Novel Naruto Dojunjo Ninden Indonesia Chapter 4 - YUKKIMURA. BLOGS

Latest

Jumat, 21 Juli 2017

Novel Naruto Dojunjo Ninden Indonesia Chapter 4


SARA SARA

Bab ini dibuka dengan Kyou dan Tou yang berpakaian untuk pesta. Mereka mengenakan pakaian yang telah dipilih Agito dan Tou kagum dengan penampilan Kyou yang cantik seperti perempuan dewasa dan yang mengejutkan dan memalukan, ia juga berfikir hal yang sama tentang Tou.

"H-Hentikan, kau.... hal seperti itu, kau..." Kali ini giliran aku yang menyembunyikan rasa maluku. "Tidak... tapi, itu... b-biasanya, ketika seorang wanita kurang sopan mengatakan sesuatu seperti ini, ini sangat tidak pantas... wha.. wha-hahahahahah.."

"......"

"Apa yang mereka katakan itu benar, bahkan pengendara kereta kuda pun bisa terlihat bagus dengan pakaian yang tepat"

Puk!

"Urgh"

Siku Kyou mendarat di kepala mahkotaku. Rupanya, aku sudah mengatakan beberapa kata yang tidak penting lagi.

"Maafkan aku. Biasanya aku ini kurang ajar"

"A-aku sangat menyesal"

"Kau mengatakan ini, tapi aku berkali-kali lebih terkejut saat mengenakan pakaian seperti ini"

"Aku tau"

"Ehe!" Kyou memutar ke arahku dengan kencang. "Kau, kau sudah mengintip saat mandi lagi!"

"Tidak, tidak, tidak, tidak, tidak! salah, salah, salah, salah, salah!"

Bagaimanapun Kyou mengakhiri pembicaraan dan mereka melewati gedung utama rumah Michikage. Pesta itu diadakan di taman depan dan pagi itu sedang cerah. Mereka menunjukan undangan mereka, menjalani pemeriksaan fisik dan dibiarkan masuk.

Tempat itu penuh dengan tamu dan pelayan, tapi Tou memperhatikan bahwa diantara mereka di dekat platfrom tempat Ao Zanki akan memberi pidatonya ada Shinobi dan Anbu yang mengenakan pakaian biasa. Setelah memeriksa tempat itu, dia memberi isyarat agar Kyou mengikutinya ke gedung.

Tou berencana menemukan tangga yang mengarah ke bawah tanah, seperti yang ditunjukan dalam cetak biru rumah tua Michikage yang diberikan Agito kepadanya. Dia dan Kyou memulai untuk membahas rencana itu.

"Kenapa dia berfikir bahwa harta karunnya ada di bawah tanah?"

"Petama-tama, uang itu berat. Jika mereka menyembunyikannya di menara kastil atau semacamnya, pasti akan sulit membawanya jika terjadi sesuatu"

"Dan?"

"Dia dengar bahwa rumah Michikage sebelumnya yang telah hancur selama perang, dibangun dalam waktu tujuh tahun. Fakta bahwa mereka membutuhkan begitu banyak waktu karena mereka membangunnya dengan sangat kokoh. Rumah Michikage sebenarnya diperbaiki hanya dalam waktu satu tahun. Jika harus menyembunyikan sesuatu yang penting, aku akan menyembunyikannya di dalam bangunan yang kokoh"

"Singkatknya, itu pasti menggunakan ruang bawah tanah, kan? jika bukan di situ?"

"Tidak ada"

"Tidak ada?"

"Kita akan mencari petunjuk tentang orang yang membunuh Chiku" Aku mengangkat bahu "Setelah itu, tidak masalah. Jika kita menemukan tempat tersembunyi, baiklah. Jika kita tidak menemukannya, Agito sedang sial"

Setelah mereka setuju bahwa Agito sedang sial, mereka mulai menuju ke titik dimana Tou berfikir dimana tangga berada. Ketika mereka mendengar langkah seseorang. Mereka bersembunyi di ruang dansa sambil berpegangan  tangan. Saat bahaya telah pergi, mereka mulai mencari tangga lagi. tapi tidak ada tempat untuk ditemukan.

"Bukan di sini"

"Sial...."

"Tapi sudah jelas"

"Apa?"

"Harta karun itu benar-benar di bawah tanah"

"Kenapa kau berfikir seperti itu?"

