SARA SARA
Bab ini dibuka dengan Kyou dan Tou yang berpakaian untuk
pesta. Mereka mengenakan pakaian yang telah dipilih Agito dan Tou kagum dengan
penampilan Kyou yang cantik seperti perempuan dewasa dan yang mengejutkan dan
memalukan, ia juga berfikir hal yang sama tentang Tou.
"H-Hentikan, kau.... hal seperti itu, kau..." Kali
ini giliran aku yang menyembunyikan rasa maluku. "Tidak... tapi, itu...
b-biasanya, ketika seorang wanita kurang sopan mengatakan sesuatu seperti ini,
ini sangat tidak pantas... wha.. wha-hahahahahah.."
"......"
"Apa yang mereka katakan itu benar, bahkan pengendara
kereta kuda pun bisa terlihat bagus dengan pakaian yang tepat"
Puk!
"Urgh"
Siku Kyou mendarat di kepala mahkotaku. Rupanya, aku sudah
mengatakan beberapa kata yang tidak penting lagi.
"Maafkan aku. Biasanya aku ini kurang ajar"
"A-aku sangat menyesal"
"Kau mengatakan ini, tapi aku berkali-kali lebih terkejut
saat mengenakan pakaian seperti ini"
"Aku tau"
"Ehe!" Kyou memutar ke arahku dengan kencang.
"Kau, kau sudah mengintip saat mandi lagi!"
"Tidak, tidak, tidak, tidak, tidak! salah, salah, salah,
salah, salah!"
Bagaimanapun Kyou mengakhiri pembicaraan dan mereka melewati
gedung utama rumah Michikage. Pesta itu diadakan di taman depan dan pagi itu
sedang cerah. Mereka menunjukan undangan mereka, menjalani pemeriksaan fisik
dan dibiarkan masuk.
Tempat itu penuh dengan tamu dan pelayan, tapi Tou
memperhatikan bahwa diantara mereka di dekat platfrom tempat Ao Zanki akan
memberi pidatonya ada Shinobi dan Anbu yang mengenakan pakaian biasa. Setelah
memeriksa tempat itu, dia memberi isyarat agar Kyou mengikutinya ke gedung.
Tou berencana menemukan tangga yang mengarah ke bawah tanah,
seperti yang ditunjukan dalam cetak biru rumah tua Michikage yang diberikan
Agito kepadanya. Dia dan Kyou memulai untuk membahas rencana itu.
"Kenapa dia berfikir bahwa harta karunnya ada di bawah
tanah?"
"Petama-tama, uang itu berat. Jika mereka
menyembunyikannya di menara kastil atau semacamnya, pasti akan sulit membawanya
jika terjadi sesuatu"
"Dan?"
"Dia dengar bahwa rumah Michikage sebelumnya yang telah
hancur selama perang, dibangun dalam waktu tujuh tahun. Fakta bahwa mereka
membutuhkan begitu banyak waktu karena mereka membangunnya dengan sangat kokoh.
Rumah Michikage sebenarnya diperbaiki hanya dalam waktu satu tahun. Jika harus
menyembunyikan sesuatu yang penting, aku akan menyembunyikannya di dalam
bangunan yang kokoh"
"Singkatknya, itu pasti menggunakan ruang bawah tanah,
kan? jika bukan di situ?"
"Tidak ada"
"Tidak ada?"
"Kita akan mencari petunjuk tentang orang yang membunuh
Chiku" Aku mengangkat bahu "Setelah itu, tidak masalah. Jika kita
menemukan tempat tersembunyi, baiklah. Jika kita tidak menemukannya, Agito
sedang sial"
Setelah mereka setuju bahwa Agito sedang sial, mereka mulai
menuju ke titik dimana Tou berfikir dimana tangga berada. Ketika mereka
mendengar langkah seseorang. Mereka bersembunyi di ruang dansa sambil
berpegangan tangan. Saat bahaya telah
pergi, mereka mulai mencari tangga lagi. tapi tidak ada tempat untuk ditemukan.
"Bukan di sini"
"Sial...."
"Tapi sudah jelas"
"Apa?"
"Harta karun itu benar-benar di bawah tanah"
"Kenapa kau berfikir seperti itu?"
"Terlepas dari kenyataan bahwa ada tangga yang menarah ke
lantai dua, tidak ada tangga yang mengarah ke bawah tanah."
"Ah... Begitu"
"Tenaglah dan cobalah lihat dengan baik. Mungkin ada
tangga tersembunyi yang mengarah ke bawah tanah dari lantai lain"
Tou mengamati cetak biru di benaknya. Dia mencoba mengingat
setiap detail dari tiga lantai rumah
tersebut dan dia menyadari ada ruang aneh yang di cetak hitam dan biru
di lantai pertama dan ketiga. Dia memutuskan menuju ruangan yang sesuai di
lantai satu dan Kyou mengikutinya.
Aku menelusuri langkah kembali seperti yang telah kami
lakukan. Tersesat berkali-kali di lorong seperti labirin, akhirnya Kyou dan aku
muncul di depan ruangan itu.
"Ini.... Toilet?"
"Aku tau" Aku menggigit lidahku "tapi tempat
ini mencurigakan.. Aku akan pergi dan memeriksa sebentar. Tunggu di sini!"
Tou masuk ke kamar mandi dan memeriksa ketiga toilet itu.
Tidak ada orang di dalamnya dan tidak ada petunjuk. Kembali dengan ekspresi
sia-sianya, Tou memberitahu Kyou bahwa dia tidak dapat menemukan apapun. Ketika
mereka mendengar suara berderak yang keluar dari toilet. Kyou tercengang karena
toilet harusnya kosong dan dia panik saat mendengar suara beberapa pria.
Beberapa pria tersebut keluar dari kamar mandi dan mengejutkan mereka saat
mereka seharusnya tidak ada di sana.
Bangsat. Mereka menemukan kita di tempat seperti ini. Aku
tidak sempat memikirkannya dan Kyou mendadak memelukku.
"Apa-apa yang kau lakukan di waktu seperti in-"
Kyou memblokir
kata-kataku dengan bibirnya.
"!?"
Beberapa pria berpakaian ninja keluar dari toilet.
"Apa yang sedang kau lakukan, kalian berdua!" Salah
satu dari mereka berteriak "Tempat ini terlarang!"
"Tch, semua orang sangat bersenang-senang" yang lain
meludah "Ini bukan tempatmu berkencan"
"O~h, Maafkan aku" Kyou memisahkan bibirnya dariku
dan memberi ninja tatapan genit "Sepertinya kita tersesat saat mencari
toilet"
Dan, cukup hebat, itu berhasil. Shinobi menyuruh mereka untuk
menyelesaikannya dengan cepat dan kemudian kembali ke pesta tersebut. Tou
merenung bahwa mungkin mereka bersikap lunak karena perang sudah berakhir atau
mungkin karena semua ninja yang baik telah meninggal selama perang dan mereka
memang hanya Shinobi atau mungkin karena mereka bahagia untuk pemulihan rumah
Michikage atau mungkin karena setiap orang diam-diam adalah orang sesat dan
mereka telah menjadi sangat baik kepada Kyou, bagaimanapun...
"Tunggu sebentar, kau..." kata Kyou "Berapa
lama kau berencana memelukku?"
"Aah...." Aku melepaskannya terburu-buru "Maaf,
maaf"
"Kau membawa kunai, Tou?"
"Eh? K-kunai?"
"Karena saat aku memelukmu, aku merasakan sesuatu yang
kaku di dekat perutku"
"Eh? Ahh....eeerr, itu...." Itu bukan kunai
"Ya. ya. ya. ya. ya. ya! Kunai. kunai. kunai. kunai.
kunai! yang sebenarnya! Itu hanya kunai, tidak lebih tidak kurang!"
"Apa yang kau bingungkan?"
"T-tidak ada"
"Kau belum mencari dengan benar"
"Ah! seperti yang aku duga, kamar kecil ini, itu mengarah
ke suatu tempat!" Karena itu bukan kunai "Tunggu sebentar! Aku akan
menempelkan alat pelacak Agito"
Ternyata Agito memberinya sebuah alat pelacak yang entah
bagaimana akan membawanya ke tempat dimana itu menempel. Tou kembali ke toilet
dan memeriksa bilik yang lebih dalam. Itu satu-satunya tempat tanpa tangki
pembilasan. Sebenarnya, saat dia mencoba menarik tuas pembilasan, seluruh bilik
mulai tenggelam ke tanah. Ini lift.
Dia menempatkan tag ke dinding untuk mempergunakan barang
Agito. Dia berfikir bahwa dugaan ini mungkin salah dan harta karun itu bisa di
sembunyikan di tempat lain, tapi dia membuang pemikiran itu, dia akan
memikirkannya kapan waktu itu tiba.
Kemudian, Kyou dan Tou kebali ke taman depan dan bergabung
dengan tamu lain saat Aoi Zanki dipanggil oleh beberapa orang tua pemerintah
sementara untuk pidatonya. Dan kita tau banyak tentang penampilan fisik Aoi
Zanki.
Kyou tidak kehilangan pengawasan kepadaku.
"Apa yang mengalir di hidungmu?"
"Ap-... tidak ada yan mengalir"
"Humph.. tepat ketika kau melihat payudara Zanki"
"Hurm.. Enam ratus sentimeter"
"Eh?" Kyou meremas kerahku dengan erat "Sudah
kuduga. Kau melihatnya"
"Tidak! tidak! tidak! tidak! Kau salah!"
"Itu rubah betina... pasti dia juga memilih untuk merayu
orang-orang yang lebih tinggi dengan payudaranya"
Aoi Zanki memulai pidatonya
⁰ₒ⁰
Seperti yang Zanki katakan, Tou merenungkan hal-hal yang dia
katakan yang tidak terdengar seperti kebohongan. Zanki berfikir tentang kembali
mengatur ninja di desa dengan membawa kembali organisasi-organisasi seperti
Agito yang telah menjadi penjahat dan membentuk yang baru melalui Akademi. Kyou
tidak setuju. Dia masih berfikir bahwa Zanki adalah penghasut perang. Tou lebih
berfikir terbuka tentang itu, mengatakan bahwa bahkan orang-orang seperti Agito
adalah Shinobi yang keren dan dia sendiri pasti sudah menjadi Chunin jika
perang masih berlanjut.
Zanki melanjutkan, mengungkapkan niatnya untuk menbuat semua
anak-anak berusia sembilan tahun ke atas berlatih di akademi sehingga setiap orang bisa mendapatkan kesempatan untuk melindungi diri mereka jika terjadi sesuatu. Seperti yang Kyou katakan bahwa orang di sekitar adalah orang tua yang bertepuk tangan hanya karena mereka tidak akan menjalani pelatihan Akademi, sebuah suara keras menghalangi pidato Zanki, mengatakan dengan apa yang dikatakan Kyou.
"Kau akan membuat anak-anak berusia sembilan tahun berlatih sebagai pembunuh?" Suara ini tiba-tiba bergema di antara penonton. "Kalau begitu, kau akan membuat mereka belajar untuk bersedia mati demi desa?"
Ekspresi menghilang dari wajah Zanki dan dia menunjukan wajah penyiksaannya.
Orang yang diperhatikan penonton adalah-
Kyou membuka matanya lebar-lebar karena terkejut "Sawarame-sense"
"Aoi Zanki... Apa kau tau siapa aku?"
Kata orang tua, Sawarame. Wajahnya begitu keras tidak
cocok digunakan saat berada di kelas. "Aku ayah Sawarame Mugi, orang yang
menjalani pembersihan politikmu."
Sawarame juga ada di keramaian.
Rupanya, anaknya adalah kapten tim intelijen terkenal yang Zanki bunuh. Zanki
sepertinya mengenalinya dan membuat anak buahnya mengelilinginya.
Sawarame mencoba mencela Zanki,
tapi ternyata dia mengubah skema.
Zanki menarik napas. “Terima
kasih banyak karena telah hadir di sini”
“.......”
“Kami telah mengikuti kursus mu.
Karena di buku harian gadis yang telah terbunuh olehmu ada tertulis sesuatu
tentang dirimu. “
“Buku harian?” Sawarame menyipitkan mata. “Buku harian
seperti apa?”
“Muridmu”
“!”
Kyou dan aku saling melirik.
Zanki sedang membicarakan buku harian Minami.
“Kau telah mengambil nyawa siswa mu sebagai harga untuk mengaktifkan Sosaiin”
Zanki mulai mempublikasikan
teorinya: sebelum meninggal, Sawarame Mugi mengatakan bahwa kontrak tertulis
Sosaiin telah dibakar, namun sebenarnya dia memberikannya kepada ayahnya.
Kemudian, dia mendengar sesuatu tentang cara untuk mengaktifkannya dan menggunakan
Sosaiin sebagai ganti nyawa murid-muridnya. Dan 'wanita kulit putih' tidak lain
hanyalah efek setelah tekniknya. Sawarame mengatakan bahwa dia telah
melakukannya hanya untuk membalas dendam pada anaknya, tapi pada saat ini
mereka terganggu oleh Kyou.
"Kyou-san ...?"
Sawarame berkedip kaget. ”K-kenapa kau di tempat seperti ini ...”
“Tolong, jawab, Sawarame-sensei!”
Kyou berteriak dengan suara tangis. “Apakah kau yang membunuh Chiku, sensei !?”
"Anakku ... Mugi ..."
suaranya terdengar serak. "Dia menyembunyikan kontrak tertulis Sosaiin ...
karena dia tidak menginginkan teknik terlarang yang menakutkan seperti itu
untuk kembali. Aku selalu mengatakan kepada kalian kalau kau tidak boleh
kehilangan rasa kemanusiaan mu, bahkan jika kau berada di saat perang. Mugi
melindungi ajaran ku. Desa Minyak Tersembunyi adalah musuh kita, tapi ia tahu
bahwa bahkan musuh adalah manusia, seperti kita. Untuk alasan ini, ketika dia
mengetahui bahwa Michikage telah mengembangkan sebuah rencana untuk menggunakan
Sosaiin dan memusnahkan Desa Minyak Tersembunyi, dia bersumpah bahwa dia tidak
akan benar-benar mengungkapkan kepada siapapun cara untuk mengaktifkannya. Itu,
itu ...”
dia menunjuk ke Zanki di atas
panggung.
“Wanita ini menempatkan seluruh
tim intelijen di bawah siksaan dan mendapat informasi dari mereka! Sebelum anak
ku berbicara, semua anggota lainnya telah berbicara. Dengan begitu, Michikage
mampu mengaktifkan Sosaiin dan memusnahkan Desa Minyak Tersembunyi. Mugi hanya
bisa mencuri kontrak tertulis Sosaiin dan mempercayakannya padaku. Aku mencoba
membiarkan Mugi keluar dari desa, tapi sia-sia saja. Mugi tak bisa kabur. Dia
mengatakan bahwa dia menyalahkan Michikage yang mengaktifkan teknik terlarang
yang tidak manusiawi itu dan kembali ke institusi tersebut ... kemudian, dia
ditangkap dan dibunuh oleh Aoi Zanki”
"Itu sebabnya ... apa?"
Mata Kyou yang terbuka lebar, ada dua bola mata kaca yang basah karena air
mata. "Meskipun perang sudah berakhir, kenapa ... kenapa kau harus membunuh
Chiku?"
“Tidakkah kau mengerti !?” Sawarame
meraung. “Jika Aoi Zanki menjadi Michikage, banyak kehidupan yang tidak
bersalah akan hilang! Selama mengalahkan wanita jahat ini, beberapa pengorbanan
tak terelakkan!”
"Aku tidak bisa mengerti hal
seperti itu!" Kyou berteriak balik ke seluruh tubuhnya. "Kau bukanlah siapa-siapa selain seorang pembunuh!"
"Kau salah! Aku, aku ...
»
"Sudah cukup." Sebelum
dia sempat menyadarinya, Zanki berdiri di belakang Sawarame. "Kau ditangkap."
Tapi meskipun Zanki memiliki
keunggulan, Sawarame berada di atas angin: dia mengambil sebuah gulungan dan
memanggil Sosaiin.
Dengan raungan besar, sesuatu
yang terlihat seperti layar besar muncul di atas rumah Michikage dan semua
orang panik. Tou dan Kyou tersedak oleh gelombang kejut dan jatuh ke tanah.
Saat Tou melihat ke atas. Dia melihat sosok wanita besar yang memegang layar
itu. Dia memiliki mata merah, dua tanduk dan taring hitam. Namun, tampaknya
tidak ada hewan manapun dan tamu lain yang tidak dapat melihatnya.
Kapan pun makhluk itu mengayunkan
layar, dia menghancurkan segalanya, mengubah orang dan bangunan menjadi pasir pantai.
Tou mencoba membuat Kyou keluar dari sana, karena Kyou telah jatuh ke tanah.
Tapi penglihatan Tou tertangkap oleh Sawarame dan Zanki yang sedang bertarung.
Namun, aku mengambil nafas.
Sawarame yang bertarung melawan Aoi Zanki, sedang membentuk segel tangan.
Gulungan kontrak tertulis Sosaiin dimasukkan ke dalam sabuk pinggangnya.
“!”
Itu adalah sebuah gulungan yang
pernah diberikan oleh Sawarame untuk membuat kita segel dengan darah kami
mengecapnya dengan darah kami untuk membuat permintaan agar sekolah tetap
dilanjutkan.
Sawarame
dan Zanki melanjutkan pertempuran mereka. Berkat pemanggilannya, Sawarame
berhasil melukai Zanki dan merobek lengan kirinya (seperti yang diharapkan dari
sebuah novel konon canon ditulis oleh Jiraiya - merobek bagian depan pakaiannya
yang secara efektif memperlihatkan payudara besarnya). Orang-orang Anbu mencoba
melindunginya, tapi jelas mereka tidak bisa menandingi Sawarame yang menikmati
penyiksaan Zanki sama seperti dia menyiksa anaknya. Sementara itu, Tou menatap
pertarungan, tak bisa kabur.
Tiba-tiba,
dia mendengar sesuatu yang membuat dia terkejut.
“Bayaran
untuk mengaktifkan Sosaiin ...” Zanki berkata seolah sedang merintih. “Seperti
yang aku pikirkan, inilah kehidupan mereka yang telah memberikan segel darah
untuk kontrak tertulis.”
"Suatu
hal seperti itu, kau pasti sudah memeriksanya sejak lama."
"Aku
tidak yakin ... karena juga tim intelijen belum mengerti sejauh itu."
"Mugi
tahu itu."
“!”
"Dia
hanya tidak menyerah pada penyiksaan mu." Sawarame berkata, penuh
kemenangan. “Michikage sebelumnya tidak mengetahui hal ini ... fakta bahwa
kerabat darah pengguna jutsu diambil kecuali kau mengumpulkan segel darah.”
Sekarang,
apa yang dia katakan? Aku tidak bisa mempercayai telingaku. Harga untuk
mengaktifkan Sosaiin adalah kehidupan orang-orang yang telah menberikan segel
darah pada gulungan itu?
Saat
aku menatap Kyou, Kyou menatapku dengan mata penuh air mata.
“Kyou ...
kau memakai segel darah?”
Jawabannya
jelas, tapi aku tidak bisa tinggal diam tanpa kepastian. Hari itu, Kyou telah
mengambil inisiatif dan hampir menerapkan segel darah. Jika dia tidak mengikuti
ku yang telah pergi ke tempat Agito, pastilah dia yang pertama kali menggunakan
segel darah.
Pada
titik ini, Tou penuh dengan kemarahan. Dia melompat ke dalam pertarungan, mengejutkan
Kyou. Dia mengambil beberapa pasir ke tangannya dan kemudian dia memanggil
Sawarame. Ketika pria itu berbalik, dia melemparkan pasir ke wajahnya dan
sementara Sawarame buta, Tou melakukan tindakan terbaik baginya: dia mencuri
kontrak tertulis Sosaiin dari selempang pria itu.
“Nghhh
... K-embalikan itu padaku!”
“Eh!
Seolah-olah aku adalah orang bodoh yang memberikan segalanya saat dia disuruh!”
Bersiap untuk menyerang, aku dengan tegas menurunkan pinggang ku. "Terimalah
itu, orang tua, Yaiba-sama akan menjadi lawanmu!"
Tapi
tiba-tiba, sesuatu yang tak terduga . Bahkan sepertinya Sawarame juga tidak menduga
kejadiannya. Layar raksasa mulai menghilang dari langit. Kemudian Sawarame
bereaksi dan melemparkan bom asap ke tanah. Dia berhasil lolos dan sebagai
gantinya seorang wanita mengenakan kimono putih dan sebuah tali ungu muncul. Dia memiliki permata merah yang
bercahaya di dahinya dan dia menyanyikan lagu pengantar tidur. Dia adalah
makhluk yang membunuh Chiku dan murid-murid sekolah Sawar lainnya. Ketika dia
menyadari hal ini, Tou menjadi sangat marah, tapi Zanki menyuruhnya untuk pergi.
“L-lari!”
Aoi Zanki berteriak. “Ini adalah pengumpul Sosaiin!”
“...
eh?”
"Dia
datang untuk mengumpulkan kehidupan orang-orang yang memasang segel darah pada
kontrak tertulis!"
Sebenarnya,
targetnya bukan Tou, tapi Kyou yang masih di tanah dan tercengang.
Tou
bergegas ke arahnya, mencoba menyerang si pengimpul dengan kunai terlebih
dahulu (tapi dengan satu sentuhan saja, dia mengubahnya menjadi pasir halus),
dan kemudian dengan teknik katon (tapi sekali lagi, dia tidak terluka
karenanya). Dia mencoba untuk melindungi Kyou dengan segenap kekuatannya, namun
karena kemampuan si pengumpul, keseluruhan pertarungan mulai menjadi semacam,
err, icha-icha. Dan ‘anak berusia enam belas tahun’ kita, Tou tidak bisa tidak
terlibat.
Aku
meraih Kyou di bahunya, dan melompat mundur sejauh mungkin.
Tapi si
pengumpul yang membentang seperti bayangan, langsung mencegahnya di tempat kami
berdiri.
“Tch!”
Aku
melemparkan Kyou ke udara.
Kyou
mengeluarkan jeritan kecil.
Tangan
pengumpul merobek gaun Kyou sampai berkeping-keping. Setelah itu, sebagian
roknya menjadi pasir, dan jatuh dalam jumlah yang banyak.
“!”
Bokong
Kyou terlihat.
Sekali
lagi, pengumpul mengambil sikap bertarung yang lain. Kyou segera membungkuk ke
belakang. Lengan putih bergeser di dadanya.
Gaunnya
berubah menjadi pasir.
“Kya!”
Payudara
Kyou sudah terlihat.
“B-bagus!”
Niat ku yang sebenarnya tanpa sengaja keluar. "Ah, tidak ... hati-hati,
Kyou!"
Tou
mengoreksi dirinya sendiri dan menyuruh Kyou untuk tidak menyentuh pengumpul
tersebut, tapi dia tidak bereaksi seperti yang dia harapkan. Dia mengatakan
kepadanya untuk lari, dan kemudian pengumpul itu menembus dada Kyou.
Untuk Tou
yang kebingunagan, sosok Kyou meledak
dengan ‘pop’ itu hanya bayangan. Sementara
Kyou yang sesungguhnya berhasil lolos. Namun, pengumpul mulai membidiknya lagi,
menghindari serangan Kyou dan Anbu, yang mencoba melindunginya.
Tou
mencoba untuk menggunakan otaknya untuk menemukan solusinya, dan bertanya
kepada Zanki apa yang bisa dia lakukan untuk menghapus Kyou dari kontraknya.
Dia menjawab bahwa dia bisa menghapus nama Kyou dengan darahnya sendiri tapi,
dalam kasus ini, dia akan menjadi target pengumpul. Tou menjawab bahwa dia
bersedia mengambil risiko.
Meskipun
ada protes Kyou, Tou menghapus namanya dengan darahnya, dan kemudian sang
kolektor tiba-tiba berbalik dan mulai membidik Tou. Dia mencoba trik pasir
dengan kolektor, tapi kali ini tidak berhasil. Anbu yang menghalangi diubah
menjadi pasir dan ketika Tou kebingungan karena dia menyuruh Kyou untuk tidak
masuk ke dalam perangkap si pengumpul. dia salah menghitung jarak, dan cakar pengumpul
menyentuh telinganya.
Itu tidak sakit, tapi saat aku
menyentuhnya dengan tanganku, telingaku sudah tidak ada lagi. Pasir mengalir di
wajahku.
Bingung, aku membuat kesalahan
fatal. Dengan mengeluarkan suara yang keras, aku menyerang musuh sendirian.
Si pengumpul tampak seperti
sedang tersenyum sedikit.
Beberapa detik kemudian
cakar-cakarnya menembus dadaku.
“Tou!” Kyou berteriak! “Touuuuuuu!”
Si Pengumpul, puas, berbalik,
seolah-olah kematian Tou tidaklah penting. Tapi itu tidak berjalan sesuai
rencana.
Namun, tubuh ku tidak beruubah menjadi
pasir atau menjadi mayat putih seperti Chiku.
Hening berakhir.
Si pengumpul berbalik dan sedikit
memiringkan wajahnya tanpa ekspresi.
“...?”
Aku menyentuh dadaku yang telah
ditusuk olehnya. Ada sesuatu di dalam saku baju bisnisku. Ketika aku mencoba
untuk mengeluarkannya-
“!”
Di tangan ku, kartu kayu Chiku menjadi
pasir halus. Aku benar-benar lupa bahwa aku telah memasukkannya ke dalam saku
baju ku saat aku mengenakan setelan bisnis ku.
"Chiku ..." Aku
mencengkeram pasir erat-erat dengan meremasnya. Itu seperti aku mencengkeram
Chiku di tangan itu. "Kau menyelamatkan ku, Saudaraku?"
Ini adalah perang terakhir bagi
pengumpul. Dia menyambar ke Tou sekali lagi bertekad untuk membunuhnya dengan
pasti. Tapi pada titik ini, Tou adalah orang paling beruntung di dunia, karena
bumi di bawah kaki pengumpul berlubang, dan sesuatu muncul dari bawah tanah.
Aku membuka mataku lebar.
Hewan berbulu besar itu tingginya
sama dengan rumah Michikage tiga lantai.
Benda itu melintas tajam dan
tubuh pengummpul yang akan membunuhku terbagi menjadi empat bagian.
“!?”
Aku sama sekali tidak mengerti
dengan apa yang baru saja terjadi.
Aku menatap pengumpul yang telah
kembali menjadi pasir halus, mulutnya terbuka.
“Tou!”
Kyou bergegas menghampiri ku dan
melingkarkan lengannya di leher ku.
"Kau baik-baik saja, Tou? Dia
tidak berhasil melakukannya !? Aah ... kau, telingamu ... telingamu ... “
“Jangan membuat keributan seperti
itu ... satu telinga, dua telinga, itu tidak masalah”
"Tapi!"
"Tidak apa-apa, aku bisa
mendengar suaramu dengan sempurna."
“Sebagai tambahan, aku tidak
membutuhkannya” suara datang dari dalam awan debu. "Dengan itu, kita impas,
Yaeba."
“...!”
Di awan debu yang tebal, di atas
kepala seekor tikus mandok raksasa, Agito memperlihatkan sikap sombong seperti
seorang yang bijak, duduk bersila.
"Ini adalah hewan
pemanggilku, yang disebut Dodoitsu." Kata Agito. "Senang bertemu
denganmu."
Dan shinobi itu sepertinya tidak
begitu senang dengan apa yang baru saja mereka lihat. Sementara para undangan
berlindung, Anbu mengelilingi Kyou dan Tou dan Zanki mulai menanyai mereka.
“Apa itu binatang pemanggil?”
Aoi Zanki yang telah ditutupi
dengan haori oleh bawahannya, perlahan mendekati kami. Mungkin karena dia telah
menghentikan darahnya sendiri, darah tidak lagi keluar dari lengannya yang
robek.
"Sepertinya dia memanggilmu
Yaeba."
Aku menyembunyikan Kyou di
belakangku, dan melotot pada keterkejutan yang kuat, yang membatasi, kehabisan
kesabaran.
“T-tidak!” Kyou berteriak,
bingung. “Namanya tidak seperti Yaeba! Jika kau mencarinya, kau akan segera
tahu!”
“Apakah kau mencuri harta pendahulu
ku?”
Aku melepaskan jaketku, dan
meletakkannya di atas bahu telanjang Kyou.
"Orang yang mengendalikan
hewan pemanggil itu adalah Mujina Agito, kan?" Zanki melanjutkan pidatonya
dengan tenang.
(aku tidak yakin apakah Mujina
adalah nama keluarga atau nama panggilan. Secara harfiah, itu berarti 'lencana').
Didorong oleh pertanyaan Zanki,
Tou tidak bisa tidak menjadi dirinya sendiri.
"Aku tidak bisa membantu,
tapi aku akan memberi tahu mu." Aku terjatuh, duduk bersila tanpa suara.
"Aku adalah orang yang brutal, tidak ada jalan melarikan diri atau
bersembunyi! Ayo, rebus aku atau bakar aku, lakukan seperti yang akan di
takutkan oleh ku! »
Bonk!
Kepalan tangan Kyou mengayunkan
ke bawah di atas kepalaku.
"Kau ... kenapa kau pamer!”
Kyou meraih kerahku saat aku pingsan dan mengguncangku. Setelah itu, dia memohon
kepada Zanki. “Kami tidak terlibat! Kami baru saja diancam oleh orang yakuza
itu dan dipaksa bekerja sama melawan keinginan kami- “
"Aku akan mengurus masalah
ini nanti."
Saat ini, bagaimanapun, Zanki
lebih tertarik pada kontrak tertulis Sosaiin, yang masih dipegang Tou. Sebelum
menyerahkannya padanya, Tou bertanya apa sebenarnya Sosaiin itu, dan Zanki menjelaskan.
“Di masa lalu ... itu diciptakan
pada zaman Rikudō Sennin, dan konon adalah istri dari seorang koper. Dia
bekerja keras, dan dia selalu merawat ladangnya dengan cangkul. Karena wajahnya
yang cantik dan tak tertandingi, dia mendapat perhatian dari tuan feodal yang
cabul. Tuan feodal membunuh suaminya dan menahannya sebagai selir. Juga
ayahnya, yang telah mencoba membawanya kembali, dipenggal di depan matanya.
Dengan kesedihan, suatu hari dia memasukkan kawat besi ke saringan, membawanya
ke kastil, dan memenggal kepala tuan feodal dengannya.”
“!”
"Lalu, dia bunuh diri."
Zanki menarik napas, "Karena itu, semua orang memanggilnya Sosaiin."
"Kasihan sekali ...” Kyou
berkedip. "Ini adalah kisah yang menyedihkan."
“Mereka mengatakan bahwa jiwanya
terbang ke Gunung Myoujin, menghabiskan banyak pelatihan selama ribuan tahun,
dan akhirnya menjadi setan.”
“Sosaiin ...” suaraku menjadi
serak. “Rupanya jika pemilik kontrak tertulis berubah, teknik ini untuk
sementara dibatalkan.”
"Sepertinya begitu."
“Jika tekniknya dibatalkan dengan
itu ...” kataku tanpa mengalihkan pandangan darinya. "Pengumpul aneh itu
muncul, dan mengumpulkan bayaran untuk mengaktifkan tekniknya ... bukan?"
Kemudian, Zanki mengajukan sebuah
kesepakatan: dia akan melupakan keterlibatan mereka dalam rencana Agito jika
mereka memberikan kontrak tertulis kepadanya. Kyou senang dengan gagasan itu,
dan mendesak Tou untuk melakukannya. Tou, bagaimanapun, melemparkan kontrak
tertulis kepada Zanki dan sebelum dia bisa mengambilnya, dia membakarnya sampai
mengeriting dengan teknik katon.
Zanki terkejut, Kyou sangat putus
asa. Saat ditanya penjelasan, Tou tidak goyah.
"Aku ini bodoh, jadi aku
tidak akan mengerti dengan hal-hal yang sulit," kataku. "Tapi aku
mengerti bahwa kau dan orang tua Sawarame adalah tipe orang yang sama ... Jika
saja kau memiliki alasan yang adil, kau tidak keberatan membunuh orang. Aku
sama sekali tidak akan memberikan kontrak tertulis ini kepada orang-orang seperti
itu. "
Awalnya, Zanki nampak marah. Tapi
kemudian ungkapannya melembut, dan pada kejutan Tou dan Kyou, dia mengucapkan
terima kasih atas apa yang telah dilakukannya, karena dia menyingkirkan hal
yang menyusahkan yang mungkin tidak bisa dihancurkan Zanki (karena orang-orang
yang lebih tinggi dari Desa tidak akan membiarkan dia melakukannya). Zanki
menambahkan - Tou tidak bisa membiarkan kontrak itu ada karena telah
menempatkan "yang dicintainya" kepada bahaya.
Sementara Kyou dan Tou bingung
dengan kata-kata Zanki, kandidat Michikage melaporkan informasi lain: bahkan
jika dia telah membakar kontrak tertulis, pengumpul tidak akan berhenti
mengejarnya, karena ini semacam semangat pertapa yang akan kembali dari Gunung
Myoujin setelah sembuh untuk mengambil nyawanya lagi.
“Dengan kata lain ...” Aku
menahan napasku, meneguk. "Dia akan muncul lagi?"
“Dia harus muncul berkali-kali,
sampai dia mengambil hidup mu.”
"Lalu!" Seru Kyou. “Apa
... tidak ada cara untuk membatalkan kontrak !?”
“Apa pun jenis kontraknya, kau
bisa membatalkannya jika kau memenuhi syarat tertentu ... namun, sekarang,
tidak ada yang tahu bagaimana”
“!”
“Kau harus membayar sorotan sebanyak
mungkin. Bukan hanya si pengumpul Sosaiin, tapi juga Sawarame pasti akan menargetkan
mu ... karena menurutnya kau masih memiliki kontrak tertulis. “
"Jangan membuat wajah
seperti itu ...” Aku tersenyum pada Kyou. "Aku akan baik-baik saja, tidak
mungkin Yaiba-sama akan tertipu oleh hal
yang kecil."
"Tapi!"
"Jika kalian mengetahui
syarat untuk membatalkan Sosaiin, aku akan mengabaikan fakta bahwa harta
pendahulu ku telah dirampok.” Aoi Zanki berkata, sebelum berjalan pergi membawa
Anbu bersamanya. "Harta itu akan digunakan untuk itu, sejak awal."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar