasakan.
Klan Uchiha adalah bagian dari
Konoha, jadi tidak mungkin mereka melakukan sesuatu seperti melepaskan binatang
seperti Kyubi untuk menimbulkan keributan.
Jika ada seseorang yang bisa
mengendalikan Kyubi dan akan menghindari tempat tinggalnya, ini pasti akan
mencurigakan.
Dan di klan tidak ada orang yang
melakukan sesuatu yang bodoh seperti itu.
Selanjutnya, binatang di depannya
sedang meratakan desa tanpa rasa diskriminasi.
Tapi paling tidak, ini tidak
mungkin dilakukan oleh seorang Uchiha yang sebenarnya tinggal di desa.
"Katakan pada mereka bahwa
aku mengerti.", Katanya pada Tekka seolah melempar sesuatu yang pahit.
"Kapten!"
Fugaku menuju ke tangga menurun.
Meskipun dia khawatir tentang
Sasuke dan Itachi di rumah, prioritas pertamanya adalah melaksanakan misi yang
ditugaskan padanya.
⁰ₒ⁰
"Itachi!"
"Ibu!"
Mikoto erat memeluk Itachi yang
sedang menggendong Sasuke di jalan di depan rumah mereka.
"Aku senang kau baik-baik
saja."
"Aku tidak ingin Kau
khawatir karena tidak menemukan kami di rumah setelah kami dievakuasi. Itu
sebabnya kami menunggumu. "
"U-un."
Sambil meneteskan air mata,
ibunya setuju.
Ekspresi wajah Itachi, yang
tegang karena beban harus melindungi saudaranya, menjadi santai. Tapi itu hanya
sesaat. Saat dia menyadari apa yang sedang bergerak ke arah mereka dari
belakang ibunya, keseriusan dari sebelumnya kembali.
"Ibu!"
Dengan tergesa-gesa ia menyerahkan
Sasuke kepada ibunya.
Dia lari dengan cepat.
Sebuah batu yang diluncurkan
Kyūbi, jatuh di dekat rumahnya, hancur dan potongannya terbang melayang dan
menuju ke punggung ibunya.
Dia melihat ke bawah pada ibunya
yang sedang membawa Sasuke.
Ibunya tampak terkejut dengan Itachi
yang tiba-tiba melompat.
Batu yang bisa dengan mudah
menghancurkan ibu dan kedua anaknya.
"Aku akan
melindungimu."
Dia mengencangkan tinjunya.
Taijutsu shinobi bukan tentang
kekuatan otot.
Bahkan anak berusia lima tahun
dengan tubuh yang tidak memadai bisa memecahkan batu jika ia berhasil menguasai
chakra dengan benar.
Dia mengangkat tinjunya ke atas.
Chakra-nya bergerak melalui
lengannya yang dilalap cahaya biru.
Saat dia menabrak batu, tinjunya
menciptakan suara keras saat menghancurkan batu tersebut.
Sambil dihujani oleh batu, dia
mendarat tanpa bersuara.
"Apa kau baik-baik saja?”
Dan tanpa berusaha menyembunyikan
keheranannya, dia menatap Itachi dengan mata yang terbuka lebar.
Ibunya adalah seorang jōnin,
karena itulah dia bahkan semakin kagum dengan apa yang telah dilakukan Itachi.
"Di sini berbahaya, sebaiknya
kita pergi ke tempat orang-orang berkumpul."
"Ya…"
"Bahwa kau bisa melakukan
hal-hal seperti itu tanpa harus masuk Akademi. Kau benar-benar anak ayah mu.
"
Dia dipuji, tapi sekarang bukan
saatnya untuk itu. Pikirannya dipenuhi dengan rasa tanggung jawab untuk membawa
ibu dan saudara laki-lakinya ke tempat yang aman.
Dan apa yang didengarnya dari
daerah sekitarnya adalah tangisan dari wanita dan anak-anak dan teriakan dari
para pria, bercampur dengan hiruk pikuk puing-puing. Itu adalah pemandangan
yang mengerikan.
Ada orang yang kabur dengan
pendarahan. Seorang pria yang kehilangan lengan meneriaki sesama shinobi.
Seorang wanita muda sedang
menatap tercengang di deretan puing-puing yang roboh.
Seorang anak yang sedang menjerit
dan menangis, saat mencoba mengangkat tubuh ibunya yang sudah menjadi dingin.
Itachi mendengar dan merasakan
jeritan di bagian belakang kepalanya.
Meskipun dia tidak berlari
menjauh yang akan membuatnya lelah, dia merasa sulit bernapas.
Pemandangan di depannya sama
seperti panggung pertempuran yang pernah ia lihat pada usia empat tahun.
Perang…
Rasa sakit yang besar melintas
jauh di matanya, identik dengan saat itu ketika matanya gemetar karena
gelombang kekuatan.
Dan sesaat ia merasa bidang
pandangnya berwarna merah tua, tapi ia langsung menjadi tenang.
"Itachi?"
Di belakangnya, ibunya yang melihat
sesuatu yang tidak beres dengan anaknya, bertanya kepadanya.
"Aku baik-baik saja,
Bu."
Dia berlari dengan segenap
kekuatannya.
Mereka berlari untuk melepaskan
diri dari kekuatan Kyubi yang luar biasa.
Dari lubuk hatinya ia
menginginkan kekuatan untuk bisa mengakhiri semua konflik.
Dia ingin menjadi shinobi yang hebat.
Dia ingin menjadi shinobi yang hebat.
⁰ₒ⁰
Di ruang pertemuan di dalam
kediaman Hokage, empat bayangan sejajar.
Hokage Ketiga Hiruzen Sarutobi,
Shimura Danzō dari ANBU, dan penasehat Homura dan Koharu.
Dengan tragedi yang mendadak kini
telah berakhir, Hiruzen, dengan keriput di wajahnya menjadi amat sangat
terlihat karena kelelahan, ditujukan pada rekan-rekannya.
"Hokage Keempat dan istrinya
Kushina menyegel Kyubi dengan mengorbankan nyawa mereka, dan akibatnya desa itu
diselamatkan."
Danzo yang sedang mendengarkan
dengan tatapan rileks, berkata, "Tapi desa tersebut mengalami pukulan
dahsyat yang bahkan tidak mereka alami selama Perang Besar."
"Jika kita tidak segera
melakukan perbaikan, desa-desa lain bisa memanfaatkan situasi dan menyerang
desa.", Kata Homaru.
Hiruzen setuju dan berkata,
"Aku akan segera mengurus masalah ini."
"Tentang itu, aku punya
proposal yang aku ingin kau lakukan untuk ku. Aku ingin kau memindahkan klan
Uchiha ke pinggiran desa. "
"Apa?!"
"Kau harus sadar bahwa Sharingan
klan Uchiha adalah satu-satunya alat untuk mengendalikan Kyubi."
"Apakah kau mengatakan bahwa
dia yang memanggil Kyubi, adalah seorang Uchiha?"
"Betul."
"Perlakuan terhadap Uchiha
selama Perang Besar, keheningan Fugaku terhadap keputusan Keempat ... Pada
tahun-tahun terakhir ini, ketidakpuasan Uchiha terhadap desa telah
meningkat."
"Aku tidak berpikir
begitu."
"Root dengan hati-hati
menyelidiki gerakan Uchiha."
"Ini fakta bahwa Uchiha
tidak puas."
"Keputusasaan lahir pada
mereka yang mengalami Perang Besar. Fugaku ‘Kyōgan’, seorang jenius yang luar
biasa, mengundurkan diri hanya untuk menjadi kapten Polisi Militer."
"Suatu hari, kekecewaan
mereka terhadap desa bisa berubah menjadi malapetaka hebat yang menimpa
Konoha."
"Tapi tidakkah agak tergesa-gesa menetapkan bahwa Uchiha harus disalahkan atas insiden Kyubi?"
"Tapi tidakkah agak tergesa-gesa menetapkan bahwa Uchiha harus disalahkan atas insiden Kyubi?"
"Kami tidak akan membiarkan
mereka melakukan apa yang menyenangkan mereka atau membebaskan mereka dari rasa
bersalah hanya karena tidak ada bukti. Hiruzen, kau tahu itu fakta bahwa
satu-satunya hal yang bisa mengendalikan Kyūbi adalah Sharingan. "
"Bagaimanapun, kita harus
membawa seluruh klan dan memindahkan mereka ke batas desa. yang perlu dilakukan
sekarang, kita harus melakukannya dengan rekonstruksi desa yang dikarena
insiden Kyubi, sebagai alasannya. "
Tiga orang lainnya hanya bisa berdiri diam dengan sikap pria yang merupakan personifikasi kegelapan ANBU.
Tiga orang lainnya hanya bisa berdiri diam dengan sikap pria yang merupakan personifikasi kegelapan ANBU.
⁰ₒ⁰
Itachi senang dengan rumah
barunya, meski jaraknya cukup jauh dari pusat desa. Di dalam distrik Uchiha
berdiri kuil Nakano dan karena terletak di pinggiran desa, tempat ini
dikelilingi oleh hutan.
Ia tidak kesulitan mencari
lokasi untuk berlatih. Jika dia berjalan sedikit, dia bisa keluar dari batas
desa dan dari sana ada pegunungan terjal.
Dia pikir itu tempat yang bagus
bagi adiknya untuk tumbuh dewasa.
Tapi…
Orang dewasa berpikiran
berbeda.
Sejak berdirinya distrik Uchiha
telah diputuskan, banyak shinobi muda mulai bertemu dengan ayahnya.
Diskriminasi.
Penindasan.
Tuduhan palsu seperti kata-kata
ini berasal dari kamar ayahnya.
Itachi mengerti sepenuhnya
mengapa orang dewasa merasa tersinggung dengan perpindahan tersebut.
Karena kecurigaan bahwa pelaku
dibalik insiden Kyūbi itu adalah seseorang dari klan. Dan
akibatnya mereka dikumpulkan di pinggiran desa.
Tanpa diberi penjelasan apapun.
Itachi berpikir bahwa kemarahan
mereka bisa dimengerti, tapi begitu diputuskan, tidak ada yang bisa dilakukan.
Jadi, ketika seluruh klan telah berkumpul, tampaknya lebih masuk akal untuk memperbaiki
lingkungan desa.
Karena insiden Kyūbi seluruh
desa hancur.
Klan Uchiha bukan satu-satunya
yang menderita.
Ada banyak orang yang telah
kehilangan orang yang mereka cintai.
Banyak orang juga kehilangan
rumah mereka, jadi klan Uchiha bisa dianggap beruntung karena telah menerima
sebuah distrik sebelum mereka yang lain dimana juga telah kehilangan rumah
mereka karena bencana.
Itachi tidak menyembunyikan
kekecewaannya pada orang dewasa yang hanya mengeluh.
"Baiklah, aku
pergi.", Ayah Itachi berkata.
Itachi, di sebelahnya Sasuke,
dan ibunya sedang makan malam. Tentu saja, saudaranya belum bisa makan makanan
yang padat dan duduk di kursi untuk bayi.
"Apa yang harus kulakukan
dengan makananmu?"
"Aku akan makan di luar.
Aku juga akan terlambat pulang, jadi jangan begadang untuk menunggu ku. "
"Baiklah. Hati-hati jalan"
"ya"
"Tahun ini kau masuk
Akademi Ninja... Kau harus melanjutkan latihanmu."
"Aku mengerti."
"Waaaa!"
Seakan mencoba meniru
saudaranya, Sasuke berteriak. Ayahnya meliriknya sejenak, sedikit menganggukkan
kepala dan menghilang di balik pintu.
Lalu mereka bertiga terus
makan.
⁰ₒ⁰
"Apa sebenarnya yang
dilakukan orang dewasa sampai larut malam?"
Itachi bertanya kepada temannya
pertanyaan yang bagus.
Teman satu-satunya ini adalah
Shisui yang sedang memandang jauh ke patung Hokage dengan senyum hangat di
wajahnya.
Keduanya duduk di tebing di
pinggiran desa.
Itu adalah tempat yang hanya
mereka yang tahu.
"Aku genin.", Kata
Shisui sambil melihat ke kejauhan.
Shisui menghadap Itachi yang
sedang mendengarkannya dan dia melanjutkan dengan nada hangat.
"Jadi aku akan pergi ke
pertemuan orang dewasa."
"Eh?"
"Mereka secara teratur
berkumpul di kuil Nakano."
Dia ingin bertanya apa
sebenarnya yang mereka lakukan, tapi merasakan sesuatu yang mengerikan dan
tidak bisa mengatakannya.
"Ini sesuatu yang belum
kau ketahui."
Saat melihat Shisui mengatakan
ini, dia mengalihkan wajahnya penuh kegelisahan.
Suasana berat menyelimuti klan.
Itachi mengulangi beberapa kalimat
untuk dirinya sendiri bahwa semoga saja ini hanyalah imajinasinya.
Note: Dari penerjemah inggris tidak ada pembagian seperti chapter 1,2,3- Semuanya langsung dijadikan satu. Karena terlalu panjang, jadi saya akan memisahkannya sendiri tanpa mengetahui dari mana seharusnya saya potong. Kalau ada yang tau pembagiannya yang benar, tolong diberitahukan di kolom komentar.
Terimakasih gan,ada manga atau videonya gk?
BalasHapuscari di label download.. Tapi gak tau link nya masih bisa atau udah mati :v
Hapusbisa download gak niih
BalasHapus