"Terlepas dari kenyataan bahwa ada tangga yang menarah ke lantai dua, tidak ada tangga yang mengarah ke bawah tanah."

"Ah... Begitu"

"Tenaglah dan cobalah lihat dengan baik. Mungkin ada tangga tersembunyi yang mengarah ke bawah tanah dari lantai lain"

Tou mengamati cetak biru di benaknya. Dia mencoba mengingat setiap detail dari tiga lantai rumah  tersebut dan dia menyadari ada ruang aneh yang di cetak hitam dan biru di lantai pertama dan ketiga. Dia memutuskan menuju ruangan yang sesuai di lantai satu dan Kyou mengikutinya.

Aku menelusuri langkah kembali seperti yang telah kami lakukan. Tersesat berkali-kali di lorong seperti labirin, akhirnya Kyou dan aku muncul di depan ruangan itu.

"Ini.... Toilet?"

"Aku tau" Aku menggigit lidahku "tapi tempat ini mencurigakan.. Aku akan pergi dan memeriksa sebentar. Tunggu di sini!"

Tou masuk ke kamar mandi dan memeriksa ketiga toilet itu. Tidak ada orang di dalamnya dan tidak ada petunjuk. Kembali dengan ekspresi sia-sianya, Tou memberitahu Kyou bahwa dia tidak dapat menemukan apapun. Ketika mereka mendengar suara berderak yang keluar dari toilet. Kyou tercengang karena toilet harusnya kosong dan dia panik saat mendengar suara beberapa pria. Beberapa pria tersebut keluar dari kamar mandi dan mengejutkan mereka saat mereka seharusnya tidak ada di sana.

Bangsat. Mereka menemukan kita di tempat seperti ini. Aku tidak sempat memikirkannya dan Kyou mendadak memelukku.

"Apa-apa yang kau lakukan di waktu seperti in-"

 Kyou memblokir kata-kataku dengan bibirnya.

"!?"

Beberapa pria berpakaian ninja keluar dari toilet.

"Apa yang sedang kau lakukan, kalian berdua!" Salah satu dari mereka berteriak "Tempat ini terlarang!"

"Tch, semua orang sangat bersenang-senang" yang lain meludah "Ini bukan tempatmu berkencan"

"O~h, Maafkan aku" Kyou memisahkan bibirnya dariku dan memberi ninja tatapan genit "Sepertinya kita tersesat saat mencari toilet"

Dan, cukup hebat, itu berhasil. Shinobi menyuruh mereka untuk menyelesaikannya dengan cepat dan kemudian kembali ke pesta tersebut. Tou merenung bahwa mungkin mereka bersikap lunak karena perang sudah berakhir atau mungkin karena semua ninja yang baik telah meninggal selama perang dan mereka memang hanya Shinobi atau mungkin karena mereka bahagia untuk pemulihan rumah Michikage atau mungkin karena setiap orang diam-diam adalah orang sesat dan mereka telah menjadi sangat baik kepada Kyou, bagaimanapun...

"Tunggu sebentar, kau..." kata Kyou "Berapa lama kau berencana memelukku?"

"Aah...." Aku melepaskannya terburu-buru "Maaf, maaf"

"Kau membawa kunai, Tou?"

"Eh? K-kunai?"

"Karena saat aku memelukmu, aku merasakan sesuatu yang kaku di dekat perutku"

"Eh? Ahh....eeerr, itu...." Itu bukan kunai

"Ya. ya. ya. ya. ya. ya! Kunai. kunai. kunai. kunai. kunai! yang sebenarnya! Itu hanya kunai, tidak lebih tidak kurang!"

"Apa yang kau bingungkan?"

"T-tidak ada"

"Kau belum mencari dengan benar"

"Ah! seperti yang aku duga, kamar kecil ini, itu mengarah ke suatu tempat!" Karena itu bukan kunai "Tunggu sebentar! Aku akan menempelkan alat pelacak Agito"

Ternyata Agito memberinya sebuah alat pelacak yang entah bagaimana akan membawanya ke tempat dimana itu menempel. Tou kembali ke toilet dan memeriksa bilik yang lebih dalam. Itu satu-satunya tempat tanpa tangki pembilasan. Sebenarnya, saat dia mencoba menarik tuas pembilasan, seluruh bilik mulai tenggelam ke tanah. Ini lift.

Dia menempatkan tag ke dinding untuk mempergunakan barang Agito. Dia berfikir bahwa dugaan ini mungkin salah dan harta karun itu bisa di sembunyikan di tempat lain, tapi dia membuang pemikiran itu, dia akan memikirkannya kapan waktu itu tiba.

Kemudian, Kyou dan Tou kebali ke taman depan dan bergabung dengan tamu lain saat Aoi Zanki dipanggil oleh beberapa orang tua pemerintah sementara untuk pidatonya. Dan kita tau banyak tentang penampilan fisik Aoi Zanki.

Kyou tidak kehilangan pengawasan kepadaku.

"Apa yang mengalir di hidungmu?"

"Ap-... tidak ada yan mengalir"

"Humph.. tepat ketika kau melihat payudara Zanki"

"Hurm.. Enam ratus sentimeter"

"Eh?" Kyou meremas kerahku dengan erat "Sudah kuduga. Kau melihatnya"

"Tidak! tidak! tidak! tidak! Kau salah!"

"Itu rubah betina... pasti dia juga memilih untuk merayu orang-orang yang lebih tinggi dengan payudaranya"

Aoi Zanki memulai pidatonya


⁰ₒ⁰


Seperti yang Zanki katakan, Tou merenungkan hal-hal yang dia katakan yang tidak terdengar seperti kebohongan. Zanki berfikir tentang kembali mengatur ninja di desa dengan membawa kembali organisasi-organisasi seperti Agito yang telah menjadi penjahat dan membentuk yang baru melalui Akademi. Kyou tidak setuju. Dia masih berfikir bahwa Zanki adalah penghasut perang. Tou lebih berfikir terbuka tentang itu, mengatakan bahwa bahkan orang-orang seperti Agito adalah Shinobi yang keren dan dia sendiri pasti sudah menjadi Chunin jika perang masih berlanjut.

Zanki melanjutkan, mengungkapkan niatnya untuk menbuat semua anak-anak berusia sembilan tahun ke atas berlatih di akademi sehingga setiap orang bisa mendapatkan kesempatan untuk melindungi diri mereka jika terjadi sesuatu. Seperti yang Kyou katakan bahwa orang di sekitar adalah orang tua yang bertepuk tangan hanya karena mereka tidak akan menjalani pelatihan Akademi, sebuah suara keras menghalangi pidato Zanki, mengatakan dengan apa yang dikatakan Kyou.

"Kau akan membuat anak-anak berusia sembilan tahun berlatih sebagai pembunuh?" Suara ini tiba-tiba bergema di antara penonton. "Kalau begitu, kau akan membuat mereka belajar untuk bersedia mati demi desa?"

Ekspresi menghilang dari wajah Zanki dan dia menunjukan wajah penyiksaannya.

Orang yang diperhatikan penonton adalah-

Kyou membuka matanya lebar-lebar karena terkejut "Sawarame-sense"

"Aoi Zanki... Apa kau tau siapa aku?"

Kata orang tua, Sawarame. Wajahnya begitu keras tidak cocok digunakan saat berada di kelas. "Aku ayah Sawarame Mugi, orang yang menjalani pembersihan politikmu."

Sawarame juga ada di keramaian. Rupanya, anaknya adalah kapten tim intelijen terkenal yang Zanki bunuh. Zanki sepertinya mengenalinya dan membuat anak buahnya mengelilinginya.

Sawarame mencoba mencela Zanki, tapi ternyata dia mengubah skema.

Zanki menarik napas. “Terima kasih banyak karena telah hadir di sini”

“.......”

“Kami telah mengikuti kursus mu. Karena di buku harian gadis yang telah terbunuh olehmu ada tertulis sesuatu tentang dirimu. “

“Buku harian?”  Sawarame menyipitkan mata. “Buku harian seperti apa?”

“Muridmu”

“!”

Kyou dan aku saling melirik. Zanki sedang membicarakan buku harian Minami.

“Kau telah mengambil nyawa siswa mu sebagai harga untuk mengaktifkan Sosaiin”

Zanki mulai mempublikasikan teorinya: sebelum meninggal, Sawarame Mugi mengatakan bahwa kontrak tertulis Sosaiin telah dibakar, namun sebenarnya dia memberikannya kepada ayahnya. Kemudian, dia mendengar sesuatu tentang cara untuk mengaktifkannya dan menggunakan Sosaiin sebagai ganti nyawa murid-muridnya. Dan 'wanita kulit putih' tidak lain hanyalah efek setelah tekniknya. Sawarame mengatakan bahwa dia telah melakukannya hanya untuk membalas dendam pada anaknya, tapi pada saat ini mereka terganggu oleh Kyou.

"Kyou-san ...?" Sawarame berkedip kaget. ”K-kenapa kau di tempat seperti ini ...”

“Tolong, jawab, Sawarame-sensei!” Kyou berteriak dengan suara tangis. “Apakah kau yang membunuh Chiku, sensei !?”

"Anakku ... Mugi ..." suaranya terdengar serak. "Dia menyembunyikan kontrak tertulis Sosaiin ... karena dia tidak menginginkan teknik terlarang yang menakutkan seperti itu untuk kembali. Aku selalu mengatakan kepada kalian kalau kau tidak boleh kehilangan rasa kemanusiaan mu, bahkan jika kau berada di saat perang. Mugi melindungi ajaran ku. Desa Minyak Tersembunyi adalah musuh kita, tapi ia tahu bahwa bahkan musuh adalah manusia, seperti kita. Untuk alasan ini, ketika dia mengetahui bahwa Michikage telah mengembangkan sebuah rencana untuk menggunakan Sosaiin dan memusnahkan Desa Minyak Tersembunyi, dia bersumpah bahwa dia tidak akan benar-benar mengungkapkan kepada siapapun cara untuk mengaktifkannya. Itu, itu ...”

dia menunjuk ke Zanki di atas panggung.

“Wanita ini menempatkan seluruh tim intelijen di bawah siksaan dan mendapat informasi dari mereka! Sebelum anak ku berbicara, semua anggota lainnya telah berbicara. Dengan begitu, Michikage mampu mengaktifkan Sosaiin dan memusnahkan Desa Minyak Tersembunyi. Mugi hanya bisa mencuri kontrak tertulis Sosaiin dan mempercayakannya padaku. Aku mencoba membiarkan Mugi keluar dari desa, tapi sia-sia saja. Mugi tak bisa kabur. Dia mengatakan bahwa dia menyalahkan Michikage yang mengaktifkan teknik terlarang yang tidak manusiawi itu dan kembali ke institusi tersebut ... kemudian, dia ditangkap dan dibunuh oleh Aoi Zanki”

"Itu sebabnya ... apa?" Mata Kyou yang terbuka lebar, ada dua bola mata kaca yang basah karena air mata. "Meskipun perang sudah berakhir, kenapa ... kenapa kau harus membunuh Chiku?"

“Tidakkah kau mengerti !?” Sawarame meraung. “Jika Aoi Zanki menjadi Michikage, banyak kehidupan yang tidak bersalah akan hilang! Selama mengalahkan wanita jahat ini, beberapa pengorbanan tak terelakkan!”

"Aku tidak bisa mengerti hal seperti itu!" Kyou berteriak balik ke seluruh tubuhnya. "Kau bukanlah siapa-siapa selain seorang pembunuh!"

"Kau salah! Aku, aku ... »

"Sudah cukup." Sebelum dia sempat menyadarinya, Zanki berdiri di belakang Sawarame. "Kau ditangkap."

Tapi meskipun Zanki memiliki keunggulan, Sawarame berada di atas angin: dia mengambil sebuah gulungan dan memanggil Sosaiin.

Dengan raungan besar, sesuatu yang terlihat seperti layar besar muncul di atas rumah Michikage dan semua orang panik. Tou dan Kyou tersedak oleh gelombang kejut dan jatuh ke tanah. Saat Tou melihat ke atas. Dia melihat sosok wanita besar yang memegang layar itu. Dia memiliki mata merah, dua tanduk dan taring hitam. Namun, tampaknya tidak ada hewan manapun dan tamu lain yang tidak dapat melihatnya.

Kapan pun makhluk itu mengayunkan layar, dia menghancurkan segalanya, mengubah orang dan bangunan menjadi pasir pantai. Tou mencoba membuat Kyou keluar dari sana, karena Kyou telah jatuh ke tanah. Tapi penglihatan Tou tertangkap oleh Sawarame dan Zanki yang sedang bertarung.

Namun, aku mengambil nafas. Sawarame yang bertarung melawan Aoi Zanki, sedang membentuk segel tangan. Gulungan kontrak tertulis Sosaiin dimasukkan ke dalam sabuk pinggangnya.

“!”

Itu adalah sebuah gulungan yang pernah diberikan oleh Sawarame untuk membuat kita segel dengan darah kami mengecapnya dengan darah kami untuk membuat permintaan agar sekolah tetap dilanjutkan.

Sawarame dan Zanki melanjutkan pertempuran mereka. Berkat pemanggilannya, Sawarame berhasil melukai Zanki dan merobek lengan kirinya (seperti yang diharapkan dari sebuah novel konon canon ditulis oleh Jiraiya - merobek bagian depan pakaiannya yang secara efektif memperlihatkan payudara besarnya). Orang-orang Anbu mencoba melindunginya, tapi jelas mereka tidak bisa menandingi Sawarame yang menikmati penyiksaan Zanki sama seperti dia menyiksa anaknya. Sementara itu, Tou menatap pertarungan, tak bisa kabur.

Tiba-tiba, dia mendengar sesuatu yang membuat dia terkejut.

“Bayaran untuk mengaktifkan Sosaiin ...” Zanki berkata seolah sedang merintih. “Seperti yang aku pikirkan, inilah kehidupan mereka yang telah memberikan segel darah untuk kontrak tertulis.”

"Suatu hal seperti itu, kau pasti sudah memeriksanya sejak lama."

"Aku tidak yakin ... karena juga tim intelijen belum mengerti sejauh itu."

"Mugi tahu itu."

“!”

"Dia hanya tidak menyerah pada penyiksaan mu." Sawarame berkata, penuh kemenangan. “Michikage sebelumnya tidak mengetahui hal ini ... fakta bahwa kerabat darah pengguna jutsu diambil kecuali kau mengumpulkan segel darah.”

Sekarang, apa yang dia katakan? Aku tidak bisa mempercayai telingaku. Harga untuk mengaktifkan Sosaiin adalah kehidupan orang-orang yang telah menberikan segel darah pada gulungan itu?

Saat aku menatap Kyou, Kyou menatapku dengan mata penuh air mata.

“Kyou ... kau memakai segel darah?”

Jawabannya jelas, tapi aku tidak bisa tinggal diam tanpa kepastian. Hari itu, Kyou telah mengambil inisiatif dan hampir menerapkan segel darah. Jika dia tidak mengikuti ku yang telah pergi ke tempat Agito, pastilah dia yang pertama kali menggunakan segel darah.

Pada titik ini, Tou penuh dengan kemarahan. Dia melompat ke dalam pertarungan, mengejutkan Kyou. Dia mengambil beberapa pasir ke tangannya dan kemudian dia memanggil Sawarame. Ketika pria itu berbalik, dia melemparkan pasir ke wajahnya dan sementara Sawarame buta, Tou melakukan tindakan terbaik baginya: dia mencuri kontrak tertulis Sosaiin dari selempang pria itu.

“Nghhh ... K-embalikan itu padaku!”


“Eh! Seolah-olah aku adalah orang bodoh yang memberikan segalanya saat dia disuruh!” Bersiap untuk menyerang, aku dengan tegas menurunkan pinggang ku. "Terimalah itu, orang tua, Yaiba-sama akan menjadi lawanmu!"

Tapi tiba-tiba, sesuatu yang tak terduga . Bahkan sepertinya Sawarame juga tidak menduga kejadiannya. Layar raksasa mulai menghilang dari langit. Kemudian Sawarame bereaksi dan melemparkan bom asap ke tanah. Dia berhasil lolos dan sebagai gantinya seorang wanita mengenakan kimono putih dan sebuah tali  ungu muncul. Dia memiliki permata merah yang bercahaya di dahinya dan dia menyanyikan lagu pengantar tidur. Dia adalah makhluk yang membunuh Chiku dan murid-murid sekolah Sawar lainnya. Ketika dia menyadari hal ini, Tou menjadi sangat marah, tapi Zanki menyuruhnya untuk pergi.

“L-lari!” Aoi Zanki berteriak. “Ini adalah pengumpul Sosaiin!”

“... eh?”

"Dia datang untuk mengumpulkan kehidupan orang-orang yang memasang segel darah pada kontrak tertulis!"

Sebenarnya, targetnya bukan Tou, tapi Kyou yang masih di tanah dan tercengang.

Tou bergegas ke arahnya, mencoba menyerang si pengimpul dengan kunai terlebih dahulu (tapi dengan satu sentuhan saja, dia mengubahnya menjadi pasir halus), dan kemudian dengan teknik katon (tapi sekali lagi, dia tidak terluka karenanya). Dia mencoba untuk melindungi Kyou dengan segenap kekuatannya, namun karena kemampuan si pengumpul, keseluruhan pertarungan mulai menjadi semacam, err, icha-icha. Dan ‘anak berusia enam belas tahun’ kita, Tou tidak bisa tidak terlibat.

Aku meraih Kyou di bahunya, dan melompat mundur sejauh mungkin.

Tapi si pengumpul yang membentang seperti bayangan, langsung mencegahnya di tempat kami berdiri.

“Tch!”

Aku melemparkan Kyou ke udara.

Kyou mengeluarkan jeritan kecil.

Tangan pengumpul merobek gaun Kyou sampai berkeping-keping. Setelah itu, sebagian roknya menjadi pasir, dan jatuh dalam jumlah yang banyak.

“!”

Bokong Kyou terlihat.

Sekali lagi, pengumpul mengambil sikap bertarung yang lain. Kyou segera membungkuk ke belakang. Lengan putih bergeser di dadanya.

Gaunnya berubah menjadi pasir.

“Kya!”

Payudara Kyou sudah terlihat.

“B-bagus!” Niat ku yang sebenarnya tanpa sengaja keluar. "Ah, tidak ... hati-hati, Kyou!"

Tou mengoreksi dirinya sendiri dan menyuruh Kyou untuk tidak menyentuh pengumpul tersebut, tapi dia tidak bereaksi seperti yang dia harapkan. Dia mengatakan kepadanya untuk lari, dan kemudian pengumpul itu menembus dada Kyou.

Untuk Tou yang kebingunagan,  sosok Kyou meledak dengan ‘pop’  itu hanya bayangan. Sementara Kyou yang sesungguhnya berhasil lolos. Namun, pengumpul mulai membidiknya lagi, menghindari serangan Kyou dan Anbu, yang mencoba melindunginya.

Tou mencoba untuk menggunakan otaknya untuk menemukan solusinya, dan bertanya kepada Zanki apa yang bisa dia lakukan untuk menghapus Kyou dari kontraknya. Dia menjawab bahwa dia bisa menghapus nama Kyou dengan darahnya sendiri tapi, dalam kasus ini, dia akan menjadi target pengumpul. Tou menjawab bahwa dia bersedia mengambil risiko.


Meskipun ada protes Kyou, Tou menghapus namanya dengan darahnya, dan kemudian sang kolektor tiba-tiba berbalik dan mulai membidik Tou. Dia mencoba trik pasir dengan kolektor, tapi kali ini tidak berhasil. Anbu yang menghalangi diubah menjadi pasir dan ketika Tou kebingungan karena dia menyuruh Kyou untuk tidak masuk ke dalam perangkap si pengumpul. dia salah menghitung jarak, dan cakar pengumpul menyentuh telinganya.

Itu tidak sakit, tapi saat aku menyentuhnya dengan tanganku, telingaku sudah tidak ada lagi. Pasir mengalir di wajahku.

Bingung, aku membuat kesalahan fatal. Dengan mengeluarkan suara yang keras, aku menyerang musuh sendirian.

Si pengumpul tampak seperti sedang tersenyum sedikit.

Beberapa detik kemudian cakar-cakarnya menembus dadaku.

“Tou!” Kyou berteriak! “Touuuuuuu!”

Si Pengumpul, puas, berbalik, seolah-olah kematian Tou tidaklah penting. Tapi itu tidak berjalan sesuai rencana.

Namun, tubuh ku tidak beruubah menjadi pasir atau menjadi mayat putih seperti Chiku.

Hening berakhir.

Si pengumpul berbalik dan sedikit memiringkan wajahnya tanpa ekspresi.

“...?”

Aku menyentuh dadaku yang telah ditusuk olehnya. Ada sesuatu di dalam saku baju bisnisku. Ketika aku mencoba untuk mengeluarkannya-

“!”

Di tangan ku, kartu kayu Chiku menjadi pasir halus. Aku benar-benar lupa bahwa aku telah memasukkannya ke dalam saku baju ku saat aku mengenakan setelan bisnis ku.

"Chiku ..." Aku mencengkeram pasir erat-erat dengan meremasnya. Itu seperti aku mencengkeram Chiku di tangan itu. "Kau menyelamatkan ku, Saudaraku?"

Ini adalah perang terakhir bagi pengumpul. Dia menyambar ke Tou sekali lagi bertekad untuk membunuhnya dengan pasti. Tapi pada titik ini, Tou adalah orang paling beruntung di dunia, karena bumi di bawah kaki pengumpul berlubang, dan sesuatu muncul dari bawah tanah.

Aku membuka mataku lebar.

Hewan berbulu besar itu tingginya sama dengan rumah Michikage tiga lantai.

Benda itu melintas tajam dan tubuh pengummpul yang akan membunuhku terbagi menjadi empat bagian.

“!?”

Aku sama sekali tidak mengerti dengan apa yang baru saja terjadi.

Aku menatap pengumpul yang telah kembali menjadi pasir halus, mulutnya terbuka.

“Tou!”

Kyou bergegas menghampiri ku dan melingkarkan lengannya di leher ku.

"Kau baik-baik saja, Tou? Dia tidak berhasil melakukannya !? Aah ... kau, telingamu ... telingamu ... “

“Jangan membuat keributan seperti itu ... satu telinga, dua telinga, itu tidak masalah”

"Tapi!"

"Tidak apa-apa, aku bisa mendengar suaramu dengan sempurna."

“Sebagai tambahan, aku tidak membutuhkannya” suara datang dari dalam awan debu. "Dengan itu, kita impas, Yaeba."

“...!”

Di awan debu yang tebal, di atas kepala seekor tikus mandok raksasa, Agito memperlihatkan sikap sombong seperti seorang yang bijak, duduk bersila.

"Ini adalah hewan pemanggilku, yang disebut Dodoitsu." Kata Agito. "Senang bertemu denganmu."

Dan shinobi itu sepertinya tidak begitu senang dengan apa yang baru saja mereka lihat. Sementara para undangan berlindung, Anbu mengelilingi Kyou dan Tou dan Zanki mulai menanyai mereka.

“Apa itu binatang pemanggil?”

Aoi Zanki yang telah ditutupi dengan haori oleh bawahannya, perlahan mendekati kami. Mungkin karena dia telah menghentikan darahnya sendiri, darah tidak lagi keluar dari lengannya yang robek.

"Sepertinya dia memanggilmu Yaeba."

Aku menyembunyikan Kyou di belakangku, dan melotot pada keterkejutan yang kuat, yang membatasi, kehabisan kesabaran.

“T-tidak!” Kyou berteriak, bingung. “Namanya tidak seperti Yaeba! Jika kau mencarinya, kau akan segera tahu!”

“Apakah kau mencuri harta pendahulu ku?”

Aku melepaskan jaketku, dan meletakkannya di atas bahu telanjang Kyou.

"Orang yang mengendalikan hewan pemanggil itu adalah Mujina Agito, kan?" Zanki melanjutkan pidatonya dengan tenang.

(aku tidak yakin apakah Mujina adalah nama keluarga atau nama panggilan. Secara harfiah, itu berarti 'lencana').

Didorong oleh pertanyaan Zanki, Tou tidak bisa tidak menjadi dirinya sendiri.

"Aku tidak bisa membantu, tapi aku akan memberi tahu mu." Aku terjatuh, duduk bersila tanpa suara. "Aku adalah orang yang brutal, tidak ada jalan melarikan diri atau bersembunyi! Ayo, rebus aku atau bakar aku, lakukan seperti yang akan di takutkan oleh ku! »

Bonk!

Kepalan tangan Kyou mengayunkan ke bawah di atas kepalaku.

"Kau ... kenapa kau pamer!” Kyou meraih kerahku saat aku pingsan dan mengguncangku. Setelah itu, dia memohon kepada Zanki. “Kami tidak terlibat! Kami baru saja diancam oleh orang yakuza itu dan dipaksa bekerja sama melawan keinginan kami- “

"Aku akan mengurus masalah ini nanti."

Saat ini, bagaimanapun, Zanki lebih tertarik pada kontrak tertulis Sosaiin, yang masih dipegang Tou. Sebelum menyerahkannya padanya, Tou bertanya apa sebenarnya Sosaiin itu, dan Zanki menjelaskan.

“Di masa lalu ... itu diciptakan pada zaman Rikudō Sennin, dan konon adalah istri dari seorang koper. Dia bekerja keras, dan dia selalu merawat ladangnya dengan cangkul. Karena wajahnya yang cantik dan tak tertandingi, dia mendapat perhatian dari tuan feodal yang cabul. Tuan feodal membunuh suaminya dan menahannya sebagai selir. Juga ayahnya, yang telah mencoba membawanya kembali, dipenggal di depan matanya. Dengan kesedihan, suatu hari dia memasukkan kawat besi ke saringan, membawanya ke kastil, dan memenggal kepala tuan feodal dengannya.”

“!”

"Lalu, dia bunuh diri." Zanki menarik napas, "Karena itu, semua orang memanggilnya Sosaiin."

"Kasihan sekali ...” Kyou berkedip. "Ini adalah kisah yang menyedihkan."

“Mereka mengatakan bahwa jiwanya terbang ke Gunung Myoujin, menghabiskan banyak pelatihan selama ribuan tahun, dan akhirnya menjadi setan.”

“Sosaiin ...” suaraku menjadi serak. “Rupanya jika pemilik kontrak tertulis berubah, teknik ini untuk sementara dibatalkan.”

"Sepertinya begitu."

“Jika tekniknya dibatalkan dengan itu ...” kataku tanpa mengalihkan pandangan darinya. "Pengumpul aneh itu muncul, dan mengumpulkan bayaran untuk mengaktifkan tekniknya ... bukan?"

Kemudian, Zanki mengajukan sebuah kesepakatan: dia akan melupakan keterlibatan mereka dalam rencana Agito jika mereka memberikan kontrak tertulis kepadanya. Kyou senang dengan gagasan itu, dan mendesak Tou untuk melakukannya. Tou, bagaimanapun, melemparkan kontrak tertulis kepada Zanki dan sebelum dia bisa mengambilnya, dia membakarnya sampai mengeriting dengan teknik katon.

Zanki terkejut, Kyou sangat putus asa. Saat ditanya penjelasan, Tou tidak goyah.

"Aku ini bodoh, jadi aku tidak akan mengerti dengan hal-hal yang sulit," kataku. "Tapi aku mengerti bahwa kau dan orang tua Sawarame adalah tipe orang yang sama ... Jika saja kau memiliki alasan yang adil, kau tidak keberatan membunuh orang. Aku sama sekali tidak akan memberikan kontrak tertulis ini kepada orang-orang seperti itu. "

Awalnya, Zanki nampak marah. Tapi kemudian ungkapannya melembut, dan pada kejutan Tou dan Kyou, dia mengucapkan terima kasih atas apa yang telah dilakukannya, karena dia menyingkirkan hal yang menyusahkan yang mungkin tidak bisa dihancurkan Zanki (karena orang-orang yang lebih tinggi dari Desa tidak akan membiarkan dia melakukannya). Zanki menambahkan - Tou tidak bisa membiarkan kontrak itu ada karena telah menempatkan "yang dicintainya" kepada bahaya.

Sementara Kyou dan Tou bingung dengan kata-kata Zanki, kandidat Michikage melaporkan informasi lain: bahkan jika dia telah membakar kontrak tertulis, pengumpul tidak akan berhenti mengejarnya, karena ini semacam semangat pertapa yang akan kembali dari Gunung Myoujin setelah sembuh untuk mengambil nyawanya lagi.

“Dengan kata lain ...” Aku menahan napasku, meneguk. "Dia akan muncul lagi?"

“Dia harus muncul berkali-kali, sampai dia mengambil hidup mu.”

"Lalu!" Seru Kyou. “Apa ... tidak ada cara untuk membatalkan kontrak !?”

“Apa pun jenis kontraknya, kau bisa membatalkannya jika kau memenuhi syarat tertentu ... namun, sekarang, tidak ada yang tahu bagaimana”

“!”

“Kau harus membayar sorotan sebanyak mungkin. Bukan hanya si pengumpul Sosaiin, tapi juga Sawarame pasti akan menargetkan mu ... karena menurutnya kau masih memiliki kontrak tertulis. “

"Jangan membuat wajah seperti itu ...” Aku tersenyum pada Kyou. "Aku akan baik-baik saja, tidak mungkin Yaiba-sama akan tertipu oleh hal yang kecil."

"Tapi!"

"Jika kalian mengetahui syarat untuk membatalkan Sosaiin, aku akan mengabaikan fakta bahwa harta pendahulu ku telah dirampok.” Aoi Zanki berkata, sebelum berjalan pergi membawa Anbu bersamanya. "Harta itu akan digunakan untuk itu, sejak awal."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar